Disusun Oleh:
PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2021
1.1. Pengertian Komunikasi
Istilah Komunikasi menurut pendapat Cherry dan Stuart sebagaimana dikutip
Hafied Cangara berpangkal pada bahasa latin communis yang artinya membuat
kebersamaan atau membangun ke bersamaan antara dua orang atau lebih.
Komunikasi juga berakar dari kata communico yang artinya membagi. Komunikasi
merupakan cara manusia membangun realitas mereka. Dunia manusia tidak terdiri
dari obyek-obyek tetapi respon-respon manusia kepada obyek-obyek atau kepada
makna-maknanya (Budyatna, 2015). Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan
sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa
ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian
komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam.
Menurut Hovland, Jains dan Kelley, komunikasi adalah suatu proses melalui
mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-
kata) dengan tujuan untuk membentuk perilaku orang- orang lainnya (khalayak).
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-
lain. Melalui penggunaaan symbol- symbol seperti kata- kata, gambar- gambar,
angka- angka dan lain- lain.
1.2. Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi berdasarkan Mulyana (2010) antara lain:
1. Komunikasi Sosial yaitu untuk mmebangun konsep diri, aktuliasasi diri,
kelangsungan hidup, dan terhindar dari tekanan.
2. Komunikasi Ekspresif yaitu dapat dilakukan baik sendirian ataupun dalam
kelompok bertujuan untuk menyampaikan perasaan emosi kita melalui pesan
nonverbal.
3. Komunikasi Ritual
4. Komunikasi Intrumental bertujuan untuk menginformasikan, mengajar,
mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau
tindakan dan juga menghibur. Semua tujuan tersebut dapat disebut membujuk
(bersifat persuasif). Komunikasi yang berfungsi memberitahu atau
menerangkan (to inform) mengandung muatan persuasive dalam arti bahwa
pembicara menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau
informasi yang disampaikannya akurat dan layak diketahui. Komunikasi
berfungsi sebagai instrument untuk mencapai mencapai tujuan-tujuan pribadi
dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
Kemudian, Sendjaja dalam Burhan Bungin (2008), menjelaskan lima konteks
atau tingkatan dalam Komunikasi, yaitu :
1. Komunikasi Intrapersonal adalah proses komunikasi yang terjadi dalam diri
seseorang.
2. Komunikasi Interpersonal adalah komunikasi antar perorangan dan bersifat
pribadi, baik yang terjadi secara langsung (tanpa medium) ataupun tidak
langsung (melalui medium).
3. Komunikasi Kelompok memfokuskan pembahasannya pada interaksi
diantara orang-orang dalam kelompok- kelompok kecil.
4. Komunikasi Organisasi menunjuk kepada pola dan bentuk komunikasi yang
terjadi dalam konteks dan jariangan organisasi.
5. Komunikasi Massa adalah komunikasi melalui media massa yang ditujukan
kepada sejumlah khalayak yang besar
1.3. Metode Komunikasi
Penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dapat dilakukan dengan
banyak cara atau metode. Hal ini tergantung pada macam-macam tingkat pengatahuan,
pendidikan, sosial budaya dan latar belakang dari komunikan sehingga komunikator
dapat mengetahui metode atau cara apa yang akan dipakai supaya pesan yang
disampaikan mengenai sasaran. Metode atau cara tersebut antara lain (Induniasih,
2017):
1. Komunikasi satu tahap Komunikator mengirimkan pesan langsung kepada
komunikan sehingga kemungkinan terjadi proses satu arah.
2. Komunikasi dua tahap Komunikator dalam menyampaikan pesannya tidak langsung
kepada komunikan, tetapi melalui orang-orang tertentu dan kemudian meneruskan
pesan kepada komunikan.
3. Komunikasi banyak arah Dalam menyampaikan pesan, komunikator melakukan
dengan cara-cara lain, tidak menggunakan komunikasi satu arah dan komunikasi dua
arah tetapi menggunakan cara lain yakni berbagai tahap.
Agar proses komunikasi dapat mencapai sasarannya, maka perlu diperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
1. Perlu adanya ide yang jelas sebelum berkomunikasi
2. Periksa tujuan komunikasi
3. Periksa lingkungan fisik dan manusia sebelum berkomunikasi
4. Dalam melakukan komunikasi pertimbangkan isi dan nada suara
5. Berkonsultasilah kepada pihak lain agar memperoleh dukungan
6. Berkomunikasilah hal-hal yang berharga saja
7. Berkomunikasi yang efektif perlu tindak lanjut
8. Komunikasikan pesan-pesan secara singkat
9. Tindakan komunikasi harus sesuai dengan yang dikomunikasikan
10. Jadilah pendengar yang baik
Tujuan penelitian untuk mengukur pengaruh edukasi gizi dengan media ceramah
dan video animasi terhadap pengetahuan sikap dan perilaku sarapan serta konsumsi
sayur buah. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan desain pretest-
posttest control group, yang dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2019. Subyek
penelitian adalah siswa kelas VII SMPN 281 terdiri atas dua kelompok, yakni
kelompok media ceramah dan media video animasi, dengan total 60 siswa.
Hasil penelitian diatas yaitu Hasil penelitian menunjukkan, pengetahuan siswa
meningkat setelah mendapatkan edukasi, baik pada kelompok ceramah maupun
video animasi. Tidak terdapat perbedaan pengetahuan (p=0,646) dan jenis sarapan
(p=0,810), tetapi terdapat perbedaan sikap (p=0,005), konsumsi sayur (p=0,000),
konsumsi buah (p=0,024) dan frekuensi sarapan (p=0,013) antara siswa yang
diberikan edukasi gizi dengan media ceramah dan media video animasi.
Gambar 1. Distribusi persentase frekuensi sarapan pada kedua kelompok sebelum dan sesudah
intervensi
Gambar 2. Distribusi persentase pola konsumsi buah pada kedua kelompok sebelum dan
sesudah intervensi
Gambar 3. Distribusi persentase pola konsumsi sayur pada kedua kelompok sebelum dan
sesudah intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Arif. 2020. Pengaruh Edukasi Gizi dengan Media Ceramah dan Video Animasi
terhadap Pengetahuan Sikap dan Perilaku Sarapan serta Konsumsi Sayur
Buah. Jakarta. 25448-5741
Hafied. 2014. Pengantar Ilmu Komunikasi, Edisi kedua. Jakarta: Raja Grafindo
Persada