Anda di halaman 1dari 14

Dasar-Dasar Komunikasi

“KARAKTERISTIK DARI BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI”

Disusun oleh:
Kelas C Agribisnis – Semester 1
 I Gede Bilva Rangga Jaya 2106511148
 I Nyoman Satria Suryadana 2106511152
 Ni Kadek Dita Savitri 2106511153
 I Gede Hardi Prasetia 2106511156
 Ni Komang Eva Lestari 2106511157
 Ananda Oktalis’tyana 2106511158
 Ni Komang Ayu Winda Prayoni 2106511160

Fakultas Pertanian
Universitas Udayana
2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Komunikasi adalah hal yang dilakukan manusia setiap harinya. Manusia
berkomunikasi lewat lisan, tulisan, perilaku, dan gambar. Menurut Bernard
Berelson dan Gary A. Steiner, komunikasi merupakan proses transmisi
informasi, gagasa, emosi, keterampilan, dan lain-lain melaui penggunaan kata,
angka, simbol, gambar, dan lain sebagainya. Sebagai makhluk sosial,
komunikasi adalah hal yang penting bagi manusia. Berkomunikasi bertujuan
untuk mengubah sikap, pendapat, perilaku, dan sosial. Komunikasi dapat
merubah sikap, pendapat, dan perilaku seseorang sesuai dengan informasi yang
disampaikan oleh pemberi informasi. Sehingga, komunikasi bertujuan untuk
menyampaikan suatu informasi yang dapat dimengerti oleh orang lain.
Informasi tersebut kemudian diharapkan menghasilkan umpan balik berupa
perubahan positif dari si penerima informasi.

Berdasarkan bentuknya, komunikasi dibagi menjadi 6, diantaranya adalah


komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok,
komunikasi publik, komunikasi massa, dan komunikasi antarbudaya.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apa saja bentuk-bentuk dari komunikasi?
b. Bagaimana karakteristik dari bentuk-bentuk komunikasi tersebut?

1.3. Tujuan & Manfaat Penulisan


a. Untuk dapat mengetahui bentuk-bentuk komunikasi
b. Untuk mengetahui apa saja yang membedakan ciri-ciri dari bentuk
komunikasi
BAB II
PEMBAHASAN
“BENTUK KOMUNIKASI BESERTA KARAKTERISTIKNYA”

1. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapribadi atau intrapersonal adalah penggunaan bahasa
atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri antara self dan
God. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif
dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang
individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan
balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan.
Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam
upaya memahami diri pribadi diantaranya adalah; berdo'a, bersyukur,
instrospeksi diri dengan meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita,
mendayagunakan kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif.
 Karakteristik komunikasi intrapersonal:

1. Berfokus pengolahan informasi yang didapat seseorang dari


peristiwa-peristiwa yang terjadi.

2. Terjadi ketika seorang individu sedang dalam keadaan ragu, bingung.

3. Melibatkan alat indera, karena didalam komunikasi intra personal


akan terjadi proses penyimpanan informasi dan pemberian makna
terhadap apa yang terjadi dalam diri seseorang.

4. Dapat memberikan perubahan didalam diri seseorang baik yang


bersifat positif maupun negatif.

2. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal terjadi ketika dua individu terlibat dalam
proses komunikasi . Dalam arti yang lebih luas, komunikasi interpersonal
adalah pertukaran informasi, ide, pendapat dan perasaan yang berkaitan
dengan peristiwa pribadi, keluarga, organisasi, sosial, nasional dan
internasional antara dua orang yang berada di tempat yang sama.
Berkomunikasi secara interpersonal merupakan kebutuhan dasar
kelangsungan hidup manusia. Orang-orang melakukan komunikasi
interpersonal tidak hanya di rumah atau di kantor tetapi juga saat mereka
berjalan, bepergian, bekerja, berbelanja, membaca koran, atau menonton
permainan dan film. Umumnya, komunikasi interpersonal berlangsung
melalui percakapan tatap muka. Namun, ini dapat berupa percakapan
telepon jika individu terhubung secara emosional. Selanjutnya Devito
(2007) menyampaikan mengenai tujuan komunikasi interpersonal
diantaranya sebagai berikut untuk pembelajaran, untuk membina hubungan,
untuk mempengaruhi, untuk bermain dan untuk membantu.

Richard L Weaver II menyebutkan karakteristik karakteristik


komunikasi interpersonal. Menurutnya terdapat delapan karakteristik dalam
komunikasi interpersonal (Budyatna & Ganiem, 2011), yaitu:

- Melibatkan paling sedikit dua orang.


- Adanya umpan balik atau feedback.
- Tidak harus tatap muka.
- Tidak harus bertujuan.
- Menghasilkan beberapa pengaruh atau effect.
- Tidak harus melibatkan atau menggunakan kata-kata (komunikasi non
verbal).
- Dipengaruhi oleh konteks. Konteks meliputi: jasmaniah, sosial, historis,
psikologis, keadaan kultural yang mengelilingi peristiwa komunikasi.
- Dipengaruhi oleh kegaduhan atau noise. Kegaduhan dapat bersifat
eksternal, internal, atau semantik.

3. Komunikasi Kelompok

Komunikasi Kelompok merupakan sebuah kegiatan atau interaksi yang


dilakukan oleh beberapa orang di dalam sebuah perkumpulan seperti
pertemuan, diskusi, atau rapat untuk saling bertukar informasi, menambah
pengetahuan, memperteguh atau mengubah sikap dan perilaku,
mengembangkan kesehatan jiwa, dan meningkatkan kesadaran. Komunikasi
kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam
suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan
sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005)
mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka
antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi
informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya
dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat.
Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni
adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu
umtuk mencapai tujuan kelompok.

Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang


berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama
lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy
Mulyana, 2005). Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi,
kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk
mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan
komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi
berlaku juga bagi komunikasi kelompok.

 Karakteristik komunikasi kelompok kecil:


- ditujukan pada kognisi komunikan
- prosesnya berlangsung secara dialogis dan sirkular
- komunikator menunjukkan pesan atau pikiran kepada komunikan
- umpan balik berbentuk verbal.
 Karakteristik komunikasi kelompok besar:
- Ditujukan kepada efeksi komunikan, prosesnya berlangsung secara linear,
dialogis namun berbentuk tanya jawab.
- Suatu kelompok disadari atau tidak berpengaruh sangat besar terhadap cara
suatu individu dalam bertindak, bersikap, berperilaku, dan pola pikir.
- Komunikasi kelompok biasanya digunakan untuk bertukar informasi,
menambah pengetahuan, memperteguh atau mengubah sikap dan perilaku,
mengembangkan kesehatan jiwa, dan meningkatkan kesadaran.

4. Komunikasi Publik

Komunikasi publik adalah pertukaran pesan dengan sejumlah orang yang


berada dalam sebuah organisasi atau yang di luar organisasi, secara tatap muka
atau melalui media. Pengertian lain mengatakan bahwa komunikasi publik
merupakan suatu komunikasi yang dilakukan di depan banyak orang. Dalam
komunikasi publik pesan yang disampaikan dapat berupa suatu informasi,
ajakan, gagasan. Sarananya, bisa media massa, bisa pula melalui orasi pada
rapat umum atau aksi demonstrasi, blog, situs jejaring sosial, kolom komentar
di website/blog, e-mail, milis, SMS, surat, surat pembaca, reklame, spanduk,
atau apa pun yang bisa menjangkau publik. Yang pasti, Komunikasi Publik
memerlukan keterampilan komunikasi lisan dan tulisan agar pesan dapat
disampaikan secara efektif dan efisien. Komunikasi publik sering juga disebut
dengan komunikasi massa. Namun, komunikasi publik memiliki makna yang
lebih luas dibanding dengan komunikasi massa.

 Karakteristik komunikasi publik:

- Satu pihak (pendengar ) cenderung lebih pasif. Misalnya, dalam khotbah


Jumat, jamaah merupakan pendengar yang sifatnya pasif yang hanya
menerima pesan dari komunikator.

- Interaksi antara sumber dan penerima terbatas. Misalnya, dalam khotbah


Jumat, khotib dan jamaah tidak dapat melakukan interaksi yang lebih intens
lebih dari sekedar sebagai speaker dan listener.

- Umpan balik yang diberikan terbatas. Misalnya, dalam khotbah Jumat,


umpan balik yang diberikan oleh jamaah tidak sekompleks umpan balik
yang diberikan dalam komunikasi interpersonal, dalam khotbah Jumat
jamaah dilarang berbicara sehingga hal tersebut membuat jamaah tidak
dapat memberikan umpan balik yang banyak.

- Dilakukan di tempat umum seperti di kelas, auditorium, tempat ibadah.


Misalnya, khotbah Jumat dilakukan di tempat public berupa masjid
sebagai tempat ibadah umat Islam.

- Dihadiri oleh sejumlah besar orang. Misalnya, khotbah Jumat di masjid al-
Muqimin dihadiri oleh banyak orang.

- Biasanya telah direncanakan. Misalnya, khotbah Jumat merupakan agenda


yang telah direncanakan sebelumnya, sebagai ibadah rutin yang
dilaksanakan setiap hari Jumat.

- Sering bertujuan untuk memberikan penerangan, menghibur, memberikan


penghormatan dan membujuk. Misalnya, khotbah Jumat memiliki tujuan
untuk memberikan pemahaman, serta pengetahuan.

5. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah bentuk komunikasi yang memanfaatkan


saluran media baik cetak,elektronik maupun online, media-media tersebut
sangat berguna dalam proses komunikasi antara pihak komunikator dengan
pihak komunikan. Mempelajari tentang komunikasi massa tidak akan ada
habisnya karena kita sendiri juga sudah mengaplikasikannya secara
langsung dalam kehidupan sendiri. Banyak kajian yang di bahas dalam
komunikasi massa, sebagai cabang sari studi komunikasi , komunikasi
massa menjadi salah satu yang paling sering dibicarakan dikarenakan
peranannya yang sangat penting di era modern ini.
Komunikasi massa memiliki beberapa proses yaitu suatu proses
yang melukiskan bagaiamana komunikator menggunakana teknologi media
massa secara proposional guna menyebarluaskan pesannya melampaui
jarak untuk mempengaruhi khalayak dalam jumlah yang banyak, pada
proses komunikasi hanya berupa pemberitahuan dan mendengarkan namun
didalam suatu proses komunikasi harus mengandung pembagian ide,
pikiran, fakta atau pendapat dari satu orang ke orang lain, proses komunikasi
tidak terlepas dari hakikat komunikasi.

Komunikasi massa memiliki beberapa komponen seperti media ,


regulasi, filter, audiens dan simbol balik dan tidak lupa pula
komunikatornya. Belajar komunikasi massa sungguh sangat luas namun
kita bisa memahaminya dengan baik jika kita mempraktekkannya langsung,
berkomunikasipun tidak akan terlepas dari pribadi kita sendiri.

 Karateristik komunikasi massa sebagai berikut :


- Komunikasi Terlembagakan
Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Kita
sudah memahami bahwa komunikasi massa itu menggunkan media
massa, baik media cetak maupun elektronik. Dengan mengingat
kembali pendapat Wright, bahwa massa itu melibatkan lembaga, dan
komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks, mari
kita banyakan secara kronologis proses penyusunan pesan oleh
komunikator sampai pesan itu diterima oleh komunikan.
- Pesan Bersifat Umum
Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa
ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok
orang tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat
umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta dean peristiwa
atau opini.
- Komunikannya Anonim dan Heterogen
Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonym dan heterogen.
Pada komunikasi antarpersona, komunikator akan mengenal
komunikannya, mengetahui identitasnya, seperti: nama, Pendidikan,
pekerjaan, tempat tinggal, bahkan mungkin mengenal sikat dan
perilakunya. Sedangkan dalam komunikasi massa, komunikator
tidak mengenal komunikan (anonym), karena komunikasinya
menggunakan media dan tidak tatap muka. Di samping anonym,
komunikan komunikan komunikasi massa adalah heteroge, karena
terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat
dikelompokan berdasarkan factor: usia, jenis kelamin, Pendidikan,
pekerjaan, latar belakang budaya, agama, dan tingkat ekonomi.
- Media Massa Menimbulkan Keserempakan
Effendi (1981) mengartikan keserempakan media massa itu sebagai
keserempakan kontak dengan jumlah besar penduduk dalam jarak
yang jauh dari komunikan dan penduduk tersebut satu sama lainnya
berada dalam keadaan terpisah.
- Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan
Dalam komunikasi antarpersona yang diutamakan adalah unsur
hubungan. Semakin saling mengenal antar pelaku komunikasi, maka
komunikasinya semakin efektif. Sebagai contoh, pembiaraan
sepasang suami istri diatas meja makan tentu tidak harus
menggunkan sistematika tertentu seperi pendahuluan, isi, dan
kesimpulan.
- Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah
Untuk memahami lebih jelas tentang sifat komunikasi massa yang
satu arah, penulis mengutip penjelasan rakhmat (1996) dalam buku
psikologi komunikasi yang membandingkan sistem komunikasi
massa dengan komunikasi antarpersona. Dalam hal pengendalian
arus informasi. Mengendalikan arus informasi berarti mengatur
jalannya pembicaraan yang di sampaikan dan yang di terima
(rakhmat, 2003:190). “misalnya, ketika saudara mendengar berita
radio siaran atau menonton siaran berita di televisi, kemudian ada
bagian yang tidak dapat saudara pahami, pasti saudara tidak dapat
meminta penyiar untuk mengulang membacakan bagian yang tidak
saudara pahami itu; dengan kata lain, pesan itu harus di terima apa
adanya.
- Stimulasi Alat Indra Terbatas
Ciri komunikasi massa lainnya yang dapat di anggap salah satu
kelemahannya, adalah stimulasi alat indra yang terbatas. Pada
komunikasi antarpesona yang bersifat tatap muka, maka seluruh alat
indra pelaku komunikasi, komunikator dan komunikan, dapat di
gunakan secara maksimal. Kedua belah pihak dapat melihat,
mendengarkan secara langsung, bahkan mungkin merasa. Dalam
komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media
massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada
radio siaran dan rekaman audutiv, khalayak hanya mendengar,
sedangkan pada media televisi dan film, kita menggunakan indra
penglihatan dan pendengaran.
- Umpan Balik Tertunda (Delayed) dan tidak Langsung (Indirect)
Komponen umpan balik atau yang lebih popular dengan sebutan
feedback merupakan faktor penting dalam proses komunikasi antar
persona, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa. Efektivitas
komukasi sering kali dapat di lihat dari feedback yang di sampaikan
oleh komunikan. Umpan balik sebagai respon mempunyai volume
yang tidak terbatas pada komunikasi atarpesona. Bila penulis
memberikan kuliah kepada anda secara tatap muka, penulis akan
memperhatikan bukan saja ucapan anda, tetapi juga kedipan mata,
gerakan bibir, posisi tubuh, intonasi suara, dan gerakan lainnya yang
dapat penulis artikan.

6. Komunikasi Antarbudaya

Srnover dan Porter (1972) yang berpendapat bahwa komunikasi


antarbudaya terjadi manakala bagian yang terlibat dalam kegiatan komunikasi
tersebut mempunyai latar belakang budaya dan pengalaman yang berbeda.
Latar belakang tersebut mencerminkan nilai yang dianut oleh kelompoknya
berupa pengalaman, pengetahuan, dan nilai. Kemudian, Rich (1974)
menyimpulkan bahwa komunikasi antarbudaya terjadi ketika orang-orang yang
berbeda kebudayaan dipertemukan. Sehingga, dapat ditarik kesimpulan, bahwa
komunikasi antar budaya ini merupakan komunikasi yang terjadi ketika kedua
orang atau lebih sedang proses berkomunikasi, untuk mencapai pemahaman,
maupun pengertian yang terjadi di antara khalayak yang berbeda kebudayaan.
Oleh karena itu, kegiatan inilah yang membawa keselarasan dalam
berkomunikasi.
Hakikat dari komunikasi antarbudaya ini merupakan kegiatan yang terjadi
dalam berkomunikasi setiap individu dengan individu lain. Baik dua orang
bahkan lebih. Sehingga, terciptalah kemudahan dan pemahaman segala macam
bentuk perbedaan yang ada. Komunikasi antarbudaya pada hakikatnya dapat
menciptakan keselarasan dan kebersamaan. Selain itu juga dapat saling
memahami sisi-sisi perbedaan antar individu. Hal itu pun sering terjadi di
Indonesia, karena Indonesia merupakan negeri yang memilik ragam budaya.
Dan perbedaan inilah yang harus didukung, dipelihara dan dilestarikan. Selain
itu, pada hakikatnya, komunikasi antar budaya mengandung dimensi antar
budaya. Dengan kata lain, adanya komunikasi antar budaya telah memberikan
dampak positif untuk mempermudah bersosialisasi dan meminimalisir
kesalahpahaman.

 Karakteristik komunikasi antar budaya


1. Komunikasi dan bahasa
Sistem komunikasi, verbal dan non- verbal, suatu unsur yang membedakan
satu kelompok dengan kelompok yang lainnya. Ada sekitar 15 bahasa
utama atau lebih dan tiap-tiapnya terdapat logat, jargon dan ragam lainnya.
Belum lagi gerak gerik bahasa tubuh yang mungkin universal namun beda
makna secara lokal atau cultural
2. Pakaian dan penampilan
Meliputi pakaian, perhiasan, dan dandanan. Pakaian ini akan menjadi cirri
yang menandakan seseorang berasal dari daerah mana. Atau ciri lukisan
pada muka dan badan orang papua atau orang Indian yang ada saat akan
berperang menandakan keberanian
3. Nilai dan norma
Berdasarkan sistem nilai yang dianutnya, suatu budaya menentukan
norma-norma perilaku bagi masyarakat yang bersangkutan. Aturan ini bisa
berkenan dengan berbagai hal, mulai dari etika kerja atau kesenangan
hingga kepatuhan mutlak atau kebolehan bagi anak-anak, dari penyerahan
istri secara kaku kepada suaminya hingga kebebasan wanita secara total.
4. Rasa diri dan ruang
Kenyamanan yang dimiliki seseorang atas dirinya bisa diekpresikan secara
berbeda oleh masing-masing budaya. Beberapa budaya sangat terstruktur
dan formal, sementara budaya lainnya lebih lentur dan informal. Beberapa
budaya sangat tertutup.
BAB III
KESIMPULAN

Komunikasi mengandung pengertian memberikan informasi, pesan, atau


gagasan pada orang lain dengan maksud agar orang lain tersebut memiliki
kesamaan informasi, pesan atau gagasan dengan pengirim pesan.Proses komunikasi
dalam pendidikan sebagian besar terjadi secara tatap muka dan berkelompok,
walaupun juga sangat memungkinkan terjadi dengan perantaraan media ataupun
secara personal. Komunikasi sendiri dapat dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu:
(1) komunikasi intrapersonal, (2) komunikasi interpersonal, (3) komunikasi
kelompok, (4) komunikasi publik, (5) komunikasi massa, dan (6) komunikasi
antarbudaya.
DAFTAR PUSTAKA

Komunikasi Intrapersonal http://repository.uin-


suska.ac.id/28018/7/7.%202017252PAI-S2BAB%20II%20mk%20%282%29.pdf
http://diansrimulyani.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/64363/Komunikasi+
Intrapersonal.pdf

Komunikasi Interpersonal http://ilmukomunikasi.uma.ac.id/2021/03/18/apa-itu-


komunikasi-intrapersonal-dan-interpersonal-dengan-perbedaan/
https://bppk.kemenkeu.go.id/content/berita/pusdiklat-bea-dan-cukai-komunikasi-
intrapersonal-sebagai-pondasi-komunikasi-interpersonal-2019-11-05-a7dec8d4/

Komunikasi Kelompok http://www.definisi-pengertian.com/2015/10/definisi-


pengertian-komunikasi-kelompok.html
http://adiprakosa.blogspot.com/2007/12/pengertian-komunikasi-kelompok.html

Komunikasi Publik http://digilib.uinsby.ac.id/10727/3/Bab%202.pdf

Komunikasi Massa
https://www.kompasiana.com/juliankrisnanti/5e312449097f3614ad3cbde2/apa-
itu-komunikasi-massa
https://repository.unikom.ac.id/55624/1/Pengertian%20dan%20karakteristik%20
komunikasi%20massa%20intan%20IK1.doc

Komunikasi Antarbudaya https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-antar-budaya

Anda mungkin juga menyukai