Anda di halaman 1dari 15

Manusia Sebagai Mahluk

Individu dan Sosial II

Kelompok 4
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Nama Kelompok
Nama Anggota NIM

I Komang Agus Saskara (2106511127)


Ni Komang Dilla Adriani (2106511139)
I Kadek Wahyu Kertha Dinata (2106511143)
Yemima Okta Renona (2106511144)
Ni Kadek Indah Oktiana Dewi (2106511151)
Ni Kadek Dita Savitri (2106511153)
Ni Komang Ayu Winda Prayoni (2106511160)
Agam Putra Pratama (2106511166)
I Gst Agung Ayu Koen Diva Amara (2106511172)
Komang Anggun Saraswati (2106511173)
Ida Ayu Kade Nabila krisnina (2106511175)
Ni Komang Ayu Tri Ratna Sari (2106511178)
Manusia sebagai Makhluk Individu

Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak
terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu
kesatuan.

Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik
dan psikis, unsur raga dan jiwa.
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang
persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki
keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan
genotip.
Manusia Sebagai Makhluk sosial

● Manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga
diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan.
Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu
hidup bersama dengan manusia lainnya.

● Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada
dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain,
manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-
tengah manusia.
Dinamika Interaksi Sosial
Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan
sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat
berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu
lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok
lainnya, maupun antara kelompok dengan individu.

Beberapa hal yang dapat menjadi sumber informasi bagi


dimulainya komunikasi atau interaksi sosial.
Sumber Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu :
1. 1. Ciri Fisik adalah segala sesuatu yang dimiliki
seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis
kelamin, usia, dan ras.
2. 2. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik,
bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana.
Faktor-faktor yang Mendasari
Berlangsungnya Interaksi Sosial

1. Imitasi : yaitu tindakan meniru orang lain.


2. Sugesti : muncul ketika sipenerima sedang dalam kondisi yang tidak
netral sehingga tidak dapat berfikir rasional
3. Identifikasi : kecenderungan atau keinginan seseorang untuk
menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan).
4. Simpati: Merupakan suatu proses dimana seorang merasa tertarik
kepada pihak lain.
5. Empati : Merupakan simpati yang mendalam yang dapat
mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang
Syarat Terjadinya Interaksi
1. Adanya kontak sosial
Kontak social ini tidak selalu melalui interaksi atau hubungan fisik,
karena orang dapat melakuan kontak social tidak dengan menyentuh,
misalnya menggunakan HP, telepon dsb.
Kontak sosial memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
• Kontak sosial bisa bersifat positif dan bisa negative.
• Kontak social dapat bersifat primer dan bersifat skunder.

2. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak
kepihak yang lain dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Ada lima unsur pokok dalam komunikasi yaitu:
1. Komunikator yaitu orang yang menyampaikan informasi atau
pesan atau perasaan atau pemikiran pada pihak lain.
2. Komunikan yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi
pesan, pikiran, informasi.
3. Pesan yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada
komunikan.
4. Media yaitu alat untuk menyampaiakn pesan
5. Efek/feed back yaitu tanggapan atau perubahan yang diharapkan
terjadi pada komunikan setelah mendapat pesan dari komunikator.
Ada tiga tahapan penting dalam komunikasi:

• Encoding Pada tahap ini gagssaan atau program yang akan


dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat atau gambar.

• Penyampaian Pada tahap ini istilah atau gagasan yang telah


diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar
disampaiakan

• Decoding Pada tahap ini dilakukan proses mencerna fdan


memahami kalimat serta gambar yang diterima menurut
pengalaman yang dimiliki.
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk interaksi sosial yang berkaitan dengan proses asosiatif
dapat terbagi atas bentuk kerja sama, akomodasi, dan asimilasi.
Ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya
interaksi sosial:
A. Proses Asosiatif
1. Kerja Sama (Cooperation)
Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk
mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut
berkembang apabila orang dapat digerakan untuk mencapai suatu tujuan bersama
dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai
manfaat bagi semua.
Macam-macam bentuk kerja sama:
1. Bargaining
2. Kooptasi (cooptation)
3. Koalisi (coalition)
2. Akomodasi (Accomodation)

Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti: menujuk pada suatu keadaan
dan untuk menujuk pada suatu proses.
Sebagai suatu proses akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk
meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha manusia untuk mencapai
kestabilan.

Bentuk-bentuk Akomodasi :
1. Corecion
2. Compromise
3. Arbitration
4. Conciliation
5. Toleration
6. Stalemate
7. Adjudication
B. Proses Disosiatif
Proses disosiatif sering disebut sebagai oppositional
proccesses, yang persis halnya dengan kerjasama, dapat
ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun bentuk dan
arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial
masyarakat bersangkutan.

Untuk kepentingan analisis ilmu pengetahan, oposisi


proses-proses yang disosiatif dibedkan dalam tiga bentuk,
yaitu:
1. Persaingan (Competition)
2. Kontraversi (Contravetion)
3. Pertentangan (Pertikaian atau conflict)
Dilema antara Kepentingan Individu dan Kepentingan Masyarakat

Dilema sebagai makhluk individu dan makhluk sosial selalu terdiri dari dua
kepentingan, yaitu kepentingan individu yang termasuk kepentingan keluarga,
kelompok atau golongan dan kepentingan masyarakat yang termasuk
kepentingan rakyat.
Adapun Ariska mengemukakan dua pandangan, yaitu:
1. Pandangan Individualisme
Pandangan individualisme berpendapat bahwa kepentingan indivulah yang harus
diutamakan. Individualisme berpangkal dari konsep bahwa manusia pada hakikatnya
adalah makhluk individu yang bebas.
2. Pandangan Sosialisme
Sosialisme adalah paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil,
selaras, bebas, dan sejahtra bebas dari penguasaan individu atas hak milik dan alat-alat
produksi. Sosialisme muncul dengan maksud kepentingan masyarakat secara keseluruhan
terutama yang tersisih oleh system liberalisme, mendapatkan keadilan, kebebasan, dan
kesejahteraan. Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarakatlah yang
Sesi Tanya Jawab
KESIMPULAN
Manusia sebagai makhluk sosial akan selalu berhubungan dengan makhluk sosial
lainnnya kerena dalam makhluk sosial tidak akan bisa hidup sendiri-sendiri akan
selalu membutuhkan manusia lainnya. Hubungan-hubungan yang terjadi adalah
dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga, tetangga dalam kelompok etnik,
kerabat maupun orang diluar kerabat.

Dari hubungan-hubungan tersebut tidak akan terlepas dari sebuah interaksi sosial,
sebab jika tidak adanya interaksi yang terjadi maka hubungan diantara mereka tidak
akan berlangsung. Interaksi sosial adalah kunci dari kehidupan sosial antra
keduanya tidak akan terlepas.Interaksi sosial dimulai saat bertemunya dua orang
dan saling memberi respon satu sama lain maka saat itu awal interaksi sosial sudah
dimulai.

Anda mungkin juga menyukai