PERTEMUAN 1
DEFINISI, HAKIKAT, CIRI-CIRI DAN TUJUAN KOMUNIKASI
ANTARPRIBADI
vii
A. Hakikat Komunikasi
Diantara semua pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
manusia komunikasi termasuk yang paling penting dan berguna.
1) Komunikasi intrapribadi Anda berbicara dengan diri sendiri, mengenal
diri sendiri, mengevaluasi diri sendiri, meyakinkan diri sendiri tentang ini
dan itu, mempertimbangkan keputusan-keputusan yang akan diambil, dan
menyiapkan pesan-pesan yang akan Anda sampaikan kepada orang lain.
Misal: berpikir, melamun, dan lain-lain.
2) Komunikasi antarpribadi Anda berinteraksi dengan orang lain,
mengenal mereka dan diri Anda sendiri, dan mengungkapkan diri sendiri
kepada orang lain. Misal: dengan kenalan baru, kawan lama, kekasih,
anggota keluarga, dan lain-lain.
3) Komunikasi kelompok kecil & organisasi Anda berinteraksi dengan
orang lain, memecahkan masalah, mengembangkan gagasan baru, dan
berbagi pengetahuan dan pengalaman. Misal: Wawancara kerja, rapat
dewan eksekutif, pertemuan minum kopi informasl sampai dengan
pertemuan formal yang membahas masalah-masalah internasional.
4) Komunikasi publik/terbuka orang lain memberi anda informasi, dan
membujuk anda, untuk membeli, berpikir dengan cara tertentu, untuk
mengubah sikap, pendapat, atau nilai.
5) Komunikasi antarbudaya/lintas budaya Anda mengenal budaya-budaya
lain serta kehidupan di lingkungan kebiasaan, peran, dan aturan-aturan
yang berbeda. Anda menjadi semakin memahami cara-cara berpikir yg
baru dan cara-cara berperilaku yang baru. Kerjasama antarbudaya dimulai
dengan pengertian bersama.
6) Komunikasi massa Anda dihibur, diberi informasi, dibujuk oleh media
(TV, radio, koran, dan buku). Melalui kebiasaan Anda membaca dan pola
belanja anda, anda akan mempengaruhi bentuk dan format media.
8
Fikom - Universitas Budi Luhur
Komunikasi Antar Manusia
9
Fikom - Universitas Budi Luhur
Organisasi: komunikasi dalam Meningkatkan produktivitas,
suatu organisasi formal. membangkitkan semangat
kerja, memberi informasi,
meyakinkan, dll.
Antarbudaya: komunikasi
Mengenal, berhubungan,
antara orang dari budaya yang
mempengaruhi, bermain,
berbeda.
membantu, dll.
B. Definisi Komunikasi
Komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang
mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi (berubah/menyimpang) oleh
gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh
tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik. Berikut adalah
beberapa pengertian komunikasi dari para ahli:
1) Proses berbagi makna melalui perilaku verbal & non-verbal. (Deena R.
Levine & Mara B. Adelman, 1993)
2) Komunikasi terjadi jika suatu sumber membangkitkan respon penerima
melalui penyampaian suatu pesan dlm bentuk tanda/simbol verbal/non-
verbal, tanpa hrs memastikan dulu bhw kedua pihak tsb punya sistem
simbol yg sama. (Andrea L. Rich, 1974)
10
Fikom - Universitas Budi Luhur
3) Komunikasi adalah setiap proses pembagian informasi, gagasan atau
perasaan yang tidak saja dilakukan seccara lisan dantertulis melainkan
melalui bahasa tubuh, atau gaya atau penampilan pribadi atau hal lain di
sekelilingnya yang memperjelas makna (Walsrom 1992)
11
Fikom - Universitas Budi Luhur
e. Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan
spontan (verbal, non verbal).
f. Keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab para peserta
komunikasi.
g. Kedekatan hubungan peserta komunikasi tercermin pada jenis-jenis
pesan/respon non verbal mereka seperti sentuhan, tatapan yang
ekspresif, dan jarak fisik yang dekat.
h. Komunikasi antarpribadi mungkin didominasi oleh satu pihak.
3) Definisi Berdasarkan Pengembangan.
Komunikasi antar pribadi dimulai dari komunikasi yang bersifat tak
pribadi (impersonal) menjadi komunikasi pribadi atau intim (merupakan
akhir komunikasi tak pribadi/impersonal).
Menurut Deddy Mulyana: Komunikasi antar pribadi adalah
komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan
setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung baik
verbal maupun non verbal.
Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi diadik yang hanya
melibatkan 2 orang (suami-istri, sahabat, guru-murid, dan seterusnya).
Ciri-cirinya:
a. Anggota dlm proses komunikasi tatap muka
b. Pembicaraan berlangsung secara terpotong-potong karena peserta
bebas berbicara, ini disebabkan kedudukannya relatif sama (tidak ada
yang mendominasi pembicaraan/pembicara tunggal).
c. Sumber dan penerima sulit dibedakan dan diidentifikasi, antar anggota
saling mempengaruhi satu sama lain.
Menurut Elihu Katz dan Paul Lazarfeld dalam Personal Influences KAP
adalah Komunikasi antara 2 atau 3 orang secara tatap muka, umpan balik dapat
segera diketahui, dapat memanfaatkan semua atau sebagian indera yang ada
pada manusia dan tidak menggunakan alat-alat mekanis seperti
surat/telp/kamera TV yang dapat menghubungkan pihak-pihak yang
berkomunikasi secara terpisah.
12
Fikom - Universitas Budi Luhur
Karakteristik KAP:
1. KAP bersifat transaksional.
2. KAP mencakup aspek isi pesan dan hubungan antar pribadi.
3. KAP dimulai dengan diri pribadi (self).
4. KAP mensyaratkan adanya kedekatan fisik antar pihak-pihak yang
berkomunikasi.
5. KAP melibatkan pihak-pihak yang saling bergantung satu sama lain.
6. KAP tidak dapat diubah maupun diulang.
B. Lingkungan Komunikasi
Adalah Ruang/bangsal/taman di mana komunikasi berlangsung
konteks/lingkungan fisik, artinya lingkungan nyata/berwujud
(tangible/dapat diraba).
• Lingkungan (konteks) komunikasi memiliki 3 dimensi:
a. Dimensi fisik
b. Dimensi sosial-psikologis
c. Dimensi Temporal
1) Dimensi Fisik
Apapun bentuknya komunikasi (apakah komunikasi antar pribadi,
organisasi, dan lain-lain) mempunyai pengaruh tertentu atas kandungan
pesan kita (apa yang kita sampaikan) selain bentuk pesan (bagaimana kita
menyampaikannya).
Misal: dalam berkomunikasi komunikator harus melihat terlebih dahulu
siapa komunikannya, apakah ia pacarnya, dosennya, ayah-ibunyakah,
karena hal ini akan berpengaruh terhadap bentuk pesan yang akan
disampaikan.
2) Dimensi Sosial-Psikologis
Tata hubungan status di antara mereka yang terlibat, peran dan
permainan yang dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat di
mana mereka berkomunikasi. Konteks ini juga mencakup rasa
13
Fikom - Universitas Budi Luhur
persahabatan/permusuhan, formalitas/informalitas, situasi serius/senda
gurau.
Misal: komunikasi yang dibolehkan pada suatu pesta wisuda mungkin tidak
dibolehkan di rumah sakit.
3) Dimensi Temporal/Waktu
Dimensi ini mencakup waktu dalam sehari maupun waktu dalam
hitungan sejarah di mana komunikasi berlangsung.
Misal: ada sebagian orang yang beranggapan pagi hari bukanlah waktu
yang ideal/cocok untuk berkomunikasi, tapi ada juga yang beranggapan
justru pagi hari di mana pikiran kita masih fresh lebih mudah untuk
berkomunikasi dan menyampaikan gagasan. Waktu dalam sejarah
tidak kurang pentingnya, karena kelayakan dan dampak dari suatu pesan
bergantung, sebagian pada waktu atau saat dikomunikasikan.
Misal: pesan-pesan tentang sikap dan nilai rasial, seksual, keagamaan
disampaikan dan ditanggapi dalam berbagai waktu sepanjang sejarah.
C. Komponen Komunikasi
1. Sumber dan Penerima.
Setiap orang yg terlibat dlm komunikasi adalah sumber (atau
pembicara) sekaligus penerima (atau pendengar). satu kesatuan yang
tak terpisahkan. Ketika anda mengirimkan pesan, anda juga menerima
pesan. Anda menerima pesan anda sendiri, dan anda menerima pesan dari
orang lain, baik secara visual, pendengaran, rabaan, atau penciuman.
Ketika anda berbicara dengan orang lain, anda memandangnya
untuk mendapatkan tanggapan, dukungan, pengertian, simpati,
persetujuan, dan sebagainya. Ketika anda menyerap isyarat-isyarat non
verbal, anda menjalankan fungsi sebagai penerima.
14
Fikom - Universitas Budi Luhur
2. Encoding-Decoding
Encoding adalah tindakan menghasilkan pesan, misal: berbicara,
menulis, dan sebagainya. Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita
ke dalam gelombang suara/ke atas selembar kertas kita menjelmakan
gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu.
Decoding adalah tindakan menerima pesan, Misal: mendengarkan,
membaca, dan sebagainya. Dengan menerjemahkan gelombang suara
atau kata-kata di atas kertas menjadi gagasan, anda menguraikan
kode tadi.
Encoder adalah pembicara/penulis, Decoder pendengar/pembaca.
Encoding dan decoding sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan
untuk menegaskan bahwa anda menjalankan fungsi-fungsi ini secara
simultan (bersamaan/serempak).
Ketika anda berbicara (encoding), anda juga menyerap tanggapan dari
pendengar (decoding).
3. Kompetensi Komunikasi
Kompetensi komunikasi kemampuan anda berkomunikasi
secara efektif .Mencakup hal-hal seperti: pengetahuan ttg peran
lingkungan (konteks) dlm mempengaruhi kandungan (content) dan
bentuk pesan komunikasi.
Misal: pengetahuan bahwa suatu topik mungkin layak
dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan tertentu,
tapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain.
Atau: pengetahuan tatacara perilaku non verbal, misal: kepatutan
sentuhan, suara yang keras, serta kedekatan fisik bagian dari
kompetensi komunikasi. Mempelajari kompetensi komunikasi seperti
mempelajari tatacara makan dengan sendok dan garpu (table manner)
melalui pengamatan kita terhadap orang lain, melalui petunjuk
eksplisit (jelas), coba-coba, dan sebagainya.
15
Fikom - Universitas Budi Luhur
Bila berhasil mempelajarinya anda akan menjadi orang yang
menyenangkan dan menarik untuk diajak berbicara. Serta anda akan
tahu apa yang perlu dilakukan dan kapan melakukannya.
4. Pesan dan Saluran
Pesan komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita
mengirimkan dan menerima pesan melalui salah satu/kombinasi dari
panca indera kita. Bentuk pesan bisa verbal (lisan/tertulis), bisa juga
non verbal (tanpa kata).
Misal: busana yang kita kenakan berkomunikasi, cara berjalan,
berjabat tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk, dan
tersenyum. segala hal pada diri kita dapat melakukan komunikasi.
Saluran komunikasi media yang dilalui pesan. Jarang
komunikasi hanya melalui satu saluran, biasanya dua atau tiga saluran
yang berbeda scr simultan. Misal: dalam interaksi tatap muka kita
berbicara dan mendengarkan (saluran suara), tetapi kita juga memberi
isyarat tubuh dan menerima isyarat secara visual (saluran visual), kita
juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori), kita
juga saling menyentuh (saluran taktil), dan sebagainya.
5. Umpan Balik dan Umpan Maju
Umpan balik informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya.
Umpan balik dapat berasal dari anda atau orang lain. Misal: dengan
cara berbicara dengan orang lain, anda juga mendengar diri anda
sendiri. anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiri, anda
mendengar apa yang anda katakan, anda merasakan gerakan anda,
melihat apa yang anda tulis.
Proses berbagi makna melalui perilaku verbal & non-verbal.
(Deena R. Levine & Mara B. Adelman, 1993). Komunikasi terjadi jika
suatu sumber membangkitkan respon penerima melalui penyampaian
suatu pesan dlm bentuk tanda/simbol verbal/non-verbal, tanpa hrs
memastikan dulu bhw kedua pihak tsb punya sistem simbol yg sama.
(Andrea L. Rich, 1974)
16
Fikom - Universitas Budi Luhur
Komunikasi adalah setiap proses pembagian informasi, gagasan
atau perasaan yang tidak saja dilakukan seccara lisan dantertulis
melainkan melalui bahasa tubuh, atau gaya atau penampilan pribadi
atau hal lain di sekelilingnya yang memperjelas makna (Walsrom
1992)
Selain umpan balik dari diri anda sendiri anda juga menerima
umpan balik dari orang lain. Misal: kerutan dahi/senyuman,
anggukan/gelengan kepala, tepukan dibahu/tamparan di pipi, dan
lain-lain. Umpan maju informasi tentang pesan yang akan
disampaikan. Kita seringkali mengantarkan pesan kita dengan
pernyataan seperti: “Mungkin saya salah dalam hal ini, tetapi …”,
“Saya ingin anda mengetahui secara persis apa yang terjadi …”, atau
“Jangan salah paham, tetapi …”. Pesan-pesan tersebut
mengisyaratkan kepada pendengar tentang pesan yang akan segera
disampaikan.
6. Gangguan/Noise
Gangguan/noise adalah gangguan dalam komunikasi yang
mendistorsi pesan. Gangguan menghalangi penerima dalam menerima
pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan. Gangguan/noise ada
dalam sistem komunikasi bila membuat pesan yang disampaikan
berbeda dengan pesan yang diterima.
Tiga Macam Gangguan dalam Komunikasi:
1) Gangguan fisik adalah interferensi dengan transmisi fisik isyarat atau
pesan lain ada orang lain berbicara. Misal: desingan mobil yang
lewat, dengungan komputer, kacamata, dan sebagainya.
2) Gangguan psikologis adalah interferensi kognitif atau mental
pemikiran yang sudah ada di kepala kita. Misal: prasangka dan bias
(berat sebelah) pada sumber-penerima, pikiran yang sempit.
3) Gangguan semantik adalah pembicara dan pendengar memberi arti
yang berlainan salah mengartikan makna. Misal: orang berbicara
17
Fikom - Universitas Budi Luhur
dengan bahasa yang berbeda, menggunakan jargon/istilah yang
terlalu rumit yang tidak dipahami pendengar.
7. Efek komunikasi ada 3:
a. Dampak intelektual/kognitif: anda memperolehpengetahuan/belajar
bagaimana menganalisis, melakukan sintesis, atau mengevaluasi
sesuatu.
b. Dampak afektif: anda mungkin memperoleh sikap baru/mengubah sikap,
keyakinan, emosi, dan perasaan anda.
c. Dampak psikomotorik/konatif/behavior: anda mungkin memperoleh
Cara-cara atau gerakan baru seperti cara melemparkan bola/melukis,
selain juga perilaku verbal dan non verbal yang patut.
8. Etik dan Kebebasan
Karena komunikasi mempunyai dampak dan konsekuensi, maka ada
aspek benar-salah dalam setiap tindak komunikasi. Misal: dalam
mempromosikan suatu produk kadang kita membesar-
besarkan/berlebihan, berbohong dalam kampanye pemilu ini tidak etis
(tidak seperti prinsip-prinsip komunikasi yang efektif, namun prinsip-
prinsip komunikasi yang etis sulit untuk dirumuskan). Dimensi etik dari
komunikasi makin rumit karena terkait dgn falsafah hidup pribadi
seseorang sehingga sulit untuk menyarankan pedoman yang berlaku bagi
setiap orang.
Keputusan yang kita ambil dalam hal komunikasi harus dipedomani
oleh apa yang kita anggap benar di samping juga oleh apa yang kita
anggap efektif. Apakah komunikasi itu etis atau tidak, landasannya adalah
gagasan kebebasan memilih (notion of choice) serta asumsi bahwa setiap
orang mempunyai hak untuk menentukan pilihannya sendiri.
1) Komunikasi Etis bila menjamin kebebasan memilih seseorang
dengan memberikan kepada orang tersebut dasar pemilihan yang
akurat.
18
Fikom - Universitas Budi Luhur
2) Komunikasi Tidak Etis bila mengganggu kebebasan memilih
seseorang dengan menghalangi orang tersebut untuk mendapatkan
informasi yang relevan dalam menentukan pilihan.
3) Komunikasi yang tidak etis komunikasi yang memaksa seseorang:
Mengambil pilihan yang secara normal tidak akan dipilihnya, dan Tidak
mengambil pilihan yang secara normal akan dipilihnya.
4) Komunikator yang etis akan melengkapi pihak lain dgn semua
informasi yang akan membantu mereka untuk menentukan pilihan
sendiri. Kita mengasumsikan bahwa orang lain sudah cukup umur dan
dalam kondisi mental yang memungkinkan mereka melaksanakan
pilihannya sendiri secara bebas. Misal: anak-anak berusia 5-6 tahun
tidak akan siap memilih sendiri menu makan, waktu tidur, jenis obat,
acara TV, dan sebagainya, sehingga harus ada orang lain yang
memilihkan untuk mereka. Begitu juga dengan orang yang memiliki
keterbelakangan mental, harus ada orang lain yang mengambil
keputusan untuk pilihan mereka.
Situasi lingkungan kehidupan seseorang dapat membatasi
kebebasan memilih. Misal: seorang anggota militer tidak bisa memilih
mengenakan jins dibanding seragam militernya. Kebebasan memilih
yang kita miliki tidak boleh menghalangi orang lain untuk menentukan
pilihan mereka sendiri.
E. Tujuan/Motif Komunikasi
1. Menemukan.
Penemuan diri (personal discovery) anda berkomunikasi dengan
orang lain, anda belajar mengenai diri sendiri dan juga orang lain. Persepsi
diri anda sebagian besar dihasilkan dari apa yang telah anda pelajari tentang
diri sendiri dari orang lain selama komunikasi, khususnya dalam
perjumpaan-perjumpaan antarpribadi.
Dengan berbicara tentang diri kita sendiri dengan orang lain kita
memperoleh umpan balik yang berharga mengenai perasaan, pemikiran,
dan perilaku kita. Kita akan menyadari ternyata perasaan kita tidak jauh
19
Fikom - Universitas Budi Luhur
beda dengan orang lain, juga akan mendapatkan pengukuhan positif yang
membuat kita merasa “normal”.
Cara lain kita melakukan penemuan diri dengan proses perbandingan
sosial.melalui perbandingan kemampuan, prestasi, pendapat, sikap, nilai,
dan kegagalan kita dengan orang lain. Kita mengevaluasi diri sendiri
sebagian besar dengan cara membandingkan diri kita dengan orang lain.
Komunikasi juga memungkinkan kita menemukan dunia luar. Dunia yang
dipenuhi objek, peristiwa, dan manusia lain. Sekarang ini kita mengandalkan
beragam media komunikasi untuk mendapatkan informasi tentang hiburan,
olah raga, perang, masalah kesehatan dan lain-lain.Informasi-informasi
yang kita dapatkan dari media dapat kita diskusikan dengan orang lain.
2. Berhubungan
Motivasi kita yang paling kuat dalam berkomunikasi adalah
berhubungan dengan orang lain, membina dan memelihara hubungan
dengan orang lain. Kita ingin merasa dicintai dan disukai, kemudian kita
juga ingin mencintai dan menyukai orang lain.
Misal: berkomunikasi dengan teman dekat di sekolah, kampus, kantor,
dan barangkali dengan menggunakan telepon/HP. Anda berbincang-
bincang dengan orang tua, anak-anak, mitra kerja, dan saudara anda.
3. Meyakinkan
Media massa sebagian besar ada yang meyakinkan kita agar
mengubah sikap dan perilaku kita. Media dapat hidup karena adanya dana
dari iklan, yang diarahkan untuk mendorong minat beli kita thd produk-
produk.Sekarang kita mungkin lebih banyak bertindak sebagai konsumen
ketimbang sebagai penyampai pesan melalui media, tetapi mungkin saja
tidak lama lagi barangkali kitalah yang akan merancang pesan-pesan itu.
Misal: bekerja di surat kabar, menjadi editor sebuah majalah, bekerja di biro
iklan, presenter TV, dan sebagainya.
20
Fikom - Universitas Budi Luhur
Kita banyak menghabiskan waktu untuk melakukan persuasi
antarpribadi baik sebagai sumber maupun penerima. Dalam perjumpaan
antarpribadi sehari-hari kita berusaha mengubah sikap dan perilaku orang
lain. Misal: kita berusaha mengajak seseorang mencoba menu diet baru
yang ditayangkan di TV, dan sebagainya.
4. Bermain
Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan
menghibur diri. Misal: mendengarkan lawakan, mengobrol, musik, dan film
yg bertujuan untuk menghibur diri. Namun banyak juga dari perilaku
komunikasi kita dirancang untuk menghibur orang lain. Misal: menceritakan
lelucon/teka teki, cerita yg menarik, dan sebagainya.
Adakalanya hiburan ini merupakan tujuan akhir, tetapi adakalanya
juga merupakan cara untuk mengikat perhatian orang lain shg kita dapat
mencapai tujuan-tujuan tertentu.
F. Faktor Pembeda KAP Dgn Non KAP:
1. Prediksi reaksi komunikasi/norma yg mengatur hubungan.
Komunikasi impersonal/non berdasarkan data sosiologis contoh:
berkomunikasi dengan dosen pada umumnya. KAP berkomunikasi scr
pribadi dengan melepas segala atribut.
2. Pengetahuan yang menjelaskan/explanatory knowledge (bukan
berdasarkan dugaan). Non menduga-duga sedangkan KAP bisa
menjelaskan
3. Aturan yg ditetapkan.
Non adat kebiasaan umum masyarakat tidak berlaku sedangkan KAP
adat kebiasaan umum masyarakat tidak berlaku, karena mereka
menetapkan sendiri aturan yang berlaku satu sama lain.
4. Kriteria yg menentukan hubungan (faktor-faktor yang menentukan posisi
para komunikator).
-Non berdasarkan tujuan (kemampuan dan syarat tertentu).
-KAP berdasarkan pertimbangan pribadi (suka, senang, cocok, setia,
dan sebagainya).
21
Fikom - Universitas Budi Luhur
5. Kebebasan individu.
-Nonpendapat individu kurang diberi kesempatan sehingga seragam.
-KAP pendapat individu yang berbeda ditekankan.
22
Fikom - Universitas Budi Luhur
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahan anda terhadap materi pertemuan 1, kerjakanlah
latihan soal berikut!
1. Jelaskan pengertian komunikasi dan berikan contohnya?
2. Lingkungan (konteks) komunikasi dibagi menjadi 3 dimensi, sebutkan dan
jelaskan
3. Sebutkan dan jelaskan serta berikan berikan contoh tentang elemen-
elemen komunikasi
4. Tujuan/motif Komunikasi, sebutkan dan berikan penejelasannya?
23
Fikom - Universitas Budi Luhur
RANGKUMAN
24
Fikom - Universitas Budi Luhur
Daftar Pustaka
Budyatna, Muhammad dan Ganiem, Leila Mona, Teori Komunikasi Antarpribadi,
Prenada Media, Jakarta, 2012.
Dewi, Liza Dwi Ratna, Teori Komunikasi, Renata, Jakarta, 2008.
Joseph A. Devito, Komunikasi Antarmanusia, Professional Books, Jakarta, 2011.
Karen A. Foss, Littlejohn, Stephen W, Teori Komunikasi, Theories of Human
Communication, Edisi 9, Salemba Humanika, 2009.
25
Fikom - Universitas Budi Luhur