Anda di halaman 1dari 8

Materi 1: Pengantar Komunikasi

A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah tindakan mengirimkan dan menerima
informasi dari satu tempat ke tempat lain, tidak peduli
apakah informasi berupa suara, tulisan, visual, atau non-
verbal. Manusia berkomunikasi secara verbal maupun non
verbal dan melibatkan dua orang atau lebih. Komunikasi
dapat dilakukan tanpa pesan verbal. Namun komunikasi yang
menggabungkan baik verbal dan non-verbal komunikasi akan
lebih dipahami.

B. Tujuan Komunikasi
Kita tidak pernah dapat tidak berkomunikasi. Ada tujuh tujuan
kita berkomunikasi:

1. Penemuan Diri (Personal Discovery), dalam hal ini bila


berkomunikasi dengan orang lain, kita dapat belajar
mengenal diri kita sendiri selain juga tentang orang
lain. Prinsip diri sendiri sebagian besar dihasilkan
dari apa yang telah dipelajari tentang diri sendiri
dari orang lain selama komunikasi, khususnya dalam
perjumpaan- perjumpaan antar pribadi. Cara lain untuk
melakukan penemuan diri adalah melalui proses
perbandingan sosial, melalui pembandingan kemampuan,
prestasi, sikap, pendapat, nilai kegagalan kita dengan
orang lain (Thibaut dan Kelley, 1986)
2. Meningkatkan cara orang lain melihat Anda. Sebuah
hubungan memiliki tujuan tersendiri. Mengontrol
perilaku sendiri untuk menghasilkan respon positif
dari orang lain, akan membantu pencapaian tujuan dari
sebuah hubungan agar sesuai dengan yang kita harapkan.
3. Untuk meningkatkan hubungan dengan orang lain. Dalam
hal ini salah satu motivasi yang paling kuat adalah
berhubungan dengan orang lain – membina dan memelihara
hubungan dengan orang lain. Penyesuaian tipe
komunikasi yang tepat pada orang ataupun tempat
tertentu akan memupuk rasa percaya, keintiman, dan
pertukaran dalam suatu hubungan.
4. Mmengajarkan keterampilan hidup yang penting,
seperti berpikir kritis, pemecahan masalah,
pengambilan keputusan, resolusi konflik, pembangunan
tim, literasi media, dan berbicara di depan umum.
Ketrampilan berpikir kritis dan kreatif, memecahkan
masalah, dan membuat keputusan, akan memperbesar
kemungkinan untuk terlibat dalam proyek kelompok yang
akan semakin melatih keterampilan hidup penting
lainnya sepanjang hidup.
5. Membantu meningkatkan rasa percaya diri dalam
menyuarakan dan mengadvokasi pendapat dan menciptakan
ruang untuk menyuarakan pendapat orang lain. Belajar
berkomunikasi akan membantu mempelajari bagaimana
berbicara secara efektif, menganalisis argumen,
mensintesis sejumlah besar informasi, dan secara
kritis mengkonsumsi informasi Kdari berbagai sumber.
6. Mempelajari komunikasi dapat membantu kesuksesan
secara profesional. Setiap pekerjaan dan profesi
membutuhkan kemampuan komunikasi seperti: keterampilan
mendengarkan; berbicara dengan jelas, ringkas, dan
persuasif; kemampuan untuk bekerja dalam tim atau
kelompok; komunikasi interpersonal; komunikasi
tertulis.
7. Membantu menavigasi dunia yang semakin beragam.
Individu yang mampu mengembangkan pemahaman tentang
konsep komunikasi dasar dan mempelajari caranya untuk
menerapkan konsep-konsep itu dalam interaksi sehari-
hari, akan lebih siap untuk menjembatani hambatan
bahasa dan budaya dan mempromosikan hubungan
interpersonal yang efektif, kerja tim, dan komunikasi
yang dimediasi secara digital.

C. Komponen Komunikasi
Terdapat beberapa model yang mencoba menggambarkan bagaimana
komunikasi.
1. The Shannon-Weaver Model

Gambar 1. The Shannon-Weaver Model

Berdasarkan model ini, komunikasi terjadi antara setidaknya


satu pengirim dan setidaknya satu penerima dalam konteks
situasi tertentu. Pesan yang dikodekan (encoded message)
dipertukarkan antara pengirim dan penerima. Komunikasi yang
sukses terjadi saat pengirim dan penerima memiliki
seperangkat tanda (sign) untuk penyandian (encoding), yaitu
menerjemahkan ide atau pemikiran ke dalam kode; dan
penguraian kode (decoding), yaitu proses memberikan makna
pada ide atau pemikiran; yang dipertukarkan.

Kode adalah susunan simbol yang sistematis yang digunakan


untuk menciptakan makna dalam pikiran orang lain maupun diri
kita. Jika seseorang berteriak "Berhenti" maka kemungkinan
besar Anda akan menafsirkan adanya suatu peringatan bahaya.

Semua bahasa adalah kode. Kode verbal dan nonverbal adalah


dua jenis kode digunakan dalam komunikasi. Kode lisan
terdiri dari simbol dan susunan gramatikal mereka. Kode
nonverbal terdiri dari semua simbol yang bukan kata-kata,
termasuk gerakan tubuh, penggunaan ruang dan waktu, pakaian
dan perhiasan lainnya, dan suara selain kata-kata. Semua
kode nonoral, seperti gerakan tubuh, adalah kode nonverbal.
Namun, kode nonverbal juga mencakup kode oral, seperti:
nada, durasi, kecepatan bicara, dan suara seperti “eh” dan
“ah.”

2. Extended Communication Model

Gambar 2. Watzlawick Extended Communication Model

Berdasarkan model ini, komunikasi lebih dari sekedar


pertukaran pesan verbal dan non-verbal. Komunikasi yang
terjadi setidaknya melibatkan dua orang dan terjadi
interaksi diantara mereka. Seseorang menerima apa yang
mereka terima dari orang lain dan memproses apa yang mereka
miliki diterima. Kemudian orang tersebut bereaksi, dan
bertindak, saling mempengaruhi dengan dan dalam interaksi
mereka. Proses ini terjadi melingkar. Tidak ada titik awal
atau titik akhir. Semuanya terjadi dalam suatu lingkungan
atau konteks.

Informasi yang diterima seringkali tidak diterima sama


persis dengan yang disampaikan. Situasi dan kebisingan
menjadi komponen penting dalam komunikasi. Kebisingan bisa
bersifat fisik, seperti suara keras; pemandangan yang
mengganggu, seperti sepotong makanan di antara gigi depan
seseorang; atau tidak biasa perilaku, seperti seseorang
berdiri terlalu dekat untuk kenyamanan. Kebisingan dapat
bersifat mental, psikologis, atau semantik, seperti lamunan
tentang orang yang dicintai, khawatir tentang tagihan, rasa
sakit dari gigi, atau ketidakpastian tentang apa arti kata-
kata orang lain. Kebisingan bisa berupa apa saja yang
mengganggu penerimaan, penafsiran, atau pemberian umpan
balik tentang suatu pesan.

Terakhir, sebuah komunikasi dapat menggunakan banyak


saluran untuk mengirim pesan. Saluran adalah sarana dimana
pesan bergerak dari sumber ke penerima. Dalam beberapa
situasi kita bertatap muka dan menggunakan suara untuk
mengirim pesan melalui gelombang suara. Di lain situasi kita
mungkin menggunakan suara untuk berbicara melalui telepon,
namun di situasi lain mungkin melibatkan pesan teks atau
pembaruan status di media sosial.

Berdasarkan uraian di atas, maka komponen komunikasi adalah


sebagai berikut:

1. Pemberi (komunikator)dan penerima pesan (komunikan)

2. Isi pesan

3. Media penyampaian pesan

4. Umpan Balik

5. Kode

6. Encoding dan Decoding

7. Noise

8. Situasi

D. KONTEKS KOMUNIKASI
Komunikasi yang kita lakukan dapat berada pada konteks sebagai
berikut:
a. Komunikasi Intra-pribadi adalah komunikasi yang
dilakukan dengan bericara dengan diri. Bertujuan
untuk berpikir, melakukan penalaran, menganalisa,
dan merenungkan.
b. Komunikasi Antar-pribadi adalah komunikasi yang
dilakukan antar dua orang. Bertujuan untuk mengenal
orang lain dan diri sendiri, mengungkapkan diri
sendiri terhadap orang lain, bermain, bahkan membantu
orang lain.
c. Komunikasi Publik (terbuka) adalah komunikasi yang
dilakukan dari pembicara kepada khalayak. Bertujuan
untuk memberi informasi meyakinkan dan menghibur.
d. Komunikasi Massa adalah komunikasi yang diarahkan
kepada khalayak yang sangat luas, disalurkan melalui
sarana audio dan/atau visual. Bertujuan untuk
menghibur, meyakinkan (mengukuhkan, mengubah,
mengaktifkan), memberi informasi, mengukuhkan
status, membius, menciptakan rasa persatuan.
e. Komunikasi yang Dimediasi Secara Digital.
Komunikasi yang dimediasi secara digital (DMC) adalah
segala bentuk komunikasi yang dilakukan melalui
teknologi komunikasi baru. Jika Anda menggunakan
diskusi online papan, email, Twitter, Snapchat, atau
hampir semua sumber media digital lainnya, Anda
adalah terlibat dalam DMC. Sebagai konteks untuk
komunikasi, DMC unik karena keserbagunaannya.
Pertama, DMC bersifat seluler—asalkan Anda memiliki
ponsel cerdas atau komputer, Anda dapat menggunakan
DMC di mana saja Anda memiliki koneksi ke Internet.
Kedua, DMC dapat memfasilitasi semua jenis
komunikasi, mulai dari interaksi diadik hingga pesan
yang dimediasi massa. Ketiga, DMC dapat menjadi
sinkron dan asinkron, sehingga diperlukannya
melakukan prastrukturisasi pesan. Terlepas dari
pandangan mana yang benar, jelas bahwa DMC semakin
alat penting untuk dikuasai oleh semua komunikator.

Perbandingan tiap konteks komunikasi dapat dilihat pada


tabel 1. di bawah ini:

Tabel 1. Perbandingan Konteks Komunikasi

E. TIPE KOMUNIKASI
Orang-orang berkomunikasi satu sama lain dalam
beberapa cara yang bergantung pada pesan dan konteksnya
di mana pesan itu dikirim. Tipe komunikasi berdasarkan
pilihan saluran komunikasi dapat dibedakan sebagai
berikut:
Tabel 2. Tipe Komunikasi

F. KESIMPULAN
Komunikasi adalah tindakan yang dilakukan oleh satu
orang atau lebih, yang dimana setiap orang dapat sebagai
pengirim dan menerima pesan dalam suatu konteks tertentu.
Komunikasi memiliki tujuan, terjadi dalam beberapa level,
dan melibatkan unsur-unsur komunikasi.

LATIHAN
1. Jelaskan pengertian dari komunikasi!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pernyataan:kita tidak
dapat tidak berkomunikasi”!
3. Jelaskan komponen komunikasi!

Anda mungkin juga menyukai