Anda di halaman 1dari 13

materi pengantar ilmu komunikasi

1. PERTEMUAN 12 - HAMBATAN KOMUNIKASI


hambatan = gangguan
Gangguan yaitu segala sesuatu yang menggangu kelancaran komunikasi serta akan menghambat
kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan.
pada umumnya hambatan memiliki 2 sifat :
– hambatan objektif : Hambatan terhadap proses komunikasi yang tidak disengaja dibuat
oleh pihak lain tetapi lebih disebabkan oleh keadaan yang tidak menguntungkan. seperti
cuaca, berada di tempat keramaian, waktu yang tidak tepat, penggunaan media yang tidak
tepat, atau tidak adanya chemistry antara komunikator dan komunikan.
– Hambatan Subjekif Yaitu : Hambatan yang disengaja dibuat orang lain sebagai upaya
penentangan.Seperti: pertentangan kepentingan, prasangka, tamak, iri hati, apatisme, dan
mencemoohkan komunikasi.
hambatan komunikasi diklasifikasikan sbb :
– Gangguan (Noises)
Gangguan terdiri dari :
Gangguan mekanik (mechanical/channel noise),yaitu gangguan disebabkan saluran komunikasi
atau kegaduhan yang bersifat fisik.

Gangguan semantik (semantic noise), yaitu bersangkutan dengan pesan komunikasi yang
pengertiannya menjadi rusak. Lebih banyak kekacauan penggunaan bahasa, pengertian suatu
istilah atau konsep terdapat perbedaan antara komunikator dengan komunikan.

Gangguan personal (personnel noise), yaitu bersangkutan dengan kondisi fisik komunikan atau
komunikator yang sedang kelelalahan, rasa lapar, atau sedang ngantuk. Juga kondisi psikologis,
misalnya tidak ada minat, bosan, dan sebagainya.
– Kepentingan (Interest). Interest akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi
atau menghayati suatu pesan. Orang akan memperhatikan perangsang yang ada kaitannya
dengan kepentingannya yang juga menentukan daya tanggap, perasaan, pikiran, dan
tingkah laku yang akan merupakan sikap reaktif terhadap segala perangsang yang tidak
bersesuaian atau bertentangan dengan suatu kepentingan.
– Motivasi
Motif atau daya dorong dalam diri seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan dan kekurangannya.
Pada umumnya motif seseorang berbeda-beda jenis maupun intensitas dengan yang lainnya,
termasuk intensitas tanggapan seseorang terhadap suatu komunikasi. Semakin komunikasi
sesuai motivasinya semakin besar kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan baik oleh
pihak komunikan.
– Prasangka (Prejudice)
Sikap seseorang terhadap sesuatu secara umum selalu terdapat dua alternatif like and dislike,
atau pun simpati dan tidak simpati.
Emosi sering membutakan pikiran dan pandangan terhadap fakta yang nyata, tidak akan berpikir
secara objektif dan segala yang dilihat selalu akan dinilai negatif.
– Evasi Komunikasi
Evasion of communication adalah gejala mencemoohkan dan mengelakkan suatu komunikasi
untuk kemudian mendiskreditkan atau menyesatkan pesan komunikasi.
Menurut E. Cooper dan M. Johada yang dikutip oleh Onong Uchjana Effendi dalam buku “Ilmu,
Teori Dan Filsafat Komunikasi” menyatakan beberapa jenis evasi :
Menyesatkan pengertian (understanding derailed), contoh : Apabila seorang mahasiswa
menyerukan pada teman- temannya untuk meningkatkan prestasi belajar dengan jalan rajin
masuk kuliah, rajin membaca, dan menghormati dosen maka oleh mahasiswa lain mungkin akan
diangggap sebagai usaha mencari muka.

pesan bisa saja tidak tersampaikan dikarenakan adanya hambatan pada internal dan eksternal
A. HAMBATAN INTERNAL
Berasal dari dalam diri individu yang terkait kondisi fisik dan psikologis. Seperti : Seseorang yang
mengalami gangguan pendengaran maka ia akan mengalami hambatan komunikasi.
Demikian pula seseorang yang sedang tertekan (depresi) tidak akan dapat melakukan
komunikasi dengan baik.
B. HAMBATAN EKSTERNAL
Berasal dari luar individu yang terkait dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya.
Seperti: Suara gaduh dari lingkungan sekitar dapat menyebabkan komunikasi tidak berjalan
lancar. Perbedaan latar belakang sosial budaya dapat menyebabkan salah pengertian.

2. PERTEMUAN 13 - KOMUNIKASI MASSA


A. Definisi :
– Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai suatu jenis komunikasi yang ditujukan
kepada sejumlah audien yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media massa cetak
atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Mulyana (2005:74) juga menambahkan konteks komunikasi publik. Pengertian komunikasi
publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang
(khalayak). Yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi demikian sering juga disebut
pidato, ceramah atau kuliah (umum).
– Komunikasi massa adalah proses di mana informasi diciptakan dan disebarkan oleh
organisasi untuk dikonsumsi oleh khalayak (Ruben, 1992).
– Komunikasi massa adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada
sejumlah orang. (Bittner, 1980)
B. unsur komunikasi massa :
1. Sumber
2. Khalayak
3. Pesan
4. Proses
5. Konteks
6. Media

C. Fungsi Komunikasi Massa


• Menginformasikan (to inform)
Sebagai media untuk menginformasikan tentang hal-hal apa saja yang penting maupun tidak
penting kepada audience nya. Contohnya seperti berita, baik di media televisi, radio maupun
majalah.
• Memberi hiburan (to entertain)
Sebagai media hiburan kepada para audience. contohnya acara quis pada televisi,
musik pada radio, cerita pendek pada majalah, dan cerita fiktif pada film. • Membujuk (to
persuade)
membujuk dalam media massa bisa dicontohkan seperti pada saat pilkada, bagi calon kepala
daerah media massa adalah instrumen yang bakal dimaksimalkan untuk membangun komunikasi
politik, untuk menyosialisasikan pencalonan agar dipilih oleh audience yang melihatnya.
• Transmisi budaya (transmission of the culture)

D. Karakteristik Media Massa


• Ditujukan pada khalayak yang luas, heterogen, anonim, tersebar dan tidak mengenal batas
geografis-kultural.
• Bersifat umum, bukan perorangan atau pribadi. Kegiatan penciptaan pesan melilbatkan orang
banyak dan terorganisasi.
• Pola penyampaian bersifat cepat dan tidak terkendala oleh waktu dalam menjangkau khalayak
yang luas.
• Penyampaian pesan cenderung satu arah.
• Kegiatan komunikasi terencana, terjadwal dan terorganisasi.
• Penyampaian pesan bersifat berkala, tidak bersifat temporer.
• Isi pesan mencakup berbagai aspek kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, politik dan
lain lain)

E. Faktor Mendasar Media Massa


1. Media massa merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan
kerja
2. Media massa merupakan sumber kekuatan- alat kontrol, manajemen, inovasi dalam
masyarakat
3. Media merupakan forum atau agen yang semakin berperan untuk menampilkan peristiwa-
peristiwa kehidupan masyarakat
4. Media seringkali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan,
5. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran
dan citra realitas sosial
F. Literasi Media
• Sonia Livingstone (2003) menjelaskan bahwa literasi media adalah kemampuan untuk
mengakses, menganalisis, mengevaluasi dan mengkomunikasikan pesan dalam berbagai bentuk
medium
• The National Leadership Conference on Media Literacy yang merumuskan literasi media
sebagai “kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan memroduksi media
untuk tujuan tertentu” (Aufderheide, 1993, h. v)
• Baran dan Dennis (2010) yang mengatakan bahwa literasi media sebagai suatu rangkaian
kegiatan melek media yaitu gerakan melek media dirancang untuk meningkatkan kontrol individu
terhadap media yang mereka gunakan untuk mengirim dan menerima pesan.

3. PERTEMUAN 14 - RAGAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI


ragam perspektif komunikasi ada transmisionis, display, kontruksi realitas, menciptakan makna,
ritual.

A. Perspektif Transmisionis
• Perspektif Transmisionis (Model Harold Laswell)
• Who Says What in Which Channel To Whom and With What Effect
• Perspektif ini sangat memperhatikan efek dan saluran penerimanya
• bahwa komunikasi berfungsi sebagai pertukaran makna.

B. Perspektif Display
• Mengutamakan hasil dari komunikasi. Hasil ini tidak lain adalah
perhatian (attention), ciri-cirinya:
• Perhatian yang diberikan untuk hal-hal tertentu tidak dapat diukur
• Perhatian dipusatkan pada masa sekarang
• Perolehan perhatian merupakan tujuan yang berdiri sendiri
• Contoh: Iklan yang menarik ukurannya apa?
Bagaimana membuat poster yang bagus?

C. Perspektif Konstruksi Realitas


• Komunikasi dilakukan dalam rangka menciptakan “Kenyataan lain”
• Komunikasi adalah usaha untuk membangun makna
• Perspektif ini juga disebut Perspektif Wacana

D. Perspektif Mencipta Makna


• “Komunikasi sebagai usaha menciptakan makna (Generating of Meaning). Sebab itu dikenal
beberapa istilah:
• Icon, ex: Pas Foto
• Indeks : awan gelap
artinya hujan
• Symbol : lampu merah artinya berhenti

E. Perspektif Ritual
Bahwa komunikasi diartikan sebagai cara/bagian dari ritual, di dalamnya terdapat:
• Sharing
• Partisipasi
• Asosiasi
• Persahabatan (Fellowship) yang mewakili keyakinan yang sama, Penekanannya: Usaha dalam
memelihara komunitas

4. PERTEMUAN 11 - EFEK KOMUNIKASI


Semua pengaruh komunikasi yang dilakukan secara terencana mempunyai tujuan, yakni
memengaruhi khalayak atau penerima. Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang
dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.

Efek mempunyai tujuan yang mempengaruhi komunikan setelah atau sebelum menerima pesan.
Pengaruh tersebut bisa mencangkup banyak hal, tergantung dari komunikator menyampaikan
pesan kepada komunikan.

Pengaruh dapat dikatakan mengena jika perubahan (P) yang terjadi pada penerima sama dengan
tujuan (T) yang di inginkan oleh komunkator (P=T), atau seperti rumus yang dibuat oleh Jamias
(1989), yakni pengaruh (P) sangat ditentukan oleh sumber, pesan, media, dan penerima (P=S/P/
M/P)

A. efek komunikasi dalam 3 kategori :


1. efek kognisi : Efek komunikasi secara efektif adalah akibat yang timbul pada diri
komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Melalui komunikasi yang telah
berlangsung, komunikan memperoleh informasi tentang sesuatu hal yang baru. efek
kognisi adalah saat komunikan mendapatkan pengetahuan baru.
2. efek konasi : Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognisi. Tujuan dari komunikasi
bukan sekedar memberitahu lawan bicara atau khalayak tentang sesuatu. Tetapi lebih dari
itu, lawan bicara diharapkan dapat turut merasakan perasaan dari pesan yang disampaikan
(iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya). efek konasi adalah saat komunikan
mendapatkan efek emosional dari informasi yang diterimanya.
3. efek psikomotorik : Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan
keterampilan (skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman
belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil
belajar kognitif dan dan hasil belajar konasi. efek psikomotorik adalah saat komunikan
menentukan atau melakukan suatu tindakan dari informasi yang di terimanya.
5. PERTEMUAN 10 - MEDIA KOMUNIKASI
media komunikasi adalah alat, perantara, saluran, atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan kepada khalayak. Secara bahasa, media adalah alat (sarana) komunikasi.
media menjadi bagian yang tidak terpisahkan, dan berfungsi sebagai jembatan bagi keberhasilan
komunikasi.
A. FASE PERKEMBANGAN MEDIA
– Media berasal dari kata latin, yang merupakan bentuk jamak dari kata “medium” , yang
memiliki arti “perantara” atau “pengantar”
– Yaitu perantara sumber pesan dengan penerima pesan.
– Kesimpulannya bahwa media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan
pesan dari komunikator kepada khalayak
B. SEJARAH PERKEMBANGAN MEDIA
1. era manusia purba dan masa bercocok tanam ( 3500 SM )
Pada era ini manusia sudah mulai berkomunikasi dengan membuat ukiran gambar di dinding goa
atau batu dalam bentuk hieroglif dan banyak dilakukan oleh bangsa mesir. memanfaatkan
papyrus sebagai media untuk menulis.
Papyrus sejenis tanaman air yang dikenal sebagai bahan membuat kertas.
Peninggalan sejarah mereka pada goa-goa bisa dilihat pada goa-goa yang ada di yogyakarta,
solo, dan lain-lain.
2. era industri ( 1500-1970 M )
ditemukannya mesin cetak pertama pada tahun 1455 oleh johannes guttenberg ( jerman). Tahun
1712 mulai berkembang industri - industri dengan ditemukannya telepon dan radio.
pada 3 sept 1883 mulai menjamur surat kabar dari Amerika Serikat. Ditandai dengan terbitnya
surat kabar untuk pertama kalinya yaitu new york sun. Surat kabar tersebut dikenal dengan
sebutan penny press.
3. era informasi ( 1970-2000 M )
pada era ini terjadi kemajuan komunikasi, era ini disebut knowladge age. Pada masa ini sudah
menggunakan satelit komunikasi, kabel optic dalam jaringan, sehingga masyarakat sudah bisa
berinteraksi secara online.

C. ALAT - ALAT KOMUNIKASI LAINNYA YANG DIGUNAKAN SEPERTI


1. lonceng / kentungan
Digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada orang banyak
Lonceng atau kentungan sebagai penanda pesan. Seperti, jika ada maling, kebakaran, atau untuk
himbauan berkumpul.
Lonceng atau kentungan dibeberapa tempat masih digunakan, seperti di gereja atau sekolah-
sekolah, bahkan ada yang menggunakan untuk membangunkan sahur.
2. merpati pos
Merpati pada saat itu digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan-pesan
dengan orang yang keberadaanya cukup jauh.
Alat komunikasi ini sangat berfungsi ketika masa perang, karena digunakan sebagai penyampai
pesan militer yang sifatnya rahasia.

D. JENIS - JENIS MEDIA KOMUNIKASI


– media non massa : Surat, telepon, kartu pos, papan pengumuman.
– media massa : Surat kabar, tabloid, majalah, radio, televisi.
– media baru : Internet
E. MEDIA APLIKASI DKV
– buku : Buku adalah kumpulan kertas berisi informasi, tercetak, disusun secara sistematis,
dijilid serta bagian luarnya diberi pelindung terbuat dari kertas tebal, karton atau bahan
lain. Jenis-jenis buku antara lain buku ilustrasi, buku cerita bergambar, buku informasi,
buku pop up dan buku foto.
– komik : gambar yang sengaja disusun, diberi garis batas atau biasa disebut panel
berbentuk kotak. Gambar tersebut mengandung informasi yang disusun untuk membentuk
sebuah cerita. Tidak hanya gambar penceritaan juga dilakukan dengan teks, dan simbol-
simbol yang khas untuk komik seperti balon-balon kata, balon pikiran, efek bunyi.
– infografis : merupakan representasi visual dari informasi, data atau pengetahuan.
Infografis adalah media informasi yang disajikan dalam bentuk teks, serta dipadukan
dengan beberapa elemen visual seperti gambar, ilustrasi, grafik, dan tipografi. Jenis-jenis
infografis antara lain infografis statis, infografis animasi dan infografis interaktif.
– film : media audio visual yang terdiri dari potongan gambar yang disatukan menjadi
kesatuan utuh dan memiliki kemmapuan dalam menangkap realita sosial budaya. Jenis-
jenis film antara lain film pendek, film animasi, film dokumenter.
– media interaktif : integrasi dari media digital termasuk kombinasi dari electronic text,
graphics, moving images, dan sound, ke dalam lingkungan digital yang terstruktur yang
dapat membuat orang berinteraksi dengan data untuk tujuan yang tepat. Lingkungan
digital meliputi Internet, Telekomunikasi, Interactive digital television dan Game Interactive.

F. MEDIA, KHALAYAK, DAN PESAN


1. Media
Media memiliki peran yang sangat penting, karena sebuah media adalah perantara dalam
penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan, penggunaan media bertujuan agar
informasi yang disampaikan agar lebih efisien.
2. Khalayak
dibagi menjadi dua :
– Khalayak pasif merupakan khalayak yang menerima tanpa harus menyaring setiap
informasi yang diperolehnya.
– Khalayak aktif, dimana ciri-cirinya : Selektif memilih informasi atau pesan, Utilitarisme
(menyesuaikan pesan dengan kebutuhannya), Intensionalisme (frekwensi mengkonsumsi
media yang cukup sering), Involvement (ikut serta dalam kegiatan yang diadakan media
yang bersangkutan), Educated (memiliki pendidikan yang cukup dalam berinteraksi dalam
media).
khalayak media komunikasi massa
Menurut KATZ, GUREVITCH DAN HASS, Ada 5 Kelompok kebutuhan dalam mengkonsumsi
Media, yaitu:
– Kebutuhan kognitif
– Kebutuhan afektif
– Kebutuhan integrasi personal
– Kebutuhan integrasi sosial
– Kebutuhan untuk melepaskan ketegangan

6. PERTEMUAN 9 - KOMUNIKAN
– Receiver (Penerima Pesan), Penerima adalah orang yang mendapatkan pesan dari
komunikator melalui media. Komunikan (penerima pesan) merupakan sasaran dalam
komunikasi. Penerima dapat juga disebut sebagai publik, khalayak, masyarakat, dan lain
lain.
– Keberhasilan komunikator adalah apabila pesan-pesan yang disampaikan melalui saluran/
medium diterima oleh khalayak sasaran, dipahami, dan mendapatkan tanggapan positif,
dalam arti sesuai dengan harapan komunikator.
A. KONDISI KEPRIBADIAN DAN FISIK AUDIENS
•Pengetahuan khalayak mengenai pokok persoalan,
•Kemampuan khalayak untuk menerima pesan-pesan lewat media yang digunakan,
•Pegetahuan khalayak terhadap perbendaharaan kata-kata yang digunakan,
pengaruh kelompok dan masyarakat serta nilai-nilai dan norma-norma kelompok dan masyarakat
yang ada
•Situasi di mana khalayak itu berada

B. TIPOLOGI FORMASI KHALAYAK ATAU SUMBER FORMASI KHALAYAK


1. Kelompok atau publik
Istilah ini muncul sejalan dengan pengelompokan sosial yang ada (misalnya komunitas,
keanggotaan minoritas politis, religius atau etnis) dan dengan karakteristik sosial bersama dari
tempat, kelas sosial, politik, budaya, dan sebagainya.
2. Kelompok Kepuasan
Khalayak dalam pengertian ini terbentuk atas dasar tujuan atau kebutuhan individu tertentu yang
ada terlepas dari media, tetapi berkaitan dengan, misalnya isu politik atau sosial. Tipe khalayak
ini, yang didasarkan pada kebutuhan atau tujuan tertentu
3. Kelompok penggemar atau budaya cita rasa
Terbentuk atas dasar minat pada jenis isi (atau gaya) atau daya tarik tertentu akan kepribadian
tertentu atau cita rasa budaya/intelektual tertentu. Tipe khalayak ini terdiri dari kelompok
penggemar atau pengikut pengarang, kepribadian, gaya tetapi tidak memiliki suatu definisi atau
kategori sosial yang jelas.
4. Khalayak medium
Berasal dari dan dipertahankan oleh kebiasaan atau loyalitas pada sumber media tertentu
misalnya surat kabar, majalah, saluran radio atau televisi.

C. Kesediaan khalayak menerima pengaruh, khususnya inovasi, oleh Schoenfeild


diklasifikasikan sbb
– Innovator ( penemu idea), orang-orang yang kaya akan idea baru yang akan mudah atau
sukar menerima idea baru lain.
– Early adaptors, orang-orang yang cepat bersedia untuk mencoba apa yang dianjurkan
padanya.
– Early majority, kelompok orang-orang yang mudah menerima idea-idea baru asal saja
sudah diterima oleh orang banyak.
– Majority, kelompok orang banyak yang menerima atau menolak idea baru, terbatas pada
suatu daerah.
– Non-adaptors, oarang-orang yang tidak suka menerima idea baru dan mengadakan
perubahan atas pendapatnya semula.

D. JENIS KHALAYAK
berdasarkan asal pesan :
● Khalayak yang didefinisikan oleh pengirim pesan
● Khalayak yang didefinisikan oleh khalayak sendiri
● Khalayak yang didefinisikan berdasarkan media yang mereka gunakan
berdasarkan fungsi khalayak :
● Khalayak sebagai pasar
● Khalayak sebagai partner dialog
● Khalayak sebagai klien
● Khalayak sebagai komunikator atau pengirim pesan
berdasarkan fungsi khalayak:
● Khalayak sebagai penerima pesan. Kelompok pasif
● Khalayak sebagai pencipta pesan (sense making). Sangat aktif.
● Khalayak emansipatoris. Khalayak yang kritis.
Dari aktivitasnya dalam menerima pesan:
● Khalayak sebagai penggarap informasi
● Khalayak sebagai pemecah masalah (problem solver)
● Khalayak sebagai penengah (mediator)
● Khalayak sebagai pencari pembelaan
● Khalayak sebagai anggota kelompok
● Khalayak sebagai kelompok itu sendiri
● Khalayak sebagai selera
● Khalayak sebagai sebuah medium
Berdasarkan segementasi khalayak:
● Segmentasi berdasarkan karakteristik demografi (umur, pekerjaan, Jenis kelamin,
pekejaan, keluarga, dan lain lain)
● Segmentasi berdasarkan kepercayaan
● Segmentasi berdasarkan sikap
● Segmentasi berdasarkan perilaku
● Segmentasi berdasarkan prinsip kemudahan akses
● Segmentasi berdasarkan sumber-sumber yang dimiliki khalayak (berkaitan dengan kondisi
ekonomi khalayak)
● Segmentasi berdasarkan prinsip kemudahan akses
● Segmentasi berdasarkan sumber-sumber yang dimiliki khalayak
● Segmentasi berdasarkan proses hubungan
● Segmentasi berdasarkan penggunaan media

E. Hal-hal yang Mempengaruhi Audiens ( Ruben & Stewart )


● Kebutuhan atau motivasi mereka terhadap pesan
● Sikap, kepercayaan dan nilai yang dimiliki khalayak
● Tujuan khalayak menerima pesan
● Pengalaman sebelumnya dan bahasa yang dipakai
● Kegunaan pesan bagi khalayak
● Gaya komunikasi/cara menyampaikan pesan
● Pengalaman dan kebiasaan khalayak terhadap objek yang dibicarakan.

F. 5 kelompok kebutuhan dalam mengkonsumsi media (Menurut Katz, Gurevitch dan Hass ) :
– Kebutuhan kognitif
– kebutuhan afektif
– kebutuhan integratif
– kebutuhan untuk memperkuat kontak dengan keluarga
– kebutuhan untuk melepaskan ketegangan

G. Kerangka pengalaman dan kerangka referensi khalayak, meliputi


– Pengetahuan khalayak mengenai pokok persoalan,
– Kemampuan khalayak untuk menerima pesan-pesan lewat media yang digunakan,
– Pegetahuan khalayak terhadap perbendaharaan kata-kata yang digunakan,
pengaruh kelompok dan masyarakat serta nilai-nilai dan norma-norma kelompok dan
masyarakat yang ada
– Situasi di mana khalayak itu berada

Untuk bisa merumuskan strategi komunikasi yang tepat, maka sangat penting untuk mengenal
khalayak. komunikator harus menciptakan persamaan kepentingan dengan khalayak dalam
pesan, metoda dan media.

7. PERTEMUAN 7 - PESAN
A. pesan dalam komunikasi
Wilbur Schram menganggap pesan sebagai “the condition of success in communication”,
rumusannya:
1.Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian
komunikan.
2.Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara
komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti.
3.Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara
untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
4.Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi
situasi kelompok di mana komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan
tanggapan yang dikehendaki.

B. DUA JENIS PESAN : VERBAL DAN NON VERBAL


1. PESAN VERBAL
Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih.
Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal (Deddy Mulyana, 2005). Bahasa dapat
didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-
simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.
– pesan verbal dan bahasa :
Komunikasi bahasa sebagai lambang verbal paling banyak dan paling sering digunakan.
Bahasa mempunyai dua jenis pengertian yang perlu dipahami oleh para komunikator. Yang
pertama adalah pengertian denotative, yang kedua pengertian konotatif. Perkataan denotative
adalah yang mengandung makna sebagaimana tercantum dalam kamus dan diterima secara
umum.
Jalaluddin Rakhmat (1994), mendefinisikan bahasa secara fungsional dan formal.
● Secara fungsional, bahasa diartikan sebagai alat yang dimiliki bersama untuk
mengungkapkan gagasan. Ia menekankan dimiliki bersama, karena bahasa hanya dapat
dipahami bila ada kesepakatan di antara anggota-anggota kelompok sosial untuk
menggunakannya.
● Secara formal, bahasa diartikan sebagai semua kalimat yang terbayangkan, yang dapat
dibuat menurut peraturan tatabahasa.
Tata bahasa meliputi tiga unsur: fonologi, sintaksis, dan semantik.
a. Fonologi merupakan pengetahuan tentang bunyi-bunyi dalam bahasa.
b. Sintaksis merupakan pengetahuan tentang cara pembentukan kalimat.
c. Semantik merupakan pengetahuan tentang arti kata atau gabungan kata-kata.
– keterbatasan bahasa
Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek. Kata-kata adalah kategori-kategori
untuk merujuk pada objek tertentu: orang, benda, peristiwa, sifat, perasaan, dan sebagainya.
Kata-kata sifat dalam bahasa cenderung bersifat dikotomis, misalnya baik-buruk, kaya-miskin,
pintar-bodoh, dsb.
Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual.
Kata-kata mengandung bias budaya. Bahasa terikat konteks budaya.
2. PESAN NON VERBAL
Lambang nirverbal (nonverbal) adalah lambang yang dipergunakan dalam komunikasi, yang
bukan bahasa, misalnya gambar, artefak (ruang dan pakaian) kial (gesture), bau-bauan,
parabahasa.
pentingnya pesan non verbal ? Gambar dapat dipergunakan untuk menyatakan suatu pikiran
atau perasaan. Dalam hal tertentu gambar bisa lebih efektif daripada bahasa. Ada motto
Tionghoa yang menyatakan bahwa gambar bisa memberi informasi yang sama dengan kalau
diuraikan dengan seribu perkataan.
1. Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan non- verbal ketimbang pesan
verbal. Menurut Mahrabian (1967), hanya 7% perasaan kasih sayang dapat
dikomunikasikan dengan kata-kata. Selebihnya, 38% dikomunikasikan lewat suara, dan
55% dikomunikasikan melalui ungkapan wajah (senyum, kontak mata, dan sebagainya).
2. Pesan non-verbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas dari penipuan,
distorsi, dan kerancauan
3. Pesan non-verbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk
mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi. Fungsi metakomunikatif artinya memberikan
informasi tambahan yang memperjelas maksud dan makna pesan.
4. Pesan non-verbal merupakan cara berkomunikasi yang lebih efisien dibandingkan dengan
pesan verbal.
5. Pesan non-verbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat. Ada situasi komunikasi
yang menuntut kita untuk mengungkapkan gagasan atau emosi secara tidak langsung.
Sugesti di sini dimaksudkan menyarankan sesuatu kepada orang lain secara implisit.

C. JENIS PESAN NON VERBAL :


Duncan (dalam Rakhmat, 1985) menyebutkan terdapat beberapa jenis pesan non-verbal, yaitu:
1. Pesan kinesik ---- merupakan pesan yang menggunakan gerakan tubuh yang berarti.
Pesan ini terdiri dari tiga kompunen utama yaitu:
a. Pesan fasial: Berbagai penelitian menunjukkan bahwa wajah dapat menyampaikan paling
sedikit sepuluh kelompok makna : kebahagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan,
kemuakan, pengecaman, minat, ketakjuban, dan tekad
b. Pesan gestural: Menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan untuk
mengkomunikasikan berbagai makna.
c. Pesan postural: Berkaitan dengan keseluruhan anggota badan
2. Pesan proksemik ---- mengenai jarak dan ruang. Contoh: Persahabatan, Pemimpin dan
bawahan
3. Pesan artifaktual ---- Pesan ini diungkapkan melalui penampilan, body image, pakaian,
kosmetik, dll. Umumnya pakaian kita pergunakan untuk menyampaikan identitas kita, yang
berarti menunjukkan kepada orang lain bagaimana perilaku kita dan bagaimana orang lain
sepatutnya memperlakukan kita. Selain itu pakaian juga berguna untuk mengungkapkan
perasaan (misal pakaian hitam berarti duka cita) dan formalitas (misal sandal untuk situasi
informal dan batik untuk situasi formal)
4. Pesan paralinguistik ---- merupakan pesan non-verbal yang berhubungan dengan cara
mengucapkan pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat menyampaikan arti yang
berbeda bila diucapkan dengan cara yang berbeda. Hal-hal yang membedakan antara lain:
nada, kualitas suara, volume, kecepatan, dan ritme.
5. Pesan sentuhan dan bau-bauan ---- Berbagai pesan atau perasaan dapat disampaikan
melalui sentuhan, tetapi yang paling sering dikomunikasikan antara lain : tanpa perhatian
(detached), kasih sayang (mothering), takut (fearful), marah (angry), dan bercanda
(playful).

Anda mungkin juga menyukai