OLEH :
ELVA NUZULA RAHMAH P07120520037
MENGETAHUI
A. Pengkajian
I. Identitas
a. Pasien
1) Nama : Ny. A
2) Tempat tanggal lahir : 06-10-1992
3) Umur : 29 Tahun
4) Jenis Kelamin : Perempuan
5) Agama : Islam
6) Pendidikan : SD
7) Pekerjaan : IRT
8) Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
9) Alamat : Yogyakarta
10)Diagnosa Medis : Cidera Kepala Berat (CKB)
11)No. RM : 01-98-xxxx
12)Tanggal masuk RS :13 oktober 2021
b. Penanggug jawab/keluarga
1) Nama : Tn.E
2) Umur : 40 tahun
3) Pendidikan : SLTA
4) Pekerjaan : Swasta
5) Alamat : Yogyakarta
6) Hubungan dengan pasien : Suami
7) Status perkawinan : Menikah
Ket: : perempuan
: Laki-laki
: Pasien
: serumah
d. Telinga
- Bentuknya : simetris kanan dan kiri
- Ukuran telinga : simetris kanan dan kiri
- Fungsi pendengaran : tidak terkaji pasien dalam
keadaan penurunan kesadaran dan tersedasi
e. Hidung
- Posisi septum : simetris kanan dan kiri
- Skret hidung : bersih
- Fungsi pembauan :tidak terkaji pasien dalam
keadaan penurunan kesadaran dan tersedasi
f. Mulut dan tenggorokan
- Kemampuan bicara : pasien dalam keadaan
tersedasi dan penurunan keasadaran
- Keadaan bibir : mukosa bibir lembab
- Keadaan lidah : merah, tidak ada kelainan
3) Leher
Bentuk :tidak ada pembesaran tiroid dan
benjolan
Suara :-
Denyut nadi karotis : teraba
4) Tengkuk
pasien tidak mengalami kaku kuduk
5) Dada
a) Inspeksi
Dada pasien simetris kanan dan kiri
b) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
c) Perkusi
sonor
d) auskultasi
Bunyi jantung : S1/S2 normal
Bunyi napas : vesikuler
6) punggung
Baik tidak ada kelainan
7) abdomen
a) inspeksi
tidak ada masalah pada bagian luar adomen pasien
b) perkusi
timpani
c) palpasi
tidak terdapat nyeri tekan
8) anus dan rectum
Normal tidak terdapat hemoroid maupun kelainan
9) genetalia
pasien terpasang kateter urin
1) Ekstremitas
a) Atas
Ekstermitas lengkap, namun lengan kanan pasien
mengalami fraktur dan kedua tangan pasien terlihat
membengkak (bukan edem)
b) Bawah
Ekstermitas lengkap, tidak ada kelainan jari, namun
kedua kaki pasien terlihat membengkak (bukan edem)
D S
0 1
1 1
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan patologi klinik
Table pemeriksaan laboraturium Ny.A di ruang HCU RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta
No Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
PO2 210 80:105
2 PCO2 34.8 35-45
3 HCO3 24.9 22:26
4 BE 1 -2:3
5 PH 7.462 7.35:7.45
6 Trombosit 281 150-450
7 Leukosit 17.30 4.50-11.50
8 Eritrosit 3.97 4.6-6.00
9 Haemoglobin 11.4 13.0-18.0
10 Hematokrit 33.9 40.0-54.0
6. Terapi
Pemberian terapi pasien Ny.A di ruang cendana 3 RSUP Dr.Sardjito
Yogyakarta
Hari / Obat Dosis dan Rute Jam
Tanggal Satuan pemberian
18 Ceftriaxone
oktober 1 gr /12 iv 18.06
2021 jam
Monitol 125cc/12 iv 18.06
jam
Fentanyl Titrasi iv
Midazolam Titrasi iv
Nicardipin Titrasi iv
Omeprazole 40 mg/24 po 06
jam
Paracetamol 1 gr/ 8 iv 14.22.06
jam
Asaam 500 mg/8 Iv 14.22.06
tranexamat jam
Phenytoin 100 Iv 1.06
mg/12
jam
metcolopramid 10 mg/ 8 iv 14.22.06
jam
Urdafalk 250 mg/8 po 14.22.06
jam
curcuma 1 tab/ 8 po 14.22.06
jam
Amlodipin 10 mg/ 8 Po 14.22.06
jam
ANALISA DATA
Analisa data, pasien Tn.P di ruang HCU RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta
Data Penyebab Masalah
DS: Ketidakseimbangan Gangguan
DO:
ventilasi-perfusi pertukaran gas
- Pasien mengalai
penurunan
kesadaran
- Nilai AGD
PCO 2 34.8
PO2 210
HCO3 24.9
PH 7.462
Nadi:
120x/menit
DS: hipersekresi jalan Bersihan jalan
-
DO: napas napas
- Produksi secret
(+)
- Pasien tidak
mempu batuk
- Produksi
sputum berlebih
DS: Ketidakadekuatan Risiko infeksi
DO:
pertahanan tubuh
- Leukosit 17.30
- Eritrosit 3.97
B. Diagnosa keperawatan
Setelah dilakukan
Senin, 18 Gangguan pertukaran tindakan keperawatan Manejemen ventilasi
oktober 2021 gas berhubungan dengan selama 3x 24 jam mekanik (I. 01013):
diharapkan pertukaran gas
ketidakseimbangan meningkat dengan kriteria Observasi:
ventilasi-perfusi (D.0003) hasil:
1. Dispnea menurun - Periksa indikator
2. Bunyi napas pemasangan
tambahan menurun ventilasi mekanik
3. PCO 2 membaik
- Monitor efek
4. PH membaik HCO3
vntilator terhadap
membaik
status
oksigenasin(misal
bunyi paru, AGD)
- Monitor gejala
peningkatan
pernapasan (misal,
peningkatan denyut
jantung, tekanan
darah, perubahan
status mental)
Terapeutik:
- Lakukan perawatan
mulut ruin
- Lakukan
penghisapan lendir
sesuai kebutuhan
- Dokumentasikan
respon terhadap
ventilator
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemilihan
mode ventilator
(misal ontrol volume
dsb)
- Kolaborasi agen
pelumpuh otot,
sedatif, analgetik,
sesuai kebtuhan
- Kolaborasi
penggunaan PS atau
PEEP untuk
meminimaljan
hipoventilasi alveolus
Setelah dilakukan Pemantauan respirasi
Senin, 18 Bersihan jalan napas tindakan keperawatan Observasi:
oktober 2021 tidak efektif selama 3x 24 jam - Monitor frekuensi,
diharapkan bersihan jalan irama , kedalaman dan
berhubungan dengan napas pasien meningkat upaya napas
hipersekresi jalan napas dengan kriteria hasil: - Monitor pola napas
- Monitor kemapuan
(D.0001) 1. Batuk efektif
batuk efektif
meningkat
- Monitor adanya
2. Produksi sputum
sumbatan jalan napas
menurun
- Monitor saturasi
oksigen
- Suction, jika perlu
Terapeutik:
- Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi:
- informasikan hasil
pemantauan
- Berkolaborasi Kolaborasi:
penggunaan PS - Kolaborasi pemilihan
atau PEEP mode ventilator (misal
untuk ontrol volume dsb)
meminimaljan
hipoventilasi - Kolaborasi agen
alveolus(PEEP 5) pelumpuh otot,
sedatif, analgetik,
sesuai kebtuhan
- Kolaborasi
penggunaan PS atau
PEEP untuk
meminimaljan
hipoventilasi alveolus
Kolaborasi: Terapeutik:
- Berkolaborasi - Atur posisi kepala 45-
pemilihan mode 60 derajat untuk
ventilator (P- mencegah aspirasi
SIMV))
- Lakukan perawatan
- Berkolaborasi mulut ruin
agen pelumpuh
- Lakukan penghisapan
otot, sedatif,
lendir sesuai
analgetik, sesuai
kebutuhan
kebtuhan( pasie
n mendapatkan - Dokumentasikan
terapi respon terhadap
midazolam) ventilator
- Berkolaborasi Kolaborasi:
penggunaan PS - Kolaborasi pemilihan
atau PEEP mode ventilator (misal
untuk ontrol volume dsb)
meminimaljan
hipoventilasi - Kolaborasi agen
alveolus(PEEP 5) pelumpuh otot,
sedatif, analgetik,
sesuai kebtuhan
- Kolaborasi
penggunaan PS atau
PEEP untuk
meminimaljan
hipoventilasi alveolus