Dosen pengampu :
Disusun oleh :
Paskalina (……..)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia
kami telah menyelesaikan makalah yang berjudul “Tentang komunikasi Kesehatan’’
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita yang membaca.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Pihak - Pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini, sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikam demi kesempurnaan
makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi adalah proses rangsangan stimulus dalam bentuk lambang atau simbol Bahasa
atau gerak non verbal, untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
Komunikasi kesehatan merupakan bagian dari komunikasi antar manusia dengan fokus utama
pada bagaimana individu menghadapi isuisu kesehatan serta bagaimana upaya memelihara
kesehatannya.
Media advokasi, media massa, media entertainmen dan internet merupakan ragam bentuk
komunikasi kesehatan. dengan tujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan derajat
Kesehatan.
Selain itu, komunikasi kesehatan juga meliputi kegiatan menyebarluaskan informasi tentang
kesehatan kepada masyarakat agar tercapai perilaku hidup sehat, menciptakan kesadaran,
mengubah sikap dan memberikan motivasi pada individu untuk mengadopsi perilaku sehat
yang direkomendasikan menjadi tujuan utama komunikasi kesehatan. Komunikasi kesehatan
memberi kontribusi dan menjadi bagian dari upaya pencegahan penyakit serta promosi
kesehatan. Komunikasi kesehatan juga dianggap relevan dengan beberapa konteks dalam
bidang kesehatan, diantaranya :
1) Hubungan antara ahli medis dengan pasien.
3) Kepatuhan individu pada proses pengobatan yang harus dijalani serta kepatuhan dalam
melakukan saran medis yang diterima.
6) Gambaran secara garis besar profil kesehatan di media massa dan budaya.
7) Pendidikan bagi pengguna jasa kesehatan bagaimana mengakses fasilitas kesehatan umum
serta sistem Kesehatan.
A. Definisi Komunikasi
Dalam pergaulan sehari – hari kita sering mendengar atau membaca
beberapa kalimat yang didalamnya terdapat kata komunikasi dengan
makna yang berbeda satu dengan yang lain.
Sebagai contoh:
1.Saya belajar tentang komunikasi.
2.Tulisan anda kurang komunikatif.
3.Antara dosen dengan mahasiswa terdapat jurang komunikasi.
4.Hal itu telah saya komunikasikan kepada anaknya.
5.Baru saja ia berkomunikasi dengan mahasiswanya.
6.Ia mampu berkomunikasi, karena itu banyak temannya.
Dari keenam kalimat itu, dapat dilihat bahwa ada berbagai makna
komunikasi, kalimat pertama, komunikasi berarti disiplin ilmu atau bidang
kajian, dan pada kalimat kedua komunikasi (komunikatif) bermakna
dimengerti atau dipahami. Pada kalimat ketiga, orang mengartikan komunikasi sebagai
hubungan, dan pada hakikat keempat komunikasi dimaksudkan sebagai pesan atau
penyampaian pada kalimat kelima komunikasi selain bermakna hubungan juga menunjukkan
komunikasi sebagai peristiwa. Akhirnya dalam kalimat terakhir, komunikasi selain berarti
keterampilan juga berarti proses. Adanya berbagaimakna itu,sudah barang tentumenimbulkan
kesulitan dalam mengkonseptualisasi komunikasi sebagai suatu kajian ilmiah. Kesulitan ini
langsung terlihat dari lahirnya sejumlah definisi mengenai komunikasi. Stappers berhasil
membuat enam kategori dari multi makna definisi komunikasi, seperti yang dikemukakan
oleh Djajusman sebagai berikut:
B. Definisi Komunikasi
Dalam pergaulan sehari – hari kita sering mendengar atau membaca
beberapa kalimat yang didalamnya terdapat kata komunikasi dengan makna yang berbeda
satu dengan yang lain.
Sebagai contoh:
7.Saya belajar tentang komunikasi.
8.Tulisan anda kurang komunikatif.
9.Antara dosen dengan mahasiswa terdapat jurang komunikasi.
10.Hal itu telah saya komunikasikan kepada anaknya.
11.Baru saja ia berkomunikasi dengan mahasiswanya.
12.Ia mampu berkomunikasi, karena itu banyak temannya.
Dari keenam kalimat itu, dapat dilihat bahwa ada berbagai makna komunikasi, kalimat
pertama, komunikasi berarti disiplin ilmu atau bidang kajian, dan pada kalimat kedua
komunikasi (komunikatif) bermakna dimengerti atau dipahami.
Pada kalimat ketiga, orang mengartikan komunikasi sebagai hubungan, dan pada hakikat
keempat komunikasi dimaksudkan sebagai pesan atau penyampaian pada kalimat kelima
komunikasi selain bermakna hubungan juga menunjukkan komunikasi
sebagai peristiwa. Akhirnya dalam kalimat terakhir, komunikasi selain berarti keterampilan
juga berarti proses.
Adanya berbagaimakna itu,sudah barang tentu menimbulkan kesulitan dalam
mengkonseptualisasi komunikasi sebagai suatu kajian ilmiah.
Kesulitan ini langsung terlihat dari lahirnya sejumlah definisi mengenai komunikasi.
Stappers berhasil membuat enam kategori dari multi makna definisi komunikasi, seperti
yang dikemukakan oleh Djajusman sebagai berikut:
• Harorl D Lasswell : Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan
siapa? Mengatakan apa? Dengan saluran apa? Kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil
apa?
• Steven : Komunikasi dapat terjadi kapan saja suatu organisme memberikan reaksi terhadap
suatu objek atau stimuli baik itu dari seseorang atau lingkungan sekitarnya.
• Raymond S Ross : Komunikasi adalah suatu kegiatan menyortir, memilih dan mengirimkan
simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau
respon dengan pikiran serupa yang dimaksudkan komunikator.
• Prof. Dr. Alo Liliweri : Suatu pengalihan pesan dari suatu sumber kepada penerima agar
dapat dipahami.
• John R. Wenburg dan William W Wilmot : Komunikasi adalah suatu usaha untuk
memperoleh makna.
• Carl I.Hovland : Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator)
menyampaikan rangsangan untuk mengubah perilaku orang lain.
• Judy C pearson & Paul E melson : Komunikasi adalah Proses memahami dan berbagi
makna.
• Stewart L. Tubbs & Sylvia Moss : Komunikasi adalah proses makna diantara dua orang
atau lebih.
• William I. Gordon : Komunikasi merupakan suatu transaksi dinamis yang melibatkan
gagasan dan perasaan.
• M. Djenamar, SH : Komunikasi adalah seni untuk menyampaikan informasi, ide-ide,
seseorang kepada orang lain.
• William Albig : Komunikasi adalah proses pengoperan lambang yang berarti diantara
individu-individu.
• Anwar arifin : Komunikasi merupakan suatu konsep yang multi makna.
Makna komunikasi dapat dibedakan berdasarkan komunikasi sebagai proses sosial.
Komunikasi pada makna ini ada dalam konteksilmu sosial.
Dimana para ahli ilmu sosial melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan
komunikasi yang secara umum menfokuskan pada kegiatan manusia dan kaitan pesan dengan
perilaku.
• Hoben : Komunikasi adalah pertukaran pikiran atau gagasan secara verbal.
• Barnlund : Komunikasi timbul karena didorong oleh kebutuhan kebutuhan untuk
mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat
ego.
• Lexicographer : Komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai
kebersamaan.Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan
yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya.
Dan berdasarkan hal diatas, disini Pemakalah akan membahas tentang fungsi dan tujuan
komunikasi.
2. Komunikasi Ekspresif
Komuniksi ekspresif dapat dilakukan baik sendirian ataupun dalam kelompok.
Komunikasi ekspresif dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk
menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasan-perasaan tersebut terutama
dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal. Harus diakui, musik juga dapat
mengekspresikan perasaan, kesadaran dan bahkan pandangan hidup manusia. Itu sebabnya
pertunjukan musik Iwan Fals yang lirik-liriknya bermuatan kritik atau sindiran terhadap
penguasa sering di larang oleh pihak berwajib selama era Orde Baru.
Lukisan pun sering mengekspresikan perasaan pelukisnya sebagaimana lukisan-lukisan
Raden Saleh yang warna-warnanya suram. Para pengamat menafsirkanwarna warna itu
menggambarkan suasana kejiwaan Raden Saleh yang prihatin dan tertekan dalam mengalami
masa penjajahan dan menyaksikan kaumnya tertindas oleh penjajah (Hafidz, Cangara, 2005:
65).