2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I
1.1 Latar Belakang........................................................................................................
1.2 Manfaat...................................................................................................................
1.3 Tujuan.....................................................................................................................
BAB II Tinjauan Pustaka ...........................................................................................
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Komunikasi
A. Secara Teoris
B. Komunikasi Sebagai Ilmu..................................................................................
3.2 Tujuan Komunikasi dan Jenis Komunikasi Serta Metode Komunikasi.................
3.3 Ruang Lingkup Komunikasi...................................................................................
3.4 Faktor Penunjang Komunikasi Agar Efektif dan Penghambat Komunikasi ........
3.5 Sejarah Komunikasi Kesehatan..............................................................................
3.6 Karakteristik Komunikasi Kesehatan ...................................................................
KESIMPULAN .................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
3
BAB I
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam pembuatan makalah ini diperlukan beberapa Buku dan jurnal sebagai bahan
refrensi. Untuk mempelajari tentang prodi Komunikasih Dalam Kesehatan Gigi dan Mulut
digunakan buku Komunikasi Presfektif Teori dan Praktik (2017), Buku Dasar-Daasar
Komunikasi Kesehatan (2020),Jurnal Penelitian (2013),jurnal Ilmu Komunikasi Kosentrasi
Hubungan Masyarakat (2021) sebagai refrensi utama. Untuk mepelajari analisis tentang
komunikasi kesehatan untuk meningkatkan keakuratan pembuatan makalah dimuaat
beberapa penulis Marlynda Happy Nurmalita Sari dkk (2020), Yetty Oktarina (2017), Yudi
Abdullah (2017).
5
BAB III
6
b. Komunikasi sebagai ilmu
Ilmu Komunikasi masih banyak diteliti dalam berbagai jenis penelitian,
misalnya; parapsikolog meneliti komunikasi sebagai jenis perilaku tertentu yang
didorong oleh proses-proses psikologi yang berbeda, para sosiolog memfokuskan pada
masyarakat dalam proses sosial serta melihat pula komunikasi sebagai salah satu faktor
sosial yang penting dalam masyarakat, para antropolog yang biasanya tertarik
pada kebudayaan memperlakukan komunikasi sebagai sebuah faktor yang membantu
mengembangkan, dan mempertahankan kebudayaan. Ilmu komunikasi adalah salah
satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner. Karena
pendekatan-pendekatan yang dipergunakan berasal dari dan menyangkut berbagai
bidang keilmuan (disiplin) lainya seperti linguistik, sosiologi,psikologi,
antropologi, politik, dan ekonomi.
Berdasarkan perspektif pohon komunikasi yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Hj.
Nina Winangsih Syam, MS, lahirnya ilmu komunikasi berakar dari berbagai disiplin
ilmu yang dikenal sebagai landasan ilmiah komunikasi yang terdiri dari filsafat,
antropologi, sosiologi,psikologi, dan psikologi sosial.
Komunikasi Sebagai IlmuKomunikasi menurut Harold D Lasswel “Who Says
What, in Wich Channel, to Whom, and With What Effect. Komponen Komunikasi inilah
yang menurut saya yang menjadi objek telaahan ilmu, Seseorang Menyampaikan Pesan,
menggunakan saluran kepada seseorang, sehingga menimbulkan efek atau
dampak.Secara mendalam, melalui aspek Ontologi, komponen komunikasi tersebut di
telaah sampai pada hal yang mendasar sebagai objek. Apakah benar kegiatan komunikasi
harus melibatkan Penyampai pesan dan Penerima Pesan, apakah bisa, komunikasi terjadi
tanpa ada pesan yang disampaikan, dan apakah selalu komunikasi menggunakan saluran
yang pada ujungnya menimbulkan efek. Kemudian pertanyaan pertanyaan tadi
membuahkan pertanyaan baru, Bagaimana Penyampai pesan harus berprilaku, sehingga
pesan yang yang disampaikan, dengan bentuk seperti apa, kepada siapa, dengan saluran
apa, serta bagaimana efek yang terjadi.Mungkin dalam waktu yang bersamaan pula,
pertanyaan terus teraingkai, jawaban jawaban logikapun muncul, tersusun sedemikian
rupa, dengan pengalaman pengalaman terdahulu yang rasional dan logis, sehingga
membentuk susunan sistematika. Komunikator harus begini dan begitu, Pesan yang
disampaikan harus mengandung ini dan itu, dengan saluran yang begini dan begitu,
melihat komunikan yang ini dan yang itu, sehingga akan menghasilkan efek ini danefek
7
itu. Proses penjawaban dan penyusunan jawaban inilah yang kemudian saya anggap
aspek Epistemologi.Dengan Aspek Aksiologi yang menekankan pada nilai, guna, Etika
dan Estetika, komunikator harus baik, menyampaikan pesan yang baik, dengan saluran
yang baik, kepada komunikan, sehingga menghasilkan efek yang baik pula.
8
yang lebih banyak mendorong, namun yang penting harus diingat adalah bagaimana cara
baik untuk melakukan.
b. Jenis Komunikasi
1. Komunikasi berdasarkan Penyampaian
Pada umumnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lain karena manusia tidak
hanya makhluk individu tetapi juga makhluk sosial yang selalu mempunyai kebutuhan
untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang terampil
berkomunikasi, oleh sebab itu dibutuhkan beberapa cara dalam menyampaikan
informasi.
Berdasarkan cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi 2 ( dua ), yaitu :
Komunikasi verbal ( Lisan )
Yang terjadi secara langsung serta tidak dibatasi oleh jarak , dimana kedua belah
pihak dapat bertatap muka. Contohnya dialog dua orang
Yang terjadi secara tidak langsung akibat dibatasi oleh jarak. contohnya
komunikasi lewat telepon.
Komunikasi nonverbal ( Tertulis )
Naskah, yang biasanya digunakan untuk menyampaikan kabar yang bersifat
kompleks.
Gambar dan foto akibat tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
2. Komunikasi berdasarkan Prilaku
Komunikasi bedasarkan prilaku dapat dibedakan menjadi :
Komunikasi Formal yaitu komunikasi yang terjadi diantara organisasi atau
perusahaan yang tata caranya sudah diatur dalam struktur organisasinya. Contohnya
seminar.
Komunikasi Informal yaitu komunikasi yang terjadi pada sebuah organisasi atau
perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi serta tidak mendapat
kesaksian resmi yang mungkin tidak berpengaruh kepada kepentingan organisasi atau
perusahaan. Contohnya kabar burung , desas- desus, dan sebagainya.
Komunikasi Nonformal yaitu komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang
bersifat formal dan informal , yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan
tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi
anggota organisasi atau perusahaan tersebut. Contohnya rapat mengenai ulang tahun
perusahaan.
9
3. Komunikasi berdasarkan Kelangsungannya
Berdasarkan Kelangsungannya , komunikasi dapat dibedakan menjadi :
Komunikasi Langsung yaitu proses komunikasi dilakukan secara langsung tanpa
bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi
oleh adanya jarak.
Komunikas Tidak Langsung yaitu proses komunikasinya dilaksanakan dengan
bantuan pihak ketiga atau bantuan alat - alat media komunikasi.
4. Komunikasi Berdasarkan Maksud Komunikasi
Berdasarkan maksud komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
Berpidato
Memberi Ceramah
Wawancara
Memberi Perintah alias Tugas
Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi hal penentu , demikian
pula kemampuan komunikator yang memegang peranan kesuksesan proses
komunikasinya.
5. Komunikasi Berdasarkan Ruang Lingkup
Berdasarkan Ruang Lingkupnya, komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Komunikasi Internal
Komunikasi internal dapat dibedakan menjadi 3 ( tiga ) macam , yaitu :
Komunikasi vertikal yang terjadi di dalam bentuk komunikasi dari pemimpin
kepada anggota , seperti perintah , teguran , pujian , dan sebagainya.
Komunikasi horizontal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau
perusahaan diantara orang - orang yang memiliki kedudukan sejajar .
Komunikasi diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau
perusahaan diantara orang - orang yang memiliki kedudukan berbeda pada
posisi tidak sejalur vertikal.
b. Komunikasi Eksternal
Komunikasi yang terjadi antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat
yang ada diluar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi eksternal
10
dimaksudkan untuk memperoleh pengertian ,kepercayaan, bantuan dan kerjasama
masyarakat.
11
Komunikasi dengan pihak luar bisa berbentuk :
Eksposisi , pameran , promosi, dan sebagainya. Konperensi pers,Siaran televisi ,
radio dan sebagainya.
c. Metode Komunikasi
Metode Informatif
Informasi Komunikasi adalah metode yang dipakai untuk menyampaiakn informasi
secara umum.
Caranya memberikan penerangan, keterangan, pemberitahuan tentang sesuatu yang
keseluruhan maknanya menunjang amanat atau isi berita.
Sifat informasi komunikasi adalah menerangkan dan penerangan bersifat edukatif
stimulatif, dan persuasif.
Metode Persuasif
OR Kumunikasi Persuasif adalah metode komunikasi yang bersifat membujuk halus agar
sasaran menjadi yakin. Caranya memberikan penerangan, keterangan, pemberitahuan
tentang sesuatu yang keseluruhan maknanya menunjang amanat atau isi berita.
Sifat informasi komunikasi adalah menerangkan dan penerangan bersifat edukatif
stimulatif, dan persuasif.
Bentuknya berupa ajakan dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang
meyakinkan
Metode Edukatif
Metode ini pada dasarnya mirip dengan metode informatif. Keduanya sama-sama
berlandaskan data, fakta dan pengalaman-pengalaman yang sebenar- benarnya. Namun
perbedaannya dengan metode informatif, metode komunikasi ini lebih disengaja, teratur
dan terencana dengan tujuan mengubah tingkah laku manusia kearah yang diinginkan.
Metode Kursif
Kursif (coorsive) berarti memaksa. Dengan kata lain, metode kursif merupakan metode
komunikasi dengan jalan memaksa.
Oleh karena itu, isi pesan tidak hanya berisi pendapat-pendapat, namun mengandung
ancaman - ancaman (fear motivation). Peraturan-peraturan, perintah dan proses
intimidasi lainnya merupakan perwujudan model komunikasi macam ini.
12
3.3 Ruang Lingkup Komunikasi
Seperti yang telah diulas sebelumnya bahwa komunikasi kesehatan memang
memiliki cakupan yang lebih fokus dan khusus dibandingkan komunikasi secara
umum. Untuk lebih memahaminya, berikut adalah beberapa ruang lingkup yang terdapat
pada konsep kajian komunikasi kesehatan.
a. Usaha-usaha kesehatan
Hal yang pertama terdapat dalam ruang lingkup komunikasi kesehatan adalah
usaha-usaha kesehatan yang memiliki empat tingkatan. Tingkat pertama adalah usaha
pencegahan penyakit, dimana hal ini harus dilakukan guna meningkatkan kesehatan
tubuh dan dijalankan sebelum terkena penyakit. Usaha ini dapat dilakukan dengan
menyebarkan informasi penting mengenai penjagaan kesehatan dan pencegahan penyakit
yang umum terjadi di masyarakat, hingga kegiatan medis sebagai tindak preventif seperti
vaksinasi.
Tingkat kedua adalah pengobatan, dimana hal ini dilakukan saat individu sudah
terlanjur terkena suatu penyakit tertentu yang menyerang sistem kesehatannya. Proses
pengobatan dilakukan dengan mencari jenis pengobatan yang tepat dan sesuai dengan
penyakit yang diderita sebagai cara mengatasi permasalahan yang diderita. Tingkatan
selanjutnya adalah promotif yaitu melakukan perawatan supaya individu sembuh dengan
sempurna dan mencegah penyakit datang lagi, Tingkat terakhir adalah rehabilitasi, yaitu
usaha yang dilakukan untuk membuat individu kembali seperti sebelum terkena penyakit
supaya dapat bergabung dengan masyarakat lainnya seperti semula.
b. Pencegahan terhadap penyakit
Ruang lingkup kedua dalam komunikasi kesehatan adalah pencegahan terhadap
penyakit yang mengintai masyarakat sebelum akhirnya penyakit tersebut. benar-benar
mendatangi individu per individu. Dalam melakukan kegiatan pencegahan ini, para
pelaku kesehatan dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat luas
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penyakit tertentu. Misalnya saja, apa dan
bagaimana ciri orang yang mengalami penyakit tersebut, atau bagaimana tindakan
pertama yang dapat dilakukan untuk menolong orang yang menderita penyakit itu.
Pencegahan penyakit juga bisa dilakukan dengan mengajak serta semua lapisan
masyarakat untuk menggalakkan pola hidup sehat dan teratur, sehingga dapat terhindar
dari berbagai virus dan kuman yang menyebabkan penyakit. Dengan begitu, masyarakat
akan merasa menjadi bagian yang penting dalam proses penjagaan kesehatan diri mereka
13
sendiri maupun lingkungan sekitar karena telah dilibatkan. Bahkan bukan tidak mungkin
jika masyarakat kemudian ikut menyebarkan informasi Kesehatan yang telah mereka
dapat karena merasa bahwa hal itu adalah hal yang penting untuk diketahui banyak
orang.
3.4 Faktor Penunjang Dan Penghambat Komunikasi
Faktor – Faktor penunjang komunikasi:
Penampilan yang menarik
Intonasi yang baik
Bahasa tubuh yang wajar
Percaya diri
Gerakan tangan yang mendukung
Media komunikasi tidak bermasalah
14
Setiap ahli mempunyai penekanan makna, cakupan dan konteks yang beragam antara satu
dan lainnya.
Dalam bukunya Frank E. Dance (1976) "Human Communication Theory". telah
mengelompokkan definisi komunikasi menjadi 126 definisi menurut para ahli, di antaranya
adalah definisi komunikasi menurut Hovland, Janis dan Kelley, (1995), komunikasi adalah
suatu proses melalui seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam
bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku seseorang lainnya
(khalayak). Sedangkan definisi komunikasi menurut Laswell. (1960)
komunikasi adalah pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan
"siapa", "mengatakan apa","dengan saluran apa", kepada siapa", dan "dengan akibat atau
hasil apa". (Who?, says what? In which channel? To whom? With what effect?.
Uraian dari definisi komunikasi menurut para ahli tersebut dapat kita analisis bahwa
komunikasi adalah syarat mutlak dari sebuah kehidupan manusia. Dengan demikian
sejarahnya sama dengan sejarah peradaban manusia, yaitu dimulai sejak Tuhan menciptakan
adam dan Hawa di muka bumi ini. Komunikasi diperlukan setiap manusia yang hidup di
bumi, baik untuk berkomunikasi dengan sesama manusia dan berkomunikasi dengan
tuhannya. Manusia sejak berada dalam kandungan seorang ibu sudah melakukan proses
komunikasi yaitu komunikasi nonverbal.
Seorang ahli ilmu komunikasi Everret M Rogers (1986) dalam bukunya karyanya
Communication Technology: The New Media in Society. menyatakan bahwa sejarah
komunikasi diperkirakan dimulai sejak kurang lebih 53.000 tahun yang lalu sebelum Maschi
(SM). Pada zaman itu disebut zaman Cro-Magnon, diperkirakan Bahasa sudah dikenal
sebagai alat komunikasi. Kemudian sekitar tahun 22.000 SM. ditemukannya lukisan lukisan
dalam gua oleh para ahli pra sejarah, para ahli tersebut memperkirakan karya tersebut
sebagai bentuk komunikasi manusia pada zaman tersebut.
Sejarah perkembangan komunikasi dapat lebih ditelusuri sekitar 4.000 tahun
sebelum Masehi. Menurut Rogers sejarah perkembangan komunikasi dapat dikategorikan
menjadi empat era perubahan yaitu era komunikasi tulisan, era komunikasi cetakan, era
telekomunikasi, dan era komunikasi interaktif.
Era komunikasi tulisan diperkirakan diawali oleh bangsa Sumeria, yaitu ketika
bangsa tersebut mulai mengenal kemampuan menulis pada lembar tanah liat sekitar 4.000
tahun Sebelum Masehi. Era komunikasi cetakan diawali sejak ditemukannya mesin cetak
oleh Gutenberg pada tahun 1456. Era telekomunikasi dimulai dengan ditemukannya alat-
15
alat telegrap oleh Samuel Morse pada tahun 1844. Fra keempat, era komunikasi interaktif,
terjadi mulai pertengahan abad ke 19. Hingga pada tahun 1946, para ahli dari Pennsylvania
university Amerika Serikat menemukan Mainframe Computer FNIAC dengan 18.000
vacum tubes.
16
3.6 Karakteristik Komunikasi Kesehatan
Komunikasi kesehatan pada umumnya digunakan oleh para tenaga kesehatan.
Hubungan komunikasi lebih pada hubungan antara tenaga kesehatan dengan klien.
Klien bisa berupa individu yang sehat, keluarga, kelompok, atau bahkan ditingkat
masyarakat.
Berikut ini adalh beberapa macam karakteristik dari komunikasi (Silepu, 2018):
a. Ikhlas
Merupakan karekteristik pertama yang bisa terlihat dalam proses komunikasi
seorang tenaga kesehatan harus dapat dan mampu menunjukan sikap ikhlas yang
bisa dirasakan oleh pasien, sehingga komunikasi yang dilakukan memiliki makna.
b. Empati
Empati memiliki makna bahwa seorang tenaga kesehatan, misal dokter, parawat,
dan bidan harus mampu merasakan apa yang dirasakan klien.
c. Kehangatan
Suasana hangat dan permisif merupakan suatu komunikasi yang bisa terlihat dari
terjalinnya suatu komunikasi. Klien memiliki kebebasan untuk mengungkapkan
cerita dan pendapatnya tanpa ada batasan-batasan.
d. Jujur
Kejujuran sebagaimna dijelaskan pada poin tentang empati memiliki makna yang
menarik. Dengan kejujuran memungkinkan sikap terbuka dari klien yang membuat
tujuan komunikasi tercapai apalagi didalamnya melibatkan sistem komunikasi
interpersonal
e. Menggunakankan Etika
Etika, terutama bagi tenaga kesehatan merupakan hal yang terpenting. Ini menjadi
sebuah karakteristik yang khas, memperhatikan etika dalam berkomunikasi bisa
menjadi strategi yang tepat untukmembina hubungan saling percaya.
f. Bertanggungjawab
Tanggung jawab merupakan unsur yang penting dalam berkomunikasi dengan
baik terutama bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pesan yang disampaikan
menjadi tanggung jawab tersendiri baik pasien kepada tenaga kesehatan maupun
sebaliknya.
17
KESIMPULAN
Secara umum komunikasi merupakan kegiatan manusia untuk saling memahami atau
mengerti suatu pesan yang disampaikan seseoang (komunikator) kepada lawan bicaranya
(kominikan) atau komunikasi juga dapat dikatakan sebagai suatu proses pengoperan pesan
dari individu kepada individu lain,dari individu kesuatu kelompok kecil maupun kelompok
besar.Istilah komunikasi bermula dari Bahasa Latin communis yang artinya membuat
kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Sebelum
mengetahui sejarah dari komunikasi kesehatan alangkah baiknya jika kita memahami
sejarah dari ilmu komunikasi. Komunikasi kesehatan merupakan cabang ilmu komunikasi
itu sendiri. Kata atau istilah "komunikasi (dari Bahasa inggris Communication) berasal dari
Bahasa latin Communicatus yang diartikan "berhagi" atau "menjadi milik Bersama". Jadi
komunikasi menurut webster's New Colleglate Dictionary edisi tahun 1977 menjelaskan
komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu melewati sistem-
simbol, tanda-tanda atau perilaku. Seiring berjalannya waktu ilmu komunikasi terus
mengalami perkembangan dan menjadi pengetahuan multidisipliner. Perkembangan ini
menjadikan definisi ilmu komunikasi semakin variative dan banyak. Setiap ahli mempunyai
penekanan makna, cakupan dan konteks yang beragam antara satu dan lainnya.Dan dalam
komunikasi mempunyai jenis –jenis,mteode,serta faktor pendorong dan faktor penghambat
terjadinya komunikasi baik secara umum maupun dalam dunia kesehatan.
18
DAFTAR PUSTAKA
storage/emulated/0/Android/data/com.yozo.vivo.office/cache/.tmp/Yozo_Office/clip/
tmp27405705982923357.png diakses pada tanggal 29 Maret 2023 jam 13.30
Marlynda happy nurmalata sari,Hasnidar Martina Pakpahan dkk,dasar dasar komunikasi
kesehatan, 2020
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=U8hcDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR5&dq=info:Nnj4neVVNb4J:scholar.goo
gle.com/&ots=RvkCfy4xq8&sig=ppBsM-
damhwyGqHGD6GGwTlDH8c&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false diakses pada tanggal
29 Maret 2023 jam 13.00
Https: id.scribd.com diakses pada tanggal 29 Maret 2023 jam 13.20
19