Anda di halaman 1dari 2

A.

Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia


dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga,
ditempat pekerjaan, dipasar, dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada. Tidak ada
manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi. Komunikasi sangat penting bagi
kehidupan manusia. Berkembangnya pengetahuan manusia dari hari ke hari karena
komunikasi. Komunikasi juga membentuk sistem sosial yang saling membutuhkan satu sama
lain, maka dari itu komunikasi dan masyarakat tidak dapat dipisahkan.
Pengertian komunikasi dapat dilihat dari etimologi (bahasa) dan terminologi (istilah)
Dari sudut etimologi, menurut Roudhonah dalam buku ilmu komunikasi, dibagi menjadi
beberapa kata diantaranya communicare yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan,
Communis opinion yang berarti pendapat umum.1 Raymond S. Ross yang dikutip oleh Deddy
Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar mengemukakan bahwa “Komunikasi
atau Communication dalam bahasa inggris berasal dari kata latin Communis yang beberarti
membuat sama”.2 Dari pengertian tersebut dapatditarik kesimpulan bahwa komunikasi
adalah suatu penyampaian pesan yang bertujuan untuk membuat sama persepsi atau arti
antara komunikator dan komunikan.
Sedangkan secara “terminologi” ada banyak ahli yang mencoba mendefinisikan
diantaranya Hovland, Janis dan Kelley seperti yang dikemukakan oleh Forsdale bahwa
“komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal
untuk mengubah tingkah laku orang lain”.3 Menurut Laswell bahwa “komunikasi itu
merupakan jawaban terhadap who says what in which medium to whom with what effect
(siapa mengatakan apa dalam media apa kepada siapa dengan apa efeknya). 4 John B. Hoben
mengasumsikan bahwa komunikasi itu (harus) berhasil “Komunikasi adalah pertukaran
verbal pikiran atau gagasan”.5
Dari beberapa pengertian diatas dapat dirangkum bahwa komunikasi adalah suatu
proses dalam penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dengan media
tertentu yang berguna untuk membuat pemahaman yang sama diantara mereka, informasi
yang disampaikan dapat memberikan efek tertentu kepada komunikan.

B. Pengertian Penyuluhan

1
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Press, 2007) h. 27
2
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2007) h. 46
3
Dr. Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014) h. 4
4
Ibid. h. 69
5
Deddy Mulyana, Op. Cit, h. 61
Istilah penyuluhan dalam term bimbingan dan penyuluhan merupakan terjemahan
dari bahasa Inggris councelling. Secara etimologis, penyuluhan berasal dari kata suluh yang
searti dengan obor, yang berarti pemberian penerangan (Mubarok, 2000: 2). Menurut
kamus besar bahasa Indonesia penyuluhan berasal dari kata suluh yang berarti barang yang
dipakai untuk menerangi dan mendapatkan imbuhan pe- dan an yang menunjukkan proses
atau kegiatan memberi penerangan, menunjukkan jalan (KBBI; 1531).

Sedangkan secara terminologi akan kami kemukakan beberapa definisi dari


beberapa ahli tentang penyuluhan. Setiana (2005:2) mengartikan Penyuluhan dalam arti
umum adalah ilmu sosial yang mempelajari sistem dan proses perubahan pada individu
serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang
diharapkan.

C. Komunikasi Penyuluhan

Penyuluhan pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan pendidikan non-formal


dalam rangka mengubah masyarakat menuju keadaan yang lebih baik seperti yang dicita-
citakan. Dalam upaya mengubah masyarakat tersebut, terdapat unsur-unsur seperti:
gagasan/ide/konsep yang dididikkan, lembaga/badan/pihak yang memprakarsai perubahan
masyarakat secara keseluruhan, tenaga penyebar ide/konsep yang dimaksud, dan anggota
masyarakat baik secara individu maupun secara keseluruhan yang menjadi sasaran dari
kegiatan penyuluhan tersebut.

Dalam melakukan penyuluhan, faktor penyampaian hal-hal yang disuluhkan adalah


amat penting. Karena itu, penyuluhan menuntut dipersiapkannya lebih dahulu suatu desain,
yang secara terperinci dan spesifik menggambarkan hal-hal pokok berikut ini:

1) Masalah yang dihadapi


2) Siapa yang akan disuluh
3) Apa tujuan (objektivitas) yang hendak dicapai dari setiap kegiatan penyuluhan.
4) Pengembangan pesan
5) Metode atau saluran yang digunakan
6) Sistem evaluasi “telah terpasang” atau “built-in” di dalam rencana keseluruhan
kegiatan dimaksud (Nasution, 1990: 7-11).

Anda mungkin juga menyukai