Anda di halaman 1dari 13

RESUME ANATOMI FISOLOGI

NAMA : SUVINA MUTIARA

NIM : 2115201024

PRODI : S1 PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

DOSEN PENGAJAR : Ns. WILLADY RASYID, M.Kep, Sp.Keb.MB

SISTEM ENDOKRIN

A. SIFAT-SIFAT HORMON
 Bekerja secara spesifik pada organ, bagian tubuh atau aktivitas
tertentu.
 Dihasilkan tubuh dalam jumlah sedikit tetapi memiliki pengaruh
besar.
 Bekerja lambat, pengaruh hormon tidak spontan seperti pada
pengaturan oleh syaraf.
 Sebagai senyawa kimia, hormon tidak dihasilkan setiap waktu.
Hormon diproduksi hanya apabila dibutuhkan.

B. KELENJER ENDOKRIN
 Kelenjer hipofisi atau pituitary(hypophysis or pituitary gland),
terletak didalam rongga kepala.
 Kelenjer tiroid(thyroid gland) atau kelenjer gondok,terletak dileher
bagian depan.
 Kelenjer paratiroid(parathyroid glend), deket kelenjer tiroid.
 Kelenjer suprarenal(suprarenal gland), terletak dikutub atas ginjal
kiri-kanan.
 Pulau langerhans(islest of langerhans), didalam jaringan pancreas.
 Kelenjer timus, didalam mediasternum dibelakang os ternum.
C. LOBUS ANTERIOR(ADENOHIPOFISIE)
1. Growth hormon(GH)/Hormon Somatotropin
2. TSH(thyroid stimulating releasng hormon)
3. ACTH(adrenocorticotropic hormon)
4. Proklatin(PRJ dan PIH)
5. Gonadotropik hormon

D. LOBUS POSTERIOR
Terdiri dari jaringan saraf sehinga disebut neurohipofisise
Hormon yang dihasilakan:
a) ADH(antideuritik hormon)/vasopressin
Meningkatkan reabsopsi air oleh tubulus distal dan tubulus
koleduktus ginjal sehingga menurunkan produksi urine dan
produksi keringat.
b) Oksitosin
Merangsan pengeluaran ASI dari kelenjer mamae, kontraksi uterus,
terlibat dalam transport sperma dalam traktus reproduksi wanita.

E. KELENJER TIMUS
Terletak didalam mediastinum dibelakang os sternum. Menghasilkan
hormon timus. Hanya dijumpai pada anak usia 18 tahun, ukuranya pada
bayi kira-kira 10gr, bertambah pada masa remaja 30-40gr, kemudian
berkerut.
Fungsi kelenjer timus:
 Mengaktifkan pertumbuhan badan
 Mengurangi aktivitas kelenjer kelamin
 Sebagai imunitas tubuh yang menginduksi diferensiasi sel induk
limfosit.

F. KELENJER TYROID
 Kelenjer tiroid terletak di leher, tepatnya dibawah kartilago
krikoraidea dan membentuk pola H.
 Pada orang dewasa berat tiriod kira-kira18gr dan terdapat 2 lobus.
Masing-masing lobus memiliki ketebalan 2cm lebar 2,5cm dan
panjang 4 cm.
 Lobus lateralos dextral dan sinistra ada disimpang trakhe. Lobus
ini dihubungkan oleh jaringan tipis yang disebut istsmus yang
memanjang dipermukaan trakhea.
Hormon tiroid terdiri dari atas tiga atau empat residu tirosin
teriodinasi,(T3) atau (T4). Triidodotironin(T3) dan
tirosin(t4). Keduanya disebut sebagai hormon tiroid.

G. GLAND PARATYROID
 Menempel pada bagian anterior dan posterior kedua lobus kelenjer
tyroid, menghasilkan hormon paratirosin.
 Fungsi hormon paratyroid :
 Meningkatkan kadar Ca dan menurunkan kadar fosfat
 Meningkatkan resorbsi tulang shg serum Ca meningkat
 Organ target PTH, tulang,ginjal dan usus halus.

H. KELENJER PANKREAS
Terletak dimretroperitonieal rongga abdomen bagian atas dan terbentang
horizontal dari duodenum ke lien. Jaringan utama pankreas terdiri dari :
a. Asini
Berfungsi untuk mengsekresikan getah pencernaan kedalam
duodenum.
b. Pulau lagerhans
Tidak mengeluarkan sekretnya keluar tapi langsung kedalam darah.
Pulau legerhans terdiri dari beberapa sel : sel alfa/sel A, sel beta/sel
B, sel C dan sel D.

Pulau lagerhans
Sel alfa/ sel A
Menghasilakan glukagen yang berfungsi untuk meningkatkan
kadar glukosa dalam darah dengan cara memobilisasi glukosa,
asam lemak dan asam amino dari tempat cadangannya kedalam
darah.
Sel beta/sel B
Mensekresikan insulin yang berfungsi untuk menurunkan kadar
glukosa darah dengan cara meningkatkan simpanan glukosa ke
hati.

Sel C
Mensekresikan somatotasin yang berpengaruh
Menekan Gh
Menghamabat saluran cema(pengosongan lambung, sekresi asam
lambung, kontraksi bladder)

Sel D
Mensekresi polipeptida(gastrin)

I. KORTEKS ADRENAL
Dibagi menjadi 3 zona :
I. Zona glomelurus
Menghasilakan aldosteron(mineral lokartikoid), fungsi:
merangsang penyerapan ion natrium dari tubulus ginjal dan
menurunkan penyebab ion kalliu, sehingga mempertahankan
tekanan osmotik darah.
II. Zona fasiculse
Menghasilakan kortisol(glukokortikoid), fungsi: meningkatkan
pembentukan glukosa dari asam amino, antialergi dan inflamasi,
menghasilkan energi.
III. Zona retikularis
Menghasilkan androgen(efekmaskulinisasi) dan estrogen(tidak
mempunyai efek feminisasi), efek primer untuk tanda-tanda sex
sekunder.

J. MEDULA ADRENAL
Berfungsi sebagai bagian dari sistem saraf otonom. 90% hasil sekresi
medula adrenal adalah efinefrin/adrenalin, sisanya norefinefrin.

 Fungsi epinefrin dan norepinefrin


 Terhadap system kardiovaskuler(jantung)
-Epinefrin menyebabkan vasodilatasi arteriolr dari otot tulang
dan vasokontriksi arteriole dari kulit. Sebagai stimulus untuk
aksi jantung, menambah frekuensi dan kontraksi otot jantung,
dan memperbesar curah jantung.
-norepinefrin vasokontriksi dan hotmone ini menyebabkan
tekanan darah meninggi, sangat berguna untuk memperbaiki
keadaan syok yang bukan disebabkan oleh perdarahan.

 Terhadap otot polos dari visera. Epinefrin menyebabkan


relaksasi otot polos gester,usus dan vesika urinaria, otot polos
bronkus sehingga sebagai terapi serangan asam bronchisl.
 Efek metabolic epinefrin:
o Dalam hepar menstimulais pemecahan glikogen, suatu
aksi yang menaikkan kadar gula darah melalui
penambahan(adenosine monofosfat) AMP
o Dalam otot menambah pemecahan glikogen juga melalui
penambahan AMP
o Dalam jaringan lemak mempunyai efek lipolysis yang
mengakibatkan pelepasan asam amino dan gliserol dalam
darah. Asam lemak sebagai bahan pembakar dalam otot
dan hati untuk gluconeogenesis
o Dalam pankreas menghalangi pelepasan insulin.

K. KELENJER GONAT
 Kelenjer gonad terbentuk pada minggu-minggu pertama
gestasi
 Keaktifan kelenjer gonad terjadi pada masa prepubertas
dengan meningkatnya sekresi gonadotropin(FSH dan LH)
 Testis terdiri dari dua buah skrotum.
 Efek testotron pada fetus merangsang diferensiasi dan
perkembangan genital ke arah pria.
 Pada masa pubertas akan merangsang perkembangan tanda-
tanda seks sekunder seperti perkembangan bentuk tubuh,
distribusi rambut tubuh, pembesaran laring, penebabalan pita
suara, pertumbuhan dan perkembangan alat genetalia.
L. ANATOMI KELENJER GONAD
 Ovarium berfungsi sebagai organ endokrin dan reproduksi.
 Sebagai organ endokrin ovarium menghasilakan sel telur(ovum)
yang setiap bulannya ovulasi siap dibuahi sperma.
 Estrogen dan progesteron akan mempengaruhi perkembangan seks
sekunder, menyiapkan endrimetrium hasil konsepsi serta
mempertahankan laktasi.

M. FISIOLOGI KELENJER GONAD


 Hormon seks yang sebagian besar diproduksi di gonad juga
disekresi dalam jumlah sedikit dikelenjer adrenal.
 Androgen, utamanya testosteron mempuyai aksi metabolik dan
steroid utama yang disalah gunakan oleh atlet.
 Testosteron dikendalikan oleh aksi hipotalamus hipofisis.
 Pada wanita,LH menstimulasi produksi androgen di sel-sel
ovarium, tetapi enzim aromatase dari sel-sel granulosa mengonfersi
androgen menjadi estrogen estradiol.

N. KELENJER TESTIS
 Kelenjer testis terletak dibagian interstital testis. Kelenjer ini debentuk
oleh sel-sel leydig dan menghasilkan hormon relaksin dan testosteron.
 Tiga macam sel ditestis :
1. Spermatogona~ spermatozoa
2. Leydig~ testosteron~LH
3. Sertoli~ ABP~FSH

O. KELENJER OVARIUM
Ovarium menghasilkan 2 macam hormon:
 Hormon estrogen(hormon-hormon folikuler) dihasilakan oleh
folikel dw Graff. Hormon estrogen berperan penting dakam
mengatur siklus menstruasi dan mengatur sistem reproduksi.
 Hormon progesteron~ korpus luteum
Hormon progesterom berperan penting dalam mengatur siklus
menstruasi, perkembangan ovum dan ciri kelamin wanita.
SISTEM IMUNITAS

Sistem imun adalah salah satu fungsi tubuh yang amat penting. Pasalnya, tanpa
sistem imun Anda akan mudah sekali jatuh sakit akibat virus, bakteri, dan
kelainan tertentu. Sistem imun, juga sering disebut sebagai sistem kekebalan
tubuh, fungsinya harus dijaga dengan baik agar bisa melindungi Anda dari
berbagai penyakit. Sistem imun adalah sekelompok sel, protein, jaringan, dan
organ khusus yang bekerja sama melawan segala hal yang berbahaya bagi
tubuh. Sistem ini terdiri dari banyak komponen, mulai dari sel hingga organ.
Salah satu jenis sel yang paling penting dalam jaringan tersebut adalah sel darah
putih (leukosit). Leukosit dihasilkan atau disimpan pada berbagai tempat di
tubuh di antaranya yaitu timus, limpa, dan sumsum tulang, di mana organ-organ
ini dikenal sebagai organ limfoid. Kadang leukosit juga disimpan dalam
gumpalan jaringan limfoid (kelenjar limpa) yang tersebar di seluruh tubuh.
Leukosit dihasilkan atau disimpan pada berbagai tempat di tubuh di antaranya
yaitu timus, limpa, dan sumsum tulang, di mana organ-organ ini dikenal sebagai
organ limfoid. Kadang leukosit juga disimpan dalam gumpalan jaringan limfoid
(kelenjar limpa) yang tersebar di seluruh tubuh. Leukosit bergerak di seluruh
tubuh melalui pembuluh limpatik dan pembuluh darah seperti berpatroli,
memantau adanya kemungkinan penyerang yang berbahaya.

Ada dua tipe leukosit utama yang bekerja sama untuk mencari dan membunuh
organisme atau zat penyebab penyakit, yaitu:

 Limfosit adalah sel-sel yang membantu tubuh mengingat dan mengenali


penyerbu sebelumnya. Limfosit juga membantu menghancurkan penyerbu
tersebut. Ada dua macam limfosit, yaitu limfosit B dan limfosit T. Dihasilkan di
sumsum tulang, limfosit akan menetap dan berkembang menjadi sel B, atau
berpindah ke kelenjar timus dan berkembang menjadi sel T.
 Fagosit adalah sel-sel yang memakan penyerbu. Ada berbagai macam sel
yang tergolong sebagai fagosit. Setiap jenis fagosit memiliki tugasnya masing-
masing. Sebagai contoh, tipe yang paling umum adalah neutrofil, yang bertugas
melawan bakteri.

CARA KERJA SISTEM IMUN


Mikroorganisme dan zat-zat asing yang menyerang tubuh disebut sebagai
antigen alias bibit penyakit. Saat antigen terdeteksi, serangkaian respon imun
akan terjadi untuk melindungi tubuh dari terinfeksi. Pada proses tersebut,
beberapa macam sel bekerja sama untuk mengenali antigen dan memberikan
respon. Sel-sel ini kemudian merangsang limfosit B untuk menghasilkan
antibodi. Antibodi adalah protein yang didesain khusus untuk menempel pada
antigen tertentu. Setelah itu, sel T mencari antigen yang telah ditumpangi dan
menghancurkannya. Sel T juga membantu memberi sinyal pada sel-sel lain
(seperti fagosit) untuk melakukan tugasnya.
Begitu dihasilkan, antibodi akan berada dalam tubuh seseorang selama beberapa
waktu, sehingga apabila antigen atau bibit penyakit kembali, antibodi sudah
tersedia untuk melakukan misinya.

Antibodi juga dapat menetralkan racun yang dihasilkan oleh organisme dan
mengaktifkan sekelompok protein yang disebut komplemen. Komplemen
adalah bagian dari sistem imun yang membantu membunuh bakteri, virus atau
sel-sel yang terinfeksi. semua sel-sel khusus dan bagian sistem imun
menghasilkan perlindungan bagi tubuh terhadap penyakit. Proteksi inilah yang
disebut imunitas.

sistem kekebalan juga terdiri atas:


 Tonsil (amandel) dan timus yang berfungsi untuk membuat antibodi di
dalam tubuh.
 Kelenjar getah bening, yang bertanggung jawab atas sirkulasi cairan limfa
yang terdiri dari sel darah putih yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari
infeksi.
 Sumsum tulang, merupakan jaringan lunak yang terdapat pada tulang-
tulang panjang, seperti lengan, kaki, tulang belakang, dan tulang panggul.
Jaringan ini berfungsi untuk memproduksi sel darah merah, trombosit, sumsum
kuning, dan beberapa jenis sel darah putih.
 Limpa, yaitu organ yang ada di dalam tubuh yang bertugas untuk
menyaring dan menghancurkan sel-sel darah merah dan trombosit yang sudah
tua ataupun rusak, serta membantu sistem kekebalan tubuh untuk
menghancurkan berbagai zat asing yang dapat menyebabkan peradangan di
dalam tubuh.
 Sel darah putih, yaitu sel darah yang dibentuk pada jaringan tulang lunak
yang memiliki fungsi utama untuk melindungi tubuh dari infeksi.

SISTME IMUNITAS TERBAGI MENJADI DUA:


1. Sistem imunitas non spesifik
Merupakan sistem imun bawaan tubuh. Disebut sistem bawaan
karena merupakan garis tubuh yang utama melawan semua patogen
yang masuk kedalam tubuh kita.
2. Sistem imunitas spesifik
Yaitu jika patogennyaternyata kuat dan berhasil menembus
pertahanan tubuh kita itulah yang disebut sistem imunitas yang
spesifik. Anggota sistem imunitas spesifik terdiri dari sel limfosit
B, linfosit T, magrofak dan juga antibodi.
Fungsi Respons Imun Dalam pandangan modern, system imun mempunyai tiga
fungsi utama yaitu: pertahanan, homeostasis dan perondaan.

1. Pertahanan Fungsi pertahanan menyangkut pertahanan terhadap antigen dari


luar tubuh seperti invasi mikroorganisme dan parasit kedalam tubuh. Ada dua
kemungkinan yang terjadi dari hasil perlawanan antara dua fihak yang
berhadapan tersebut, yaitu tubuh dapat bebas dari akibat yang merugikan atau
sebaliknya, apabila fihak penyerang yang lebih kuat (mendapat kemenangan),
maka tubuh akan menderita sakit.

2. Homeostasis Fungsi homeostasis, memenuhi persyaratan umum dari semua


organisma multiseluler yang menghendaki selalu terjadinya bentuk uniform dari
setiap jenis sel tubuh.

3. Perondaan Fungsi perondaan menyangkut perondaan diseluruh bagian tubuh


terutama ditujukan untuk memantau pengenalan terhadap sel-sel yang berubah
menjadi abnormal melalui proses mutasi. Perubahan sel tersebut dapat terjadi
spontan atau dapat diinduksi oleh zat-zat kimia tertentu, radiasi atau infeksi
virus. Fungsi perondaan (surveillance) dari sistem imun bertugas untuk selalu
waspada dan mengenal adanya perubahabperubahan dan selanjutnya secara
cepat membuang konfigurasi yang baru timbul pada permukaan sel yang
abnormal.

Faktor Pengubah Mekanisme Imun:

1. Faktor Metabolik
2. Faktor lingkungan
3. Faktor Gizi
4. Faktor Anatomi
5. Faktor Fisiologis
6. Faktor Umur
7. Faktor Mikroba
SISTEM HEMATOLOGI

Hematologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang darah dan
aspeknya pada keadaan sehat atau sakit, dalam keadaan normal volume darah
manusia  7-8% dari berat badan. Asal katanya dari bahasa yunani Haima artinya
darah. Darah adalah kendaraan atau medium untuk transportasi missal jarak
jauh berbagai bahan antara sel-sel itu sendiri.

Darah adalah suatu suspensi partikel dalam suatu larutan kolid cair yang
mengandung elektrolit dan merupakan suatu medium pertukaran antar sel yang
terfikasi dalam tubuh  dan lingkungan luar.

Darah adalah suatu suspensi partikel dalam suatu larutan kolid cair yang
mengandung elektrolit dan merupakan suatu medium pertukaran antar sel yang
terfikasi dalam tubuh  dan lingkungan luar.

Plasma adalah suatu cairan kompleks yang berfungsi  sebagai medium


transportasi untuk zat –zat yang diangkut  dalam darah. Bahan interseluler
adalah cairan yang disebut plasma dan didalamnya terdapat unsur-unsur padat,
yaitu sel darah. Volume darah secara keseluruhan kira-kira merupakan  1/12
berat badan atau kira-kira 5 liter. Sekitar 55 persennya adalh cairan, sedangkan
45 persen sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai
hematokrit atau volume sel darah yang dipadatkan yang berkisar antara 40
sampai 47.

Fungsi Darah
1. Sebagi alat pengangkut yaitu:
● Mengambil O₂ di paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan
● Mengangkut CO₂ dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru
● Mengambil zat makanan dari usus halus untuk diedarkan keseluruh
jaringan atau alat tubuh
● Mengangkut dan mengeluarkan zat zat yang tidak berguna bagi tubuh
melalui kulit dan ginjal
2. Sebagai pertahanan tubuh
3. Mengangkut ekskresi hormon dari organ yang satu ke organ lainnya
4. Mengatur keseimbangan air dalam tubuh
5. Mengatur suhu tubuh
6. Mengatur keseimbangan tekanan osmotik
7. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh
8. Mengatur keseimbangan ion-ion dalam tubuh

Sel Darah
Sel darah terdiri atas 3 jenis, yaitu:
a.     Eritrosit (sel darah merah)
Merupakan bagian utama dari sel darah. Berupa cakram kecil bikonkaf,
cekung pada kedua sisimya, sehingga dilihat dari samping tampak seperti dua
buah bulan sabit yang saling bertolak belakang. Dalam setiap milimeter kubik
darah terdapat 5.000.000 sel darah. Strukturnya terdiri atas pembungkus luar
atau stroma, berisi massa hemoglobin.

Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terbentuk dari asam
amino. Sel darah merah juga memerlukan zat besi, sehingga untuk membentuk
penggantinya diperlukan diet seimbang yang berisi zat besi. 
Sel darah merah dibentuk dalam sumsum tulang, terutama dari tulang pendek,
pipih, dan tak beraturan, dari jaringan kanselus pada ujung tulang pipa, dari
sumsum dalam batang iga-iga, dan dari sternum.

Hemoglobin adalah protein yang kaaya akan zat besi. Hemoglobin memiliki


afinitas (daya gabung) terhadap oksigen; dengan oksigen itu membentuk
oksihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka
oksigen di bawa paru-paru ke jaringan-jaringan.
Jumlah hemoglobin dalam darah normal ialah kira-kira 15 gram setiap 100 ml
darah dan jumlah ini biasa nya di sebut “100 persen”

b. Leukosit (sel darah putih)


Rupanya bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar daripada sel
darah merah, tetapi jumlahnya lebih kecil. Dalam setiap milimeter kubik darah
terdapat 6.000 sampai 10.000 (rata-rata 8.000) sel darah putih. Granulosit atau
sel polimorfonuklear merupakan hampir 75 persen dari seluruh jumlah sel darah
putih. Granulosit terbentuk dalam sumsum merah tulang.

Fungsi sel darah putih


● Fungsi defensip yaitu fungsi untuk mempertahankan tubuh terhadap benda-
benda asing termasuk microorganisme penyebab infeksi.
● Fungsi reperatif yaitu fungsi yang memperbaiki / mencegah terjadinya
kerusakan terutama kerusakan vaskuler / pembuluh darah.
Leukositosis ialah istilah untuk  menunjukkan penambahan jumlah keseluruhan
sel putih dalam darah, yaitu kalau penambahan melampaui 10.000 butir per
milimeter kubik.
Leukopenia berarti berkurangnya jumlah sel darah putih sampai 5.000 atau
kurang.
Limfositosis−pertambahan jumlah limfosit.

c. Trombosit (keping darah/sel darah pembeku)


Trombosit adalah sel kecil kira-kira sepertiga ukuran sel darah merah.
Terdapat 300.000 trombosit dalam setiap milimeter kubik darah. Peranannya
penting dalam penggumpalan darah.

Komponen Darah
Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan berwarna kuning yang dalam reaksi bersifat
sedikit alkali.
·         Sebagai medium untukpenyaluran makanan, mineral, lemak, glikosa, dan
asam amino be
·         Menyerapdanmendistribusikanbanyakpanas yang
dihasilkanolehmetabolisme di dalamjaringan
·         Tempatlarutnyasejumlahbesarzatorganikdananorganik

Protein Plasma
Protein plasma atau albumin dalam keadaan normal terdapat 3 sampai 5 g
dalam setiap 100 ml darah.
Fungsi protein plasma :
·         Menghambat pengeluaran berlebihan plasma dari kapiler kedalam cairan
intertisium dan dengan demikian membantu mempertahankan volume plasma.
·         Menyangga perubahan PH darah.
·         Menentukan viskositas darah
·         Menghasilkan energy bagi sel
Kelainan pada Darah(6)
Anemia
     Anemia adalah keadaan dimana kadar Hb dan atau eritrosit berkurang. Orang
dikatakan menderita anemia bila kadar Hb kurang dari 8 mmol/liter pada pria
atau 7 mmol/liter pada wanita.
Ada tiga jenis anemia, yaitu:
● Anemia ferriprive
Disebabkan oleh kekurangan zat besi, dengan tanda-tanda kadar Hb dibawah
normal (hypochrom). Anemia ini sering disebut anemia hypochrom, anemia
mycrocyter atau anemia sekunder.
● Anemia megaloblaster
Disebabkan oleh kekurangan B12 atau asam folat, dengan tanda-tanda sel darah
merah membesar (macrocyter) dengan kadar Hb normal atau lebih tinggi
(hyperchrom), disebut juga anemia primer. Dalam keadaan yang lebih berat
disebut anemia pernisiosa.
● Anemia perniciosa
Anemia yang disebabkan kerusakan asam lambung sehingga tidak terbentuk
faktor intrinsik yaitu faktor yang diperlukan untuk absorbsi vitamin B12 (=
ikatan glukoprotein dari lambung dan vitamin B12).

Ciri-ciri Anemia
Seseorang yang terkena anemia mudah mengalami penurunan kondisi secara
fisik seperti:
● Lelah
● Kurang bergairah
● Konsentrasi menjadi lemah
● Menurunnya selera makan
● Sering mengalami pusing dikepala
● Sesak nafas
● Mudah kesemutan, dan
● Detak jantung yang berdebar-debar

Anda mungkin juga menyukai