NIM : 2115201024
SISTEM ENDOKRIN
A. SIFAT-SIFAT HORMON
Bekerja secara spesifik pada organ, bagian tubuh atau aktivitas
tertentu.
Dihasilkan tubuh dalam jumlah sedikit tetapi memiliki pengaruh
besar.
Bekerja lambat, pengaruh hormon tidak spontan seperti pada
pengaturan oleh syaraf.
Sebagai senyawa kimia, hormon tidak dihasilkan setiap waktu.
Hormon diproduksi hanya apabila dibutuhkan.
B. KELENJER ENDOKRIN
Kelenjer hipofisi atau pituitary(hypophysis or pituitary gland),
terletak didalam rongga kepala.
Kelenjer tiroid(thyroid gland) atau kelenjer gondok,terletak dileher
bagian depan.
Kelenjer paratiroid(parathyroid glend), deket kelenjer tiroid.
Kelenjer suprarenal(suprarenal gland), terletak dikutub atas ginjal
kiri-kanan.
Pulau langerhans(islest of langerhans), didalam jaringan pancreas.
Kelenjer timus, didalam mediasternum dibelakang os ternum.
C. LOBUS ANTERIOR(ADENOHIPOFISIE)
1. Growth hormon(GH)/Hormon Somatotropin
2. TSH(thyroid stimulating releasng hormon)
3. ACTH(adrenocorticotropic hormon)
4. Proklatin(PRJ dan PIH)
5. Gonadotropik hormon
D. LOBUS POSTERIOR
Terdiri dari jaringan saraf sehinga disebut neurohipofisise
Hormon yang dihasilakan:
a) ADH(antideuritik hormon)/vasopressin
Meningkatkan reabsopsi air oleh tubulus distal dan tubulus
koleduktus ginjal sehingga menurunkan produksi urine dan
produksi keringat.
b) Oksitosin
Merangsan pengeluaran ASI dari kelenjer mamae, kontraksi uterus,
terlibat dalam transport sperma dalam traktus reproduksi wanita.
E. KELENJER TIMUS
Terletak didalam mediastinum dibelakang os sternum. Menghasilkan
hormon timus. Hanya dijumpai pada anak usia 18 tahun, ukuranya pada
bayi kira-kira 10gr, bertambah pada masa remaja 30-40gr, kemudian
berkerut.
Fungsi kelenjer timus:
Mengaktifkan pertumbuhan badan
Mengurangi aktivitas kelenjer kelamin
Sebagai imunitas tubuh yang menginduksi diferensiasi sel induk
limfosit.
F. KELENJER TYROID
Kelenjer tiroid terletak di leher, tepatnya dibawah kartilago
krikoraidea dan membentuk pola H.
Pada orang dewasa berat tiriod kira-kira18gr dan terdapat 2 lobus.
Masing-masing lobus memiliki ketebalan 2cm lebar 2,5cm dan
panjang 4 cm.
Lobus lateralos dextral dan sinistra ada disimpang trakhe. Lobus
ini dihubungkan oleh jaringan tipis yang disebut istsmus yang
memanjang dipermukaan trakhea.
Hormon tiroid terdiri dari atas tiga atau empat residu tirosin
teriodinasi,(T3) atau (T4). Triidodotironin(T3) dan
tirosin(t4). Keduanya disebut sebagai hormon tiroid.
G. GLAND PARATYROID
Menempel pada bagian anterior dan posterior kedua lobus kelenjer
tyroid, menghasilkan hormon paratirosin.
Fungsi hormon paratyroid :
Meningkatkan kadar Ca dan menurunkan kadar fosfat
Meningkatkan resorbsi tulang shg serum Ca meningkat
Organ target PTH, tulang,ginjal dan usus halus.
H. KELENJER PANKREAS
Terletak dimretroperitonieal rongga abdomen bagian atas dan terbentang
horizontal dari duodenum ke lien. Jaringan utama pankreas terdiri dari :
a. Asini
Berfungsi untuk mengsekresikan getah pencernaan kedalam
duodenum.
b. Pulau lagerhans
Tidak mengeluarkan sekretnya keluar tapi langsung kedalam darah.
Pulau legerhans terdiri dari beberapa sel : sel alfa/sel A, sel beta/sel
B, sel C dan sel D.
Pulau lagerhans
Sel alfa/ sel A
Menghasilakan glukagen yang berfungsi untuk meningkatkan
kadar glukosa dalam darah dengan cara memobilisasi glukosa,
asam lemak dan asam amino dari tempat cadangannya kedalam
darah.
Sel beta/sel B
Mensekresikan insulin yang berfungsi untuk menurunkan kadar
glukosa darah dengan cara meningkatkan simpanan glukosa ke
hati.
Sel C
Mensekresikan somatotasin yang berpengaruh
Menekan Gh
Menghamabat saluran cema(pengosongan lambung, sekresi asam
lambung, kontraksi bladder)
Sel D
Mensekresi polipeptida(gastrin)
I. KORTEKS ADRENAL
Dibagi menjadi 3 zona :
I. Zona glomelurus
Menghasilakan aldosteron(mineral lokartikoid), fungsi:
merangsang penyerapan ion natrium dari tubulus ginjal dan
menurunkan penyebab ion kalliu, sehingga mempertahankan
tekanan osmotik darah.
II. Zona fasiculse
Menghasilakan kortisol(glukokortikoid), fungsi: meningkatkan
pembentukan glukosa dari asam amino, antialergi dan inflamasi,
menghasilkan energi.
III. Zona retikularis
Menghasilkan androgen(efekmaskulinisasi) dan estrogen(tidak
mempunyai efek feminisasi), efek primer untuk tanda-tanda sex
sekunder.
J. MEDULA ADRENAL
Berfungsi sebagai bagian dari sistem saraf otonom. 90% hasil sekresi
medula adrenal adalah efinefrin/adrenalin, sisanya norefinefrin.
K. KELENJER GONAT
Kelenjer gonad terbentuk pada minggu-minggu pertama
gestasi
Keaktifan kelenjer gonad terjadi pada masa prepubertas
dengan meningkatnya sekresi gonadotropin(FSH dan LH)
Testis terdiri dari dua buah skrotum.
Efek testotron pada fetus merangsang diferensiasi dan
perkembangan genital ke arah pria.
Pada masa pubertas akan merangsang perkembangan tanda-
tanda seks sekunder seperti perkembangan bentuk tubuh,
distribusi rambut tubuh, pembesaran laring, penebabalan pita
suara, pertumbuhan dan perkembangan alat genetalia.
L. ANATOMI KELENJER GONAD
Ovarium berfungsi sebagai organ endokrin dan reproduksi.
Sebagai organ endokrin ovarium menghasilakan sel telur(ovum)
yang setiap bulannya ovulasi siap dibuahi sperma.
Estrogen dan progesteron akan mempengaruhi perkembangan seks
sekunder, menyiapkan endrimetrium hasil konsepsi serta
mempertahankan laktasi.
N. KELENJER TESTIS
Kelenjer testis terletak dibagian interstital testis. Kelenjer ini debentuk
oleh sel-sel leydig dan menghasilkan hormon relaksin dan testosteron.
Tiga macam sel ditestis :
1. Spermatogona~ spermatozoa
2. Leydig~ testosteron~LH
3. Sertoli~ ABP~FSH
O. KELENJER OVARIUM
Ovarium menghasilkan 2 macam hormon:
Hormon estrogen(hormon-hormon folikuler) dihasilakan oleh
folikel dw Graff. Hormon estrogen berperan penting dakam
mengatur siklus menstruasi dan mengatur sistem reproduksi.
Hormon progesteron~ korpus luteum
Hormon progesterom berperan penting dalam mengatur siklus
menstruasi, perkembangan ovum dan ciri kelamin wanita.
SISTEM IMUNITAS
Sistem imun adalah salah satu fungsi tubuh yang amat penting. Pasalnya, tanpa
sistem imun Anda akan mudah sekali jatuh sakit akibat virus, bakteri, dan
kelainan tertentu. Sistem imun, juga sering disebut sebagai sistem kekebalan
tubuh, fungsinya harus dijaga dengan baik agar bisa melindungi Anda dari
berbagai penyakit. Sistem imun adalah sekelompok sel, protein, jaringan, dan
organ khusus yang bekerja sama melawan segala hal yang berbahaya bagi
tubuh. Sistem ini terdiri dari banyak komponen, mulai dari sel hingga organ.
Salah satu jenis sel yang paling penting dalam jaringan tersebut adalah sel darah
putih (leukosit). Leukosit dihasilkan atau disimpan pada berbagai tempat di
tubuh di antaranya yaitu timus, limpa, dan sumsum tulang, di mana organ-organ
ini dikenal sebagai organ limfoid. Kadang leukosit juga disimpan dalam
gumpalan jaringan limfoid (kelenjar limpa) yang tersebar di seluruh tubuh.
Leukosit dihasilkan atau disimpan pada berbagai tempat di tubuh di antaranya
yaitu timus, limpa, dan sumsum tulang, di mana organ-organ ini dikenal sebagai
organ limfoid. Kadang leukosit juga disimpan dalam gumpalan jaringan limfoid
(kelenjar limpa) yang tersebar di seluruh tubuh. Leukosit bergerak di seluruh
tubuh melalui pembuluh limpatik dan pembuluh darah seperti berpatroli,
memantau adanya kemungkinan penyerang yang berbahaya.
Ada dua tipe leukosit utama yang bekerja sama untuk mencari dan membunuh
organisme atau zat penyebab penyakit, yaitu:
Antibodi juga dapat menetralkan racun yang dihasilkan oleh organisme dan
mengaktifkan sekelompok protein yang disebut komplemen. Komplemen
adalah bagian dari sistem imun yang membantu membunuh bakteri, virus atau
sel-sel yang terinfeksi. semua sel-sel khusus dan bagian sistem imun
menghasilkan perlindungan bagi tubuh terhadap penyakit. Proteksi inilah yang
disebut imunitas.
1. Faktor Metabolik
2. Faktor lingkungan
3. Faktor Gizi
4. Faktor Anatomi
5. Faktor Fisiologis
6. Faktor Umur
7. Faktor Mikroba
SISTEM HEMATOLOGI
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang darah dan
aspeknya pada keadaan sehat atau sakit, dalam keadaan normal volume darah
manusia 7-8% dari berat badan. Asal katanya dari bahasa yunani Haima artinya
darah. Darah adalah kendaraan atau medium untuk transportasi missal jarak
jauh berbagai bahan antara sel-sel itu sendiri.
Darah adalah suatu suspensi partikel dalam suatu larutan kolid cair yang
mengandung elektrolit dan merupakan suatu medium pertukaran antar sel yang
terfikasi dalam tubuh dan lingkungan luar.
Darah adalah suatu suspensi partikel dalam suatu larutan kolid cair yang
mengandung elektrolit dan merupakan suatu medium pertukaran antar sel yang
terfikasi dalam tubuh dan lingkungan luar.
Fungsi Darah
1. Sebagi alat pengangkut yaitu:
● Mengambil O₂ di paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan
● Mengangkut CO₂ dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru
● Mengambil zat makanan dari usus halus untuk diedarkan keseluruh
jaringan atau alat tubuh
● Mengangkut dan mengeluarkan zat zat yang tidak berguna bagi tubuh
melalui kulit dan ginjal
2. Sebagai pertahanan tubuh
3. Mengangkut ekskresi hormon dari organ yang satu ke organ lainnya
4. Mengatur keseimbangan air dalam tubuh
5. Mengatur suhu tubuh
6. Mengatur keseimbangan tekanan osmotik
7. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh
8. Mengatur keseimbangan ion-ion dalam tubuh
Sel Darah
Sel darah terdiri atas 3 jenis, yaitu:
a. Eritrosit (sel darah merah)
Merupakan bagian utama dari sel darah. Berupa cakram kecil bikonkaf,
cekung pada kedua sisimya, sehingga dilihat dari samping tampak seperti dua
buah bulan sabit yang saling bertolak belakang. Dalam setiap milimeter kubik
darah terdapat 5.000.000 sel darah. Strukturnya terdiri atas pembungkus luar
atau stroma, berisi massa hemoglobin.
Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terbentuk dari asam
amino. Sel darah merah juga memerlukan zat besi, sehingga untuk membentuk
penggantinya diperlukan diet seimbang yang berisi zat besi.
Sel darah merah dibentuk dalam sumsum tulang, terutama dari tulang pendek,
pipih, dan tak beraturan, dari jaringan kanselus pada ujung tulang pipa, dari
sumsum dalam batang iga-iga, dan dari sternum.
Komponen Darah
Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan berwarna kuning yang dalam reaksi bersifat
sedikit alkali.
· Sebagai medium untukpenyaluran makanan, mineral, lemak, glikosa, dan
asam amino be
· Menyerapdanmendistribusikanbanyakpanas yang
dihasilkanolehmetabolisme di dalamjaringan
· Tempatlarutnyasejumlahbesarzatorganikdananorganik
Protein Plasma
Protein plasma atau albumin dalam keadaan normal terdapat 3 sampai 5 g
dalam setiap 100 ml darah.
Fungsi protein plasma :
· Menghambat pengeluaran berlebihan plasma dari kapiler kedalam cairan
intertisium dan dengan demikian membantu mempertahankan volume plasma.
· Menyangga perubahan PH darah.
· Menentukan viskositas darah
· Menghasilkan energy bagi sel
Kelainan pada Darah(6)
Anemia
Anemia adalah keadaan dimana kadar Hb dan atau eritrosit berkurang. Orang
dikatakan menderita anemia bila kadar Hb kurang dari 8 mmol/liter pada pria
atau 7 mmol/liter pada wanita.
Ada tiga jenis anemia, yaitu:
● Anemia ferriprive
Disebabkan oleh kekurangan zat besi, dengan tanda-tanda kadar Hb dibawah
normal (hypochrom). Anemia ini sering disebut anemia hypochrom, anemia
mycrocyter atau anemia sekunder.
● Anemia megaloblaster
Disebabkan oleh kekurangan B12 atau asam folat, dengan tanda-tanda sel darah
merah membesar (macrocyter) dengan kadar Hb normal atau lebih tinggi
(hyperchrom), disebut juga anemia primer. Dalam keadaan yang lebih berat
disebut anemia pernisiosa.
● Anemia perniciosa
Anemia yang disebabkan kerusakan asam lambung sehingga tidak terbentuk
faktor intrinsik yaitu faktor yang diperlukan untuk absorbsi vitamin B12 (=
ikatan glukoprotein dari lambung dan vitamin B12).
Ciri-ciri Anemia
Seseorang yang terkena anemia mudah mengalami penurunan kondisi secara
fisik seperti:
● Lelah
● Kurang bergairah
● Konsentrasi menjadi lemah
● Menurunnya selera makan
● Sering mengalami pusing dikepala
● Sesak nafas
● Mudah kesemutan, dan
● Detak jantung yang berdebar-debar