Anda di halaman 1dari 4

KASUS

Seorang laki-laki usia 52 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan pasien
batuk sejak 2 bulan yang lalu tidak segera sembuh, terdapat dahak (warna kuning,
kental, banyak, ada darah), diare sejak 2 bulan tidak berhenti, BAB cair satu harinya
±5x, warna kuning tanpa disertai darah.

Berdasarkan hasil pengkajian kesadaran pasien somnolen (mata terbuka dengan


rangsangan nyeri, mengeluarkan suara yang tidak bisa didengarkan dengan jelas)
sesekali pasien menunjukkan keluhan sesak nafas dengan memegang dadanya, tampak

kesulitan bernapas. Data lain yang didapatkan saat pengkajian Suhu 390 C, f r e k u e n s i
Nadi 110x/mnt tidak teratur, TD 150/100 mmHg, frekuensi napas 30 x/menit. Pasien
tampak napas tersengal-sengal, pendek-pendek, bibir terlihat biru. Pasien terbaring
lemah mata tertutup posisi semi flowler. TB 165 cm, BB sebelum sakit 63 kg, BB 2
bulan yang lalu 58 kg, BB sekarang 50 kg. Terdapat retraksi otot sternokleidomastoid,
pernafasan cuping hidung, nafas dangkal dan cepat, bentuk dada simetris. Terdengar
ronchi di seluruh lapang paru. Terdapat pitting edema + 3 pada ekstermitas bawah. S1/S2
tunggal, irama jantung gallop, CRT 4 detik, kulit pucat, akral dingin basah, turgor 3
detik. Konjungtiva pucat, pupil isokor 3 mm, tidak ada pembesaran tiroid, terdapat
peningkatan JVP, tidak ada kesulitan menelan. Sudah terpasang kateter dari UGD,
produksi urin 1200 cc/hari, warna kuning, teraba distensi kandung kemih dan terdapat
desakan berkemih. Mulut tampak plak putih, mukosa kotor, banyak sariawan, membrane
mukosa kering, turgor kulit tidak elastis. Tidak ada distensi abdomen, tidak ada nyeri
tekan. Peristaltik usus hiperaktif 24 x/menit. BAB 5x sehari, konsistensi cair, warna
kuning, bau khas feses. Kulit disekitar dubur dan area pemakaian pampers tampak
kemerahan. Makan diet lunak 3x/hari, habis ¼ porsi makanan RS karena pasien
kesulitan saat mengunyah makanan. Pasien minum 1500 cc/hari, berupa air putih.
Sebelumnya pasien mempunyai riwayat Hiperglkemia dan sering merasakan sering haus, lapar dan banyak
kencing. Pergerakan sendi terbatas, kekuatan otot 3 di semua ekstremitas (terjadi
kelemahan seluruh tubuh). Pasien mandi di seka oleh istri 1x/hari, sikat gigi 1x/hari,
rambut bau, baju bau keringat karena produksi keringat sangat banyak, ganti baju
1x/hari. Pasien BAK dan BAB di tempat tidur. Kondisi Status Neurologis saat ini: Kesadaran
samnolen, (mata terbuka dengan rangsangan nyeri, mengeluarkan suara yang tidak
bisa didengarkan dengan jelas), diameter pupil 2 mm/2mm, motorik kesan paraparese
kanan, N.Cranialis: kesan parese NC.VII,IX, X dan XII sentral (tidak bisa menelan dan bicara
pelo), sensorik belum dapat dinilai, otonom inkontinensia urin (-).

Data pemeriksaan penunjang sebagai berikut :


Hasil CT-Scan :
Kesan : adanya perdarahan cerebral pada basal ganglia dan thalamus

Fotothoraks
- cardio : Besar & bentuk sulit dievaluasi. Batas kanan tertutup oleh perselubungan.
CTR 60%
- Pulmo : Tampak gambaran efusi pleura pada hemi thorax kanan dengan batas atas
intercostalis space III depan.
Hasil pemeriksaan AGD
- PH : 7,13 (7,35 – 7,45)
- PO2 : 80 mmHg (80 – 100)
- PCO2 : 55 mmHg (35 – 45)
- HCO3 : 21 mmol/L (22 – 26)
- BE :-2 (-3 - +3)
- Sa02 : 90 % (98 - 100)

Hasil pemeriksaan Lab darah lengkap

Hb : 18 mg/dl
Hematocrit : 50%
Trombosit : 45.000/mm 3
Leukosit : 4.500ui

Hasil pemeriksaan EKG

Kesan : RVH inferior

Hasil pemeriksaan GDS

250mg/dl

Terapi :
Pasien mendapat (intake) terapi nutrisi F x A (BB X 30 kkal) x indeks aktivitas (60 x 30 kkal) x
0.9 = 1620 kkal/hari, parenteral : aminovel/comafusin hepar : 200 kkal/botol,
TASK
1. Buatlah 3 Diagnosis keperawatan (SDKI), luaran (SLKI) dan Intervensi (SIKI) dari
kasus di atas sesuai kelompok dan sesuai tabel
2. Nama system dan kelompoknya
a. Kelompok 1 : system kardiovaskuler
b. Kelompok 2 : system respirasi
c. Kelompok 3 : system pencernaan
d. Kelompok 4 : system perkemihan
e. Kelompok 5 : system persyarafan
f. Kelompok 6 :system musculoskeletal
g. Kelompok 7 : system integument
h. Kelompok 8 : system endokrin

Lakukan analisis data untuk menegakkan diagnosis keperawatan

Masalah
Data Subjektif dan Objektif Etiologi*
Keperawatan

Keterangan:
*) Untuk keperluan pembelajaran, analisis data dibuat alur secara skematis yang menggambarkan
mekanisme dari etiologi/faktor risiko, proses patofisiologi hingga munculnya masalah keperawatan
Susun rencana keperawatan meliputi diagnosis, luaran dan intervensi keperawatan

RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN

No* Diagnosis Keperawatan** Luaran Keperawatan*** Intervensi Keperawatan****

Keterangan:
*) Nomor menggambarkan urutan prioritas diagnosis keperawatan
**) Penulisan Diagnosis Keperawatan sesuai dengan SDKI. Dituliskan dengan format PES (aktual) atau PE (risiko)
***) Penulisan Luaran Keperawatan sesuai dengan SLKI. Dituliskan memenuhi prinsip SMART (Spesific, Measurable, Attainable, Realistic, Timely)
****) Penulisan Intervesi Keperawatan sesuai dengan SIKI. Dituliskan dengan 4 tipe tindakan (observasi, terapeutik, edukasi dan kolaborasi)

Anda mungkin juga menyukai