Anda di halaman 1dari 38

BENNY PANCAWARMAN ( 19216244 )

M. AZIZ WIDIANTO ( 19216256 )


MARIA ENDANG S ( 19216257 )
MELDA SIAHAAN ( 19216258 )
NUR WAHYUTI MARIA ( 19216265 )
RULI SAMSIANA A ( 19216274 )
YOSEPIN MARTHA D.F ( 19216285 )

PENYALAHGUNAAN
NAPZA
Kelompok IV
Pengertian dan Istilah

 NAPZA merupakan akronim dari Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif


lainnya yang merupakan jenis obat-obatan yang dapat mempengaruhi
gangguan kesehatan dan kejiwaan.

 NAPZA secara umum adalah zat-zat kimiawi yang apabila dimasukkan


kedalam tubuh baik secara oral (diminum, dihisap, dihirup dan disedot)
maupun disuntik, dapat mempengaruhi pikiran, suasana hati, perasaan dan
perilaku seseorang. Hal ini dapat menimbulkan gangguan keadaan sosial
yang ditandai dengan indikasi negatif, waktu pemakaian yang panjang dan
pemakaian yang berlebihan (Lumbantobing, 2007).
Jenis- Jenis NAPZA

NARKOTIKA PSIKOTROPIKA ZAT ADIKTIF


Penggolongan NAPZA
(berdasar UU)
• Narkotika
• Golongan I: Narkotika yang tidak digunakan untuk terapi
dan potensi sangat tinggi untuk ketergantungan, mis
heroin
• Golongan II: Narkotika untuk terapi dan berpotensi tinggi
untung ketergantungan misal morfin
• Golongan III: Narkotika untuk terapi dan potensi ringan
untuk ketergantungan misal Codein
• Psikotropika
• Golongan I: Hanya digunakan untuk tujuan Ilmu
pengetahuan, tidak untuk terapi dan berpotensi yang kuat
tinggi untuk ketergantungan (MDMA misal ekstasi,
amfetamin; Sabu-sabu)
• Golongan II : Untuk terapi dan berpotensi kuat
ketergantungan (mis fensiklidin/PCP, metilfenidat)
• Golongan III: Untuk terapi dan potensi sedang untuk
adiktif (amobarbital dan Flunitrazepam)
• Golongan IV: Untuk terapi dan Potensi ringan
ketergantungan (mis diazepam, nitrazepam, megadon,
BK)
• Zat adiktif
• suatu bahan atau zat yang apabila digunakan dapat
menimbulkan kecanduan atau ketergantungan.
Contohnya : rokok, kelompok alkohol dan pelarutt
lain yang mudah menguap seperti aseton, thinner dll
Penggolongan berdasar Dampak
pada SSP
• Depresan : obat penenang (sedatis) yg bekerja pada system
syaraf. Memberikan rasa rileks, kurangi Ketegangan,
kegelisahan serta tekanan mental. contoh (morfin, codein,
heroin, putau)
• Stimulan : Merangsang kerja otak, adiktif, segar dan
bersemangat cenderung agresif, dapat menghilangkan nafsu
makan, bersifat memabukan, meningkatkan denyut jantung,TD,
dapat menyebabkan tindak kekerasan bahkan menyebabkan sakit
jiwa. contoh (kokain, amfetamin (shabu, ekstasi),
• Halusinogen ; mengaggu persepsi panca indra dalam mrespon
rangsangan. Akibat perubahan mental yg hebat seperti gelisah,
halusinasi, gila. Contoh kanabis (ganja), Mescalin, Fensiklidin,
jamur, tanaman kecubung dll
Rentang respon penggunaan NAPZA

RESPON ADAPTIF RESPON MALADAPTIF

EKSPERIMENTAL SITUASIONAL KETERGANTUNGAN


REKREASIONAL PENYALAGUNAAN
Faktor Penyebab Penyalahgunaan
NAPZA

Pribadi Keluarga Sosial

Kelompok Ekonomi
Tanda dan gejala intoksikasi

opiat Ganja Sedatif-Hipnotik Alcohol Amfetamine


* eforia * eforia * pengendalian * mata merah * selalu

* mengantuk * mata merah diri berkurang * bicara cadel terdorong

*bicara cadel * mulut kering * jalan * jalan untuk


sempoyongan
* konstipasi * banyak bicara sempoyongan bergerak
* mengantuk
* penurunan dan tertawa * perubahan * berkeringat
* memperpanjang
kesadaran * nafsu makan persepsi * gemetar
tidur
meningkat * penurunan * cemas
* hilang
* gangguan kemampuan * depresi
Kesadaran
Persepsi menilai * paranoid
Tanda dan gejala putus zat
opiat Ganja Sedatif- Alcohol Amfetamin
Hipnotik e
* nyeri * jarang * cemas * cemas * cemas

* mata dan Ditemukan * tangan gemetar * depresi * depresi

hidung berair * perubahan * muka merah * kelelahan

* perasaan persepsi * mudah marah * energi

panas dingin * gangguan * tangan gemetar berkurang

* diare daya ingat * mual muntah * kebutuhan

* gelisah * tidak bisa tidur * tidak bisa tidur

* tidak bisa tidur meningkat

tidur
Dampak Penyalahgunaan NAPZA
 Bagi diri sendiri. Penyalahgunaan NAPZA dapat
mengakibatkan terganggunya fungsi otak dan
perkembangan moral pemakainya, intoksikasi
(keracunan), overdosis (OD), yang dapat menyebabkan
kematian karena terhentinya pernapasan dan perdarahan
otak, gangguan perilaku (mental sosial), gangguan
kesehatan.

 Bagi keluarga. Penyalahgunaan NAPZA dalam


keluarga dapat mengakibatkan suasana nyaman dan
tentram dalam keluarga terganggu.
 Bagi pendidikan. • NAPZA akan merusak disiplin dan
motivasi dalam proses belajar. Karena penyalahgunaan
NAPZA berhubungan dengan kejahatan dan perilaku
sosial lain yang menganggu suasana tertib dan aman,
sehingga meningkatnya perkelahian.

 Bagi masyarakat dan negara. • Mengakibatkan


terciptanya hubungan pengedar narkoba dengan
korbannya sehingga terbentuk pasar gelap perdagangan
NAPZA yang sangat sulit diputuskan mata rantainya,
sehingga kesinambungan pembangunan terancam.
Penanggulangan Masalah NAPZA

PENCEGAHAN PENGOBATAN REHABILITASI


ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
MASALAH PENYALAHGUNAAN NAPZA

PENGKAJIAN

POHON MASALAH
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
INTERVENSI

EVALUASI
PENGKAJIAN
I. Identitas Klien
• Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan
dan kontrak dengan klien tentang: nama klien,
panggilan klien, jenis kelamin (pria > wanita), usia
pendidikan pekerjaan, status .

II. Alasan Masuk


• Karena timbul gejala-gejala penyalahgunaan NAPZA
(fsikososial) atau mungkin klien mengatakan tidak
tahu, karena yang membawanya ke RS adalah
keluarganya. Alasan masuk tanyakan kepada klien dan
keluarga
III. Faktor Predisposisi
• Kaji hal-hal yang menyebabkan perubahan perilaku
klien menjadi pecandu/ pengguna NAPZA, baik dari
pasien maupun keluarga.

IV. Fisik
• Pengkajian fisik difokuskan pada sistem dan fungsi
organ akibat gejala yang biasa timbul dari jenis
NAPZA yang digunakan seperti tanda-tanda vital,
berat badan,dll.
V. Psikososial
1. Konsep diri
a Gambaran diri  : Klien mungkin merasa tubuhnya baik-
baik saja
b. Identitas      : Klien mungkin kurang puas terhadap
dirinya sendiri
c. Peran              : Klien merupakan anak pertama dari
dua bersaudara
d. Ideal diri         : Klien menginginkan keluarga dan
orang lain menghargainya
e. Harga diri        : Kurangnya penghargaan keluarga
terhadap perannya
2. Hubungan sosial
Klien penyalahgunaan NAPZA biasanya menarik diri dari
aktivitas keluarga maupun masyarakat. Klien sering
menyendiri, menghindari kontak mata langsung, sering
berbohong dan lain sebagainya.

3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Menurut masyarakat, NAPZA
tidak baik untuk kesehatan.
b. Kegiatan ibadah : Tidak menjalankan ibadah selama
menggunakan NAPZA.
VI. Status Mental
1.  Penampilan.
 Penampilan tidak rapi, tidak sesuai dan cara berpakaian
tidak seperti biasanya dijelaskan.
 
2.   Pembicaraan
a.  Amati pembicaraan yang ditemukan pada klien, apakah
cepat, keras, gagap, membisu, apatis dan atau lambat
b. Biasanya klien menghindari kontak mata langsung,
berbohog atau memanipulasi keadaa, bengong/linglung.
 
3.   Aktivitas motorik
Klien biasanya menunjukkan keadaan lesu, tegang,
gelisah, agitasi, Tik, grimasen, termor dan atau komfulsif
akibat penggunaan atau tidak menggunakan NAPZA
 
4.  Alam perasaan.
Klien bisa menunjukkan ekspresi gembira berlebihan pada
saat mengkonsumsi jenis psikotropika atau mungkin
gelisah pada pecandu shabu.
5.   Afek
Pada umumnya, afek yang muncul adalah emosi yang
tidak terkendai. Afek datar muncul pada pecandu morfin
karena mengalami penurunan kesadaran.
 
6.   lnteraksi selama wawancara
Secara umum, sering menghindari kontak mata dan mudah
tersingung. Pecandu amfetamin menunjukkan perasaan
curiga.
 
7.   Persepsi.
Pada pecandu ganja dapat mengalami halusinasi
pengelihatan
8.   Proses pikir
Klien pecandu ganja mungkin akan banyak bicara dan
tertawa sehingga menunjukkan tangensial. Beberapa
NAPZA menimbulkan penurunan kesadaran, sehingga
klien mungkin kehilangan asosiasi dalam berkomunikasi
dan berpikir.
 
9.   lsi pikir
Pecandu ganja mudah percaya mistik, sedangkan
amfetamin menyebabkan paranoid sehingga menunjukkan
perilaku phobia.
Pecandu amfetamin dapat mengalami waham curiga akibat
paranoidnya.
10. Tingkat kesadaran
Menunjukkan perilaku bingung, disoreientasi dan sedasi
akibat pengaruh NAPZA.

11.   Memori.
Golongan NAPZA yang menimbulkan penurunan
kesadaran mungkin akan menunjukkan gangguan daya
ingat jangka pendek.

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Secara umum klien NAPZA mengalami penurunan
konsentrasi. Pecandu ganja mengalami penurunan
berhitung
13.   Kemampuan penilaian
Penurunan kemampuan menilai terutama dialami oleh klien
alkoholik. Gangguan kemampuan penilaian dapat ringan
maupun bermakna.
 
14. Daya tilik diri
Apakah mengingkari penyakit yang diderita atau
menyalahkan hal-hal diluar dirinya.
VIII. Mekanisme Koping
Maladaptif.
 
IX.   Masalah Psikososial dan Lingkungan
Klien NAPZA tentu bermasalah dengan psikososial
maupun lingkungannya.
 
X.     Pengetahuan Kurang
Biasanya tentang mekanisme koping dan akibat
penyalahgunaan NAPZA
 
XI.    Aspek Medik
Sesuaikan dengan terapi medik yang diberikan.
POHON MASALAH
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Harga diri rendah
• Koping individu tidak efektif
• Resiko perilaku kekerasan
• Gangguan konsep diri

INTERVENSI
• Tujuan
• Intervensi
EVALUASI
Evaluasi pada klien:
1. Evaluasi perasaan (subjektif);
2. Evaluasi kemampuan klien (objektif);
3. Rencana latihan klien;
4. Rencana tindakan keperawatan lanjutan.

Evaluasi pada keluarga:


1. Evaluasi perasaan (subjektif);
2. Evaluasi kemampuan keluarga (objektif);
3. Rencana asuhan keluarga kepada klien:
4. Menyepakati rencana pertemuan berikutnya.
Risiko Perilaku TUM:    
Mencederai diri Klien tidak mencederai    
berhubungan dengan diri sendiri,orang lain dan    
perilaku kekerasan lingkungan    
TUK: 1. Klien mau membalas 1. Beri salam/panggil nama
1. Klien dapat salam 2. Sebut nama perawat sambil
membina hubungan 2. Klien mau menjabat jabat tangan
saling percaya tangan 3. Jelaskan maksud hubungan
3. Klien mau interaksi
menyebutkan nama 4. Jelaskan tentang kontak yang
4. Klien mau akan dibuat
tersenyum 5. Beri rasa aman dan sikap empati
5. Klien mau kontak 6. Lakukan kontak singkat tetapi
mata sering
6. Klien mau
mengetahui nama
perawat
  2. Klien dapat 1. Klien 2.1.1. beri kesempatan untuk mengungkapkan
mengidentifikasi mengungkapkan perasaannya
penyebab perilaku perasaannya 2.2.1. bantu klien untuk mengungkapkan penyebab
kekerasan 2. Klien dapat perasaan jengkel/kesal
mengungkapkan
penyebab perasaan
jengkel/kesal (dari
diri sendiri,
lingkungan atau
orang lain)
  3. Klien dapat • Klien dapat 1. Anjurkan klien mengungkapkan
mengidentifikasi tanda mengungkapkan apa yang dialami dan
dan gejala perilaku perasaan saat dirasakannya saat jengkel/marah
kekerasan marah/jengkel 2. Observasi tanda dan gejala
•   perilaku kekerasan pada klien
• Klien dapat 3. Simpulkan bersama klien tanda
menyimulkan tanda dan gejala jengkel /kesal yang
dan gejala dialami klien
jengkel/kesal yang
dialaminya
  1. Klien dapat • Klien dapat 1. Anjurkan klien untuk
mengidentifikasi mengungkapkan mengungkapkan perilaku
perilaku kekerasan perilaku kekerasan kekerasan yang biasa dilakukan
4. Klien dapat 1. Klien dapat 1. Anjurkan klien untuk mengungkapkan
mengidentifikasi perilaku mengungkapkan perilaku perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
kekerasan yang bias dilakukan kekerasan yang biasa klien (verbal, pada orang lain,
dilakukan lingkungan dan pada diri sendiri)
2. Bantu klien bermain peran sesuai dengan
2. Klien dapat bermain peran perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
sesuai perilaku kekerasan  
yang biasa dilakukan 3. Bicarakan dengan klien, apakah dengan
Klien dapat mengetahui cara yang klien lakukan masalahnya
cara yang biasa dilakukan selesai
untuk menyelesaikan
masalah
5. Klien dapat 1. Klien dapat menjelaskan 1. Bicarakan akibat/kerugian dari cara yang
mengidentifikasi akibat akibat dari cara yang dilakukan klien
perilaku kekerasan digunakan klien: 2. Bersama klien menyimpulkan akibat
- Akibat pada klien sendiri dari cara yang dilakukan oleh klien
- Akibat pada orang lain 3. Tanyakan kepada klien “apakah ia ingin
- Akibat pada lingkungan mempelajari cara baru yang sehat?”
6. Klien dapat 1. Klien dapat menyebutkan 1. Diskusikan kegiatan fisik yang biasa
mendemonstrasikan cara fisik contoh pencegahan dilakukan klien
untuk mencegah perilaku perilaku kekerasan secara 2. Beri pujian atas kegiatan fisik yang biasa
kekerasan fiik dilakukan klien
- Tarik napas dalam 3. Diskusikan dua cara fisik yang paling
- Pukul kasur dan bantal mudah dilakukan untuk mencegah
- Dll: kegiatan fisik perilaku kekerasan, yaitu: tarik nafas
  dalam dan pukul kasur serta bantal
  4. Diskusikan cara melakukan tarik nafas
1. Klien dapat dalam dengan klien
mendemonstrasikan cara 5. Beri contoh kepada klien tentang cara
fisik untuk mencegah menarik nafas dalam
perilaku kekerasan 6. Minta klien mengikuti contoh yang
  diberikan sebanyak 5 kali
  7. Beri pujian positif atas kemampuan klien
  mendemonstrasikan cara menarik napas
  dalam
  8. Tanyakan perasaan klien setelah selesai
EVALUASI
 Evaluasi yang diharapkan dari klien adalah
 Evaluasi yang diharapkan dari keluarga adalah
sebagai berikut:
sebagai berikut:
 1. Klien mengetahui dampak NAPZA
 1. Keluarga mengetahui masalah yang dialami
2. Klien mampu melakukan cara meningkatkan
klien
motivasi untuk berhenti menggunakan NAPZA
 2. Keluarga mengetahui tentang NAPZA
 3. Klien mampu mengontrol kemampuan
keinginan menggunakan NAPZA kembali  3. Keluarga mengetahui tahapan proses
penyembuhan klien
 4. Klien dapat menyelesaikan masalahnya
dengan koping yang adaptif  4. Keluarga berpartisipasi dalam merawat klien
 5. Klien dapat menerapkan cara hidup yang sehat  5. Keluarga memberikan motivasi pada klien
 6. Klien mematuhi program pengobatan. untuk sembuh

 6. Keluarga mengawasi klien dalam minum obat


TERIMA KASIH…

Anda mungkin juga menyukai