KEPERAWATAN
PASIEN
PENYALAHGUNAAN &
KETERGANTUNGAN NAPZA
Murjani, Skep. MM
Tujuan pembelajaran
1. Mengkaji data penyalahgunaan dan
ketergantungan napza
2. Menetapkan diagnosa keperawatan
3. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien
4. Melakukan tindakan keperawatan pada keluarga
5. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga
mengatasi masalah napza
6. Mendokumentasikan
Napza
Narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat
adiktif lainnya
Pasal 54
Pecandu Narkotika dan korban penyalahgunaan
Narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial.
Pasal 56
1) Rehabilitasi medis Pecandu Narkotika dilakukan di
rumah sakit yang ditunjuk oleh Menteri.
2) Lembaga rehabilitasi tertentu yang diselenggarakan
oleh instansi pemerintah atau masyarakat dapat
melakukan rehabilitasi medis Pecandu Narkotika
setelah mendapat persetujuan Menteri.
Jenis napza
Opiat Kokain
Ganja Inhalansia
Sedatif hipnotik Nikotin
Amfetamin Kafein
Alkohol Halusinogen
Jenis Napza dibagi
a) Narkotika golongan I
Merupakan narkotika yang paling berbahaya.
Daya adiktifnya sangat tinggi.
Golongan ini tidak boleh digunakan untuk
kepentingan apapun, kecuali untuk penelitian
atau ilmu pengetahuan.
Contohnya adalah ganja, heroin, kokain, morfin
dan opium.
,
b) Narkotika golongan II
Merupakan narkotika yang
memiliki daya adiktif kuat tetapi
bermanfaat untuk pengobatan
dan penelitian.
Contohnya adalah petidin dan
turunannya, benzetidin dan
betametadol.
.
c) Narkotika golongan III
Merupakan narkotika yang
memiliki daya adiktif ringan tetapi
bermanfaat untuk pengobatan
dan penelitian.
Contohnya adalah kodein dan
turunannya.
Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat bukan
narkotika, baik alamiah maupun sintetis, yang
memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
normal dan perilaku.
Psikotropika adalah obat yang digunakan
oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa.
Pengolongan psikotropika
Psikotropika golongan I
Yaitu psikotropika dengan daya adiktif yang
sangat kuat, belum diketahui manfaatnya untuk
pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya.
Contohnya adalah MDMA (Methilene
DioxyMethamphetamine), ekstasi, LSD (Lysergic
Acid) dan STP.
Psikotropika golongan II
Yaitu psikotropika dengan daya adiktif
kuat serta berguna untuk pengobatan dan
penelitian. Contohnya adalah amfetamin,
metamfetamin dan metakualon.
.
Psikotropika golongan III
Yaitu psikotropika dengan daya adiksi
sedang serta berguna untuk pengobatan dan
penelitian.
Contohnya adalah luminal, buprenorsina dan
flunitrazepam.
Psikotropika golongan IV
Yaitu psikotropika yang memiliki daya
adiktif ringan serta berguna untuk
pengobatan dan penelitian. Contohnya
adalah nitrazepam (BK, mogadon, dumolid)
dan diazepam.
Opiat (morfin, heroin)
Ganja (cimeng, gele’)
Sedatif hipnotik
(benzodiazepin)
Tanda dan gejala
Intoksikasi adalah gejala yang timbul saat
mengkonsumsi napza
Mengantuk Halusinasi
Agresif
Tidak memiliki semangat juang
Ganja (cimeng, gele’)
Intoksikasi
Eforia
Mata merah, mulut kering
Banyak bicara dan tertawa
Nafsu makan meningkat
Gangguan persepsi
MERASA DIKEJAR-KEJAR
NAMA LAIN:
XTC,ADAM,INEX, ELECTRIC, GOBER, BISCUIT,ICE,
KANCING BON JOVI, MERCY. BLACK HEART, DISCO
KANDUNGAN
METILEN DIOKSI MET AMFETAMIN ATAU MDMA
KEGUNAAN AMFETAMIN DALAM MEDIS ADL :
1. Untuk narkolepsi
2. Untuk gangguan pemusatan perhatian / hipersensitivitas
pada anak
3. Untuk gangguan depresi
4. Untuk menghilangkan rasa lelah
5. Untuk mencegah serta menghilangkan rasa shock
pembedahan
6. Untuk menjaga kestabilan tekanan darah waktu
pembedahan
7. Untuk mengurangi nafsu makan
8. Untuk membangkitkan semangat kerja
Amfetamin ekstasi (inex),
shabu-shabu
Intoksikasi Putus zat
Selalu bergerak Cemas
Berkeringat Depresi
Gemetar Kelelahan
Cemas, depresi Energi berkurang
Paranoid Tidur meningkat
AMFHETAMIN
GEJALA DAMPAK
• Muka merah kemudian pucat • Gejala putus obat
• Demam
• Mual dan muntah
• Gejala apatis, rasa letih
• Mudah tersinggung • Nyeri seluruh badan
• Gelisah
• Gemetar
• Kesadaran kabur
• Kejang – kejang
• Psikosis
• Pingsan
• Mati
Ciri-ciri ketergantungan
Toleransi (semakin lama penggunaan zat,
semakin dibutuhkan dosis yang lebih banyak
untuk mendapatkan efek yang sama)
Pengetahuan
Kesadaran diri
Penghargaan diri
2. Terapi Simtomatik
Klonidin
Benzodiazepin
Loperamid
NSAID
5. Rapid detox/Detok Cepat
management kasus,
dukungan sosial
Menggunakan cara-cara: