Berdasarkan Bentuk:
Cairan
Pasta
Pil/kapsul
Kristal/blok
Bubuk
Gas
Lapisan kertas (impregnated paper)
Jenis narkotika terpopuler di Indonesia
1. Alkohol
2. Kafein
3. Ganja
4. Halusinogen
5. Inhalansia
6. Opioid
7. Obat penenang / hipnotik / Anxiolytics
8. Stimulan
9. Tembakau
Rentang Respons Gangguan Penggunaan
Zat Adiktif
1. Eksperimental.
2. Rekreasional
3. Situasional
4. Penyalahgunaan: penggunaan zat bersifat patologis, secara
rutin, minimal selama 1 bulan, terjadi penyimpangan
perilaku, dan mengganggu fungsi peran di lingkungan
sosialnya, pendidikan, dan pekerjaan.
5. Ketergantungan fisik dan psikologis. Ketergantungan fisik
ditandai dengan kondisi toleransi dan sindroma putus zat.
Figure 1. Stages of the Addiction Cycle.
During intoxication, drug-induced
activation of the brain’s reward regions
(in blue) is enhanced by conditioned cues
in areas of increased sensitization (in
green). During withdrawal, the activation
of brain regions involved in emotions (in
pink) results in negative mood and
enhanced sensitivity to stress. During
preoccupation, the decreased function of
the prefrontal cortex leads to an inability
to balance the strong desire for the drug
with the will to abstain, which triggers
relapse and reinitiates the cycle of
addiction. The compromised
neurocircuitry reflects the disruption of
the dopamine and glutamate systems and
the stress-control systems of the brain,
which are affected by corticotropin-
releasing factor and dynorphin. The
behaviors during the three stages of
addiction change as a person transitions
from drug experimentation to addiction
as a function of the progressive
neuroadaptations that occur in the brain.
RENTANG RESPON KOPING KIMIAWI TUBUH
1. Abstinensia
2. Pengurangan frekuensi dan keparahan relaps :
CBT
3. Memperbaiki fungsi psikologi, dan fungsi
adaptasi sosial.
Pengkajian
Implemetasi Intervensi
Data yang perlu dikaji
1. Klien menggunakan NAPZA
2. Jenis NAPZA yang digunakan satu atau lebih
3. Gejala intoksikasi atau putus zat
4. Penyebab menggunakan NAPZA
5. Motivasi berhenti
6. Usaha berhenti berulang kali
7. Waktu paling lama tidak menggunakan
NAPZA
8. Klien mengatakan tidak mampu mengatasi
ketergantungannya
Pengkajian
1. Kaji situasi kondisi penggunaan zat
* Kapan zat digunakan
* Kapan zat menjadi lebih sering digunakan/mulai
menjadi masalah
• Kapan zat dikurangi/dihentikan, sekalipun hanya
sementara
Sp 2 :Keluarga
1. Mendiskusikan cara meningkatkan motivasi
2. Mendiskusikan pengawasan dalam minum obat
Evaluasi yang diharapkan dari klien:
1. Klien mengetahui dampak NAPZA
2. Klien mampu melakukan cara meningkatkan motivasi
untuk berhenti menggunakan NAPZA
3. Klien mampu mengontrol kemampuan keinginan
menggunakan NAPZA kembali
4. Klien dapat menyelesaikan masalahnya dengan koping
yang adaptif
5. Klien dapat menerapkan cara hidup yang sehat
6. Klien mematuhi program pengobatan
Evaluasi yang diharapkan dari keluarga:
1. Keluarga mengetahui masalah yang dialami
klien
2. Keluarga mengetahui tentang NAPZA
3. Keluarga mengetahui tahapan proses
penyembuhan klien
4. Keluarga berpartisipasi dalam merawat klien
5. Keluarga memberikan motivasi pada klien
untuk sembuh
6. Keluarga mengawasi klien dalam minum obat
Pencegahan primer, sekunder, tersier
klien dengan penyalahgunaan NAPZA
3 tipe Pencegahan Penyalahgunaan
Narkoba (BNN)
PENCEGAHAN PENCEGAHAN PENCEGAHAN
PRIMER SEKUNDER TERSIER
a. Penyuluhan tentang a. Layananan informasi dan a. Konseling dan
bahaya narkoba dan konsultasi bimbingan sosial
upaya-upaya b. Konseling kepada pengguna
pencegahan c. Rujukan dan keluarga serta
b. Penerangan melalui d. Fasilitas dan penguatan kelompok
berbagai media tentang kelompok lingkungannya
bahaya narkoba. e. Pembinaan olahraga dan b. Menciptakan
c. Pendidikan tentang kesenian lingkungan yang
pengetahuan narkoba f. Penerangan dan kondusif
dan bahayanya. Pendidikan
pengembangan individu
Strategi sederhana orang tua dalam
upaya pencegahan narkoba
1. Keluarga
2. Siswa/ pelajar
3. Tempat Kerja
4. Masyarakat
5. Sektor kesehatan.
Tipe Pencegahan Di Sektor Kesehatan
Klien mampu:
1. Menyebutkan dampak penggunaan zat
2. Menggunakan cara-cara:
a. Mengontrol keinginan untuk menggunakan zat
b. Menyelesaikan masalah yang sehat
c. Menerapkan gaya hidup yang sehat
3. Berhenti menggunakan zat
Prinsip komunikasi konseling pada klien
dengan penyalahgunaan NAPZA
Keterampilan Konseling Dasar
1. Mendengarkan reflektif
2. Mengajukan pertanyaan terbuka
3. Afirmasi
4. Rangkuman
5. Bergulir dengan resisten
Keterampilan utama:
Asesmen
Individual
Kelompok
Melibatkan keluarga
Bekerja bersama seseorang dengan gangguan penyerta
1. Mendengarkan Reflektif
Simple/ Sederhana
Amplified/ diperkuat
Pedoman:
Pertanyaan berpusat pada kebutuhan klien
Mengajukan satu pertanyaan dalam satu waktu
Menghindari pertanyaan yang berorientasi pada
sifat menyalahkan atau membuat malu;
Mengajukan pertanyaan sesuai dan bersifat
teraputik, dan disampaikan untuk hasil efektif
Pertanyaan Terbuka
Contoh:
• Saya menghargai bagaimana beratnya tantanganmu untuk
dapat memutuskan datang kemari; kamu telah mengambil
langkah besar
• Saya terkesan bahwa kamu mampu mengatakan “tidak”
kepada kakakmu pekan ini
4. Rangkuman
Berdebat
Menginterupsi
Menyangkal
Mengacuhkan
Miller, W. R., & Rollnick, S. (1991). Motivational interviewing: Preparing people to change addictive behavior. New
York: Guilford Press.
Strategi untuk Bergulir dengan Resistensi