Anda di halaman 1dari 2

6.

Sejumlah penyakit dan prosedur pengobatan menyebabkan defsiensi kebutuhan nutrisi


dan cairan pada ODHA. ODHA yang mengalami defisiensi nutrisi dan cairan serta
memiliki riwayat demam dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan metabolik.
Intervensi keperawatan untuk mengelola defisiensi nutrisi dan cairan meliputi :
 Memantau nilai input-output, kemampuan untuk memberi makan diri sendiri,
kemampuan untuk menelan, gejala gangguan makan dan asupan cairan, turgor
kulit, serta budaya makanan pada pasien.
 Memberikan hidrasi intravena.
 Melaporkan pada dokter bila ada gejala yang tidak terkendali yang mengganggu
asupan nutrisi pasien.
 Berkonsultasi pada ahli gizi untuk resep diet khusus.
 Mendidik pasien tentang asupan cairan yang cukup (minimal 2 sampai 3 liter /
hari), peran gizi dalam pemulihan penyakit akut dan interaksi obat.
 Menganjurkan keluarga dan teman-teman pasien untuk membawa makanan favorit
pasien.
 Menganjurkan pasien makanan dengan porsi kecil namun sering di berikan.
Depkes RI. 2014. Infodatin AIDS-DepKes. Jakarta: Departemen Kesehatan.

15. Terapi non farmakologi untuk kecemasan


Untuk mengatasi kecemasan dapat dilakukan dengan terapi warna. Terapi warna yang
dikenal juga dengan nama chromatherapy merupakan terapi yang didasarkan pada
pernyataan bahwa setiap warna tertentu mengandung energienergi penyembuh. Dalam
bidang kedokteran, terapi warna digolongkan sebagai electromagnetic medicine atau
pengobatan dengan gelombang elektromagnetik. Salah satu warna yang dapat
dimanfaatkan dan memiliki efek positif yaitu warna hijau. Terapi warna hijau
berhubungan erat dalam menurunkan tingkat kecemasan dan stres pada seseorang.
Warna hijau dapat menimbulkan rasa nyaman, rileks, mengurangi stres,
menyeimbangkan, dan menenangkan emosi. Jadi terapi warna tersebut dapat terjadi
penurunan tingkat kecemasan pasien berisiko tinggi HIV setelah dilakukan terapi
warna.
Gita Nirmala Sari, Nurjasmi, Aticeh, Diana Hartaty, Erika Yulita Ichwan.
Efektivitas Vct Dan Terapi Warna Dalam Penurunan Tingkat Kecemasan Dan
Pengambilan Keputusan. Jurnal Ilmiah Bidan. 2018. Vol 3. No2.

19. Diagnosis
Spiritual merupakan aspek yang unik pada tiap individu dan tergantung pada budaya,
perkembangan, pengalaman hidup, kepercayaan dan ide-ide tentang kehidupan
seseorang. Perawat perlu memahami perbedaan antara spiritual, keyakinan dan agama
untuk menghindari kesalahpahaman yang akan mempengaruhi pendekatan perawat
dengan ODHA. ODHA mempunyai aspek spiritual yang mempengaruhi semangat,
respon terhadap distres dan kehagiaan hidup selama menjalani perawatan medis
sepanjang hidupnya, ODHA yang mengalami gangguan spiritualnya perawat dapat
melakukan :
 Memeriksa keyakinan spiritual ibadah klien, fokuskan perhatian pada
persepsinya terhadap kebutuhan spritualnya.
 Mengkaji seluruh perasaan ODHA dan mendengarkan secara aktif dan
menunjukkan empati yang berarti menghayati masalah klien. Ketahui pesan
verbal dan non verbal tentang kebutuhan spiritual pasien dengan meingkatkan
kesadaran dan kepekaan pada ucapan dan pesan non verbal klien.
 Menerapkan teknik komunikasi terapeutik dengan teknik mendukung
menerima, bertanya, memberi infomasi, refleksi, menggali perasaan dan
kekuatan yang dimiliki klien. Mengetahui situasi klien tentang bagaimana
merespon penyakitnya.
 Membantu memfasilitasi klien agar dapat memenuhi kewajiban agamanya dan
memberitahu pelayanan spiritual yang tersedia di rumah sakit.
Depkes RI. 2014. Infodatin AIDS-DepKes. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai