Anda di halaman 1dari 35

HIV / AIDS

UPTD PUSKESMAS WONOGIRI I


PROMOSI KESEHATAN DAN
ILMU PERILAKU
APA SIH HIV/AIDS ITU..???
Dimana Virus HIV hidup?
Virus HIV hanya hidup dalam cairan tubuh
seseorang yang telah terinfeksi terutama di dalam :
• darah
• air mani (pria)
• cairan vagina (perempuan)
• air susu ibu

Virus HIV tidak terdapat pada cairan tubuh :


 Keringat,
 air mata,
 air liur
HIV didapatkan di:…..

DARAH

CAIRAN SPERMA

CAIRAN VAGINA

AIR SUSU IBU


Perjalanan HIV-AIDS
Tertular
Periode HIV + AIDS
Jendela
3 - 6 BULAN 3 - 10 - 15TAHUN 1 - 2 TAHUN

2-3 mgg terinfeksi : Tanpa gejala : Gejala:


Diare-Berat Badan turun-
Gejala seperti flu  Aktifitas normal Demam-Ggg saraf-Paru-
Kulit-Mulut-jamur-Parasit
dll
GEJALA & TANDA
HIV MENURUT WHO
GEJALA & TANDA MAYOR : GEJALA & TANDA MINOR :
1. KEHILANGAN BB > 10 %. 1. BATUK MENETAP > 1 BLN.
2. DIARE KRONIK > 1 BULAN. 2. DERMATITIS PRURITIS
3. DEMAM > 1 BULAN (GATAL).
3. HERPES ZOSTER BERULANG.
4. KANDIDIASIS OROFARING.
5. HERPES SIMPLEKS YG
MELUAS & BERAT.
6. LIMFADENOPATI YG
MELUAS.
Siapa saja yang rawan tertular HIV & AIDS ?

 Remaja resiko tinggi


 Pelanggan pekerja seks
 Pasangan pelanggan pekerja seks
 Pengguna narkoba suntik
 Pasangan pengguna narboka suntik
 Wanita pekerja seksual
 Waria
 Pelanggan waria dan pasangannya
 Gay
CARA PENULARAN
KONTAK SEKSUAL
• Hetero seksual
• Homo seksual
• Bi seksual

KONTAK DARAH
• Transfusi
• Penggunaan jarum
suntik berulang
• Lain-lain : Tindik, tatoo

IBU KE ANAK
Proses persalinan
Karena Berbagai Resiko, Maka Remaja Perlu Ingat :

 Hubungan seks sebaiknya hanya dilakukan kalau sudah dewasa


 Setiap orang berhak mengatakan “Tidak” pada sentuhan dan
hubungan seks yang tidak dikenhendakinya
 Sentuhan yang berakhir dengan hubungan seks seringkali
mengakibatkan masalah dan perasaan-perasaan yang sulit pada
remaja (Menyesal, Malu, Takut, dll)
 Selain itu hubungan seks bisa mengakibatkan infeksi/Penyakit
Menular Seksual ( IMS ) dan penularan HIV – Virus penyebab
AIDS yang belum ada obatnya.
HARUSKAH KITA MENJAUHI ORANG YANG
MENDERITA HIV/AIDS ??

Jangan mengucilkan dan menjauhi penderita HIV karena mereka


membutuhkan bantuan dan dukungan agar bisa melanjutkan hidup
NAPZA
(NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN
ZAT ADIKTIF)
Jenis NARKOBA menurut proses
pembuatannya
1. Alami: jenis zat yang diambil langsung dari alam,
tanpa proses fermentasi atau produksi. Contoh:
Ganja, Kafein, Opium, Kokan, Bunga Kecubung
(Bunga Terompet) dll.
2. Semi Sintetis: Jenis zat yang diproses melalui
fermentasi. Contoh: Morfin, Heroin, Alkohol,
Tembakau (dalam rokok) dll.
3. Sintetis: zat yang dikembangkan untuk keperluan
kedokteran untuk tujuan menghilangkan rasa sakit
(analgesik). Contoh: Petidin, Metadone
(physeptone),
Jenis NARKOBA menurut efek yang
ditimbulkan
1. Depresan: efek yang diberikan adalah menurunkan
atau menekan kerja susunan syaraf pusat. Besarnya
efek tergantung kemurnian dan jumlah yang
digunakan. Beberapa depresan memberi rasa efek
euforia/gembira serta rasa tenang dan nyaman dan
tertidur.
2. Stimulan: efek zat ini adalah merangsang atau
meningkatkan kerja susunan syaraf pusat, dan
membuat pengguna merasa lebih segar, lebih
waspada dan percaya diri. Zat ini meningkatkan
denyut jantung, tempratur tubuh dan tekanan darah.
Efek lainnya menurunkan nafsu makan, pelebaran
pupil mata, banyak bicara, gelisah dan susah tidur
Jenis NARKOBA menurut efek yang
diberikan

3. Halusinogen: efek zat menyebabkan terjadinya


halusinasi atau penyimpangan persepsi dari
kenyataan. Pengguna mengalami gangguan
(distorsi) dari persepsi pendengaran, persepsi
penglihatan dan perasa. Misalnya objek kecil
menjadi besar, dekat menjadi jauh.
Dampak penyalahgunaan NARKOBA
Fisik Psikologis
Organ tubuh yang paling banyak Tidak dapat berpikir dan berperilaku
dipengaruhi adalah susunan syaraf normal. Beberapa zat membuat agresif,
pusat (SSP) yaitu otak dan sumsum dan sulit mengonntrol diri.
tulang belakang, organ otonom (jantung,
paru, hati dan ginjal), dan pancaindera, Depresi, paranoid, percobaan bunuh
karena pancaindera juga dibawah diri, melakukan tindakan kekerasan.
pengaruh SSP
Depresi sering muncul karena rasa
Kejang-kejang, halusinasi, gangguan bersalah dan putus asa karena gagal
kesadaran, kerusakan syaraf tepi/perasa, berhenti, ditambah adanya sikap
infeksi akut otot jantung, gangguan menyelahkan dari keluarga
peredaran darah, sesak nafas, kesukaran
untuk bernafas.

Jangka panjang: pengerasan jaringan


paru, penggumpalan benda asing yang
terhirup paru, radang lambung,
hepatitis, gangguan sistem reproduksi,
HIV, kematian karena OD
Gejala psikologis yang biasa dialami pengguna

NARKOBA
1. Intoksikasi (keracunan): ketika zat yang digunakan sudah mulai
meracuni darah pemakai dan mepengaruhi perilaku pemakai:
berpikir lambat, tidak bisa bicara normal.
2. Toleransi: istilah yang digunakn saat seseorang membutuhkan
jumlah zat yang lebih banyak untuk mendapatkan efek yanga
sama, akibat pemakaian yang berulangkali.
3. Gejala putus obat: pemakai mengalami berbagai gangguanfisik
(rasa sakit) dan psikis karena tidak memperoleh zat yang biasa
dipakainya
Faktor Pendorong Penyalahgunaan
NARKOBA

1. Faktor Individu
2. Faktor Zat Psikoaktif
3. Faktor Lingkungan
Faktor Individu
1. Aspek Biologis
2. Aspek Psikologis
Faktor Zat Psikoaktif
Dengan berbagai alasan seseorang pernah
mempunyai pengalaman atas pengaruh zat-zat
tertentu yang memiliki efek psikoaktif. Ini dapat
menjadi pemicu penyalahgunaan.
Faktor Lingkungan
 Hubungan keluarga
 Pengaruh teman
 Pengaruh lingkungan
Tahapan Risiko Penyalahgunaan
NARKOBA
1. Risiko Kecil
• Sehat secara fisik dan mental, kehidupan agama yang
religius
• Mempunyai kemampuan adaptasi sosial yang baik
• Tidak berlama-lama larut dalam rasa marah atu
kecewa, dapat dengan cepat kembali ke emosi normal
• Mempunyai cita-cita yang rasional
• Dapat mengisi waktu senggang secara positif
Tahapan Risiko Penyalahgunaan
NARKOBA
2. Risiko Besar
• Mempunyai sifat mudah kecewa, untuk mengatasi
cenderung agresif dan destruktif
• Bila mempunyai keinginan tidak bisa menunggu,
menuntut kepuasan segera
• Pembosan, sering merasa tertekan, murung dan tidak
sanggup berfungsi dalam hidup sehari-hari
• Suka mencari sensasi, melakukan hal-hal yang berbahaya
• Kurang dorongan dari dalam diri sendiri untuk berhasil,
dalam pendidikan/pekerjaan, cenderung makan berlebihan
Tahapan Risiko Penyalahgunaan
NARKOBA
• Mempunyai rasa rendah diri, kecemasan, obsesi, apatis,
menarik diri dari pergaulan atau hiperaktif, depresi, kurang
mampu menghadapi stress
• Suka tidur larut malam
• Ada riwayat penyimpangan perilaku seksual dini, putus
sekolah, dan perilaku antisosial pada usia dini (agresivitas,
membohong, mencuri, mengabaikan peraturan, mulai merokok
pada usia dini)
• Merasa hubungan keluarga kurang dekat, ada keluarga yang
alkoholik atau pemakai obat-obatan
• Bertean dengan alkoholik/penyalahguna NARKOBA,
kehidupan agama kurang religius
Tahapan Risiko Penyalahgunaan
NARKOBA
3. Coba-coba: Kontak pertama saat remaja

4. Kadang-kadang
Setelah tahap coba-coba, sebagian melanjutkan pemakaian
sampai menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Karena
pemakaian masih terbatas tidak ada perubahan mendasar,
masih dapat bersekolah, bekerja

5. Ketagihan
Pada tahap ini frekuensi, jenis, dan dosis pemakaian telah
meningkat. Angguan mental, fisik dan sosial yang
diakibatkannya semakin nyata.

Anda mungkin juga menyukai