Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP PENURUNAN FUNGSI

KOGNITIF PADA NY. M DI JATIUWUNG

DI SUSUN OLEH

Nama: NI NYOMAN YENI PUSPITASARI

NIM: 20317101

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) YATSI

TANGERANG-BANTEN

2020
A. Gangguan fungsi kognitif
Fungsi kognitif yang cenderung menurun menyebabkan lansia mengalami
kepikunan, dan sulit mempelajari atau memahami hal-hal baru. Fungsi kognitif adalah
kemampuan berpikir dan memberikan rasional, termasuk proses belajar, mengingat
menilai, orientasi, persepsi dan memperhatikan (Indha, Herdi & Kandou, 2013). Fungsi
kognitif ialah proses mental dalam pemperoleh pengetahuan atau kemampuan
kecerdasan, yang meliputi cara berfikir, daya ingat, pengertian perencanaan, dan
pelaksanaan (Hanna & Andar, 2009). Fungsi kognitif memungkinkan seseorang untuk
berpikir, mengingat, menganalisis, belajar, dan secara umum melakukan aktivitas mental
yang lebih tinggi (Higher mental processes) (Monty & Roswlyani, 2010). Fungsi kognitif
adalah merupakan aktivitas mental secara sadar seperti berpikir, mengingat, belajar dan
menggunakan bahasa. Fungsi kognitif juga merupakan kemampuan atensi, memori,
pertimbangan, pemecahan masalah, serta kemampuan eksekutif seperti merencanakan,
menilai, mengawasi dan melakukan evaluasi. Gangguan fungsi kognitif adalah suatu
gangguan fungsi luhur otak berupa gangguan orientasi, perhatian, konsentrasi, daya ingat
dan bahasa serta fungsi intelektual.
Secara kognitif lansia mengalami beberapa perubahan gradual khususnya dalam
kemampuan memori (daya ingat). Pada umumnya lansia mulai mengalami penurunan
kapasitas memori jangka pendek, kadang dapat pula terjadi distorsi kognitif. Gangguan
kognitif merupakan masalah serius bagi lansia karena menyebabkan terjadinya
penurunan kinerja pada tugas-tugas kognitif utamanya saat mengambil keputusan akibat
adanya keterlambatan terhadap pemrosesan, kerja memori dan fungsi kognitif eksekutif.
Masalah yang selalu menyertai lansia ini identik dengan penyakit Alzhaimer yang
diakibatkan oleh dimensia vaskuler.  Kognitif merupakan aktivitas fisik dan mental yang
diformulasikan dengan kemampuan berfikir, mengingat, belajar, dan bahasa yang
merupakan proses kerja otak yang terdiri dari atensi, memori, visuospatial, bahasa dan
fungsi eksekutif. Kognitif terdiri dari berbagai fungsi, meliputi oreintasi, bahasa, atensi,
kalkulasi, memori, konsturksi, dan penalaran. Faktor-faktor yang berhubungan dengan
keluhan gangguan kognitif pada lansia adalah faktor umur, kesulitan merawat diri
sendiri, tingkat keparahan perasaan sedih, rendah diri dan tertekan, kesulitan
melaksanakan aktivitas, social serta pendidikan.
Dikalangan para lansia penurunan fungsi kognitif merupakan penyebab terbesar
terjadinya ketidakmampuan dalam melakukan aktifitas normal sehari-hari, dan juga
merupakan alasan tersering yang menyebabkan terjadinya ketergantungan terhadap orang
lain untuk merawat dirinya sendiri (Care dependence) (Mongisidi, Rizal & Mieke, 2012).
Penurunan fungsi kognitif pada lansia dapat meliputi berbagai aspek yaitu orientasi,
registrasi, atensi dan kalkulasi, memori, bahasa. Penurunan ini dapat mengakibatkan
masalah antara lain memori panjang dan proses informasi, dalam memori panjang lansia
akan kesulitan dalam mengungkapkan kembali cerita atau kejadian yang tidak begitu
menarik perhatiannya dan informasi baru atau informasi tentang orang (Festi 2010).
Penuruna fungsi kognitif ini tentunya membawa dampak tersendiri bagi kehidupan
lansia. Studi oleh Comijs dkk (2004, dalam Nevriana, 2012) menunjukan bahwa
penurunan fungsi kognitif pada lansia berasosiasi secara segnifikan dengan peningkatan
depresi dan memiliki dampak terhadap kualitas hidup seorang lansia.
Kemampaun kognitif berkaitan dengan mekanisme belajar, mengingat,
memecahkan masalah, dan memperhatikan seseorang. Kemampuan kognitif merupakan
keterampilan berbasis otak yang diperlukan untuk melakukan berbagai tugas, mulai dari
yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Tugas tersebut dapat dipecah lagi
menjadi berbagai keterampilan atau fungsi kognitif yang berbeda yang dibutuhkan untuk
menyelesaikannya.
Tanda-tanda masa tua disertai dengan adanya kemunduran-kemunduran
kemampuan kerja panca indera, kemunduran kemampuan berpikir, gangguan fungsi alat-
alat tubuh, perubahan psikologi serta adanya berbagai penyakit. Dengan banyaknya
perubahan yang terjadi pada lansia banyak pula masalah kesehatan yang dihadapi.
Stressor yang muncul berupa cemas, gangguan hubungan sosial dan rasa nyeri yang
dialami lansia karena penyakitnya dan apabila koping yang digunakan salah dan tidak
berhasil maka akan menimbulkan suatu krisis yang tentunya berdampak pada kesehatan
lansia.
Salah satu terapi aktivitas kelompok pada lansia adalah dengan bermsin puzzel.
Hal ini disesuaikan dengan tingkat kemampuan lansia yang mengalami gangguan
mobilitas, gangguan konsentrasi, dan gangguan pergerakan sendi dimana lansia yang
dalam keadaan ini tidak dapat lagi mengembangkan kemampuan motorik, kognitif dan
bahasa yang lebih kompleks, dan semua komponen perkembangan ini dapat dirangsang
dengan “Bermain puzzel”.
RESUME

KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. M DENGAN PENURUNAN FUNGSI


KOGNITIF DI JATIUWUNG

A. Identitas
a. Nama : Ny. M
b. Jenis kelamin : Perempuan
c. Umur : 65 tahun
d. Agama : Islam
e. Status perkawinan : Kawin
f. Pendidikan : SMP
g. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
h. Alamat rumah : Jatiuwung

B. Analisa Data
No. Analisa Data Diagnosa Keperawatan
1. Ds: Domain 5 : Persepsi / Kognisi
Keluarga Ny.M mengatakan : Kelas 4 : Kognisi
- Ny. M tidak ingat apa yang sudah 00131 : Kerusakan Memori
di lakukan
- Ny. M sering lupa pada cucu-
cucunya sendiri saat berkunjung
kerumahnya

Do:
- Saat pengkajian Ny.M tampak
bingung saat ditanya namanya
sendiri
- Tidak mengenali salah satu
cucunya
2. Ds: Domain 1 : Promosi Kesehatan
- Ny. M mengatakan sulit untuk Kelas 2 : Manajemen Kesehatan
berjalan 00257 : Sindrom Lansia Lemah
- Ny. M mengatakan jika berjalan
berpegangan tembok

Do:
Saat pengkajian:
- Ny. M berjalan tampak
berpegangan
- Ny. M tampak kehilangan
keseimbangan ketika berjalan
3. Ds: Domain 4 : Aktivitas/Istirahat
Keluarga Ny. M mengatakan : Kelas 5 : Perawatan Diri
- Ny. M sulit dalam mengambil 00109 : Defisit Perawatan Diri : Berpakaian
pakaian
- Sulit menggunakan pakaian sendiri

Do
- Penampilan pasien nampak tidak
rapih
- Tidak mampu merawat diri sendiri

C. Prioritas Masalah
Priortas Ke- Diagnosa Keperawatan
I Domain 5 : Persepsi / Kognisi
Kelas 4 : Kognisi
00131 : Kerusakan Memori
II Domain 1 : Promosi Kesehatan
Kelas 2 : Manajemen Kesehatan
00257 : Sindrom Lansia Lemah
III Domain 4 : Aktivitas/Istirahat
Kelas 5 : Perawatan Diri
00109 : Defisit Perawatan Diri : Berpakaian

D. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1 Domain 5 : Persepsi / Setelah di lakukan tindakan Domain 4 : Keamanan
Kognisi keperawatan Manajemen Kelas V : Manajemen Risiko
Kelas 4 : Kognisi Demensia diharapkan masalah 6460 : Manajemen Demensia
00131 : Kerusakan dapat teratasi dengan rentang - Sertakan anggota keluarga
Memori waktu lebih dari 1 jam dengan dalam perencaan, pemberian,
kriteria hasil : dan evaluasi perawatan
Domain II : Kesehatan sejauh yang diingingkan
Fisiologi - Identifikasi pola-pola
Kelas J : Neurokognitif perilaku biasa untuk kegiatan
0920 : Tingkat Demensia seperti tidur, penggunaan
- 092001 kesulitan mengingat obat, eliminasi, asupan
peristiwa yang baru terjadi makanan, dan perawatan diri
(3-5) - Monitor fungsi kognitif
- 092002 kesulitan mengingat - Tentukan harapan-harapan
nama (3-5) perilaku yang sesuai dengan
- 092003 kesulitan status kognitif pasien
mengenalianggota keluarga - Terapi bermain puzzle
(3-5) (Steven, 2019)
- 092008 kesulitan memproses
informasi (3-5)
2. Domain 1 : Promosi Setelah di lakukan tindakan Domain 4 : Keamanan
Kesehatan keperawatan Pencegahan Kelas V : Manajemen Risiko
Kelas 2 : Manajemen Jatuh diharapkan masalah 6490 : Pencegahan Jatuh
Kesehatan dapat teratasi dengan rentang - Identifikasi kekurangan baik
00257 : Sindrom waktu lebih dari 1 jam dengan kognitif atau fisik dari pasien
Lansia Lemah kriteria hasil : yang mungkin meningkatkan
Domain IV : Pengetahuan potensi jatuh pada
Tentang Kesehatan & Perilaku lingkungan tertentu
Kelas T : Kontrol Risiko & - Identifikasi perilaku dan
Keamanan faktor yang mempengaruhi
1909 : Perilaku Pencegahan risiko jatuh
Jatuh - Kaji ulang riwayat jatuh
- 190923 meminta bantuan (3- bersama dengan pasien dan
5) keluarga
- 190903 menempatkan - Hindakan meletakkan
pengahalang untuk sesuatu secara tidak teratur
mencegah jatuh (3-5) dipermukaan lantai
- 190915 menggunakan batang - Monitor gaya berjalan
pegangan seperti yang (terutama kecepatan),
diperlukan (3-5) keseimbangan dan tingkat
kelelahan dengan ambulasi
- Instruksikan pasien
mengenai penggunaan
tongkat atau walker dengan
tepat
3. Domain 4 : Aktivitas / Setelah di lakukan tindakan Domain 1 Fisiologis : Dasar
Istirahat keperawatan Berpakaian Kelas F : Fasilitasi Perawatan
Kelas 5 : Perawatan diharapkan masalah dapat Diri
Diri teratasi dengan rentang waktu 1630 : Berpakaian
00109 : Defisit 15 menit/kurang dengan - Identifikasi area dimana
Perawatan Diri : kriteria hasil : pasien membutuhkan
Berpakaian Domain I : Fungsi Kesehatan bantuan dalam berpakaian
Kelas D : Perawatan diri - Monitor kemampuan pasien
0302 : Perawatan Diri : untuk berpakaian sendiri
Berpakaian - Pakaikan pasien setelah
- 030215 mengambil pakaian membersihkan diri
dari lemari (3-5) diselesaikan
- 030203 mengambil pakaian - Dukung pasien untuk
(3-5) berpartisipasi dalam
- 030204 memakai pakaian pemilihan pakaian
bagian atas (3-5) - Pakaikan dulu pakaian pada
bagian extermitas yang
terkena dampak atau
bermasalah dengan tepat
- Pakaikan pakaian yang tidak
ketat dengan tepat

E. Implementasi
Hari Ke-1
No. Diagnosa Hari / Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan Tgl /
Jam
1. Domain 5 : Rabu, 4 - Menyertakan S:
Persepsi / Novemb anggota keluarga Keluarga pasien
Kognisi er 2020 dalam perencaan, mengatakan belum
Kelas 4 : 16.00 pemberian, dan terlihat perubahan pada
Kognisi evaluasi perawatan diri Ny.R
00131 : sejauh yang
Kerusakan diingingkan O:
Memori H: Keluarga ikut - Ny.R masih sering
berperan dalam lupa pada salah satu
perencanaan terapi anaknya dan cucunya.
bermain puzzle
A:
- Mengidentifikasi Masalah teratasi
pola-pola perilaku sebagian
biasa untuk
kegiatan seperti P:
tidur, penggunaan Lanjutkan intervensi
obat, eliminasi, - Monitor fungsi kognitif
asupan makanan, - Tentukan harapan-
dan perawatan diri harapan perilaku yang
H: Klien tampak sesuai dengan status
tidak merawat kognitif pasien
dirinya dengan baik Terapi bermain puzzle
-
(Steven, 2019)

- Memonitor fungsi
kognitif
H: Klien tampak
suka lupa dengan
orang sekitar

- Menentukan
harapan-harapan
perilaku yang sesuai
dengan status
kognitif pasien
H: Bisa mengingat
kembali

- Bermain puzzle
(Steven, 2019)
H: Klien mau
bermain puzzle
2. Domain 1 : Rabu, 4 - Mengidentifikasi S:
Promosi Novemb kekurangan baik Pasien mengatakan :
Kesehatan er 2020 kognitif atau fisik - Kakinya sering merasa
Kelas 2 : 16.30 dari pasien yang sakit saat dipakai
Manajemen mungkin untuk berjalan dan
Kesehatan meningkatkan tidak sempat
00257 : potensi jatuh pada berpegangan karna
Sindrom lingkungan tertentu tangan kanannya pun
Lansia Lemah H: Kaki klien sedang sakit yang
tampak suka nyeri mengakibatkan jatuh
dan terkadang
kehilangan O:
keseimbangan Kadang klien kehilangan
keseimbangan
- Mengidentifikasi
perilaku dan faktor A :
yang mempengaruhi Masalah teratasi
risiko jatuh sebagian
H: Kehilangan
keseimbangan P:
ketika berjalan Lanjutkan intervensi
- Hindakan meletakkan
- Mengkaji ulang sesuatu secara tidak
riwayat jatuh teratur dipermukaan
bersama dengan lantai
pasien dan keluarga - Monitor gaya berjalan
H: Jatuh saat ingin (terutama kecepatan),
ke toilet keseimbangan dan
tingkat kelelahan
dengan ambulasi
- Instruksikan pasien
mengenai penggunaan
tongkat atau walker
dengan tepat
3. Domain 4 : Rabu, 4 - Mengidentifikasi S:
Aktivitas / Novemb area dimana pasien Keluarga Ny.R
Istirahat er 2020 membutuhkan mengatakan :
Kelas 5 : 17.00 bantuan dalam - Ny.R kesulitan
Perawatan berpakaian berpakaian karna
Diri H: Klien tidak bisa adanya kelemahan
00109 : pakai baju sendiri pada tangan sebelah
Defisit kanan
Perawatan - Memonitor
Diri : kemampuan pasien O :
Berpakaian untuk berpakaian - Pasien tampak susah
sendiri memakai pakaian saat
H: Klien tampak memasukan lengan
lupa cara baju sebelah kanan
berpakaian atas
- Sulit mengancinkan
- Mempakaikan baju karna yang
pasien setelah digunakan hanya
membersihkan diri tangan kiri saja, namun
diselesaikan sudah mampu memilih
H: Membantu baju sendiri yang akan
memakaikan dipakai
pakaian klien
A:
Masalah teratasi
sebagian

P:
Lanjutkan intervensi
- Dukung pasien untuk
berpartisipasi dalam
pemilihan pakaian
- Pakaikan dulu pakaian
pada bagian extermitas
yang terkena dampak
atau bermasalah
dengan tepat
- Pakaikan pakaian yang
tidak ketat,dengan
tepat

Hari Ke-2

No. Diagnosa Hari / Implementasi Evaluasi Paraf


Keperawatan Tgl /
Jam
1. Domain 5 : Kamis, - Memonitor fungsi S:
Persepsi / 5 kognitif Pasien mengatakan :
Kognisi Novemb H: Klien tampak - Sudah mulai
Kelas 4 : er 2017 masih suka lupa mengingat siapa saja
Kognisi 16.00 dengan orang yang memulai
00131 : sekitar pembicaraan
Kerusakan dengannya
Memori - Menentukan
harapan-harapan
O:
perilaku yang sesuai
- Pasien tampak tidak
dengan status
terlalu bingung seperti
kognitif pasien
kemarin saat ditanya
H: Bisa mengingat
siapa saja anaknya
kembali
- Pasien mulai hafal dan
tidak cepat lupa lagi
- Bermain puzzle dengan namanya
(Steven, 2019) sendiri dan nama anak
H: Klien mau bahkan cucunya serta
bermain puzzle dan mulai mengingat letak
sedikit bisa puzzle
mengingat letak A:
puzzle Masalah teratasi
sebagian

P:
Lanjutkan intervensi
- Monitor fungsi kognitif
- Tentukan harapan-
harapan perilaku yang
sesuai dengan status
kognitif pasien
- Terapi bermain puzzle
(Steven, 2019)

2. Domain 1 : Kamis, - Menghindari :


Promosi 5 meletakkan sesuatu Pasien mengatakan :
Kesehatan Novemb secara tidak teratur - Sangat terbantu
Kelas 2 : er 2020 dipermukaan lantai dengan penggunaan
Manajemen 16.30 H: Lantai tampak memegang tembok
Kesehatan bersih dan rapi saat berjalan
00257 :
Sindrom - Memonitor gaya
Lansia Lemah berjalan (terutama O:
kecepatan), - Cara berjalan pasien
keseimbangan dan mulai membaik
tingkat kelelahan dengan bantuan
dengan ambulasi pegangan tembok
H: Klien kadang
masih kehilangan A:
keseimbangan Masalah teratasi
ketika berjalan sebagian

- Menginstruksikan P:
pasien mengenai Lanjutkan intervensi
penggunaan tongkat - Hindari meletakkan
atau walker dengan sesuatu secara tidak
tepat teratur dipermukaan
H: Klien lantai
berpegangan - Monitor gaya berjalan
tembok ketika (terutama kecepatan),
berjalan keseimbangan dan
tingkat kelelahan
dengan ambulasi
- Instruksikan pasien
mengenai penggunaan
tongkat atau walker
dengan tepat
3. Domain 4 : Kamis, - Mendukung pasien S :
Aktivitas / 5 untuk berpartisipasi Pasien mengatakan :
Istirahat Novemb dalam pemilihan - Suka dengan pilihan
Kelas 5 : er 2020 pakaian baju yang sekarang
Perawatan 17.00 H: Klien memilih sedang dipakai
Diri pakaiannya sendiri - Ingin memilih bajunya
00109 : sendiri lagi saat akan
Defisit - Memakaikan dulu mengganti pakaian
Perawatan pakaian pada bagian selanjutnya
Diri : extermitas yang
Berpakaian terkena dampak O:
atau bermasalah Pasien tampak
dengan tepat - Menyukai pakaian
H: Memakaikan yang sekarang sedang
pada bagian kaki dipakai
dahulu - Mencoba memulai
menggunakan pakaian
- Memakaikan dari bagian yang sulit
pakaian yang tidak dahulu
ketat,dengan tepat - Mencoba memulai
H: Klien memakai dalam memilih
baju yang longgar pakaian yang akan
dikenankan
A:
Masalah teratasi

P:
Hentikan intervensi

Hari Ke-3

No. Diagnosa Hari / Implementasi Evaluasi Paraf


Keperawatan Tgl /
Jam
1. Domain 5 : Jumat, 6 - Memonitor fungsi S:
Persepsi / Novemb kognitif Pasien mengatakan :
Kognisi er 2020 H: Klien tampak - Sudah mulai
Kelas 4 : 16.00 sudah hafal dengan mengingat siapa saja
Kognisi orang sekitar yang memulai
00131 : pembicaraan
Kerusakan - Menentukan dengannya
Memori harapan-harapan
perilaku yang sesuai
dengan status
kognitif pasien O:
H: Bisa mengingat - Pasien tampak sudah
kembali tidak terlalu bingung
seperti kemarin saat
ditanya siapa saja
- Bermain puzzle anaknya
(Steven, 2019) - Pasien mulai hafal dan
H: Klien mau tidak cepat lupa lagi
bermain puzzle dan dengan namanya
bisa mengingat letak sendiri dan nama anak
puzzle bahkan cucunya serta
mulai mengingat letak
puzzle

A:
Masalah teratasi

P:
Hentikan intervensi
2. Domain 1 : Jumat, 6 - Menghindari S:
Promosi Novemb meletakkan sesuatu Pasien mengatakan :
Kesehatan er 2020 secara tidak teratur - Sangat terbantu
Kelas 2 : 16.30 dipermukaan lantai dengan penggunaan
Manajemen H: Lantai tampak memegang tembok
Kesehatan bersih dan rapi saat berjalan
00257 :
Sindrom - Memonitor gaya
Lansia Lemah berjalan (terutama O :
kecepatan), - Cara berjalan pasien
keseimbangan dan mulai membaik
tingkat kelelahan dengan bantuan
dengan ambulasi pegangan tembok
H: Klien sudah bisa
menjaga A:
keseimbangan Masalah teratasi
ketika berjalan
P:
- Menginstruksikan Hentikan intervensi
pasien mengenai
penggunaan tongkat
atau walker dengan
tepat
H: Klien
berpegangan
tembok ketika
berjalan

Anda mungkin juga menyukai