Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN ANTENATAL CARE

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Stase Maternitas

Program Profesi Ners

Disusun Oleh :

NI NYOMAN YENI PUSPITASARI

NIM : 20317101

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) Yatsi Tangerang

TAHUN 2021
A. Definisi
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa
keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap
penyimpangan yang ditemukan (Depkes RI, 2016).
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu
manajemen kehamilan dimana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik (Hanifa
Wiknjosastro, SPOG, dkk (2012) Ilmu Kebidanan).
B. Tujuan Pelayanan Antenatal Care
a. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan
memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan proses kelahiran bayi.
b. Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medis, bedah ataupun obstetri
selama kehamilan.
c. Mengembangkan persiapan persalinan serta rencana kesiagaan menghadapi
komplikasi.
d. Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan
puerperium normal, dan merawat anak secara fisik, psikologi dan social
(Kusmiyati, et al., 2018).
C. Pelayanan Antenatal Care
Pelayanan antenatal dalam penerapan operasionalnya dikenal dengan standar
minimal “7T” yang terdiri dari:
1) Timbang badan dan tinggi badan dengan alat ukur yang terstandar Penimbangan
dilakukan setiap kali ibu hamil memeriksakan diri, karena hubungannnya erat
dengan pertambahan berat badan lahir bayi. Berat badan ibu hamil yang sehat
akan bertambah antara 10-12 Kg sejak sebelum hamil (Nadesul, 2016).
2) Tinggi badan hanya diukur pada kunjungan pertama. Ibu dengan tinggi 140/90
mmHg, maka ibu hamil mengalami preeklamsi. Apabila preeklamsi tidak dapat
diatasi maka akan menjadi eklamsi (Mufdlillah, 2019).
3) Mengukur Tinggi fundus uteri dengan prosedur yang benar Pengukuran tinggi
fundus uteri dilakukan secara rutin untuk mendeteksi secara dini terhadap berat
badan janin. Indikator pertumbuhan janin intrauterin, tinggi fundus uteri juga
dapat digunakan untuk mendeteksi terhadap terjadinya molahidatidosa, janin
ganda atau hidramnion (Nadesul, 2016).
D. Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) lengkap (sesuai jadwal).
Pemberian imunisasi TT untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus. Jadwal
pemberian imunisasi TT sebagai berikut :

Antigen Interval (selang Lama perlindungan (%) persen


waktu minimal) perlindungan

TT 1 Pada kunjungan
antenata pertama

TT2 4 minggu setelah 3 tahun 80


TT1

TT3 6 bulan setelah 5 tahun 95


TT2

TT4 1 tahun setelah 10 tahun 99


TT3

TT5 1 tahun setelah 25 tahun/seumur 99


TT4 hidup

E. Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan


Pemberian tablet tambah darah dimulai setelah rasa mual hilang satu tablet setiap
hari, minimal 90 tablet. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan
asam folat 500 μg. Tablet besi sebaiknya tidak minum bersama kopi, teh karena dapat
mengganggu penyerapan (Prawirohardjo, 2016).
F. Tes laboratorium (rutin dan khusus)
Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan hemoglobin, protein urine,
gula darah, dan hepatitis B. Pemeriksaan khusus dilakukan didaerah prevalensi tinggi
dan atau kelompok perilaku terhadap HIV, sifilis, malaria, tubercolusis, cacingan dan
thalasemia. (Meilani, et al., 2019).
G. Temu wicara (konseling)
Memberikan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan seperti perawatan diri selam
hamil, perawatan payudara, gizi ibu hamil, tandatanda bahaya kehamilan dan janin
sehingga ibu dan keluarga dapat segera mengambil keputusan dalam perawatan
selanjutnya dan mendengarkan keluhan yang disampaikan (Meilani, et al., 2019).
H. Progam-progam dalam Antenatal Care
Program-program yang di integrasikan dalam pelayanan antenatal terintegrasi
meliputi :
a. Maternal Neonatal Tetanus Elimination (MNTE)
b. Antisipasi Defisiensi Gizi dalam Kehamilan (Andika)
c. Pencegahan dan Pengobatan IMS/ISR dalam Kehamilan (PIDK)
d. Eliminasi Sifilis Kongenital (ESK) dan Frambusia
e. Pencegahan dan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi (PMTCT)
f. Pencegahan Malaria dalam Kehamilan (PMDK)
g. Penatalaksanaan TB dalam Kehamilan (TB-ANC) dan Kusta
h. Pencegahan Kecacingan dalam Kehamilan (PKDK)
i. Penanggulangan Gangguan Intelegensia pada Kehamilan (PAGIN). (Depkes
RI, 2015)
I. Jadwal Pemeriksaan Antenatal Care

KUNJUNGAN WAKTU INFORMASI PENTING

Trimester Pertama Sebelum minggu ke 14  Membangun hubungan


saling percaya antara
petugas kesehatan dengan
ibu hamil
 Mendeteksi masalah dan
menanganinya
 Melakukan tindakan
pencegahan seperti
tetanus neonatorum,
anemis kekurangan zat
besi, penggunaan praktik
tradisional yang
merugikan
 Memulai persiapan
kelahiran bayi dan
kesiapan untuk
menghadapi komplikasi
 Mendorong perilakuk
yang sehat (giat, latihan
dan kebersihan, dsb)

Trimester kedua Sebelum minggu ke 28 S Sama seperti diatas ditambah


kewaspadaan khusus
mengenai preeklampsia
( tanya ibu tentang gejala –
gejala preeklapmsia, pantau
TD, evaluasi edema, periksa
untuk mengetahui
proteinuria)

Trimester ketiga Antara minggu 28 – 36 Sama seperti diatas, ditambah


palpasi abdominal untuk
mengetahui apakah ada
kehamilan ganda

Trimester ketiga Sama seperti diatas, ditambah


deteksi letak bayi yang tidak
normal, atau kondisi lain
yang memerlukan kelahiran
dirumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA
Hamilton, Persis. (2015). Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. EGC: Jakarta.
Hidayati, Ratna. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis.
Jakarta : Salemba Medika. Mochtar, Rustam. (2018).
Synopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri patologi. EGC: Jakarta. Rusari. (2008). Asuhan
Keperawatan. http://askep.blog.rusari.com/
_______. (2018). Ante Natal Care. http://www.media-ilmu-keperawatan.com/
_______. (2018). http://farms-area.blogspot.com/2008/08/askep-ibu-hamil.com
_______. (2019). http://blog.asuhan keperawatan.com/

Anda mungkin juga menyukai