STASE MATERNITAS
ANTE NATAL CARE DENGAN GASTRITIS
PADA NY. A PASIEN PUSTU DUAMPANUA KEC. ANREAPI
RATNA
Nim : N.
CI LAHAN CI INSTITUSI
_______________ _______________
TAHUN 2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN
STASE MATERNITAS
ANTE NATAL CARE DENGAN GASTRITIS
PADA NY. A PASIEN PUSTU DUAMPANUA KEC. ANREAPI
RATNA
Nim : N.
CI LAHAN CI INSTITUSI
_______________ _______________
TAHUN 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
ANTE NATAL CARE DENGAN GASTRITIS
Pakaian yang dianjurkan adalah pakaian yang longgar dan terbuat dari
katun, sehingga mempunyai kemampuan menyerap, terutama pakaian dalam
untuk menjaga kebersihan .Pakaian dalam atas (BH) dianjurkan yang longgar
dan mempunyai kemampuan untuk menyangga payudarah yang makin
berkembang. Pakaian dalam sering diganti untuk menjaga kebersihan dan
menghalangi suasana lembab sisekitar pelipatan
5) Hubungan seksual
Menurut Manuaba (1998), hamil bukan merupakan halangan untuk
melakukan hubungan seksual. Hubungan seksual disarankan untuk dihentikan
bila :
a. Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau
panas
b. Terjadi perdarahan saat hubungan seksual
c. Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak
d. Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering mengalami gugur
kandung, persalinan sebelum waktunya, mengalammi kematian dalam
kandungan, sekitar dua minggu sebelum persalinan
6) Perawatan payudara
Menurut Manuaba (1998), perawatan payudara sebelum lahir bertujuan
untuk memelihara hygiene payudara, melenturkan / menguatkan putinng susu,
dan mengelurakan putting susu yang datar. Tehnik perawatannya adalah :
a. Kompres putting susu dan area sekitarnya dengan menempelkan kapas / lap
yang dibasahi minyak.
b. Bersihkan putting susu dan area sekitarnya dengan handuk kering yang
bersih.
c. Pegang kedua putting susu lalu tarik keluar bersama dan diputar ke dalam
20 kali, keluar 20 kali.
d. Pangkal payudara dipegang kedua tangan lalu payudara diurut dari
panngkal menuju putting susu sebanyak 30 kali.
e. Kemudian pijat daerah areola sehinga keluar cairan 1 – 2 tetes untuk
memastikan saluran susu tidak tersumbat.
f. Pakailah BH yang menyokong payudara.
9) Senam hamil
Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot – otot sehingga
dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal.
Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat
penyakit yang menyertai kehamilan, yaitu penyakit jantung, penyakit ginjal,
penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan, hamil dengan gestosis, hamil
dengan kelainan letak ) dan kehamilan disertai anemia. Senam hamil dimulai
pada umur kehamilan sekitar 24-28 minggu.
6) Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat pendidikan
mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
7) Status perkawinan
Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui kemungkinan
pengaruh status perkawinan terhadap masalah kesehatan, bila diperlukan
ditanyakan tentang keberapa kalinya.
8) Lama Perkawinan
Kalau orang hamil suda lama kawin, nilai anak tentu besar sekali dan ini
harus diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal)
b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
a) Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong pasien/klien
datang mencari pertolongan.
2. Riwayat keluhan utama
a) P : Provokasi / palatif (penyebab)
b) Q : Quality / bagaimana gejala dirasakan
c) R : Region / dimana gejala dirasakan
d) S : Skala keadaan / seberapa parah yang dialami pasien
e) T : Time / sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan
3. Riwayat kesehatan sekarang
Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak, umur
kehamilan, ANC berapa kali, dimana imunisasi TT didapatkan, teraphie
yang didapatkan, penyuluhan yang didapatkan, bila mulai didapatkan
gerakan anak,kalau kehamilan masih muda adalah mual, muntah, sakit
kepala, perdarahan.kalau kehamilan tua adalah bengkak di kaki/muka, sakit
kepala, perdarahan, sakit pinggang dan lain-lain.
4. Riwayat kesehatan dahulu
a) Riwayat kesehatan klien
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid berapa
hari, lama haid, warna darah haid, HPHT kapan, terdapat sakit waktu
haid atau tidak.
1. Pengertian
2. Etiologi
Menurut Muttaqin (2017) Penyebab dari gastritis antara lain :
a. Obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid / OAINS (indometasin,
ibuprofen, dan asam salisilat), sulfonamide, steroid, kokain, agen kemoterapi
(mitomisin, 5-fluora-2-deoxyuriine), salisilat, dan digitalis bersifat mengiritasi
mukosa lambung.
b. Minuman beralkohol ; seperti : whisky,vodka, dan gin.
c. Infeksi bakteri ; seperti H. pylor (paling sering), H. heilmanii, streptococci,
staphylococci, proteus spesies, clostridium spesies, E. coli, tuberculosis, dan
secondary syphilis.
d. Infeksi virus oleh Sitomegalovirus
e. Infeksi jamur ; candidiasis, histoplasmosis, dan phycomycosis.
f. Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal
napas, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat, dan refluks usus lambung.
g. Makanan dan minuman yang bersifat iritan . makanan berbumbu dan minuman
dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan agen-agen iritasi mukosa
lambung.
h. Garam empedu, terjadi pada kondisi refluks garam empedu (komponenpenting
alkali untuk aktivasi enzim-enzim gastrointestinal) dari usus kecil ke mukosa
lambung sehingga menimbulkan respon peradangan mukosa.
i. Iskemia, hal ini berhubungan dengan akibat penurunan aliran darah ke lambung.
j. Trauma langsung lambung, berhubungan dengan keseimbangan antara agresi dan
mekanisme pertahanan umtuk menjaga integritas mukosa, yang dapat
menimbulkan respon peradangan pada mukosa lambung.
4. Patofisiologi
a .Gastritis Akut
Gastritis Akut dapat disebabkan oleh karena stress, zat kimia obat-obatan dan
alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam. Pada pasien yang mengalami
strees akan terjadi perangsangan saraf simpatis NV (Nervus Vagus), yang akan
meningkatkan produksi asam klorida (HCl) didalam lambung akan menimbulkan
rasa mual, muntah dan anoreksia. Zat kimia maupun makanan yang merangsang
akan menyebabkan sel epitel kolumner, yang berfungsi untuk menghasilkan mukus
mengurangi produksinya. Sedangkan mukus itu fungsinya untuk memproteksi
mukosa lambung agar tidak ikut tercerna respon mukosa lambung karena
penurunan sekresi mukus bervariasi diantaranya vasodilitasi sel mukosa gaster.
Lapisan mukosa gaster terdapat enzim yang memproduksi asam klorida atau HCl,
terutama daerah fundus. Vasodilitasi mukosa gaster akan menyebabkan produksi
HCl meningkat. Anoreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri, rasa nyeri ini
ditimbulkan oleh karena kontak HCl dengan mukosa gaster. Respon mukosa
lambung akibat penurunan sekresi mukus dapat berupa pengelupasan.
Pengelupasan sel mukosa gaster akan mengakibatkan erosi memicu timbulnya
pendarahan. Pendarahan yang terjadi dapat mengancam hidup penderita, namun
dapat juga berhenti sendiri karena proses regenerasi, sehingga erosi menghilang
dalam waktu 24-48 jam setelah pendarahan [CITATION Dek11 \p 2018 \y \l 1057 ]
b.Gastritis Kronis
Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau
maligna dari lambung atau oleh bakteri helicobactery pylory ( H. pylory ) Gastritis
Kronis dapat diklasifikasikan sebagai tipe A / tipe B, tipe A (sering disebut sebagai
gastritis autoimun) diakibatkan dari perubahan sel parietal, yang menimbulkan
atrofi dan infiltrasi seluler. Hal ini dihubungkan dengan penyakit autoimun seperti
anemia pernisiosa dan terjadi pada fundus atau korpus dari lambung. Tipe B
(kadang disebut sebagai gastritis) mempengaruhi antrum dan pylorus (ujung bawah
lambung dekat duodenum) ini dihubungkan dengan bakteri Pylory. Faktor diet
seperti minum panas atau pedas, penggunaan atau obat-obatan dan alkohol,
merokok, atau refluks isi usus kedalam lambung. [CITATION Hir09 \p 2018 \y \l
1057 ]
5.
5.Pathway Gastritis
Virus,bakteri, dan kuman
Mengurangi Barrier
lambung terhadap asam
dan pepsin
Menyebabkan difusi
kembali asam
lambung&pepsin
anoreksia
Dorongan ekspulasi
Mual
lambung kemulut
Nyeri akut
Muntah
Ketidakseimbangan nutrisi
Pendarahan
kurang dari kebutuhan
Kekurangan volume
cairan
Sumber :Sudoyo Aru,dkk 2009,Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1,2,3 edisi keempat.
Internal publishing : Jakarta.
6. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah
Tes ini digunakan untuk memeriksa apakah terdapat H. Pylori dalam darah. Hasil
tes yang positif menunujukkan bahwa pasien pernah kontak dengan bakteri pada
suatu waktu dalam hidupnya tapi itu tidak menunjukkan bahwa pasien tersebut
terkena infeksi. Tes darah dapat juga dilakukan untuk memeriksa anemia yang
terjadi akibat perdarahan lambung karena gastritis.
2. Uji napas urea
Suatu metode diagnostik berdasarkan prinsip bahwa urea diubah oleh ureaseH.
Pylori dalam lambung menjadi amoniak dan karbondioksida (CO2). CO2 cepat
diabsorbsi melalui dinding lambung dan dapat terdeteksi dalam udara ekspirasi.
3. Pemeriksaan feces
Tes ini memeriksa apakah terdapat bakteri H. Pylori dalam feses atau tidak. Hasil
yang positif dapat mengindikasikan terjadinya infeksi. Pemeriksaan juga
dilakukan terhadap adanya darah dalam feses. Hal ini menunjukkan adanya
pendarahan dalam lambung.
4. Endoskopi saluran cerna bagian atas
Dengan tes ini dapat terlihat adanya ketidaknormalan pada saluran cerna bagian
atas yang mungkin tidak terlihat dari sinar-x. Tes ini dilakukan dengan cara
memasukkan sebuah selang kecil yang fleksibel(endoskop) melalui mulut dan
masuk ke dalam esofagus, lambung dan bagian atas usus kecil. Tenggorokan akan
terlebih dahulu dianestesi sebelum endoskop dimasukkan untuk memastikan
pasien merasa nyaman menjalani tes ini. Jika ada jaringan dalam saluran cerna
yang terlihat mencurigakan, dokter akan mengambil sedikit sampel(biopsy) dari
jaringan tersebut. Sampel itu kemudian akan dibawa ke laboratorium untuk
diperiksa. Tes ini memakan waktu kurang lebih 20 sampai 30 menit. Pasien
biasanya tidak langsung disuruh pulang ketika tes ini selesai, tetapi harus
menunggu sampai efek dari anestesi menghilang kurang lebih satu atau dua jam.
Hampir tidak ada resioko akibat tes ini. Komplikasi yang sering terjadi adalah rasa
tidak nyaman pada tenggorokan akibat menelan endoskop.
5. Rontgen saluran cerna bagian atas
Tes ini akan melihat adanya tanda-tanda gastritis atau penyakit pencernaan
lainnya. Biasanya akan diminta menelan cairan barium terlebih dahulu sebelum
dirontgen. Cairan ini akan melapisi saluran cerna dan akan terlihat lebih jelas
ketika di rontgen.
6. Analisis Lambung
Tes ini untuk mengetahui sekresi asam dan merupakan tekhnik penting untuk
menegakkan diagnosis penyakit lambung. Suatu tabung nasogastrik dimasukkan
ke dalam lambung dan dilakukan aspirasi isi lambung puasa untuk dianalisis.
Analisis basal mengukur BAO( basal acid output) tanpa perangsangan. Uji ini
bermanfaat untuk menegakkan diagnosis sindrom Zolinger- Elison(suatu tumor
pankreas yang menyekresi gastrin dalam jumlah besar yang selanjutnya akan
menyebabkan asiditas nyata).
7. Analisis stimulasi
Dapat dilakukan dengan mengukur pengeluaran asam maksimal (MAO, maximum
acid output) setelah pemberian obat yang merangsang sekresi asam seperti histamin
atau pentagastrin. Tes ini untuk mengetahui teradinya aklorhidria atau tidak.
7. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Istirahat
2. Mengurangi stress
3. Diet : Air teh, tidak makan yang bisa memicu nyeri dengan kemudian diberikan
peroral pada interval yang sering. Makanan yang sudah dihaluskan seperti pudding,
agar-agar dan bubur yang hangat, biasanya dapat ditoleransi setelah 12–24 jam dan
kemudian makanan-makanan berikutnya ditambahkan secara bertahap. Pasien
dengan gastritis superficialyang kronis biasanya berespon terhadap diet sehingga
harus menghindari makanan yang berbumbu banyak atau berminyak. [ CITATION
Mut11 \l 1057 ]
d. Asuhan keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas : nama,umur,pendidikan, suku bangsa,pekerjaan agama, alamat dan nomor
rekam medis.
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Keluhan yang dirasakan pasien saat pasien masuk rumah sakit dan pada saat
melakukan pengkajian dikontak pertama
2) Riwayat Kesehatan/penyakit sekarang
Perjalanan penyakit pasien dari pertama kali keluhan yang dirasakan pasien saat
dirumah, usaha untuk mengurangi keluhan, sampai dibawa kerumah sakit dan
menjalani keperawanan.
3) Riwayat Kesehatan/Penyakit Dahulu
Riwayat Kesehatan pasien sebelum sakit yang dialaminya sekarang, diagnosis
medis penyakit yang pernah diderita.
4) Riwayat Kesehatan/Penyakit Keluarga
Riwayat Kesehatan Keluarga,adakah anggota keluarga yang pernah atau sedang
mengalami seperti yang pasien alami sekarang. Adakah anggota keluarga yang
mengalami penyakit yang berhubungan dengan sakit yang diderita pasien sekarang.
Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit menuar (hepatitis,TBC,dsb)
atau penyakit keturunan/genetik (hipertensi,Diabetes mellitus,dsb ).
c. Pemeriksaan fisik
1) kesadaran umum,vital sign,status dan tingkat kesadaran
2) pemeriksaan pada :
a) kulit
pada kulit dilakukan pengkajian sistem integument, keadaan umum kulit,
kebersihan, integritas kulit, tekstur, kelembapan,adanya ulkus/luka,warna kulit dan
bentuk kelainan lain dari kulit
b) Kepala dan Leher
pengkajian daerah kepala,distribusi rambut keadaan umum kepala, kesimetrisan,
adanya kelainan pada kepala secara umum.
Pengkajian leher yaitu adanya pelebaran vena jugularis, pembesaran kelenjar tiroid,
pembesaran kelenjar limfe, ketebatasan gerak leher dan kelainan lain.
c) Penglihatan dan mata
Pengkajian daerah mata dan fungsi sistem penglihatan, keadaan mata secara
umum.
d) Penciuman dan hidung
Pengkajian daerah hidung dan fungsi sistem penciuman serta keadaan umum
hidung.
e) Mulut dan Gigi
Pengkajian mulut dan organ pencernaan bagian atas.
f) Dada,Pernafasan dan Sirkulasi
Inspeksi : perkembangan ekspansi dada,kesimetrisan dada
Palpasi : kesimetrisan dada dan taktil fremitus
Pekusi : Paru – resonan,adanya penumpukan sekret/cairan /darah
Auskultasi : suara nafas dan bunyi jantung
Sirkulasi : perkusi darah keperifer dan warna ujung-ujung jari,bibir dan kelembapan
kulit
g) Abdomen
Inspeksi : keadaan umum abdomen, pergerakan nafas
Auskultasi : Peristaltic usus permenit
Palpasi : Adanya massa pada abdomen, turgor kulit, adsanya asites
h) Genetalia dan Reproduksi
Keadaan umum alat genitalia dan fungsi sistem reproduksi, kelainan pada bentuk
anatomi dan fungsi genetalia
i) Ekstermitas Atas dan Bawah
Pengkajian Ekstermitas atas dan bawah,rentang gerak dan kekuatan otot
d. Pada fungsi kesehatan
1) Pola persepsi kesehatan
Menggambarkan persepsi, pemeliharaan dan penanganan kesehatan. Persepsi
terhadap arti kesehatan, dan penatalaksaan kesehatan,kemampuan menyusun tujuan
dan pengetahuan tentang praktek kesehatan.
2) Pola nutrisi dan pola metabolisme pasien
Menggambarkan masukan nutrisi,balance cairan dan elektrolit, nafsu makan,pla
makan,diet, fluktuasi BB dalam 6 bulan terakhir, kesulitan menelan, mual
muntah,kebutuhan jumlah zat gizi, masalah/penyembuhan kulit dan makanan
kesukaan
3) Pola eliminasi
Menjelaskan pola fungsi eksresi,kandung kemih dan kulit. Kebiasaan defekasi, ada
tidaknya masalah defekasi, dan masalah miksi
4) Pola aktivitas dan istirahat pasien
Menggambarkan pola latihan, aktivitas, fungsi pernafasan dan sirkulasi.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake nutrien yang tidak adekuat yang ditandai dengan klien mengeluh tidak mau
makan
2. Kekurangan Volume cairan berhubungan dengan intake cairan yang tidak adekuat
dan kehilangan cairan yang berlebihan karena muntah
3. Nyeri akut berhubungan dengan iritasi mukosa lambung yang ditandai dengan
klien mengeluh nyeri dan terlihat meringis menahan nyeri
4. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan informasi tentang
penyakit yang ditandai dengan klien kurang tahu akan penyakit yang diderita
5. Ansietas berhubungan dengan pengobatan yang ditandai dengan klien tampak
gelisah
3. Intervensi Keperawatan
diagnosa
No tujuan & kriteria hasil intervensi
keperawatan
Ketidakseimbangan
1
nutrisi
Kekurangan
2
Volume cairan
3 Nyeri akut
Defisiensi
4
pengetahuan
5 Ansietas