Anda di halaman 1dari 11

NAMA KELOMPOK : RATNA

ST AISYA

TILAWATI

FATMAYUNITA

SISTEM PENDENGARAN

1. GANGGUAN KOMUNIKASI VERBAL


A. Defenisi
Penurunan, pertambahan, atau ketidakan kemampuan untuk
menerima. Memproses, mengirim, dan/atau menggunakan sistem
simbol
B. Penyebab
 Penurunan sirkulasi serebral
 Gangguan neuromuskuler
 Gangguan pendengaran
 Gangguan muskuloskletal
 Kelainan palatum
 Hambatan fisik(mis, terpasang trakheostomi,
intubasi,krikotoroidektomi)
 Hambatan individu (mis, ketakutan, kecemasan, merasa malu,
emosional, kurang privasi)
 Hambatan psikologis (mis, gangguan psikotik, gangguan konsep diri,
harga diri rendah, gangguan emosional)
 Hambatalan lingkungan (mis, ketidakcukupan informasi, ketiadaan
orang terdekat, ketidaksesuaian budaya, bahasa asing)
C. Gejala dan tanda mayor
Subjektif
 (tidak tersedia)
Objektif
 Tidak mampu berbicara
 menunjukkan respon tidak sesuai
D. Gejala dan tanda minor
Subjektif
 (tidak tersedia)

Objektif

 Afasia
 Disfasia
 Apraksia
 disleksia
 Disartria
 Afonia
 Dislalia
 Pelo
 Gagap
 Tidak ada kontak mata
 Sulit memahami komunikasi
 Sulit mempertahankan komunikasi
 Sulit menggunakan ekspresi wajah atau tubuh
 Tidak mampu menggunakan ekspresi wajah atau tubuh
 Sulit menyusun kalimat
 Verbalisasi tidak tepat
 Sulit mengungakapkan kata-kata
 Disorentasi orang, ruang, waktu
 Defisiti penglihatan
 Delusi
E. Kondisi klinis terkait
 Stroke
 Cedera kepala
 Trauma wajah
 Peningkatan tekana intrakranial
 Hipoksia kronis
 Tumor
 Miastenia gravis
 Sklerosis multipel
 Distropi muskuler
 Penyakit alzheimer
 Kuadriplegia
 Labiopalatoskizis
 Infeksi laring
 Fraktur rahang
 Skizofrenia
 Delusi
 Paranoid
 Autisme

2. RESIKO CEDERA
A. Defenisi
Berisiko mengalami bahaya atau kerusakan fisik yang menyebabkan
seseorang tidak lagi sepenuhnya sehat atau dalam kondisi baik
B. Faktor resiko
Eksternal
 Terpapar patongen
 Terpapar zat kimia toksik
 Terpapar agen nosokomial
 Ketidakamanan transfortasi

Internal

 Ketidaknormalan profil darah


 Perubahan orientasi afektif
 Perubahan sensasi
 Disfungsi autoimun
 Disfungsi biokimia
 Hipoksia jaringan
 Kegagalan mekanisme pertahanan tubuh
 Malnutrisi
 Perubahan fungsi psikomotor
 Perubahan fungsi kognitif
C. Kondisi klinis terkait
 Kejang
 Sinkop
 Vertigo
 Gangguan penglihatan
 Gangguan pendengaran
 Penyakit parkinson
 Hipotensi
 Kelainan nervus vestibulasi
 Retardasi mental

3. RISIKO JATUH
A. Defenisi
Berisiko mengalami kerusakan fisik dan gangguan kesehatan akibat terjatuh
B. Faktor resiko
 Usia >65 tahun (pada dewasa) atau <2 tahun (pada anak)
 Riwayat jatuh
 Anggota gerak bawah prostesis (buatan)
 Menggunakan alat bantu berjalan
 Penurunan tingkat kesadaran
 Perubahan fungsi kognitif
 Lingkungan tidak aman (mis, licin, gelap, lingkungan asing)
 Konsidi pasca operasi
 Hipotensi ortostatik
 Perubahan kadar glukosa darah
 Anemia
 Kekuatan otot menurun
 Gangguan pendengaran
 Gangguan keseimbangan
 Gangguan penglihatan (mis, glaukoma, katarak, ablasio retina, neuritis
optikus)
 Neuropati
 Efek agen farmakologis (mis, sedasi, alkohol, anastesi umum)
C. Kondisi klinis terkait
 Osteoporosis
 Kejang
 Penyakit sebrovaskuler
 Katarak
 Glaukoma
 Demensia
 Hipotensi
 Amputasi
 Intoksikasi
 Preeklampsi

4. PEMELIHARAAN KESEHATAN TIDAK EFEKTIF


A. Defenisi
Perilaku individu dan/atau pemberi asuhan tidak mengikuti rencana
perawatan/pengobtan yang disepakati dengan tenaga kesehtan, sehingga
menyebabkan hasil perawatan/pengobtan tidak efektif
B. Penyebab
 Disabilitas (mis, penurunan daya ingat defisit sensorik/motorik)
 Efek samping program perawatan/pengobatan
 Beban pembiayaan program perawatan/pengobatan
 Lingkungantidak terapeutik
 Program terapi kompleks dan/atau lama
 Hambtan mengakses pelayanan kesehatan (mis, gangguan mobilitasi,
masalah transportasi, ketiadaan orang merawat anak dirumah, cuaca
tidak menentu)
 Program terapi tidak ditanggung asuransi
 Ketidakadekuatan pemahaman (sekunder akibat defisit kognitif,
kecemasan, gangguan penglihatan/pendengaran, kelelahan, kurang
motivasi)
C. Gegala dan tanda mayor
Subjektif
 Menolak menjalani perawatan/pengobatan
 Menolak mengikuti anjuran

Objektif

 Perilaku tidak mengikuti program perawatan/pengobatan


 Perilaku tidak menjalankan anjuran
D. Gejala dan tanda minor
Subjektif
 (tidak tersedia)

Objektif

 Tampak tanda/gejala penyakit/masalah masih ada atau meningkat


 Tampak komplikasi penyakit/masalah kesehatan menetap atau
meningkat
E. Kondisi klinis terkait
 Kondi baru terdiagnisis penyakit
 Kondisi penyakit kronis
 Masalah kesehatan yang membutuhkan perubahan pola hidup

5. RISIKO GANGGUAN PERKEMBANGAN


A. Defenisi
Berisiko mengalami gangguan untuk berkembang sesuai dengan kelompok
usianya
B. Faktor risiko
 Ketidakadekuatan nutrisi
 Ketidakadekuatan perawatan prenatal
 Keterlambatan perawatan prenatal
 Usia hamil dibawah 25 tahun
 Usia hamil diatas 35 tahun
 Kehamilan tidak terencana
 Kemahilan tidak diinginkan
 Gangguan endokrin
 Prematuritas
 Kelainan genetil/kongenital
 Kerusakan otak (mis, pendarahan selama periode pascanatal,
penganiayaan, kecelakaan)
 Penyakit kronis
 Infeksi
 Efek samping terapi (mis, kemoterapi, terapi radiasi, agen farmakologos)
 Penganiayaan (mis, fisik, psokologis, seksual)
 Gangguan pendengaran
 Gangguan penglihatan
 Penyalagunaan zat
 Ketidakmampuan belajar
 Anak adopsi
 Kejadian bencana
 Ekonomi lemah
C. Kondisi klinis terkait
 Hipotiroidisme
 Sindrom gagal tumbuh (failure to thrive syndrome)
 Leukemia
 Defisiensi hormon pertumbuhan
 Demensia
 Delirium
 Kelainan jantung bawaan
 Penyakit kronis
 Gangguan kepribadian (personality disorder

6. GANGGUAN PERSEPSI SENSORI


A. Defenisi
Perubahan persepsi terhadap stimulus baik internal maupun eksternal yang
disertai dengan respon yang kurang, berlebihan atau terdistorsi
B. Penyebab
 Gangguan penglihatan
 Gangguan pendengaran
 Gangguan penghidungan
 Gangguan perabaan
 Hipoksia serebral
 Penyalagunaan zat
 Usia lanjut
 Pemajanan toksin lingkungan
C. Gejala dan tanda mayor
Subjektif
 Mendengar suara bisikan atau menglihat bayangan
 Mrerasakan sesuatu melalui indra perabaan, penciuman, perabaan, atau
pengecapan
Objektif
 Distori sensori
 Respon tidak sesuai
 Bersikap seolah melihat, mendengar, mengecap sesuatu
D. Gejala dan tanda minor
Subjektif
 Menyatakan kesal
Objektif
 Menyendiri
 Melamun
 Konsentrasi buruk
 Disorientasi waktu, tempat, orang atau situasi
 Curiga
 Melihat kesatu arah
 Mondar-mandir
 Bicara sendiri
E. Kondisi klinis terlait
 Glaukoma
 Katarak
 Gangguan refraksi (miopia, hiperopia, astigmatisma, presbiopia)
 Trauma akuler
 Trauma pada saraf kranialis II, III, IV, dan VI akibat stoke. Aneurisma
intrakranial, trauma tumot/otak
 Infeksi okuler
 Presbikusis
 Malfungsi alat bantu dengar
 Delirium
 Demensia
 Gangguan amnestik
 Penyakit terminal
 Gangguan psikotik

7. ANSIETAS
A. Defenisi
Kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap objek yang tidak
jelas dan spesipik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan indidvidu
melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman
B. Penyebab
 Krisis situasional
 Kebutuhan tidak terpenuhi
 Krisis maturasional
 Ancaman terhadap konsep diri
 Ancaman terhadap kematian
 Kekhawatiran mengalami kegagalan
 Disfungsi sistem keluarga
 Hubungan orang tua anak tidak memuaskan
 Faktor keturunan (temperamen mudah teragitasi sejak lahir)
 Penyalahgunaan zat
 Terpapar bahaya lingkungan (mis, toksin, polutan , dan lain-lin)
 Kurang terpapar informasi
C. Gejala dan tanda mayor
Subjektif
 Merasa bingun
 Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi
 Sulit berkonsentrasi
Objektif
 Tampak gelisa
 Tampak tengang
 Sulit tidur
D. Gejala tanda dan minor
Subjektif
 Mengeluh pusing
 Anoreksia
 Palpitasi
 Merasa tidak berdaya
Objektif
 Frekuensi nafas meningkat
 Frekuensi nadi meningkat
 Tekanan darah meningkat
 Diaforesisi
 Tremor
 Muka tampak pucat
 Suara bergetar
 Kontak mata buruk
 Sering berkemih
 Beriorentasi pada masa lalu
E. Kondisi klinis terkait
 Penyakit kronis progresif (mis, kanker, penyakit autonium)
 Penyakit akut
 Hospita;isasi
 Rencana operasi
 Kondisi diagnosis penyakit belum jelas
 Penyakit neurologis
 Tahap tumbuh
 kembang

8. DEFISIT PENGETAHUAN
A. Defenisi
Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik
tertentu
B. Penyebab
 Keterbatasan kognitif
 Gangguan fungsi kognitif
 Kekeliruan mengikuti anjuran
 Kurang terpapar informasi
 Kurang minat dalam belajar
 Kurang mampu mengingat
 Katidak tahuan menemukan sumber informasi
C. Gejala dan tanda mayor
Subjektif
 Menanyakan masalah yang dihadapi
Objektif
 Menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran
 Menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah
D. Gejala dan tanda minor
Subjektif
 (tidak tersedia)
Objektif
 Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
 Menunjukkan perilaku berlebihan (mis, apatis,
bermusuhan,agitasi,histeria)
E. Kondisi klinis terkait
 Kondisi klinis yang baru dihadapi oleh klien
 Penyakit akut
 Penyakit kronis
F. Keterangan
Diagnosis ini dispesifikkan berdasarkan topik tertentu, yaitu:
 Gaya hidup sehat
 Keaman diri
 Kemampuan fisik anak
 Kehamilan dan persalinan
 Kesehatan maternal pasca persalinan
 Kesehatan maternal prekonsepsi
 Keterangan psikomotor
 Konservasi energi
 Latihan toiletting
 Manajemen arthritis rheumatoid
 Manajemen asma
 Manajemen berat badan
 Manajemen demensia
 Manajemen depresi
 Manajemen distrimia
 Manajemen gagal jantung
 Manajemen gangguan lipid
 Manajemen gangguan makan
 Manajemen hipertensi
 Manajemen kanker
 Manajemen nyeri
 Manajemen osteoporosis
 Manajemen penyakit akut
 Manajemen penyakit arteri perifer
 Manajemen gagal ginjal
 Manajemen gagal jantung
 Manajemen kronis
 Manajemen penyakit paru obstruktif kronis
 Manejemen pneumonia
 Manajemen proses penyakit
 Manajemen sklerosis
 Manajemen stroke
 Manajemen waktu
 Manajemen penyakit jantung koronen
 Medikasi
 Mekanika tubuh
 Menyusui
 Menyusui dengn botol
 Nutrisi bayi/anak
 Pencengahan jatuh
 Pencengahan kanker
 Pencengahan konsepsi
 Pencengahan stroke
 Pencengahan trombus
 Pengontrolan penggunaan zat
 Peningkatan fertilitas
 Peran menjadi orang tua
 Perawatan bayi
 Perawatan kaki
 Perawatan ostomi
 Perilaku sehat
 Program aktivitas
 Program diet
 Program latihan
 Prosedur tindakan
 Seks aman
 Seksualitas
 Stimulasi bayi dan anak

9. GANGGUAN INTERAKSI SOSIAL


A. Defenisi
Kuantitas dan/atau kualitas hubungan sosial yang kurang atau berlebihan
B. Penyebab
 Defesiensi bicara
 Hambatan perkembangan/maturasi
 Katiadaan orang terdekat
 Perubahan neurologis (mis, kelahiran prematur, distres fetal, persalinan
cepat atau persalinan lama)
 Disfungsi sistem keluarga
 Ketidakteraturan atau kekacauan lingkungan
 Penganiayaan atau pengabaian anak
 Hubungan orang tua-anak tidak memuaskan
 Model peran negatif
 Implusif
 Perilaku menentang
 Perilaku agresif
 Keeangganan berpisah dengan orang terdekat
C. Gejala dan tanda mayor
Subjektif
 Merasa tidak nyaman dengan situasi sosial
 Merasa sulit menerima atau mengkomunikasiikan perasaan
Objektif
 Kurang responsif atau tertarik pada orang lain
 Tidak berminat melakukan kontak emosi dan fisik
D. Gejala dan tanda minor
Subjektif
 Sulit mengungkapkan kasih sayang
Objektif
 Gejala cemas berat
 Kontak mata kurang
 Ekspresi wajah tidak responsif
 Tidak kooperatif dalam bermain dan berteman dengan sebaya
 Perilaku tidak sesuai usia
E. Kondisi klinis terkait
 Retardasi mental
 Gangguan autistik
 Attention deficit/hiperactivity disorder (ADH)
 Gangguan perilaku

Anda mungkin juga menyukai