BAB I
PENDAHULUAN
dengan sabun dan air yang bersih merupakan terjadinya demam tifoid
(Whidy,2012).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
penyakit yang biasa mengancam kematian atau infeksi akut usus halus,
flagella (bergerak dengan rambut getar). Bakteri ini dapat hidup sampai
beberapa minggu di alam bebas seperti di dalam air, es, sampah dan debu.
Fomitus (muntah), Fly (lalat), dan melalui Feses. Feses dan muntahan dari
lalat tersebut akan hinggap di makanan yang akan dikomsumsi oleh orang
seperti mencuci tangan dan makanan yang tercemar oleh Salmonella typhi
masuk ke tubuh orang yang sehat melalui mulut selanjutnya orang sehat
1. Gejala pada anak : Inkubasi antara 5-40 ari dengan rata-rata 10-14 hari
4. Ruam muncul pada hari ke 7-10 dan bertahan selama 2-3 hari
6. Kembung
7. Mual, muntah
8. Diare
9. Konstipasi
12. Batuk
13. Epistaksis
14. Lidah yang berselaput (kotor ditengah, tepi dan ujung merah serta
tremor)
15. Hepatomegali
16. Splenomegali
17. Meteroismus
20. Dapat timbul dengan gejala yang tidak tipikal terutama pada bayi
akan ditelan oleh sel-sel fagosit ketika masuk melewati mukosa dan oleh
makrofag yang ada di dalam lamina propia. Sebagian dari Salmonella typhi
limfoid usus halus (plak Peyer) dan jaringan limfoid mesenterika. Kemudian
tama menyerang sistem retikulo endotelial (RES) yaitu: hati, limpa, dan
10
Usus yang terserang tifus umumnya ileum distal, tetapi kadang bagian
lain usus halus dan kolon proksimal juga dihinggapi. Pada mulanya, plakat
Pada akhir minggu pertama infeksi, terjadi nekrosis dan tukak. Tukak ini
lebih besar di ileum daripada di kolon sesuai dengan ukuran plak Peyer
yang ada di sana. Kebanyakan tukaknya dangkal, tetapi kadang lebih dalam
dengan tanda dan gejala suhu tubuh naik turun khususnya suhu akan naik
pada malam hari dan akan menurun menjelang pagi hari. Demam yang
terjadi pada masa ini disebut demam intermiten (suhu yang tinggi, naik-
tubuh, juga akan terjadi obstipasi sebagai akibat penurunan motilitas suhu,
namun hal ini tidak selalu terjadi dan dapat pula terjadi sebaliknya. Setelah
dengan tanda peningkatan suhu tubuh yang sangat tinggi dan tanda-tanda
11
infeksi pada RES seperti nyeri perut kanan atas, splenomegali, dan
tanda-tanda suhu tubuh masih tetap tinggi, tetapi nilainya lebih rendah dari
absorpsi sehingga akan terjadi distensi, diare dan pasien merasa tidak
nyaman. Pada masa ini dapat terjadi perdarahan usus, perforasi, dan
namun hal tersebut jarang terjadi. Apabila komplikasi ini terjadi pada
seorang anak, maka dapat berakibat fatal. Gangguan pada usus halus ini
dapat berupa:
1) Perdarahan usus;
benzidin; jika perdarahan bayak, maka dapat terjadi melena yang bisa
biasanya timbul pada minggu ketiga atau setelahnya dan terjadi pada
terdapat udara di antara hati dan diafragma pada foto rontgen abdomen
3) Peritonitis
nyeri tekan
perdarahan usus.
c. Limfositosis relative
terdapat dalam serum pasien demam tifoid, juga pada orang yang
yaitu :
tubuh kuman)
kuman)
kuman)
titer uji widal akan meningkat pada pemeriksaan ulang yang dilakukan
penyakit.
2. Pemeriksaan radiologik:
– Airfluid level
2. Kultur
kedua
dapat diambil dari darah, sumsum tulang, tinja, atau urin, sampal darah
diambil saat demam tinggi padaa minggu ke-1. Sampel tinja dan urin pada
lebih 5-7 hari. Sampel ditahan dalam biakan empedu (goal kultur).
demam harus diperiksa bakteri Salmonella typhi ada atau tidak. Kalau
hasilnya positif, sudah pasti sakit (demam tifoid) dan itu harus di obati
demam tifoid. Kultur sumsum tulang belakang merupakan tes yang sensitif
untuk Salmonella typhi. Kultur sampel tinja dan urin dimulai pada minggu
ke-2 demam dan dilaksanakan setiap minggu. Bila pada minggu ke-4
juga ikut keluar, sehingga terus saja dibuang melalui tinja. Orang yang
seperti ini yang berpotensi menularkan demam tifoid. Sumber carrier ini
ini dilakukan vaksinasi, kini sudah ada vaksin tipes atau tifoid yang
1. Penyediaan air minum yang memenuhi syarat kesehatan seperti sumber air
3. Pemberantasan lalat.
observasi dan pengobatan. Pasien harus tirah baring minimal 7 hari bebas
17
demam atau kurang lebih selama 14 hari. Maksud tirah baring adalah
b. Diet
Pasien demam tifoid di beri bubur lunak. Pemberian bubur lunak tersebut
makanan padat dini yaitu dan lauk pauk rendah selulosa dapat diberikan
c. pemberian antibiotik
hari)
18
2.2.1 Usia
2.2.4 Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu manusia, yang sekedar
menjawab pertanyaan apa sesuatu itu. Ada beberapa proses yang
terjadi untuk memperoleh pengetahuan antara lain; awarenes
(kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti pengetahuan
terlebih dahulu stimulus (obyek), interes (tertarik) terhadap stimulus
atau obyek tersebut, evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik
dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya, trial (mencoba) dimana
subyek sudah mulai mencoba melakukan sesuatu dengan apa yang
dikehendai oleh stimulus, adopsi (meniru) dimana subyek berperilaku
baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap
stimulus.
2.2.5 Sanitasi Lingkungan
Lingkungan memiliki pengaruh dan peranan terbesar, umumnya
digolongkan menjadi dua kategori, yaitu yang berhubungan dengan
aspek fisik dan sosial. Lingkungan yang berhubungan dengan aspek
fisik contohnya sampah, air, udara, tanah, iklim, perumahan, dan
sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial meruapakan hasil interaksi
antar manusia seperti kebudayaan, pendidikan, ekonomi, dan
sebagainya.
Lingkungan yang mempengaruhi terjadinya penyakit demam tifoid
yaitu rumah sehat yang belum memenuhi syarat seperti tersedianya air
bersih, tersedianya jamban, tersedianya tempat pembuangan sampah,
dan limbah rumah tangga, dan tempat penyimpanan makanan yang
aman agar terhindar dari vektor yang menyebabkan makanan
terkontaminasi dengan bakteri Salmonella typhi. (HL.Blum, 2011)
Pengetahuan
Tifoid
Hygiene
Pendidikan
Jenis Kelamin
Sanitasi Lingkungan
Keterangan :
Dependen :
Variabel diteliti :
Suspek tifoid
Manifestasi Laboratorium
Demam Kultur
Nyeri kepala Widal
Melaise ELISA
Mual
Muntah
Diare
Konstipasi
Batuk Diagnosis
melena
nilainya
60-75%
3. Kurang
Jika
nilainya
≤ 60%
(Arikunt
o, 2013)
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.2 Hipotesis
Hipotesis dari rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini adalah :
Ho :
Ha :
101
n=
1+ 101(0,05)
101
= 1+ 0,57
101
= 1,57
C. Teknik Sampling
Sampling merupakan cara atau metode pengambilan sampel. Sampling
merupakan suatu proses seleksi yang digunakan dalam penelitian dari
populasi yang sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan
populasi yang ada.
Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, yang
merupakan salah satu teknik sampling nonrandom sampling yang dimana
peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-
ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Dandiuraikandalamtabelberikut :
Bulan
No UraianKegiatan
5 6 7 8 9 10
Persiapan (Pengajuan proposal
1.
usulanpenelitian)
Presentasiproposal
2.
usulanpenelitian
3. Pengumpulan data
4. Penyusunanlaporan
5. Presentasi seminar hasil
n ∑ xy −( ∑ x ) ( ∑ y )
r=
√¿¿
∑xy adalah hasil perkalian dari total jumlah dari variabel X dan total
jumlah dari variabel Y.
K s 2r −∑ s2i
α= (
K −1 )( s 2x )
a=Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach
K=Jumlah item pertanyaan yang diuji∑ s2i =Jumlah varians skor item
2
x =∑¿ ¿
Keterangan
X2 = Nilai khai-kuadrat
fo = frekuensi observasi/pengamatan
fe = frekuensi ekspektasi/harapan
Hipotesis :
HO = Tidak ada hubungan
H1 = Ada hubungan
Tolak hipotesis nol (HO) apabila nilai signifikan chi-
square<0,05 nilai chi square hitung besar (>) dari nilai chi-
square tabel.