Anda di halaman 1dari 6

1.

Konsep Dasar Asuhan Kehamilan


1) Pengetian Asuhan Kehamilan
Menurut Prawirohardjo, (2014, hal. 278). Asuhan antenatal
adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk
optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian
kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.
2) Tujuan Asuhan Kehamilan
Tujuan asuhan kehamilan adalah sebagai berikut:
a) Memantau kemajuan serta memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin.
b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan
sosial ibu serta janin.
c) Menemukan secara dini adanya masalah atau gangguan dalam
kehamilan serta kemungkinan komplikasi yang terjadi selama
masa kehamilan.
d) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat (baik ibu maupun bayinya), dengan trauma seminimal
mungkin.
e) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berlangsung normal dan
pemberian ASI ekslusif dapat berjalan lancar.
f) Mempersiapkan ibu dan keluarga sehingga dapat berperan
dengan baik dalam memelihara bayi agar tumbuh dan
berkembang secara normal.
3) Kunjungan Minimal ANC
Menurut Hani (2010, hal. 12) kunjungan ANC sebaiknya
dilakukan
paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu 1 kali pada trimester
pertama, 1 kali pada trimester kedua dan 2 kali pada trimester
ketiga.
Tabel 2.1 Kunjungan ANC
No Kunjungan Pelayanan yang diberikan
1 Trimester 1 a. Mendeteksi masalah yang dapat ditangani sebelum
(sebelum membahayakan jiwa.
14 minggu) b. Mencegah masalah, missal : tetanus neonatal, anemia,
kebiasaan tradisional yang berbahaya.
c. Membangunkan hubungan saling percaya.
d. Memulai kesiapan kelahiran dan kesiapan menghadapi
komplikasi.
e. Mendorong prilaku sehat (nurtisi, kebersihan,
olahraga, istirahat, seks dan sebagainya).

2. Trimester a. Mendeteksi masalah yang dapat di tangani sebelum


II (14-28 membahayakan jiwa.
minggu) b. Mencegah masalah, missal : tetanus neonatal, anemia,
kebiasaan tradisional yang berbahaya.
c. Membangunkan hubungan saling percaya
d. Memulai kesiapan kelahiran dan kesiapan menghadapi
komplikasi.
e. Mendorong prilaku sehat (nurtisi, kebersihan,
olahraga, istirahat, seks dan sebagainya).
f. Kewaspadaan khusus terhadap Hipertensi kehamilan
(deteksi gejala preeklamsi, pantau TD, evaluasi edema,
proteinuria).
3 Trimester a. Mendeteksi masalah yang dapat di tangani sebelum
III (28-36 membahayakan jiwa.
minggu) b. Mencegah masalah, missal : tetanus neonatal, anemia,
kebiasaan tradisional yang berbahaya.
c. Membangunkan hubungan saling percaya
d. Memulai kesiapan kelahiran dan kesiapan
menghadapi komplikasi.
e. Mendorong prilaku sehat (nurtisi, kebersihan,
olahraga, istirahat, seks dan sebagainya).
f. Deteksi adamya kehamilan ganda

4 Setelah 36 a. Mendeteksi masalah yang dapat di tangani sebelum


minggu membahayakan jiwa.
b. Mencegah masalah, misal : tetanus neonatal, anemia,
kebiasaan tradisional yang berbahaya.
c. Membangunkan hubungan saling percaya
d. Memulai kesiapan kelahiran dan kesiapan
menghadapi komplikasi.
e. Mendorong prilaku sehat (nurtisi, kebersihan,
olahraga, istirahat, seks dan sebagainya).
f. Deteksi kelainan letak atau kondisi yang memerlukan
persalinan di RS.
Sumber : Hani (2010, hal. 13)

4) Standar Pelayanan Antenatal


Menurut Pantiawati, (2015, hal. 68) standar pelayan antenatal
antara lain :
a) Standar 3: Identifikasi ibu hamil
Bidan melalukan kunjungan ke rumah dan berinteraksi
dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan
dan memotivasi ibu, suami, serta anggota keluarga lainnya agar
mendorong dan membantu ibu untuk memeriksakan
kehamilannya sejak dini secara teratur.
b) Standar 4: pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Bidan memberikan sedikitnya empat kali pelayanan
antenatal pemeriksaan meliputi pemeriksaan anamnesis serta
pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah
perkembangan janin berlangsung normal.
c) Standar 5: Palpasi abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama
dan melakukan palpasi untuk memperikarakan usia kehamilan,
memeriksa posisi terendah janin, dan masuknya kepala janin ke
rongga panggul untuk mencari kelainan dan keperluan merujuk.
d) Standar 6: Pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melalukan tindakan pencegahan, penemuan,
penanganan dan atau rujukan semua kasus anemia pada dengan
ketentuan yang berlaku.
e) Standar 7: Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan
darah pada kehamilan dan mengenali tanda dan gejala preeklamsi
serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
f) Standar 8: Persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil,
suami serta keluarganya pada trimester ketiga, dan aman serta
suasan yang menyenangkan, disamping persiapan transportasi
dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat
darurat.
5) Pelayanan Asuhan Standar Minimal
Menurut Kemnekes (2020, hal.16) asuhan standar minimal
meliputi 10T, yaitu :
a) Timbang Badan dan Ukur Tinggi Badan
Tinggi badan di periksa sekali pada saat ibu hamil datang
pertama kali kunjungan, dilakukan untuk untuk menentukan
status gizi ibu dan mendeteksi tinggi badan ibu yang berguna
untuk mengkategorikan adanya resiko apabila tinggi ibu <145cm.
Minimal BB ibu naik 9 Kg atai 1 Kg setiap bulan dan 200 Kg
kenaikan setiap minggu.
b) Ukur Tekanan Darah
Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan
nilai dasar selama masa kehamilan, tekanan darah yang adekuat
perlu untuk mempertahankan fungsi plasenta. Tekanan darah
>140/90 mmHg (Hipertensi).
c) Pengukuran Lingkar Lengan Atas ( LiLA)
Bila <23,5 cm menunjukan ibu hamil menderita Kurang
Energi Kronis (ibu hamil KEK) dan beresiko melahirkan bayi
Berat Badan Rendah (BBLR)
d) Ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU)
TFU dapat digunakan untuk memantau pertumbuhan dan
perkembangan janin. Mengukur TFU menggunakan jari pada
kehamilan <22 minggu dan menggunakan sentimeter pada
kehamilan >22 minggu
e) Penentuan Letak Janin (Presentasi Janin) dan Perhitungan Detak
Jantung Janin
Apabila trimester III bagian terendah janin bukan kepala atau
kepala belum masuk panggul, kemungkinan ada kelainan letak
atau ada masalah lain. Bila denyut jantung janin kurang dari
120x/menwit atau lebih dari 160x/menit menunjukan adanya
tanda gawat janin, segera rujuk
f) Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid ( TT )
Imunisasi TT yang diberikan kepada ibu hamil sangat
bermanfaat untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum
Tabel 2.2 Pemberian Imunisasi TT
Imunisasi Waktu Masa perlindungan

TT 1 Langkah awal pembentukan


kekebalan tubuh terhadap
penyakit Tetanus
TT 2 1 bulan setelah TT1 3 tahun
TT 3 6 bulan setelah TT2 5 tahun
TT 4 12 bulan setelah TT3 10 tahun
TT 5 12 bulan setelah TT4 Lebih dari 25 tahun

g) Pemberian Tablet Zat Besi


Minimal 90 tablet selama hamil, pemberian tablet zat besi pada
ibu hamil untuk mencegah defisiensi zat besi pada ibu hamil.

h) Tes Laboratorium Sederhana atau Berdasarkan Infeksi


Tes golongan darah untuk mempersiapkan donor darah bagi
ibu hamil bila diperlukan. Tes haemoglobin untuk mengetahui
apakah ibu kekurangan darah (anemia). Tes pemeriksaan urine
dan tes pemeriksaan darah lainnya, seperti HIV dan Sifilis. Untuk
pemeriksaan malaria dilakukan di daerah endemis
i) Konseling atau Penjelasan
Tenaga kesehatan memberikan penjelasan mengenai
perawatan kehamilan, pencegahan kelainan bawaan, persalinan
dan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), nifas, perawatan Bayi Baru
Lahir, ASI Eksklusif, Keluarga Berencana dan Imunisasi pada
bayi
j) Tata Laksana Kasus
Jika ibu mempunyai masalah kesehatan pada saat hamil

Anda mungkin juga menyukai