Anda di halaman 1dari 10

Tgl.

Pembuatan 2020

Tgl. Revisi -

Direktur

Yang Mengesahkan

Dr. Ajeng Setiyorini

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMUTUSAN DAN


PENGAKHIRAN KONTRAK

1. DASAR HUKUM
a. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
b. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia.

2. DEKSRIPSI / RUANG LINGKUP PROSEDUR


Prosedur ini menjelaskan tahapan-tahapan dalam pelaksanaan pemutusan
kontrak dan/atau pengakhiran kontrak pekerjaan kontraktual di lingkungan
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.

3. TUJUAN
Menyediakan panduan untuk pelaksanaan pemutusan dan/atau
pengakhiran kontrak di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementerian PUPR agar berjalan efektif dan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

4. DEFINISI
a. Pemutusan Kontrak adalah peristiwa berakhirnya kontrak dengan
adanya unsur kesalahan penyedia jasa sehingga adanya mekanisme
sanksi dan denda.
b. Pengakhiran Kontrak adalah peristiwa berakhirnya kontrak tanpa
adanya unsur kesalahan penyedia sehingga tidak diterapkan
mekanisme sanksi dan denda

5. KUALIFIKASI PELAKSANA
a. Jabatan Fungsional Tertentu/Umum.
b. Memahami proses pengadaan barang/jasa.

6. PERALATAN
a. ATK.
b. Komputer & printer.
c. Wifi/IT.
d. Lemari/tempat penyimpanan arsip.

7. KETERKAITAN
a. SOP Penetapan Sanksi Daftar Hitam.
b. SOP Penanganan Kontrak Kritis.

8. PENCATATAN DAN PENDATAAN


a. Daftar Simak Kelengkapan Dokumen.
b. Berita Acara Rapat Evaluasi Dasar Pemutusan Kontrak.
c. Berita Acara Pemeriksaan dan Pengukuran Hasil Pekerjaan.
d. Berita Acara Rapat Evaluasi Dasar Pengakhiran Kontrak.
e. Surat Pemberitahuan Rencana Pemutusan Kontrak.
f. Surat Pemberitahuan Rencana Pengakhiran Kontrak
g. Surat Pemutusan Kontrak.
h. Surat Pengakhiran Kontrak.
i. Laporan Pengakhiran Kontrak.

9. KETENTUAN UMUM
Pemutusan Kontrak Pemutusan kontrak dilakukan sekurang-kurangnya 14
(empat belas) hari kalender setelah Pengguna Jasa/Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran menyampaikan pemberitahuan
rencana pemutusan kontrak secara tertulis kepada Penyedia Jasa

Negosiasi tidak hanya digunakan pada sesuatu yang bersifat formal,


tetapi juga sering dipakai sebagai sebuah strategi kompromi dalam
kehidupan sehari-hari. Secara umum, negosiasi adalah proses
perundingan, pembicaraan, dan penawaran. Untuk tujuan negosiasi
sendiri ada tiga. Negosiasi harus bisa mencapai kesepakatan bersama,
menyelesaikan konflik, dan mampu saling menguntungkan.

Banyak ahli yang menuturkan bahwa negosiasi adalah bentuk perjanjian.


Perjanjian ini bisa dilakukan secara kompetitif maupun kooperatif.
Bagaimanapun cara mencapainya, tujuan negosiasi tetap berdasar pada
kepercayaan yang dibangun selama proses negosiasi berlangsung.

Kepercayaan inilah yang sebenarnya menjadi kunci para negosiator bisa


mencapai tujuan negosiasi. Puncaknya adalah saat semua pihak
negosiasi bisa saling mendapat keuntungan. Untuk bisa mencapainya,
kepercayaan berupa kerja sama harus dilakoni dengan senang hati.

Untuk kamu yang ingin tahu lebih banyak mengenai negosiasi,


berikut Fimela.com akan mengulasnya, lengkap beserta pengertian,
tahapan, dan tujuannya. Dilansir dari Liputan6.com, simak ulasan
selengkapnya berikut ini.

What's On Fimela
powered by

Advertisement

Pengertian Negosiasi Menurut Para Ahli


Ilustrasi Proses Negosiasi Credit: pexels.com/Nouvi
Heinritz dan Farrekk
Negosiasi merupakan penyusunan program bersama pengadaan dan
penjualan untuk tujuan mencapai perjanjian yang saling memberi
keuntungan.

Suyud Margono
Berpendapat bahwa negosiasi merupakan proses konsensus yang
digunakan oleh suatu pihak guna memperoleh kesepakatan bersama.

Tim Hindle
Negosiasi merupakan kemampuan atau keterampilan merekonsiliasi
hasil yang baik untuk semua pihak.

Casse
Menyatakan bahwa negosiasi adalah suatu proses yang dilakukan
minimal dua pihak dengan persepsi, motivasi dan kebutuhan yang
berbeda dan mencoba untuk menyepakati tentang suatu hal demi
kepentingan bersama.

Henry Kissinger
Mengartikan negosiasi sebagai proses mengkombinasikan konflik ke
posisi yang umum, dibawah keputusan aturan yang bulat.
Alan N Schoommaker
Definisi negosiasi adalah cara untuk mencapai perjanjian dengan unsur
koperatif maupun kompetitif.

Robbins
Negosiasi diartikan sebagai proses yang melibatkan dua orang atau
lebih dalam pertukaran barang atau jasa dan berupaya membuat
kesepatakan kerjasama.

Runtung Sitepu
Mendefinisikan negosiasi sebagai upaya dalam penyelesaian sengketa
alternatif dimana pihak yang bersengketa melakukan perundingan
secara langsung guna mencari jalan penyelesaian sengketa yang
sedang dihadapi menuju arah kesepakatan yang win-win solution.

Tujuan Negosiasi

Ilustrasi Proses Negosiasi Credit: pexels.com/Nouvi


Mencapai Kesepakatan Bersama
Untuk bisa mencapai kesepakatan bersama, pihak yang melakukan
negosiasi harus saling mengutarakan pendapatnya. Kesepatakan
bersama ini akan tercapai dengan maksimal jika pihak yang bernegosiasi
saling terbuka dan merasa saling membutuhkan.

Meskipun pada akhirnya proses untuk mencapai tujuan negosiasi ini


memunculkan konflik, lanjutkan saja. Konflik termasuk bagian dari upaya
penyelesaian sengketa untuk bisa mencapai kesepakatan bersama. Di
sini pihak yang melakukan negosiasi harus saling memiliki kesadaran
menyelesaikan.

Ada baiknya untuk mencapai tujuan negosiasi ini, semua pihak ikut
mempelajari segala kemungkinan persengketaan. Mempelajari keinginan
pihak lawan yang ingin mencapai kesepakatan yang diinginkannya. Jika
kondisi seperti ini bisa terkontrol dengan baik, maka kesepatakan
bersama akan tercapai dengan mudah.

Jika dirasa sudah mencapai kesepatakan bersama, pastikan tetap bisa


saling menjaga kepercayaan. Kepercayaan akan menjadikan
kesepakatan bersama ini berjalan lancar setelah negosiasi selesai
dilangsungkan.

Mengurangi Perbedaan dan Konflik


Dalam proses negosiasi, perbedaan dan konflik sudah pasti ada. Justru
penyelesaian perbedaan dan konflik inilah yang menjadi tujuan
negosiasi. Sebelum melakukan negosiasi, cobalah untuk saling
memahami posisi pihak lain yang akan diajak bernegosiasi.

Pahami permasalahan dan keinginan yang ingin dicapai oleh pihak lain.
Berikan pula kepercayaan pada pihak yang diajak negosiasi agar
perbedaan dan konflik dalam tujuan negosiasi ini bisa diredam.

Jangan biasakan basa-basi saja, tetapi langsung katakan keinginan.


Basa-basi justru hanya akan menghalangi tercapainya kesepakatan dan
memperbesar terjadinya miskomunikasi bahkan konflik.

Pastikan bahwa negosiasi yang sedang dijalani dengan perbedaan dan


konflik dilakukan dengan sehat. Tetap saling menjaga norma kesopanan,
tidak berat sebelah, saling kritik, dan saling memberikan solusi satu
dengan yang lainnya.

Menguntungkan Semua Pihak


Bernegosiasi tak hanya mampu mencapai kesepakatan bersama,
mengurangi perbedaan, dan konflik. Tujuan negosiasi yang paling
penting adalah pihak yang bernegosiasi bisa saling mendapat
keuntungan.

Saling menguntungkan hanya bisa dicapai ketika negosiasi sampai pada


titik menemukan win-win solution. Untuk bisa mencapainya, kesepakatan
bersama dan segala perbedaan pihak harus berada digenggaman.

Ujungnya, kepercayaan akan saling terbangun dan kerja sama mulai


dijalankan. Negosiasi pada hakikatnya tak hanya mencapai sebuah
kesepakatan, melainkan melakukan kerja sama yang bisa saling
menguntungkan.

Meski begitu, tetap waspadai segala kecurangan yang mungkin terjadi.


Bukan berarti berprasangka buruk, tetapi tetaplah bernegosiasi dengan
akal, hati, dan simpati. Jangan pula berlarut-larut karena negosiasi yang
menyita banyak waktu, tenaga, dan pikiran juga tak baik.

Tahapan Negosiasi

Ilustrasi Proses Negosiasi Credit: pexels.com/fauxels


Persiapan dan Perencanaan
Tahapan pertama dalam negosiasi adalah persiapan dan perencanaan.
Proses mengumpulkan data sangat diperlukan agar dapat mendukung
posisi kita. Menyampaikan argumen dalam proses mendukung posisi kita
harus dengan bijaksana.

Menentukan Aturan
Pada proses ini yakni harus menentukan garis besar dan aturan-aturan
untuk melakukan proses negosiasi, siapa yang akan menjadi bagian dari
negosiasi dan masalah apa yang akan kita negosiasikan.

Penjelasan
Pada tahap ini, masing-masing pihak harus untuk mengutarakan apa
yang diinginkan. Masing-masing pihak bisa memberikan dokumentasi
atau pemaparan yang jelas dan diperlukan untuk mendukung posisi
masing-masing pihak.

Tawar-menawar dan Penyelesaian Masalah


Selanjutnya ini yakni tahap tawar-menawar dan penyelesaian masalah.
Pada proses ini melakukan pencarian solusi. Kedua belah pihak
diharapkan saling fokus pada masalah dan kepentingan bukan pada
orang atau posisi utnuk mendapatkan titik temu.

Penutupan dan Implementasi


Pada tahap yang ini atau tahap terakhir dari proses negosiasi. Segala
sesuatu yang diputuskan bersama. Hal yang perlu diperhatikan adalah:

 Dokumen yang sudah disepakati


 Meneliti kembali pon-poin utama untuk menghindari salah
pengertian
 Uraikan dengan jelas semua ketetapan dari persetujuan
 Buatlah secara tertulis Kedua pihak harus membaca dan
menandatangani untuk memperoleh kesepakatan atas apa yang
dirundingkan.

Pencapaian kesepakatan dalam negosiasi, Negosiasi (Negotiation) ini


merupakan suatu kegiatan yang akan terus di temui dan banyak
dijalankan dalam suatu bisnis. Untuk mendapatkan kesepakatan
bersama dan terbaik antara pengusaha dan supplier, pengusaha dengan
pelanggan atau pengusaha dengan investor. Suatu negosiasi biasanya
yang terjadi apabila salah satu pihak merasa kurang puas atau kurang
sesuai dengan apa yang sudah menjadi kesepakatan bersama. Sehingga
perlu dibuat kesepakatan ulang dengan menggunakan metode negosiasi.

Kemampuan negosiasi ini dapat digunakan untuk mendapatkan


kesepakatan bersama dengan menguntungkan semua pihak. Selain
untuk mendapatkan kesepakatan bersama negosiasi juga dapat
digunakan sebagai aternatif penyelesaian sengketa yang pernah dialami
dan untuk menyelesaikan sengketa yang belum terselesaikan yaitu
dengan negosiasi. Sehingga pentingnya negosiasi dengan
mengedepankan tujuan bersama yang ingin dicapai kedua belah pihak
supaya dapat terakomodir dengan mendapatkan manfaat bersama (win-
win solution).

Berikut cara yang dapat digunakan dalam mencapai kesepakatan


terbaik dalam Negosiasi, yang meliputi:

1. Melakukan Riset Terkait Pihak Lain

Dalam melakukan negosiasi pasti akan menemukan beberapa


hambatan, untuk menghindari dan memperkecil risiko terjadinya
hambatan maka langkah yang sebaiknya diambil yaitu dengan
melakukan riset terlebih dahulu mengenai beberapa hal misalnya
seperti bagaimana budaya kerja, topik apa yang sebaiknya dihindari dan
lain-lainnya. Sehingga hal tersebut dapat mempermudah dalam
mencapai tujuan negosiasi antar pihak.

2. Menyampaikan Informasi yang Relevan

Penyampaian informasi yang relevan dan tidak ada hal yang ditutup-
tutupi dapat mempermudah dalam proses pencapaian tujuan
bersama atau win-win solution. Dengan memberikan informasi yang
relevan akan menjadi salah satu cara untuk membuat orang lain percaya
kepada pihak kita. Dengan memberikan informasi yang termasuk ke
dalam informasi yang bersifat strategis maupun informasi rahasia,
cukup berikan informasi yang sesuai dengan tujuan negosiasi tersebut.

3. Menentukan Batas Waktu Negosiasi

Negosiasi yang berlarut-larut tentunya akan menyita banyak waktu,


tenaga, dan pikiran. Tidak hanya itu proses negosiasi yang berlarut-
larut juga dapat menyita biaya seperti biaya transportasi dan lain-
lainnya. Untuk menghindari proses negosiasi yang macet, sebaiknya
tim harus menyampaikan batas waktu negosiasi yang realistis sejak
awal.

4. Bersikap Profesional

Bersikap profesional dan fokus dengan tujuan bersama yang ingin


dicapai dalam negosiasi. Hindari untuk memaksakan kehendak dan
usahakan untuk tidak menanggapinya dengan emosional. Teruslah
untuk mencari solusi kreatif yang menguntungkan kedua belah pihak.

5. Membuat Kontrak Perjanjian

Membuat kontrak perjanjian secara tertulis merupakan hal yang penting


dalam mencapai kesepakatan dalam proses negosiasi yang panjang. Hal
yang biasa dilakukan sebelum menandatangani perjanjian pokok maka
kedua belah pihak akan menandatangani Memorandum Of
Understanding (MOU) terlebih dahulu sebagai suatu kesepakatan awal.
Tanpa adanya perjanjian tertulis ketika hasil negosiasi tidak
menghasilkan apa apa (sia-sia) dan mungkin dapat merugikan salah
satu pihak, maka pihak lain dapat mengugat apabila pihak lain tidak
memenuhi kewajibannya sesuai dengan kesepakatan awal.

Anda mungkin juga menyukai