Nim :041569556
Contoh Kasus:
Jauh sebelum perjanjian antara PT. Jaya Persada dan CV. Telematika Buana
terjadi, di lokasi yang sama, PT. Jaya Persada telah memiliki kantor agen yang
jaraknya kurang lebih 70 Meter dari lokasi tower yang dibangun CV. Telematika
Buana.
Tepat dua bulan setelah internet dan tower beroperasi, PT. Jaya Persada
selanjutnya memasang perangkat internet dengan menggunakan tower yang
dibangun CV. Telematika Buana sebagai transmitter untuk merelay jaringan
internet ke kantor agen PT. Jaya Persada tanpa memberitahukannya kepada CV.
Telematika Buana.
Merasa terjadi pelanggaran atas perjanjian yang dibuat, CV. Telematika Buana
berencana mengajukan gugatan hukum atas pelanggaran yang terjadi. Namun,
rencana tersebut di dengar oleh PT. Jaya Persada yang langsung mengirimkan tim
hukum perusahaan untuk berkoordinasi dengan CV. Telematika Buana.
Pertanyaan:
Melalui negosiasi para pihak yang bersengketa dapat melakukan suatu proses
penjajakan kembali akan hak dan kewajiban para pihak yang bersengketa
dengan suatu situasi yang sama-sama menguntungkan, dengan melepaskan
atau memberikan kelonggaran atas hak-hak tertentu berdasarkan pada asas
timbal balik. Sehingga hal yang dilakukan tersebut mencerminkan itikad baik
dari PT. Jaya Persada. Dimana Itikad baik berguna dalam mempertahankan
hak-hak perdatanya, karena itikad baik dapat memberikan penyelesaian atas
pertikaian tidak melalui teknis yuridis. Artinya, itikad baik menjadi sarana
atau jembatan antara hak perdata di satu pihak sebagai dogmatis yuridis, di
lain pihak hak perdata sebagai sarana keadilan untuk penyelesaian sengketa
dalam
2. Jika saudara ditunjuk oleh perusahaan PT. Jaya Persada untuk mewakili
kepentingannya menghadap CV. Telematika Buana, apa saja hal penting yang
harus saudara miliki dalam menghadapi situasi tersebut dan seberapa
pentingkah hal-hal itu untuk menyelesaikan kasus di atas. Jelaskan.
Jawab : Menurut saya yang dilakukan oleh PT. Jaya Persada yang langsung
mengirimkan tim hukum perusahaan untuk berkoordinasi dengan CV.
Telematika Buana telah sesuai dan jika negoisasi tersebut dilakukan dengan
salah satu itikad baik yang telah dilakukan. Aspek tentang bagaimana suatu
tujuan dapat mempengaruhi proses negosiasi tersebut sebagai berikut :
Jawab : Untuk menjadi negosiator yang handal dan berhasil, berikut ini sejumlah
karakter (bakat) yang harus melekat pada negosiator:
1) Kelihaian (Shrewdness)
Negosiator yang ulung harus memiliki kelihaian. Kelihaian yang dimaksud
adalah, negosiator harus mampu membawa pihak lawan untuk melihat
hanya pada strategi terbaik yang dimiliki si negosiator. Di sini ia perlu
memadukan antara unsur-unsur etika, kejujuran, dan kelicikan.
2) Kesabaran (Patience)
Kesabaran merupakan atribut yang sangat penting dan tidak tergantikan,
mengingat negosiasi merupakan proses yang melelahkan. Dalam negosiasi
Anda perlu menyadari bahwa setiap tawaran akan diikuti dengan jawaban
yang merupakan penawaran pihak lawan; dan ini harus dijawab dengan
tawaran baru. Proses menunggu jawaban, serta mempersiapkan tawaran.
tawaran sendiri sering membutuhkan waktu cukup lama; belum lagi
adanya penundaan-penundaan jawaban.
3) Penyesuaian (Adaptability)
Dalam kaitan ini, negosiator harus pandai beradaptasi (menyesuaikan diri).
Jika sebagai negosiator, Anda tidak fleksibel dan hanya memiliki sedikit
taktik (pendekatan) dalam bernegosiasi maka hampir dapat dipastikan
negosiasi akan berakhir dengan kebuntuan (kegagalan). Negosiasi tidak
selalu berjalan sesuai dengan rencana, sehingga kemampuan
mengantisipasi persoalan merupakan kunci sukses bernegosiasi. Di sini,
Anda harus mampu memberi respon dengan cepat dan secara meyakinkan
terhadap perkembangan yang tidak terduga.
4) Ketahanan (Endurance)
Daya tahan adalah modal yang utama bagi negosiator. Meskipun negosiasi
pada umumnya merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
kemampuan mental, kondisi fisik pun seringkali juga dibutuhkan.
5) Kebersahabatan (Gregariousness)
Negosiasi pada dasarnya adalah suatu proses untuk bersosialisasi. Hal
yang perlu Anda ingat adalah meskipun konsesi-konsesi (kelonggaran)
Anda minta dari lawan Anda, itu semua diberikan oleh seorang sahabat;
lawan tidak pernah memberi konsesi apapun!