1) Tinggi Badan Tubuh yang pendek dapat menjadi indikator gangguan genetik. Karena tinggi yang pasti sering kali tidak diketahui dan tinggi badan berubah seiring peningkatan usia wanita, tinggi badan harus diukur pada saat kujungan awal. 2) Berat Badan Berat badan ditimbang untuk membuat rekomendasi penambahan berat badan pada wanita hamil dan untuk membatasi kelebihan atau kekurangan berat. 3) Tekanan Darah Penentuan tekanan darah (TD) sangat penting pada masa hamil karena peningkatan TD dapat membahayakan kehidupan ibu dan bayi. Pada kehamilan normal, TD sedikit menurun sejak mignggu ke-8. Kondisi ini menetap sepanjang trimester kedua dan kemudian mulai kembali ke TD sebelum hamil. Seluruh tekanan darah pada wanita hamil harus diukur pada posisi duduk. Wanita yang tekanan darahnya sedikit meningkat di awal pertengahan kehamilan mungkin mengalami hipertensi kronis, atau jika wanita tersebut adalah nulipara dengan sistolik lebih dari 120mmHg, ia beresiko mengalami preeklampsia. 4) Nadi Denyut nadi maternal sedikit meningkat selama hamil, tetapi jarang melebihi 100 denyut nadi. Curigai hipotiroidisme jika denyut nadi lebih dari 100 dpm. Periksa adanya eksoflatmia dan hiperrefleksia yang menyertai. 5) Refleks Terutama reflek lutut. Reflex lutut negative pada hypovitaminedan penyakit urat saraf. 6) Pemeriksaan Kulit Perubahan kulit yang sering terjadi pada masa hamil mencakup hiperpigmentasi pada wajah (kloasma), pada areola dan puting susu, stria gravidarum, spider nevi, serta linea nigra. Periksa warna kulit, adanya ruam, massa, lesi, jaringan parut, tanda penganiayaan fisik, dan bukti penyalahgunaan obat. Beri perhatian khusus untuk melihat suatu ruam di telapak tangan dan telapak kaki yang merupakan tanda sifilis. 7) Pemeriksaan Kelenjar Tiroid Kelenjar tiroid sedikit membesar selama masa hamil akibat hiperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularitas. Namun, perubahan anatomi ini tidak menyebabkan tiromegali yang signifikan dan setiap pembesaran yang signifikan perlu diteliti. Hipotiroidisme sulit dideteksi selama masa hamil karena banyak gejala hipotiroidisme, yakni keletihan, penambahan berat, dan konstipasi, yang menyerupai gejala-gejala kehamilan. 8) Pemeriksaan Paru Pemeriksaan paru harus mencakup observasi sesak nafas, napas dangkal, napas cepat, pernapasan yang tidak teratur, mengi, batuk, dan dispnea. Pemeriksaan paru biasanya merupakan tindakan yang sangat membantu dalam menegakkan diagnosis bronchitis atau pneumonia. 9) Pemeriksaan Payudara 1) Puting Susu yang Datar dan Inversi Wanita yang memiliki payudara besar hampir selalu memiliki puting susu datar dan hal ini disebabkan berat payudara tersebut. 2) Agenesis Mamaria Salah satu kondisi yang menghalangi proses menyusui ialah agenesis mamaria, yaitu tidak adanya jaringan payudara. Pada pemeriksaan awal, wanita yang mengalami agenesis mamaria disebut “dada rata”. Palpasi dan pemeriksaan yang seksama akan membantu menegakkan diagnosis. Wanita yang mengalami agenesis mamaria akan menghasilkan sejumlah kecil kolostrum dan air susu, tetapi jumlah tersebut tidak akan cukup untuk menyusui bayi. 10) Denyut Jantung Janin Denyut Jantung Janin (DJJ) adalah bagian perawatan prenatal yang penting ketika usia gestasi klien mencapai 10 minggu. Usia ini kurang lebih merupakan saat DJJ dapat didengar, tekan sedikit alat tersebut diatas simfisis pubis. Kemudian perlahan sejauh 360 derajat sampai denyut terdengar. 11) Pemeriksaan Kebidanan a) Inspeksi (periksa pandang) 1) Muka Adakah chloasama gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau merah, adakah oedema pada muka, bagaimana keadaan lidah, gigi. 2) Leher Apakah vena terbendung di leher (misalnya pada penyakit jantung), apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar limfa membengkak. 3) Dada Bentuk buah dada, pigmentasi puting susu, dan gelanggang susu, keadaan puting susu, adakah colostrums. 4) Perut Perut membesar ke depan atau ke samping (pada ascites misalnya membesar kesamping), keadaan pusat, pigmentasi di linea alba, nampakkah gerakan anak atau striae gravidarum atau bekas luka. 5) Vulva Keadaan perenium, carilah varices, tanda Chadwick, condy-lomata, flour. 6) Anggota Bawah Cari varices, oedema, oedema, luka cicatrix pada lipatan paha. b) Palpasi Untuk menentukan : 1) Besarnya rahim dan dengan ini menentukan tuanya kehamilan 2) Menentukan letaknya anak dalam rahim 3) Selain dari pada itu selalu juga harus diraba apakah ada tumor-tumor lain dalam rongga perut, kista, myoma, limpa yang membesar. 4) Cara melakukan palpasi ialah menurut leopold yang terdiri atas 4 bagian : (a) Leopold I Menurut Kemenkes (2016, hal. 55) pemeriksaan Leopold I bertujuan untuk mengetahui letak fundus uteri dan bagian janin yang terdapat pada bagian fundus uteri dengan cara : i. Kaki penderita dibengkokkan pada lutut dan lipat paha ii. Pemeriksa berdiri sebelah kanan penderita, dan melihat kearah muka penderita iii. Rahim dibawa ke tengah iv. Tingginya Fundus Uteri ditentukan v. Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus (b) Leopold II Pemeriksaan Leopold II bertujuan untuk menentukan bagian janin yang berada pada sisi lateral maternal dengan cara : i. Kedua tangan pindah ke samping ii. Tentukan dimana punggung anak. Punggung anank terdapat di pihak yang memberikan rinangan besar, carilah bagian-bagian kecil yang biasa terletak bertentangan dengan pihak yang memberi rintangan terbesar. iii. Kadang-kadang di samping terdapat kepala atau bokong ialah pada letak lintang (c) Leopold III Pemeriksaan Leopold III bertujuan untuk membedakan bagian presentasi dari janin dengan cara : i. Dipergunakan satu tangan saja ii. Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya iii. Cobalah apakah bagian bawah masih dapat di goyangkan (d) Leopold IV Pemeriksaan Leopold IV bertujuan untuk meyakinkan hasil pemeriksaan Leopold III dan untuk mengetahui sejauh mana bagian presentasi sudah masuk panggul dengan cara : i. Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat kearah kaki penderita ii. Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah iii. Ditentukan apakah bagian bawah sudah masu kedalam pintu atas panggul, dan berapa masuknya bagian bawah ke dala rongga panggul iv. Jika kita rapatkan kedua tangan pada permukaan dari bagian terbawah dari kepala yang masih teraba dari luar Jadi, Leopold IV untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul 7) Tinggi Fundus Pemeriksaan abdomen meliputi pengkajian subjektif ukuran uterus pada trimester pertama kehamilan, menghubungkan fundus uterus dengan umbilikus pada trimester kedua, dan mengukur tinggi fundus pada trimester terakhir dengan menggunakan meteran.