Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR BALIK

KELOMPOK 8

“ASUHAN KEHAMILAN PADA KUNJUNGAN AWAL DAN ULANG”


Dosen Pengampu :

Indah Trianingsih,SST.,M.Kes

Disusun oleh:

1. Diajeng Rara Azzahra (2015301012 )


2. Annisa Salsabilatun Mardiyyah (2015301043 )
3. Asnada Maulaya (2015301046 )
4. Bela Qoriya Dewi (2015301048 )

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
TANJUNG KARANG
TINGKAT 1 REGULER 1
2021/2022
A. PENGKAJIAN ASUHAN KEHAMILAN PADA KUNJUNGAN AWAL

Kunjungan awal adalah suatu kunjungan yang dilakukan pertama kali saat ibu hamil. Dengan
tujuan untuk membina hubungan saling percaya antara bidan dan ibu, mendeteksi masalah
yang dapat diobati, mencegah masalah dan penggunaan praktek tradisional yang merugikan,
memulai persiapan persalinan dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi dan mendorong
perilaku yang sehat.

Dalam asuhan kehamilan terdapat pengkajian data Kesehatan ibu hamil dengan tujuan untuk
mmepermudah bidan dalam melakukan pengkajian asuhan kehamilan. Pengkajian data
Kesehatan ibu hamil meliputi :
1) Riwayat Kesehatan Sosial misalnya mendata tentang informasi tentang keluarga klien,
situasi tempat tinggal klien, status pekerjaan klien, agama yang di anut klien, dan
Pendidikan terakhir yang di tempuh oleh klien.
2) Riwayat Kebidanan yaitu tentang gambaran medis yang di derita oleh klien. Misalnya
dalam Riwayat kesahatan terdapat Riwayat menstruasi, Riwayat kehamilan,
persalinan, dan nifas, Riwayat kontrasepsi, Riwayat obstetric, Riwayat ginekologi,
dan Riwayat seksual.
3) Riwayat penyakit. Dalam pengkajian Riwayat penyakit klien, klien diminta untuk
menjelaskan tentang penyakit yang pernah di derita selama hidup, misalnya seperti
hpertensi, penyakit paru paru, penyakit jantung, HPV, dan penyakit lain nya.

Setelah dilakukan pengkajian data Kesehatan ibu hamil, pemeriksaan selanjutnya adalah
pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik pada kunjungan awal prenatal difokuskan untuk
mengidentifikasi kelainan yang sering mengontribusi morbiditas dan mortalitas dan untuk
mengidentifikasi gambaran tubuh yang menunjukkan gangguan genetik.

Sebelum memasuki pemeriksaan fisik, terdapat Teknik dalam melakukan pemeriksaan fisik.
Teknik tersebut terbagi menjadi 4 bagian, yaitu :

1) Inspeksi.
Teknik inspeksi adalah proses observasi yang dilaksanakan secara sistematik
menggunakan indera penglihatan dan penciuman untuk mengumpulkan data-data
klien. Yang diperhatikan dalam Teknik inspeksi yaitu ukuran tubuh, warna, bentuk,
serta posisi.

1.1. teknik inspeksi

2) Palpasi
Dalam pemeriksaan Teknik palpasi bidan menggunakan indera peraba untuk
memeriksa klien, misalnya dengan tangan tau jari. Data yang di kumpulkan dari
Teknik palpasi yaitu beruba temperatut, turgor, bentuk, kelembaban dan vibrasi.

2.1. teknik palpasi


3) Perkusi
Teknik perkusi yaitu pemeriksaan mengetuk permukaan tubuh klien untuk
membandingkan kiri dan kanan setiap daerah permukaan tubuh dengantujuan untuk
menghasilkan suara.

3.1. teknik perkusi


4) Auskultasi
Auskultasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan mendengarkan suara
yang dihasilkan oleh tubuh. Pada Teknik Auskultasi biasnya menggunakan alat
stetoskop, linex, ataupun dopler untuk memperjelas pendengaran.

4.1. Linex 4.2. Stetoskop 4.3. Dopler

Pemeriksaan Fisik meliputi beberapa rangkaian, yaitu :


1) Pemeriksaan Fisik Umum
Pada pemeriksaan fisik umum, terdapat beberapa pemeriksaan, diantaranya :
• Pemeriksaan Tinggi badan. Dalam pemeriksaan tinggi badan pada ibu hamil
hanya di lakuka 1 kali saja yaitu pada pertemuan kunjungan awal. Karena
tinngi badan ibu hamil tidak akan bertambah atau berkurang selama ibu
mengandung janin.
• Berat badan. Beda hal nya dengan pemeriksaan tinggi badan, untuk
pemeriksaan berat bdan harus di lakukan seraca rutin setiap kunjungan nya
untuk mengetahui berat badan sang janin.
• Tanda tanda vital, dalam pemeriksaan TTV dapat di lakukan pemeriksaan,
nadi, suhu, tekanan darah dan pernafasan.
1.1. Pengukur tingggi badan 1.2. Timbangan 1.3. Termometer 1.4. Tensimeter

2) Kepala dan Leher


Dalam pemeriksaan kepala dan leher hal yang dilakukan adalah :
• Pemeriksaan kebersihan rambut
• Meraba wajah untuk mengetahui apakah terdapat Odema
• Pemeriksaan Ikterus, konjungtiva pada mata
Pemeriksaan kebersihan lidah dan gigi
• Meraba bagian leher untuk mengetahui apakah terdapat saluran linfe /
pembesaran kelenjar tiroid.

3) Ekstremitas atas dan bawah


Pemeriksaan fisik Ekstremitas atas dan bawah dalam asuhan kehamilan meliputi :
• Pemeriksaan Edema pada jari jari tangan
• Pengukuran LILA pada klien
• Melihat kuku jari klien apakah tampak pucat atau tidak
• Pemeriksaan reflek patella pada kaki pasien untuk mengetahui kecepatan
merespon
• Melihat sekitar kaki klien apakah terdapat Varices atau tidak
3.1. Alat ukur LILA 3.2. Alat Reflek Patella

4) Payudara
Untuk melakukan pemeriskaan payudaya, bidan mwminta klien untuk mengangkat
kedua tangan nya untuk memudahkan pemeriksaan payudara. Dalam pemeriksaan ini
yang harus di lakukan adalah :
• Melihat ukuran payudara simetris ataukah tidak
• Melihat putting payudara klien menonjol ataukah masuk kedalam
• Memeriksa pengeluaran kolostrum atau caitan lain
• Retraksi atau dimpling
• Pemeriksaan nodul axila

5) Abdomen
Dalam pemeriksaan abdomen yang dilakukan oleh bidan yaitu :
• Pengukuran Fundus uteri klien
• Melihat apakah perut klien terdapat bekas luka operasi
• Pemeriksaann Letak presentasi, posisi, dan penurunan bayi (jika > 36
minggu)
• Pemeriksaan Detak Jantung Janin ( DJJ ) dengan linex atau dopler
5.1 Pengukur TFU 5.2. Dopler

6) Pemeriksaan Leopold
Dalam pemeriksaan leopold ibu hamil terdapat 4 langkah leopold. Langkah-langkah
nya yaitu :
I. Leopold 1
a. Kaki klien dibengkokkan pada lutut dan lipat paha,
b. Pemeriksa berdiri sebelah kanan penderita, dan melihat kearah muka klien
c. Rahim dibawa ( mengumpulkan ) ke tengah
d. Menentukan tinggu fundus uteri
e. Tantukan bagian apakah yang terdaoat di dalam fundus,
Misalnya :
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting.
Sifat bokong lunak, kurang bundar dan kurang melenting.

I.I. Leopold I
II. Leopold 2
a. Kedua tangan bidan pindah ke samping
b. Menekan fundus uteri ibu untuk mentukan umur kehamilan
c. Tentukan dimana letak punggung anak. Biasanya Punggung anak
memberikan rintanggan yang terbesur, berbentuk Panjang dan lebar seperti
papan.
d. Kadang-kadang di samping terdapat kepala atau bokong talah pada letak
lintang.

I.II. Leopold II

III. Leopold 3
a. Dipergunakan satu tangan saja untuk menentukan punggung kanan dan
punggung kiri janin.
b. Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
c. Memeriksa kembali apakah bagian bawah masih dapat diigoyangkan.
Pada Leopold 3 menentukan apakah bagian bawah janin sudah atau belum
terpegang oleh Pintu atas panggul. Jika belum memasuki panggul leopold
4 belum boleh di lakukan.
I.III. Leopold III

IV. Leopold 4
a. Pemeriksa benubah sikapnya adalah melihat kearah kaki penderita.
b. Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah.
c. Memastikan apakah bagian bawah sudah masuk kedalam pintu atas
panggul, dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam ronggga panggul.
d. Jika kita rapatkan kedua tangan pada permukaan dari bagian terbawah dari
kepala yang masih teraba dari luar.

I.IV. Leopold IV

7) Pemeriksaan Genital
Pemeriksaan genital yaitu pemeriksaan area vital wanita. Dalam pemeriksaan in di
butuhkan lampu soromg untuk memudahkan bidan dalam pemeriksaan. Pemeriksaan
genital dibagi menjadi 2 yaitu pemeriksaan genital luar dan pemeriksaan genital
dalam.
- Genital Luar
Dalam pemeriksaan genital luar yang di diperhatikan adalah apakah klien terdapat
varices, apakah pernah terjadi perdarahan pada Riwayat kehamilan sebelumnya,
Luka pada perenium, apakah terdapat kelenjar Bartholin, dan melihat apakah
terdapat cairan yang keluar dari vagina.
- Genital Dalam
Pemeriksaan genital dalam yaitu memperhatikan serviks dan vagina apakah
terdapat luka, darah atau pun cairan yang keluar, ukuran adneksa, dan ukuran,
bentuk, seta mobilitas uterus.

7.1. Lampu Sorong

8) Pemeriksaan Panggul
Dalam pemriksaan panggul pun terdapat pemeriksaan panggul luar dan panggul
dalam.
- Panggul Luar:
• Distansia Spinarum
• Distansia Cristarum
• Conjugata Eksterna
• Lingkar Panggul
- Panggul Dalam:
• Conjugata Diagonalis
• Promontorium, Linea Innominata
• Spina Isiadika, Kelengkungan Sakrum, Dinding Samping Pelvis
• Arkus Pubis, Mobilitas Tulang Coccygeus

8.1. Alat ukur panggul 8.2. Alat ukur panggul 8.3. Alat ukur panggul

9) Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Laboratorium merupakan pemeriksaan untuk menunjang diagnosis
penyakit guna mendukung atau menyingkirkan diagnosislainnya. Pemeriksaan
laboratorium juga sebagai ilmu terapan untuk menganalisa cairan tubuh dan jaringan
guna membantu petugas kesehatan dalam mendiagnosis dan mengobati pasien. Pada
umumnya diagnosis penyakit dibuat berdasarkan gejala penyakit keluhan dan tanda-
tanda. Dalam pemeriksaan laboratorium terdapat bebrapa pemeriksaan, yaitu :
• Pemeriksaan Haemoglobin, pemeriksaan ini dilakukan dengan tujuan untuk
melihat kadar HB pada ibu hamil dan untuk memeriksav gravidarum
• Pemeriksaan protein urine tujuan nya untuk melihat kadar protein dalam urin
dan untuk melakukan pre eklamsia dalam kehamilan
• Pemeriksaan Glukosa yaitu untuk melihat kadar glukosa dalam urin dan untuk
pemeriksaan diabetes mellitus gravidarum
DETEK
9.1. Pemeriksaan Haemoglobin 9.2. Pemeriksaan 9.3. Pemeriksaan Glukosa
Protein Urine

DETEKSI DINI KOMPLIKASI KEHAMILAN

Komplikasi selama kehamilan dapat terjadi pada ibu maupun janin. Pada ibu beberapa
komplikasi yang sering dijumpai adalah:
1. Preeklamsi
2. Gestational diabetes
3. Abostus
4. Persalinan preterm

Komplikasi yang terus terjadi dapat meningkatkan angka kematian ibu maupun bayi.
Maka perlu dilakukan deteksi atau pencegahan sedini mungkin untuk mencegah
terjadinya komplikasi, antara lain:
• Perlu dilakukan penilaian risiko yang mungkin dimiliki ibu. Penilaian risiko
dapat dilihat dari riwayat obstetrik dan riwayat penyakit yang dimiliki ibu
serta usia ibu
• Bila terdapat kemungkinan risiko atau kelainan pada janin, ibu dianjurkan untuk
melakukan tes kromosom untuk mengetahui ada/tidaknya kelainan genetic
pada janin
• Olah raga juga dianjurkan bagi ibu hamil untuk kesehatan ibu dan janinnya.

B. PENGKAJIAN DATA ASUHAN KEHAMILAN PADA KUNJUNGAN ULANG


Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah
kunjungan antenatal pertama sampai persalinan, dengan tujuan untuk mengevaluasi
data dasar yang dipertimbangkan dalam menegakan diagnosis pada kunjungan awal.
Dalam kunjungan ulang bidan melakukan penilaian efektifitas asuhan yang sudah
dilaksanakan pada kunjungan sebelumnya. Kegiatan ini bertujuan agar hal yang kurang
efektif yang dilakukan pada asuhan sebelumnya, tidak terulang lagi serta memastikan
aspek mana yang efektif agar tetap dipertahankan.

Pada kunjungan ulang dilakukan pengkajian data terfokus guna memperbaiki keluhan
yang dialami sebelumnya. Dalam pengkajian data terfokus misalnya bidan menanyakan
Riwayat terakhir yang dialami oleh ibu, deteksi ketidaknyamanan, dan dilakukan
Kembali pemeriksaan fisik.

Anda mungkin juga menyukai