Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN BALITA

Dosen pengampu : Ranny Septiani, SST.,M.Keb.

Oleh : Cindy Pratiwi ( 2015301049 )

Dea Afifah Ahmad ( 2015301050 )

Velsi Rafika Findaya ( 2015301035)

POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG

D4 KEBIDANAN

2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Pemeriksaan Fisik
Bayi dan Balita" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Kesehatan Anak.


Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang bayi dan balita
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ranny selaku guru Mata Kuliah


Ilmu Kesehatan Anak. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR................................................................................2

DAFTAR ISI...............................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang..............................................................................................4

Rumusan Masalah ........................................................................................5

Tujuan ..........................................................................................................5

Manfaat ........................................................................................................5

BAB II LANDASAN TEORI

Pengertian Fisik Bayi....................................................................................6

Pemeriksaan Fisik Bayi................................................................................6

BABIII PENUTUP

Kesimpulan..................................................................................................12

Saran............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk mengetahui
gejala atau masalah kesehatan yang dialami oleh pasien. Pemeriksaan fisik
bertujuan untuk mengumpulkan data tentang kesehatan pasien, menambah
informasi, menyangkal data yang diperoleh dari riwayat pasien,
mengidentifikasi masalah pasien, menilai perubahan status pasien, dan
mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang telah diberikan. Dalam
melakukan pemeriksaan fisik terdapat teknik dasar yang perlu dipahami,
antara lain inspeksi (melihat), palpasi (meraba), perkusi (ketukan), dan
auskultasi (mendengar) (Prawirohardjo, 2005).
Sebelum melakukan pemeriksaan pada bayi baru lahir perlu
diketahui riwayat keluarga, riwayat persalinan.Pemeriksaan fisik sangat
penting untuk di lakukan, karena sangat penting untuk diketahui,yaitu
untuk mengetahui normal atau tidak normal pada bayi.Keadaan suhu di
luar rahim sangat mempengaruhi kondisi bayi baru tersebut.Kondisi di luar
rahim sangat berbeda dengan kondisi didalam rahim (Prawirohardjo,
2010).
Observasi (pengamatan secara seksama) Pemeriksaan dilakukan
pada seluruh tubuh, dari ujung rambut sampai ujung kaki, namun tidak
harus dengan urutan tertentu. Pemeriksaan yang menggunakan alat seperti
pemeriksaan tengkorak, mulut, telinga, suhu tubuh, tekanan darah, dan
lain-lainnya, sebaiknya dilakukan paling akhir, karena dengan melihat atau
memakai alat-alat, umumnya anak menjadi takut atau merasa tidak
nyaman, sehingga menolak diperiksa lebih lanjut.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan fiisk bayi?
2. Apa saja macam-macam pemeriksaan fisik bayi?

C. Tujuan
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana
pprosedur pelaksanaan pemeriksaan yang baik dan benar bagi tenaga
medis.

D. Manfaat Penulisan
Bagi penulis dan pembaca mampu menambah pengetahuan dan wawasan
tentang makalah yang dikaji dimakalah ini.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Pemeriksaan fisik pada bayi merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan


oleh bidan, perawat, atau dokter untuk menilai status kesehatan yang dilakukan
pada saat bayi baru lahir, 24 jam setelah lahir, dan pada waktu pulang dari rumah
sakit. Dalam melakukan pemeriksaan ini sebaiknya bayi dalam keadaan telanjang
di bawah lampu terang, sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas. Tujuan
pemeriksaan fisik secara umum pada bayi adalah menilai status adaptasi atau
penyesuaian kehidupan intrauteri ke dalam kehidupan ekstrauteri serta mencari
kelainan pada bayi.

B. Pemeriksaan Fisik Bayi


1. Keadaan umum
Kesadaran pasien : Komposmentis (CM) Sadar sepenuhnya, apatis atau
sadar tapi acuh terhadap sekitarnya, somnolen atau tampak mengantuk dan
ingin kembali tidur, stopor atau sedikit respon terhadap stimulus yang kuat
dan koma artinya tidak bereaksi terhadap stimulus apapun
2. Aktifitas fisik
Inspeksikeadaan ekstremitas dalam keadaan fleksi, dengan gerakan
tungkai serta lengan aktif dan simetris.
3. Pemeriksaan tanda-tanda vital
a) Frekuensi Nadi
Paling baik dihitung dalam keadaan tidur / tenang
Meraba arteri radialis dengan ujung jari II, III, IV tangan kanan, ibu jari
berada di bagian dorsal tangan anak
Pada bayi dengan penghitungan heart rate (denyut jantung)
Penghitungan 1 menit penuh
Usia >28 hari- 1 tahun (bayi) : 30-40 kali/menit

6
Usia>1 tahun -3 tahun : 20-30 kali/menit
b) Frekuensi pernapasan
Dihitung satu menit penuh melalui inspeksi/palpasi/auskultasi
Takipneu yaitu pernapasan yang cepat
Dispneu yaitu kesulitan bernapas
Usia >28 hari- 1 tahun (bayi) : 80-120 kali/menit
Usia>1 tahun -12 tahun : 60-110 kali/menit
c) Suhu
Suhu diukur di aksila dengan nilai normal 36,5 0C– 37 0C.

4. Pengukuran atropometrik
a. Penimbang berat badan
Alat timbangan yang telah diterakan serta di beri alas kain di atasnya,
tangan bidan menjaga di atas bayi sebagai tindakan keselamatan .
Menurut Mtbs (2008) :
BB/TB < -3 SD berarti sangat kurus
BB/TB > -3 SD - < - 2SD berarti sangat kuru
BB/TB -2 SD - +2SD berarti normal
b. Panjang badan
Letakkan bayi datar dengan posisi lurus se bisa mungkin. Pegang
kepala agar tetap pada ujung atas kita ukur dan dengan lembut
renggangkan kaki ke bawah menuju bawah kita.

PB : 48/52cm.

c. Lingkar kepala

Letakakan pita melewati bagian oksiput yang paling menonjol dan


tarik pita mengelilingi bagian atas alis LK : 32 - 37 cm.

d. Lingkar dada

Letakan pita ukur pada tepi terendah scapula dan tarik pita
mengelilingi kearah depan dan garis putih.

7
LD : 32 – 35 cm.

5. Kulit
Inspeksikulitnya apakah warna tubuh kemerahan dan tidak ikterus.
Palpasikeadaan kulitnya apakah lembab, hangat dan tidak ada pengelupasan.
6. Kepala
Inspeksiapakah ada benjolan di puncak kepala.
Palpasiapakah tidak ada massa atau area lunak di tulang tengkorak.
Fontanel anterior dengan ukuran 5 x 4 cm sepanjang sutura korona dan
sutura segital.Fortanel posterior dengan ukuran 1 x 1 cm sepanjang sutura
lambdoidalis dan sagitalis.
7. Wajah
Inspeksi apakah mata segaris dengan telinga, hidung di garis tengah,
mulut garis tengah wajah dan simetris.
8. Mata
Inspeksiapakah kelompak mata tanpa petosis atau udem.Skelera tidak
ikterik, cunjungtiva tidak merah muda, iris berwarna merata dan bilateral.
Pupil beraksi bila ada cahaya, reflek mengedip ada.
9. Telinga
Inspeksiapakah posisi telinga berada garis lurus dengan mata, kulit tidak
kendur, pembentukkan tulang rawan yaitu pinna terbentuk dengan baik
kokoh.
10. Hidung
Inspeksiapakah posisi di garis tengah, nares utuh dan bilateral, bernafas
melalui hidung.
11. Mulut
Inspeksibentuk dan ukuran mulut proporsional dengan wajah, bibir
berbentuk penuh berwarna merah muda dan lembab, membran mekosa
lembab dan berwarna merah muda, palatom utuh, lidah dan uvula di garis
tengah, reflek gag dan reflek menghisap serta reflek rooting ada.
12. Leher

8
Inspeksiapakah leherrentang pergerakan sendi bebas, bentuk simestris dan
pendek.Palpasi apakah triorid di garis tengah, nodus limfe dan massa tidak
ada.
13. Dada
Inspeksi apakah dada berbentuk seperti tong, gerakan dinding dada
semetris. Frekuensi nafas 40 – 60 x permenit, pola nafas normal.
Palpasiapakah nadi di apeks teraba di ruang interkosa keempat atau kelima
tanpa kardiomegali. Auskultasiapakah suara nafas jernih sama kedua sisi.
Frekuensi jantung 100- 160 x permenit teratur tanpa mumur. Perkusiapakah
ada atau tidak ada peningkatan timpani pada lapang paru.
14. Payudara
Inspeksiapakah jarak antar puting pada garis sejajar tanpa ada puting
tambahan.
15. Abdomen
Inspeksiabdomen bundar dan simetris pada tali pusat terdapat dua arteri
dan satu vena berwarna putih kebiruan.Palpasiabdomen Lunak tidak nyeri
tekan dan tanpa massa hati teraba 2 - 3 cm, di bawah arkus kosta kanan
limfa teraba 1 cm di bawah arkus kosta kiri. Ginjal dapat di raba dengan
posisi bayi terlentang dan tungkai bayi terlipat teraba sekitar 2 - 3 cm,
setinggi umbilicus di antara garis tengah dan tepi perut.Perkusitimpani
kecuali redup pada hati, limfa dan ginjal.Auskultasibising usus ada.
16. Genitalia eksterna
Inspeksi (wanita)labia minora ada dan mengikuti labia minora, klitoris
ada, meatus uretra ada di depan orivisium vagina.
Inspeksi (laki-laki)penis lurus, meatus urinarius di tengah di ujung glans tetis
dan skrotum penuh.
17. Anus
Inspeksi apakah posisi di tengah dan paten (uji dengan menginsersi jari
kelingking) pengeluaran mekonium terjadi dalam 24 jam.
18. Tulang belakang
Bayi di letakkan dalam posisi terkurap, tangan pemeriksa sepanjang tulang
belakang untuk mencari terdapat skoliosis meningokel atau spina bifilda.

9
Inspeksi
Kolumna spinalis lurus tidak ada defek atau penyimpang yang terlihat.
Palpasi
Tulang belakang ada tanpa pembesaran atau nyeri.
19. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Inspeksi
Rentang pergerakan sendi bahu, klavikula, siku normal pada tangan reflek
genggam ada, kuat bilateral, terdapat sepuluh jari dan tanpa berselaput, jarak
antar jari sama karpal dan metacarpal ada dan sama di kedua sisi dan kuku
panjang melebihi bantalan kuku.
Palpasi
Humerus radius dan ulna ada, klavikula tanpa fraktur tanpa nyeri simetris
bantalan kuku merah muda sama kedua sisi.

Ekstremitas bawah
Panjang sama kedua sisi dan sepuluh jari kaki tanpa selaput, jarak antar
jari sama bantalan kuku merah muda, panjang kuku melewati bantalan kuku
rentang pergerakan sendi penuh : tungkai, lutut, pergelangan, kaki, tumit dan
jari kaki tarsal dan metatarsal ada dan sama kedua sisi reflek plantar ada dan
sismetris.

20. Pemeriksaan reflek


a. Berkedip
cara : sorotkan cahaya ke mata bayi.

normal : dijumpai pada tahun pertama

b. Tonic neck

cara : menolehkan kepala bayi dengan cepat ke satu sisi.

normal : bayi melakukan perubahan posisi jika kepala di tolehkan ke satu


sisi, lengan dan tungkai ekstensi kearah sisi putaran kepala dan fleksi pada

10
sisi berlawanan, normalnya reflex ini tidak terjadi setiap kali kepala di
tolehkan tampak kira–kira pada usia 2 bulan dan menghilangkan pada usia
6 bulan.

c. Moro

cara : ubah posisi dengan tiba-tiba atau pukul meja /tempat tidur.

normal : lengan ekstensi, jari–ari mengembang, kepala mendongak ke


belakang, tungkai sedikit ekstensi lengan kembali ke tengah dengan tangan
mengenggam tulang belakang dan ekstremitas bawah eksteremitas bawah
ekstensi lebih kuat selama 2 bulan dan menghilang pada usia 3 - 4 bulan.

d. Mengenggam

cara : letakan jari di telapak tangan bayi dari sisi ulnar, jika reflek lemah
atau tidak ada beri bayi botol atau dot karena menghisap akan
menstimulasi reflek.

normal : jari–jari bayi melengkung melingkari jari yang di letakkan di


telapak tangan bayi dari sisi ulnar reflek ini menghilangkan pada usia 3 - 4
bulan.

e. Rooting

cara : gores sudut mulut bayi melewati garis tengah bibir.

normal : bayi memutar kearah pipi yang diusap, reflek ini menghilangkan
pada usia 3 - 4 bulan tetapi bisa menetap sampai usia 12 bulan terutama
selama tidur

f. Menghisap

cara : beri bayi botol dan dot.

normal : bayi menghisap dengan kuat dalam berepons terhadap stimulasi


reflek ini menetap selama masa bayi dan mungkin terjadi selama tidur
tanpa stimulasi.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk mengetahui gejala atau
masalah kesehatan yang dialami oleh pasien. Pemeriksaan fisik bertujuan utnuk
mengumpulkan data tentang kesehatan pasien, menambah informasi, menyangkal
data yang diperoleh dari riwayat pasien, mengidentifikasi masalah pasien, menilai
perubahan status pasien, dan mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang telah
diberikan. Dalam melakukan pemeriksaan fisik terdapat teknik dasar yang perlu
dipahami, antara lain inspeksi (melihat), palpasi (meraba), perkusi (ketukan), dan
auskultasi (mendengar).
Pemeriksaan fisik bisa dilakukan pada seluruh bagian dari tubuh. Mulai dari
kepala sampai kaki untuk mengetahui adanya ketidaknormalan pada bayi dan
anak.

B. Saran
Sebaiknya pada saat melakukan pemeriksaan fisik pada neonatus dan anak
harus dilakukan dengan cermat dan teliti. Supaya dapat terdeteksi jika ada
kelainan-kelainan pada neonatus dan anak. Selanjutnya, jika ada kelainan-
kelainan yang tidak bisa diatasi, sebaiknya kolaborasi dengan tenaga medis lain,
atau di rujuk ke rumah sakit. Sebelum melakukan pemeriksaan fisik perawat
diharapkan mengerti dan memahami sifat dan karakter anak pada tiap-tiap
tumbuh kembang anak Menjaga dan mempertahankan anak supaya kooperatif
dalam pemeriksaan maka sangat perlu dilakukan kerja sama orang-tua, karena
orang-tua pemegang keputusan utama dan orang yang paling dekat dengan anak.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, dkk, 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC


Engel, Joyce. 2001. Seri Pedoman Praktis Pengkajian
Pediatric.Editor.Setiawan.Edisi 2. Jakarta: EGC
Khoirunnisa, Endang. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, bayi dan balita.
Yogyakarta : Nuha Medika
Matondang, S Corry,dkk. 2000. Diagnosis Fisis pada Anak. Edisi 2. Jakarta: PT
Sagung Seto
Muslihatun, Wannur. 2010. Asuhan Bayi dan Balita.Yogyakarta : Fitramaya
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Pelayanan Kesehatan Materil dan
Neonatal.Jakarta : EGC
Priharjo, Robert. 1993. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta: EGC
Stright, Barbara. 2004. Keperawatan Ibu dan Bayi baru lahir.Jakarta : EGC
Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatric.Edisi 4. Jakarta:
EGC

13
14

Anda mungkin juga menyukai