NIM : 2015301050
PARTOGRAF
Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala suatu persalinan dan
informasi untuk membuat keputusan klinik.
Jika digunakan secara tepat dan konsisten, partograf akan membantu penolong
persalinan untuk :
Mencatat kemajuan persalinan
Mencatat kondisi ibu dan janinnya
Mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan dan kelahiran
Menggunakan informasi yang tercatat untuk identifikasi dini penyulit persalinan
Menggunakan informasi yang tersedia untuk membuat keputusan klinik yang sesuai dan
tepat waktu
Kondisi ibu dan bayi juga harus dinilai dan dicatat secara seksama, yaitu :
Denyut jantung janin : setiap ½ jam
Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus : setiap ½ jam
Nadi : setiap ½ jam
Pembukaan serviks : setiap 4 jam
Penurunan bagian terbawah janin : setiap 4 jam
Tekanan darah dan temperature tubuh : setiap 4 jam
Produksi urin, aseton dan protein : setiap 2 sampai 4 jam
Informasi tentang ibu :
1. Nama, umur
2. Gravida, para, abortus (keguguran)
3. Nomor catatan medic / nomor puskesmas
4. Tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika di rumah, tanggal dan waktu penolong
persalinan mulai merawat ibu)
5. Waktu pecahnya selaput ketuban
Kondisi janin :
1. DJJ
Normal antara 120-160 kali per menit. Denyut jantung janin dihitung dan dicatat setiap 30
menit lalu menghubungkan setiap titik (jumlah denyut jantung janin dihubungkan).
Pencatatan pada partograf :
a) Nilai dan catat denyut jantung janin (DJJ) setiap 30 menit (lebih sering jika ada tanda-
tanda gawat janin).
b) Setiap kotak di bagian atas partograf menunjukkan waktu 30 menit. Skala angka di
sebelah kolom paling kiri menunjukkan DJJ.
c) Catat DJJ dengan member tanda titik pada garis yang sesuai dengan angka yang
menunjukkan DJJ.
d) Kemudian hubungkan yang satu dengan titik lainnya dengan garis tegas dan
bersambung.
e) Kisaran normal DJJ terpapar pada partograf diantara garis tebal pada angka 180 dan
100. Sebaiknya, penolong harus waspada bila DJJ mengarah hingga dibawah 120 atau
diatas 160.
f) Untuk tindakan-tindakan segera yang harus dilakukan jika DJJ melampaui kisaran
normal ini. Catat tindakan-tindakan yang dilakukan pada ruang yang tersedia di salah
satu dari kedua sisi partograf.
Kontraksi uterus :
Frekuensi kontraksi dalam waktu 10 menit
Lama kontraksi (dalam detik) .
Obat-obatan dan cairan yang diberikan: Oksitosin, Obat-obatan lainnya dan cairan IV
yang diberikan.
Pencatatan pada partograf
1) Di bawah lajur waktu partograf, terdapat lima kotak dengan tulisan "kontraksi per 10
menit" di sebelah luar kolom paling kiri.
2) Setiap kotak menyatakan satu kontraksi. Setiap 30 menit, raba
dan catat jumlah kontraksi dalam 10 menit dan lamanya kontraksi dalam satuan detik.
3) Nyatakan jumlah kontraksi yang terjadi dalam waktu 10 menit dengan cara mengisi kotak
kontraksi yang tersedia dan disesuaikan dengan angka yang mencerrninkan temuan dari
hasil pemeriksaan kontraksi .
4) Sebagai contoh jika ibu mengalami 3 kontraksi dalam waktu satu kali
10 menit, maka lakukan pengisian pada 3 kotak kontraksi
5) Kontraksi uterus dihitung per 10 menit, terbagi atas :
Kurang 20 detik : Beri titik-titik di kotak yang sesuai
20-40 detik : Dengan arsiran
Lebih 40 detik : Dihitamkan
Kondisi ibu :
1. Nadi, tekanan darah
Bagian terbawah lajur dan kolom pada halaman depan partograf, terdapat kotak atau
ruang untuk mencatat kondisi kesehatan dan kenyamanan ibu selama persalinan.
Nadi diukur setiap 30 menit; tekanan darah diukur setiap jam atau lebih
sering bila ada indikasi (edema, hipertensi).
Pencatatan pada Partograf
a) Angka di sebelah kiri bagian partograf ini berkaitan dengan nadi dan tekanan darah ibu.
b) Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif persalinan (lebih sering
jikadiduga adanya penyulit).
c) Beri tanda titik (.) pada kolom waktu yang sesuai.
d) Nilai dan catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selama fase aktif persalinan (lebih sering
jika diduga adanya penyulit). Beri tanda panah pada partograf pada kolom waktu yang
sesuai.
2. Temperatur tubuh
Pencatatan pada Partograf
Nilai dan catat temperatur tubuh ibu (lebih sering jika teIjadi peningkatan mendadak atau
diduga adanya infeksi) setiap 2 jam dan catat temperatur tubuh pada kotak yang sesuai.
Ibu rani G1P0A0 umur 23 tahun bersma pak Lando umur 27 tahun datang kepuskesmas
dilampung untuk mendapatkan asuhan persalinan dari Bidan Dea pada tanggal 24 September
2021pukul 13.00, ibu mengatakan mules sejak pukul 05.00.
Bidan melakukan Anamnesi didapatkan hasil:
- Kehamilan 37 minggu, penurunan kepala5/5 bagian, kontraksi uterus 3× dalam 10
menit, tidak ada penyusupan, selaput ketuban utuh.
- Pikul 17.00 His 4× dalam 10 menit selama 30 detik, DJJ 134×/menit , penurunan kepala
4/5 bagian pembukaan 5 cm tidak ada penysupan kepala, selaput ketuban utuh, TD
120/70 mmHg, nadi 88, suhu 37, urine 100 cc.
- Pukul 17.30 DJJ 144×/menit, kontraksi 4× dalam 10 menit selama 30 detik, nadi 80
- Pukul 18.00 DJJ 144×/menit, kontraksi 4× dalam 10 menit selama 45 detik, nadi 88
- Pukul 18.30 DJJ 140×/menit, kontraksi 4× dalam 10 menit selama 45 detik, nadi 90
- Pukul 19.00 DJJ 134×/menit, kontraksi 4× dalam 10 menit selama 45 detik,nadi 97,
suhu 36,8, urine 150 cc
- Pukul 19.30 DJJ 128×/menit, kontraksi 4× dalam 10 menit selama 45 detik, nadi 88
- Pukul 20.00 DJJ 128×/menit, kontraksi 5× dalam 10 menit selama 45detik, nadi 88
- Pukul 20.30 DJJ 128×/menit, kontraksi 5× dalam 10 menit selama 45 detik, nadi 90
urine 80 cc
Pukul 21.00 pembukaan 10 penurunan kepala 1/5 bagian kontraksi 5× dalam 10 menit
selama 45 detik, ketuban sudah pecah warna jernih tidak ada molase DJJ 130×/ menit TD
120/70 suhu 37 nadi 80.
Bayi peremouan lahir pada pukul 21.30 berat badan 3000gr panjang badan 48 cm secara
spontan. Pukul 21.37 plasenta lahir