Anda di halaman 1dari 24

PROJEK UAS

KOMUNIKASI BISNIS DAN TEKNIS

NEGOSIASI DALAM BISNIS SERTA MENERAPKAN


KOMUNIKASI KEPEGAWAIAN

DISUSUN
OLEH :
MULYANA ( 2201020021 )

S1 TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BUMIGORA

MATARAM

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi kemudahan dan
pertolongan dalam proses penyusunan Makalah ini. Shalawat serta salam semoga
selalu tercurah limpahkan kepada Nabi akhir jaman yaitu Nabi Muhammad SAW.
Semoga Makalah “Komunikasi Bisnis DanTeknis” ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
administrasi pendidikan. Harapan saya semoga Makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca sehingga saya dapat memperbaiki
bentuk maupun isi Makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik, saya sebagai
penyusun juga berterima kasih.

Mataram, 29 Desember 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. Negosiasi Dalam Bisnis ..................................................................... 3

B. Penerapan Komunikasi Kepegawaian ............................................. 12

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 19

A. Kesimpulan ...................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan komunikasi dalam persaingan bisnis saat ini terus berubah.
Proses negosiasi menjadi hal yang penting dalam menunjang kemajuan sebuah
bisnis. Negosiasi digunakan untuk menjembatani kepentingan yang berbeda,
antara produsen dengan konsumen. Seorang negositor harus dapat
mempersuasi lawan bicara, agar mereka dapat mengikuti kemauan negosiator
tanpa mereka sadari. Berdasarkan hal tersebut adanya pemahaman lebih
mendalam terhadap negosiasi dalam bisnis serta contoh konkret sebagai bukti
utama untuk menegaskan bagaimana negosiasi memiliki pengaruh besar
sebagai awal dari kerja sama yang berupa symbiosis mutualisme yang saling
menguntungkan.
Sama halnya dengan negosiasi dalam bisnis dalam konteks penelitian dan
pengembangan sumber daya manusia, pemahaman yang mendalam tentang
komunikasi kepegawaian juga menjadi krusial. Hal ini karena komunikasi yang
efektif di tempat kerja dapat membantu meningkatkan kinerja dan ketepatan
dalam menjalankan tugas. Oleh karena itu, penelitian dan pengembangan
terkait komunikasi kepegawaian menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam
upaya meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan, serta
keseluruhan kinerja organisasi
Hasil penelitian seorang pakar komunikasi menyimpulkan bahwa sekitar
75% - 90% waktu kerja digunakan pemimpin atau manajer untuk
berkomunikasi. Jika dua orang atau lebih bekerja sama maka perlu adanya
komunikasi antar mereka. Makin baik komunikasi, makin baik pula
kemungkinan kerja sama mereka. Komunikasi yang efektif menuntut rasa
saling menghormati, percaya, terbuka, dan tanggung jawab.
Dengan demikian, komunikasi kepegawaian memegang peranan penting
dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan harmonis. Melalui
penerapan komunikasi kepegawaian yang efektif, diharapkan dapat tercipta
hubungan kerja yang baik antara atasan, bawahan, dan sesama rekan kerja,

1
yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap kinerja dan produktivitas
organisasi secara keseluruhan.

B. Rumusan Masalah
1. Negosiasi Dalam Bisnis Dan Contohnya
2. Komunikasi Kepegawain

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Negosiasi Dalam Bisnis Dan Contohnya
2. Untuk Mengetahui Penerapan Komunikasi Kepegawaian

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Negosiasi Dalam Bisnis
1. Definisi negosiasi bisnis
Negosiasi bisnis adalah proses dua pihak bekerja sama untuk mencapai
konsensus mengenai transaksi, perjanjian, atau usaha bisnis. Tujuan
utamanya adalah untuk mencapai konsensus yang menguntungkan semua
pihak yang terlibat dengan menyeimbangkan kebutuhan, keinginan, dan
pendapat masing-masing pihak secara terbuka dan jujur. Negosiasi bisnis
melibatkan diskusi, kompromi, dan pemecahan masalah untuk mencapai
konsensus yang menguntungkan semua pihak yang terlibat

2. Proses Negosiasi Bisnis


a. Langkah – Langkah Proses Negosiasi Bisnis
1) Persiapan
Sebelum negosiasi dilakukan, pihak-pihak harus menentukan
tempat dan waktu yang sesuai untuk bernegosiasi. Komunikasi ini
harus dilakukan dengan pihak lain yang akan diajuk negosiasi
2) Diskusi
Setelah menentukan tempat dan waktu, pihak-pihak harus
berkumpul dan membahas isu-isu atau masalah yang ingin dicatat.
Dalam tahap ini, semua pihak harus melempatkan ide, saran, atau
yang menjadi masalah utama
3) Klarifikasi Tujuan
Setelah diskusi, pihak-pihak harus menentukan tujuan komum
atau win-win solution yang bersama. Tujuan ini harus memenuhi
kebutuhan semua pihak terlibat
4) Membuat Perjanjian
Setelah mencapai kesepakatan tentang tujuan, pihak-pihak harus
membuat perjanjian yang mencakup detail-detail penting, seperti
kondisi, jadwal, dan tanggung jawab

3
5) Pelaksanaan Hasil Negosiasi
Setelah perjanjian dibuat, pihak-pihak harus
mengimplementasikan dan mengelola proyek sampai selesai.
Pelaksanaan ini mencakup pengawasan, kontrol, dan evaluasi
kinerja proyek
Dalam proses negosiasi, penting untuk memahami kebutuhan
dan intereses pihak-pihak terlibat, serta mencari solusi yang win-
win, yaitu solusi yang memenuhi kebutuhan dan kesepakatan semua
pihak terlibat

b. Strategi Negosiasi
1) Negosiasi Kompetitif
Biasanya terjadi ketika kedua belah pihak memiliki tujuan yang
bertentangan dan saling bersaing untuk mendapatkan keuntungan
maksimal. Kedua belah pihak berusaha untuk memperoleh manfaat
sebanyak mungkin tanpa mempertimbangkan keuntungan pihak
lain.
2) Negosiasi Kolaboratif
Disebut juga win-win negotiation. Dalam jenis ini, pihak-pihak
yang terlibat berusaha untuk mencapai kesepakatan yang saling
menguntungkan dan memaksimalkan keuntungan bersama. Fokus
utamanya adalah pada penciptaan nilai tambah bagi semua pihak.
3) Negosiasi Distributif
Merupakan jenis negosiasi yang menekankan pembagian atau
distribusi sumber daya yang terbatas. Contohnya adalah ketika dua
pihak berunding mengenai pembagian harga, jumlah, atau sumber
daya lain yang terbatas.
4) Negosiasi Integratif
Berbeda dengan negosiasi distributif, di sini fokus pada
penciptaan nilai tambah dan inovasi. Pihak-pihak yang terlibat

4
berusaha mencari solusi yang kreatif dan inovatif yang dapat
memenuhi kebutuhan bersama tanpa harus bersaing langsung.
5) Negosiasi Taktis
Jenis ini menekankan pada strategi dan taktik khusus yang
digunakan dalam proses negosiasi. Pihak-pihak yang terlibat
menggunakan berbagai teknik untuk mencapai tujuan mereka.
6) Negosiasi Non-Competitive
Terjadi ketika pihak-pihak yang terlibat memiliki tujuan yang
sama atau memiliki kepentingan bersama, sehingga proses negosiasi
menjadi lebih kooperatif dan tidak ada persaingan yang signifikan.

c. Pihak Yang Terlibat Dalam Negosiasi


1) Pihak negosiator
Pihak ini berperan sebagai penengah bagi transaksi dan
membantu mencapai kesepakatan yang diinginkan
2) Pihak penjual
Pihak ini mengambil peran sebagai penjual barang atau jasa dan
mencoba menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pihak
membeli
3) Pihak membeli
Pihak ini mengambil peran sebagai membeli barang atau jasa
dan mencoba mencapai harga dan kondisi yang paling cocok untuk
mereka
4) Pihak ketiga
Dalam beberapa kasus, negosiasi melibatkan pihak ketiga yang
disebut sebagai negosiator
Tujuan utama negosiasi adalah untuk mencapai kesepakatan
bersama yang menguntungkan semua pihak yang terlibat,
mengurangi perbedaan porsi dan konflik, serta menyatukan
pendapat semua pihak agar bisa menguntungkan. Proses negosiasi

5
umumnya melibatkan wawancara, persiapan, dan membahas
kesepakatan tentang harga, persyaratan kontrak, jangka waktu, dan
aspek-aspek lain dari perjanjian bisnis

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Negosiasi


a. Kepribadian Dan Gaya Berkomunikasi
Kepribadian merupakan.ciri, karakter, atau sifat yang khas dari
dalam diri seseorang yang berasal dari pembentukan yang di dapat dari
lingkungan sekitar seperti, keluarga, dan juga bawaan seseorang sejak
lahir. Kepribadian merupakan sesuatu yang melekat pada diri manusia
secara menyeluruh dan mempunyai ciri khas yang berbeda dari setiap
individu. Kepribadian tidak bisa dilepas begitu saja seperti melepas
pakaian dari tubuh kemudian memakainya kembali. Kepribadian terus
berkembang dan berubah meskipun ada.sistem yang mengikat berbagai
komponen dari kepribadian, dan kepribadian merupakan lingkup kerja
tubuh dan jiwa yang tak terpisahkan dalam satu kesatuan.
Yadi Purwanto dalam bukunya psikologi kepribadian, mengatakan
bahwa: Kepribadian adalah metode berpikir manusia terhadap realita,
atau merupakan kecenderungan-kecenderungan manusia terhadap
realita. Dan dengan arti yang lain, kepribadian manusia adalah pola
pikir (‘aqliyah) dan pola jiwa (annafsiyah)/naluri nya.(Yadi Purwanto
n.d.) Dalam negosiasi penting bagi seorang negosiator untuk mengetahui
kepribadiannya sendiri maupun lawan negosiasinya, karena pada tahap
gaya berbicara hingga kebiasaan menjadi hal yang penting, pada hal ini
juga dinilai bagaimana cara seseorang berbicara maupun bersikap
terhadap lawan bicaranya.

b. Kultur Dalam Negosiasi


Dalam negosiasi bisnis, kultur mengarah pada bagaimana hukum
dan perilaku pihak-pihak yang berbeda menghadapi satu sama lain.

6
Berikut adalah beberapa aspek penting dalam negosiasi bisnis yang
terkait dengan kultur:
1) Pentingnya negosiasi dalam bisnis
Negosiasi bisnis merupakan tahapan yang sangat penting dalam
kegiatan bisnis, sehingga pencapaian kesepakatan yang tepat menjadi
langkah yang sangat penting
2) Komunikasi bisnis
Komunikasi bisnis yang efektif adalah faktor utama pendukung
keberhasilan pelaku bisnis. Komunikasi ini melibatkan pertukaran
ide-ide, opini, informasi, instruksi, dan sejenisnya melalui simbol
atau tanda, baik secara personal atau nonpersonal
3) Pengaruh kebudayaan
Pengaruh kebudayaan terhadap negosiasi dapat dilihat secara
manajerial maupun riset. Hal-hal ini mencakup perbedaan budaya,
karakteristik kepribadian, dan gaya berkomunikasi antara pihak-
pihak yang berbeda dalam negosiasi
4) Membangun hubungan baik
Negosiasi bisnis juga dapat menjadi peluang untuk membangun
hubungan baik antara pihak-pihak yang berbeda. Hubungan bisnis
yang kuat dapat berdampak positif dalam jangka panjang dan
memungkinkan kolaborasi
5) Menghindari konflik dan risiko hukum
Dalam negosiasi bisnis, penting untuk menghindari konflik dan
risiko hukum yang mungkin terjadi. Memahami strategi dan teknik
negosiasi bisnis yang efektif dapat membantu mencapai kesepakatan
yang saling menguntungkan dan menghindari konflik

c. Kekuatan Dan Keterampilan


Kekuatan dan keterampilan memainkan peran kunci dalam hasil
negosiasi bisnis. Kemampuan komunikasi verbal dan non-verbal,
pengumpulan dan pengaturan fakta, serta informasi yang mendukung

7
posisi, pendapat, atau keinginan dalam negosiasi merupakan faktor
penting dalam mencapai hasil yang sukses Selain itu, kesadaran akan
kekuatan dan kelemahan pribadi dalam negosiasi, serta memiliki cukup
informasi, kegigihan, kesabaran, keberanian, kesepakatan hukum, dan
kemampuan untuk mengambil risiko juga merupakan faktor penentu
keberhasilan dalam negosiasi
Dengan demikian, pemahaman dan penguasaan akan keterampilan
komunikasi dan pengumpulan informasi, serta kesadaran akan kekuatan
dan kelemahan pribadi, dapat secara signifikan memengaruhi hasil dari
suatu negosiasi bisnis.
Memahami berbagai cara yang berbeda di mana kekuasaan dapat
dilatih dengan melihat terlebih dahulu pada sumber kekuatan yang
berbeda. Dalam seminar tentang kekuatan, French dan Raven (1995)
mengidentifikasi lima jenis Factor, yaitu :
1) Kekuatan berbasis pengalaman yang berasal dari keunikan,
informasi lebih dalam mengenai sebuah subjek .
2) Kekuatan berbasis hadiah berasal dari kemampuan memberikan
hadiah terhadap apa yang telah mereka lakukan.
3) Kekuatan berbasis pemaksaan berusmber dari kemampuan
menghukum pihak lain untuk tidak melakukan apa yang tidak
diinginkan.
4) Kekuatan berbasis keabsahan bersumber dari memegang sebuah
kantor atau semacam Lembaga formal dan menggunakan kekuasaan
yang berkaitan dengan kantor tersebut contohnya seorang direktur
atau wakil presiden
5) Kekuatan berbasis penunjukan berasal dari tanggapan atau rasa
kagum terhadap suatu perintah karena alasan kelakuan personal,
integritas dan lain-lain.

8
4. Etika Dalam Negosiasi Bisnis
a. Prinsip Etika Dalam Negosiasi Bisnis
Prinsip etika dalam negosiasi bisnis meliputi kepemimpinan,
integritas, menghormati orang lain, kejujuran, menghormati hukum, dan
tanggung jawab. Selain itu, prinsip kejujuran harus menjadi landasan
dalam setiap interaksi, dan menghindari manipulasi atau pengelabuan
informasi adalah bagian dari etika dalam negosiasi
Salah satu kunci penting dalam negosiasi adalah kemampuan untuk
memperkirakan kekuatan diri sendiri dan lawan negosiasi, sekaligus
memahami cara menggunakan kekuatan tersebut secara etis. Etika bisnis
yang baik juga dapat membantu dalam negosiasi, karena perusahaan
dengan reputasi yang baik akan menarik bisnis lain untuk bernegosiasi
dengannya

b. Dampak sosial dan lingkungan dalam negosiasi bisnis


Dampak sosial dan lingkungan dalam negosiasi bisnis
mempengaruhi hasil negosiasi dan hubungan antara partisi. Beberapa
dampak tersebut meliputi:
1) Pemahaman lintas budaya
Budaya memiliki peran penting terhadap tingkat keberhasilan
dalam melakukan negosiasi bisnis. Pemahaman lintas budaya yang
baik dapat meningkatkan presentase keberhasilan dalam negosiasi
bisnis. Hal ini mencakup pemahaman dan penghargaan budaya yang
berbeda, serta mengurangi hambatan seperti keterbatasan
penguasaan bahasa asing dalam berkomunikasi dan rasa
etnosentrisme
2) Norma-norma budaya
Norma-norma budaya termasuk dalam kebudayaan dan dapat
mempengaruhi negosiasi baik kuat maupun lemah. Norma-norma
budaya yang salah atau bertentangan dengan norma-norma

9
perusahaan dapat menyebabkan konflik dan hambatan dalam proses
negosiasi.

3) Etika bisnis
Etika bisnis meliputi kepemimpinan, integritas, menghormati
orang lain, kejujuran, menghormati hukum, dan tanggung
jawab. Etika yang baik dapat membantu dalam negosiasi, karena
perusahaan dengan reputasi yang baik akan menarik bisnis lain
untuk bernegosiasi dengannya. Selain itu, etika bisnis yang baik
juga dapat mempengaruhi reputasi sekitar 42% konsumen akan
berhenti berlangganan jika mereka tidak setuju dengan perkataan
atau perilaku Perusahaan
4) Keterampilan komunikasi
Kemampuan komunikasi, baik verbal maupun non-verbal,
sangat penting dalam negosiasi bisnis. Keterampilan komunikasi
yang baik dapat membantu menjangkau kesepakatan dan mencapai
kesepakatan pada saat negosiasi
5) Pengaruh lingkungan
Lingkungan bisnis dapat mempengaruhi kesepakatan dan
perilaku partisi dalam negosiasi. Misalnya, lingkungan yang baik
dan nyaman dapat membuat partisi merasa lebih nyaman dan
mengurangi stres, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi hasil
negosiasi

5. Studi Kasus Atau Contoh Negosiasi Bisnis Pada Bidang TI


a. Kasus
Negosiasi Kontrak Aplikasi Jadwal Otomatis

b. Latar Belakang
Start UP Future Innovation merupakan sebuah perusahan yang
dikelola oleh kaum Gen Z dan Milenial yang Dimana pada saat ini

10
Produk berbasis Teknologi dari Perusahaan ini Tengah diminati
dikalangan pemerintah maupun kalangan pengusaha besar. Future
Innovation kini sedang gencar – gencarnya memanfaatkan keterampilan
kaula muda ditengah perkembanga 4.0, kini FI mengeluarkan produk
terbaru mereka yaitu Aplikasi penjadwalan otomatis yang saat ini
Tengah ditawarkan kepada Universitas di NTB.

c. Isu yang Dibahas:


1) Penyusunan Jadwal yang Efisien
Aplikasi kami menggunakan algoritma canggih untuk
menghasilkan jadwal yang optimal, mempertimbangkan preferensi
dosen, ketersediaan ruangan, dan kebutuhan spesifik universitas.
2) Antarmuka Intuitif
Mahasiswa, dosen, dan staf administrasi akan menikmati
antarmuka yang mudah digunakan untuk mengakses dan
memperbarui jadwal dengan cepat dan tanpa hambatan.
3) Notifikasi Real-time
Kami memahami pentingnya perubahan jadwal yang cepat.
Aplikasi kami memberikan notifikasi secara langsung untuk
memastikan semua pihak terkait selalu mendapatkan informasi
terkini.
4) Fleksibilitas dan Adaptabilitas
Kami siap untuk bekerja sama dengan tim Universitas
Bumigora untuk menyesuaikan aplikasi kami sesuai dengan
kebutuhan khusus, memastikan solusi yang optimal bagi lingkungan
akademik mereka.
5) Pengaturan Kontrak
Detail keamanan, tingkat layanan, dukungan teknis, dan klausul
lainnya dibahas secara mendalam dalam kontrak. Perundingan
mengenai jaminan kualitas layanan dan batasan tanggung jawab
dilakukan.

11
6) Kesepakatan Akhir
Setelah serangkaian negosiasi, kesepakatan akhir dicapai di
mana kedua belah pihak merasa puas dengan persyaratan, harga, dan
jaminan yang disepakati.

d. Hasil
Start Up Future Innovation dan Universitas mencapai kesepakatan
jangka panjang yang saling menguntungkan. Universitas mendapatkan
solusi penjadwalan yang sesuai dengan kebutuhan mereka sekaligus
memperoleh tingkat keamanan dan dukungan yang diinginkan. Future
Innovation juga mendapatkan kontrak jangka panjang dengan klien
besar yang dapat meningkatkan reputasi mereka di industri.

B. Penerapan Komunikasi Kepegawaian


1. Definisi Komunikasi Kepegawain
Komunikasi kepegawaian adalah interaksi atau komunikasi yang
terjadi antara bawahan, atasan, dan anggota-anggota lainnya dalam suatu
organisasi. Komunikasi ini melibatkan persepsinya dan merupakan sarana
penting yang digunakan para pegawai untuk bicarakan, menerima,
menafsirkan, dan bertindak atas suatu perintah

2. Jenis Komunikasi Kepegawaian Dilingkungan Kerja


a. Komunikasi Internal
Komunikasi ini melibatkan pertukaran informasi, ide, pendapat, dan
perasaan yang berkaitan dengan peristiwa pribadi, organisasi, dan
lingkungan kerja

12
b. Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal melibatkan interaksi dengan pelanggan,
pemangku kepentingan, dan pihak lain yang terlibat dengan Perusahaan

c. Komunikasi Formal dan Informal


Komunikasi formal melibatkan komunikasi yang berupa berbasis
tulisan, catatan, dan kerangka kerja, serta mengikuti prosedur dan norma
yang ditetapkan

d. Komunikasi informal melibatkan interaksi yang lebih langsung,


personal, dan familiar antara anggota tim, pemimpin, dan pegawai
lainnya

Adapun bentuk lain dari komunikasi kepegawaian dilingkungan kerja


sebagai berikut :

a. Komunikasi Verbal: Meliputi berbicara dan mendengarkan. Ini dapat


berupa percakapan tatap muka, panggilan telepon, dan konferensi video
b. Komunikasi Tertulis: Meliputi email, pesan instan, laporan, dan
dokumen resmi lainnya
c. Komunikasi Nonverbal: Meliputi bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan
nada suara
d. Komunikasi Visual: Meliputi presentasi, grafik, dan gambar

3. Strategi Komunikasi Kepegawaian Yang Efektif


Strategi komunikasi yang efektif dalam kepegawaian melibatkan
beberapa aspek penting, seperti keterbukaan, transparansi, kemampuan
mendengarkan, dan penggunaan alat komunikasi yang tepat. Berikut adalah
beberapa strategi komunikasi yang dapat diadopsi dalam konteks
kepegawaian:
1) Keterbukaan dan Transparansi

13
Dalam komunikasi yang efektif, penting untuk menyampaikan
informasi dengan jelas dan terbuka. Transparansi dalam komunikasi
membantu membangun kepercayaan dan kebijaksanaan pada penerima
pesan
2) Kemampuan Mendengarkan
Mendengarkan merupakan salah satu kunci dalam komunikasi
yang efektif. Dengan baik memperhatikan pesan yang diberikan oleh
penerima, kita dapat memberikan respon yang sesuai dan membantu
menciptakan dialog yang konstruktif
3) Penggunaan Alat Komunikasi
Memilih alat komunikasi yang sesuai untuk situasi dan audiens.
Alat komunikasi yang tepat dapat membantu menjangkau pesan secara
efektif dan memudahkan penerima pesan untuk memahami informasi
yang diberikan.

Beberapa contoh strategi komunikasi yang berhasil dalam berbagai


konteks meliputi:

1) Dalam organisasi, strategi komunikasi yang efektif memastikan bahwa


komunikasi mengerti dengan informasi yang diterima, membina
penerimaan pesan, menimbulkan tindakan yang dimotivasikan, dan
memberikan penghargaan bagi pegawai yang berprestasi
2) Dalam pendidikan dan pelatihan, strategi komunikasi yang baik
memungkinkan para pemimpin untuk mengkomunikasikan dengan jelas
dan efektif dengan guru dan siswa. Hal ini membantu meningkatkan
kebahagiaan tim, kolaborasi, dan kepercayaan
3) Dalam tempat kerja, komunikasi yang efektif membantu menghadapi
konflik dan menciptakan suasana kerja yang lebih baik

14
4. Kebijakan Komunikasi Organisasi
Kebijakan komunikasi kepegawaian dalam organisasi meliputi
beberapa aspek penting, seperti pedoman komunikasi dan komunikasi
krisis. Berikut adalah beberapa informasi yang dapat membantu dalam
memahami kebijakan komunikasi kepegawaian dalam organisasi:
a. Pedoman Komunikasi
Pedoman komunikasi merupakan panduan yang digunakan untuk
memastikan bahwa komunikasi dalam organisasi dilakukan dengan cara
yang efektif dan efisien. Pedoman ini dapat mencakup berbagai hal,
seperti cara menyampaikan pesan, alat komunikasi yang digunakan, dan
cara menangani konflik

b. Komunikasi Krisis
Komunikasi krisis merupakan strategi komunikasi yang digunakan
untuk mengatasi situasi darurat atau krisis dalam organisasi. Tujuan dari
komunikasi krisis adalah untuk memberikan informasi yang akurat dan
tepat waktu kepada penerima pesan, serta membantu mengurangi
dampak negatif dari krisis tersebut

5. Budaya Organisasi Dan Komunikasi Kepegawaian


Budaya organisasi merupakan bagaimana pemimpin cenderung,
memupuk, atau mengurus bisnis, pemangku kepentingan, dan
karyawannya. Budaya organisasi mempengaruhi cara kerja serta kinerja
karyawan. Beberapa tipe budaya organisasi yang dikemukakan meliputi :
a. Budaya Adhokrasi : Budaya yang menciptakan kewirausahaan yang
dinamis.
b. Budaya Klan : Budaya kolaborasi yang ramah dan berorientasi pada
orang.
c. Budaya Hierarki : Budaya kontrol yang berorientasi pada proses dan
terstruktur.

15
d. Budaya Pasar : Budaya bersaing yang berorientasi pada hasil dan
kompetitif.

Peran budaya organisasi dalam komunikasi kepegawaian meliputi


diversitas dan inklusivitas. Diversitas dan inklusivitas merupakan kumpulan
perbedaan dan persamaan yang mencakup karakteristik individu dan
organisasi, nilai, keyakinan, pengalaman, latar belakang, dan perilaku
Manajemen diversitas dalam organisasi melibatkan pengelolaan yang
mampu mengelola keragaman budaya dan membuat sinergi antara
organisasi dan kondisi global work, Manajemen ini juga dapat
memaksimalkan potensi tenaga kerjanya guna mencapai tujuan-tujuan
organisasi

Beberapa cara untuk mengembangkan diversitas dan inklusivitas dalam


organisasi meliputi :

a. Memperlihatkan peluang yang relevan: Menciptakan kesadaran aktual


mengenai berbagai jenis diversitas di dalam dan di kesetaraan, dan
inklusi bisa berperan untuk individu, tim, dan organisasi secara
keseluruhan.
b. Mengartikulasikan perspektif individu dan kolektif: Para pemimpin
harus mengartikulasikan perspektif individu dan kolektif mereka untuk
menetapkan arah, menciptakan keselarasan, dan menghasilkan
komitmen terhadap DEI (Diversity, Equity, & Inclusion) dalam
organisasi.

6. Studi kasus atau contoh komunikasi kepegawain dibidang TI


a. Studi Kasus Start Up Future Innovation
Future Innovation adalah perusahaan teknologi yang berkembang
pesat yang fokus pada pengembangan perangkat lunak dan solusi TI
inovatif. Perusahaan ini memiliki lebih dari 300 karyawan yang tersebar
di beberapa lokasi di seluruh dunia.

16
b. Tantangan Komunikasi Kepegawaian dalam FI
1) Kesulitan dalam Penyampaian Informasi
Teknis Karyawan yang bukan berasal dari latar belakang teknis
sering kesulitan memahami informasi yang berkaitan dengan
pengembangan produk TI. Hal ini menyebabkan kesenjangan
pemahaman dan komunikasi yang kurang efektif antara tim teknis
dan non-teknis.
2) Koordinasi antara Tim dan Lokasi yang Berbeda
Dengan kehadiran karyawan di berbagai lokasi, termasuk tim
pengembangan yang bekerja secara remote, koordinasi dan
komunikasi antar-tim seringkali menjadi tantangan. Waktu yang
berbeda, perbedaan budaya kerja, dan hambatan teknis
mempengaruhi efektivitas komunikasi.

c. Solusi yang Diterapkan


1) Penggunaan Platform Kolaborasi dan Komunikasi
FI memutuskan untuk mengadopsi platform kolaborasi terintegrasi
yang memungkinkan berbagi informasi, diskusi, dan kolaborasi
secara real-time. Mereka menggunakan Slack untuk obrolan tim, Jira
untuk manajemen proyek, dan Zoom untuk rapat jarak jauh.
2) Pelatihan dan Materi Edukasi Internal
3) FI meluncurkan program pelatihan internal yang disesuaikan untuk
menjelaskan konsep teknis secara lebih sederhana kepada tim non-
teknis. Ini membantu memperbaiki pemahaman umum tentang
produk dan teknologi yang dikembangkan.
4) Penyelarasan Jadwal dan Penggunaan Tools Waktu Nyata
Penggunaan kalender bersama dan alat manajemen waktu
memungkinkan tim dari lokasi yang berbeda untuk menyesuaikan
jadwal dan bekerja secara lebih terkoordinasi.

17
d. Pengaruh Solusi Terhadap Perusahaan
Dengan menerapkan solusi-solusi tersebut, FI mengalami
peningkatan yang signifikan dalam komunikasi antara tim, terutama
antara tim teknis dan non-teknis. Pemahaman yang lebih baik tentang
produk dan tujuan perusahaan membantu dalam mengurangi
kesenjangan komunikasi. Ini juga menghasilkan peningkatan
produktivitas karena koordinasi yang lebih baik antar tim.

e. Kesimpulan
Komunikasi yang efektif dalam kepegawaian TI menjadi kunci bagi
FI untuk memastikan pengembangan produk yang sukses, kerjasama
tim yang baik, dan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Negosiasi bisnis yang sukses tidak hanya memerlukan strategi yang tepat,
tetapi juga keterampilan komunikasi kepegawaian yang efektif. Komunikasi
ini menjadi pondasi untuk membangun pemahaman yang kuat di antara pihak
yang terlibat dalam proses negosiasi. Integrasi yang baik dari komunikasi
kepegawaian menghasilkan peningkatan kesepahaman, membangun hubungan
kerjasama, dan memfasilitasi penyelesaian konflik.
Organisasi perlu fokus pada pengembangan keterampilan komunikasi yang
lebih dalam untuk menggabungkan strategi negosiasi yang kuat dengan
penerapan komunikasi kepegawaian yang efektif, menjadi kunci kesuksesan
dalam mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan serta membangun
hubungan yang berkelanjutan di dunia bisnis yang kompetitif.

19
DAFTAR PUSTAKA
Dolphina, E., B, A. M., Kalsum, E. U., Malihah, L., & Iswanto, I. (2023). Analisis

Bibliometrik Kepemimpinan Inklusif dan Diversitas: Menilai Dampaknya

pada Efektivitas Organisasi dan Inovasi. Jurnal Bisnis Dan Manajemen

West Science, 2(03), 272–282. https://doi.org/10.58812/jbmws.v2i03.577

Fahmi, R. F. (2022). Strategi Komunikasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia dalam Digitalisasi Pelayanan Kenaikan Pangkat

Pegawai Negeri Sipil. Jurnal Peurawi, 5(1), 63.

https://doi.org/10.22373/jp.v5i1.12733

KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI BISNIS. (n.d.). Google Books.

https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=vN_gEAAAQBAJ&oi=f

nd&pg=PA46&dq=%22negosiasi+dalam+bisnis%22&ots=LtpVjN1xih&s

ig=hTn9u1_9NT-

gtZ2Bvg0OdJQ3Im8&redir_esc=y#v=onepage&q=%22negosiasi%20dala

m%20bisnis%22&f=false

Kurniawan, A. (2016). Kekuatan negosiasi. Universitassemarang.

https://www.academia.edu/20215254/Kekuatan_Negosiasi

MyRobin, T. (2023, July 6). Kenali 4 Jenis Komunikasi dan Cara Menguasainya!

| MyRobin. MyRobin. https://myrobin.id/untuk-pekerja/4-jenis-

komunikasi/

Negosiasi: Pengertian, Ciri-Ciri, Tahapan, Jenis & Strategi. (2023, October 27).

https://www.ocbc.id/id/article/2023/10/27/negosiasi-adalah

20
Pasca, G. (n.d.). 5 Tahapan negosiasi. Scribd.

https://www.scribd.com/document/373830608/5-Tahapan-negosiasi

Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011. (2012, November 26).

[Slide show]. PDF. https://www.slideshare.net/malindalinda/salinan-

pedoman-umum-komunikasi-organisasi-282011

Tivendo, M. (n.d.). Tugas Komunikasi Kepegawaian Elang Ghani Arrasy

(19134027). Scribd. https://www.scribd.com/document/481282692/Tugas-

Komunikasi-Kepegawaian-Elang-Ghani-Arrasy-19134027

Vias, M., Rahman, A., Haji, M., & Rahman, M. V. A. (2022). KARAKTERISTIK

KEPRIBADIAN SEBAGAI DASAR NEGOSIASI. ResearchGate.

https://www.researchgate.net/publication/361373565_KARAKTERISTIK

_KEPRIBADIAN_SEBAGAI_DASAR_NEGOSIASI

21

Anda mungkin juga menyukai