Anda di halaman 1dari 8

Psikologi dalam praktik kebidanan resume seminar

Masalah kesehatan pada perinatal dan pencegahan serta


penanganannya
Dosen pengampu: eniyati, s.st., m.h

Disusun oleh :
Nama: Annisa Al fitri

NPM: 212207006

Program studi s1 kebidanan fakultas kesehatan


Universitas jenderal achmad yani yogyakarta 2023
ANTENATAL
Antenatal care (anc) adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional untuk ibu
selama masa kehamilannya yang dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal
yang ditetapkan. Kunjungan ibu hamil ke pelayanan kesehatan dianjurkan yaitu 2 kali
pada trimester 1, 1 kali pada trimester ii dan minimal 3 kali pada trimester iii (kemenkes,
2020). Ibu hamil wajib melakukan pemeriksaan kehamilan pada pelayanan antenatal care
untuk memastikan kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan.

Pelayanan antenatal care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional
(dokter spesialis kandungan dan kebidanan, perawat dan bidan) kepada ibu hamil yang
mengikuti pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan berfokus pada kegiatan
promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif). Antenatal care adalah metode
pendeteksian yang melibatkan pemeriksaan kehamilan sedini mungkin, sehingga jika
terdapat adanya kemungkinan ketidaknormalan pada janin dan petugas kesehatan yang
menangani dapat segera mengambil tindakan.
 Tanda bahaya:
1. Perdarahan pervaginam
2. Keguguran (abortus)
3. Pre eklampsi dan aklampsi
4. Bengkak pada muka dan tangan
5. Nyeri abdomen yang hebat
6. Bayi kurang bergerak
7. Hiperemesis gravidarum
8. Selaput kelopak mata pucat
9. Ketuban pecah dini

 Upaya pencegahan:
Upaya pencegahan serta deteksi dini terhadap risiko tinggi terhadap kehamilan bisa
dilakukan dengan pelayanan antenatal. Standar pelayanan antenatal yang meliputi 5t yaitu
timbang berat badan, ukut tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi tetanus
toxoid,ukur tinggi fundus uteri dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa
kehamilan.
Trimester i: ibu memeriksakan kehamilan minimal 1 kali pada 3 bulan pertama usia
kehamilan dengan mendapatkan pelayanan 5t (timbang berat badan, mengukur tekanan
darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi tt, dan pemberian tablet zat
besi) disebut juga k1 (kunjungan pertama ibu hamil).
Trimester ii: ibu memeriksakan kehamilan minimal 1 kali pada umur kehamilan 4-6
bulan dengan mendapatkan pelayanan 5t(timbang berat badan, mengukur tekanan darah,
Mengukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi tt, dan pemberian tablet zat besi)
Trimseter iii:* ibu memeriksakan kehamilannya minimal 2 kali pada umur kehamilan 7 9
bulan dengan mendapatkan pelayanan 5t (timbang berat badan, mengukur tekanan dara
Mengukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi tt, dan pemberian tablet zat besi),
disebut juga k4 (kunjungan ibu hamil ke empat).
 Upaya penanganan:
Melakukan identifikasi kecemasan antenatal pada setiap kunjungan pemeriksaan
kehamilan agar dapat merencanakan asuhan kebidanan yang tepat serta mengembangkan
intervensi dengan memperhatikan kesehatan mental ibu yang terintegrasi dalam asuhan
kebidanan secara holistik.

INTRANATAL
Intranatal adalah proses asuhan kebidanan yang di mulai dengan adanya kontraksi uterus
yang menyebabkan terjadinya dilatasi progresif dari serviks, kelahiran bayi, kelahiran
plasenta, dan proses tersebut merupakan proses alamiah. Intranatal care merupakan
asuhan kebidanan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang aman yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan kompeten, yaitu dokter sepesialis kebidanan, dokter
umum dan bidan (rahmawati, 2012).
 Tahapan proses persalinan:
1. Kala i: merupakan periode munculnya kontraksi yang teratur sampai pembukaan
mulut rahim lengkap (10 cm), fase kala i persalinan dipartisi menjadi dua periode
yaitu pertama, fase laten merupakan cara perubahan mulut rahim menjadi lebih tipis
dan mulai membuka dari 0 – 3 cm. Kedua, periode aktif yaitu mulut rahim menjadi
semakin menipis dan dengan semakin sering terjadi kontraksi, maka pembukaan
mulut rahim akan lebih cepat (4–10 cm). Kecepatan pembukaan mulut rahim pada
keadaan normal tidak kurang dari 1 cm per jam.
2. Kala ii: dimulai dengan pembukaanmulut rahim lengkap (10 cm), kontraksi akan
memberikan dorongan kepada bayi untuk keluar. Ibu akan reflek meneran ketika
kontraksi berlangsung untuk mengeluarkan bayinya. Proses ini bisaanya berlangsung
2 jam pada primigravida dan 1 jam pada
Multigravida, kala ii berkahir dengan kelahiran bayi.
3. Kala iii: dimulai sejak lahir nya bayi hingga lahirnya plasenta, sebagian besar
berlangsung kurang dari 30 menit.
4. Kala iv: dimulai sejak lahirnya plasenta hingga dua jam sesudahnya
Periode intranatal merupakan masa selama terjadinya proses kelahiran, dimana pada
periode ini masalah pada bayi dapat disebabkan oleh adanya perlukaan pada saat lahir.
Infeksi pada periode ini terjadi karena kuman menulari janin dengan cara kontak
langsung dengan daerah-daerah yang sudah dicemari kuman.
 Pencegahan:
• Konsultasi kesehatan anda termasuk general check up pada dokter sebelum hamil untuk
mengetahui potensi penyakit degeneratif, kemungkinan infeksi seperti toksoplasma,
sitomegalovirus, herpes, dsb.
• Bila menderita suatu penyakit kronis atau infeksi, obati terlebih dahulu sampai sembuh
atau kondisi stabil, seperti penyakit jantung, hipertensi, malaria, toksoplasma,
sitomegalovirus, rubella, dll.
• Konsumsi suplemen termasuk asam folat sebelum hamil (lebih kurang 2-3 bulan
sebelumnya) dan selama kehamilan.
• Melakukan penapisan kecacatan sesuai jadwal (lihat diagram).
• Pemeriksaan kehamilan dengan mutu yang baik secara kuantitas dan kualitas.
• Hindari makanan dan cara hidup yang tidak sehat, termasuk konsumsi makanan dengan
pengawet dan pewarna, merokok, minuman keras, obat-obatan terlarang, dsb.
• Waspada terhadap paparan limbah dari lingkungan termasuk makanan dan air minum.
 Persiapan bidan:
o Mempersiapkan diri sebaik-baiknya terutama dari segi kompetensi, sehingga dapat
memberikan pelayanan persalinan yang bersih dan aman serta tahu saat yang dapat untuk
merujuk kasus-kasus kegawatdaaruratan.
o Menilai secara tepat bahwa persalinan sudah dimulai, kemudianmemberikan asuhan dan
pemantauan yang memadai dengan memperhatikan kebutuhan ibu selama proses
persalinan.
o Mempersiapkan ruangan yang hangat dan bersih serta nyaman untuk persalinan dan
kelahiran bayi.
o Persiapan perlengkapan, bahan-bahan dan obat-obatan yang diperlukan dan pastikan
kelengkapan jenis dan jumlah bahan- bahan yang diperlukan serta dalam keadaan siap
pakai pada setiap persalinan dan kelahiran bayi
o Mempersiapkan persiapan rujukan bersama ibu dan keluarganya.
o Memberikan asuhan sayang ibu, seperti memberi dukungan emosional, membantu
pengaturan posisi ibu, memberikan cairan dan nutrisi, memberikan keleluasan untuk
menggunakan kamar mandi secara teratur,serta melakukan pertolongan persalinan yang
bersih dan aman dengan teknik pencegahan infeksi.

POSTNATAL
Postnatal (postpartum) atau yang dikenal dengan sebutan masa nifas atau puerperium
adalah masa setelah melahirkan yang dimulai sejak 1 jam sesudah lahirnya plasenta
sampai dengan 6 minggu dimana organ-organ reproduksi ibu
Kembali ke keadaan normal sebelum hamil (aspiani, 2017). Bagian-bagian yang perlu
diperhatikan saat masa postnatal adalah suhu, lochea, payudara, traktus urinarius, sistem
kardiovaskuler termasuk kondisi kejiwaan ibu setelah persalinan yang harus dipantau
agar tidak menyebabkan kematian ibu postpartum.

Masalah kesehatan yang kerap terjadi:


a) Impostpartum bluesut, hampir 75 persen wanita mengalami apa yang dikenal dengan
sebutan postpartum blues, yakni semacam perubahan suasana hati, depresi, kelesuan,
lekas marah, frustrasi, insomnia, menangis, dan gejala tertentu lainnya. Hal ini
sebenarnya adalah sebuah kewajaran, yang mana disebabkan oleh hormon dan fluktuas.
b) Perubahan payudara, payudara akan membesar dan sering merasakan sakit atau nyeri.
Hanya saja ini kebanyakan dialami oleh ibu-ibu baru. Puting menjadi sangat sensitif dan
terkadang butuh waktu lama untuk membiasakan diri menyusui sang bayi.
c) Organ kewanitaan mengering, kondisi kering pada vagina juga dapat terjadi pada wanita
setelah melahirkan. Fluktuasi hormonal dan menyusui juga bisa menjadi alasan di balik
kondisi keringnya vagina.
d) Perdarahan, pendarahan juga dapat terjadi bersama dengan gumpalan. Hal ini bisa
berlangsung selama beberapa minggu dan mungkin secara bertahap berhenti sendiri.
Mirip dengan pendarahan saat menstruasi, namun ini bukan menstruasi.
e) Sembelit, masalah pada sistem pencernaan juga bisa terjadi pasca melahirkan. Sembelit
bisa terjadi karena sistem pencernaan dapat melambat selama fase itu. Obat-obatan yang
dikonsumsi pasca melahirkan juga terkadang mempengaruhi pencernaan.
f) Rasa sakit dibeberapa bagian tubuh, beberapa wanita juga mungkin mengalami rasa sakit
di bagian pribadi mereka, perut, dan bahkan tulang rusuk. Ketika rahim secara bertahap
kembali ke ukuran normal, hal tersebut dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa,
bahkan pulih dari operasi caesar bisa lebih menyakitkan.

 Pencegahan:
Pada ibu dapat dicegah dengan beberapa intervensi salah satunya intervensi untuk
penyesuaian ibu dalam menghadapi pasca melahirkan yaitu intervensi psikososial dengan
kelas antenatal yang dimulai sejak kehamilan. Topik yang dapat dibahas dalam kelas
antenatal di antaranya diskusi tentang pengenalan depresi pasca melahirkan, tantangan
menjadi ibu, pendidikan tentang perawatan diri, dukungan sosial dan ketrampilan dalam
memecahkan masalah selama pasca persalinan (werner et al., 2016).
 Faktor yang mempengaruhi:
1. Pengetahuan ibu merupakan salah satu faktor yang terpenting dan berpengaruh pada
perkembangan anak. Apabila ibu mempunyai pengetahuan yang kurang tentang
mengasuh anak maka bisa berdampak kurang baik bagi anaknya kelak, tetapi sebaliknya
jika ibu pengetahuannya banyak atau mengerti tentang cara mengasuh anak yang sesuai
dengan psikologi maka pertumbuhan dan perkembangan anaknya kelak akan baik.
2. Gizi, untuk tumbuh kembangnya anak sangat memerlukan makanan yang bergizi yang
banyak mengandung vitamin, zat besi, karbohidrat, protein dll. Semua itu harus di
berikan dalam porsi yang cukup apabila kebutuhan gizinya kurang maka akan
menghambat tumbuh kembang si anak tersebut.
3. Budaya lingkungan, dalam hal ini masyarakat juga berpengaruh dalam tumbuh kembang
anak, oleh karena itu orang tua harus bener-bener memperhatikan pola hidup lingkunagn
sekitaar agar anak tetap berada pola hidup yang sehat.
4. Status sosial dan ekonomi, status sosial ekonomi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan anak, bila status ekonomi dalam keluarganya tinggi maka kebutuhan
si anak bisa cukup terpenuhi tetapi apabila status ekonomi keluarganya rendah maka
kebutuhan si anak belum bisa di katakana cukup.
5. Lingkungan fisik, keadaan lingkungan yang kurang baik atau kurang sehat seperti
kurangnya sinar matahari, kurangnya kebersihan, populasi udara yang terkena asap itu
semua akan berdampak pada anak.
 Perode post natal:
1. Periode 1
Puerperium dini, merupakan masa pemulihan, pada fase ini ibu sudah diijinkan untuk
berdiri dan berjalan jalan.
1. Perode 2
Puerperium intermedial, fase ini merupakan masa pemulihan dari alat-alat genitalia yang
lamanya sekitar 6-8 minggu.
2. Perode 3
Remote puerperium, pada fase ini merupakan masa yang dibutuhkan untuk pulih
sempurna terutama bagi ibu yang mempunya komplikasi selama hamil atau persalinan.
Waktu yang dibutuhkan untuk pulih sempurna bisa berlangsung lama.

Tanya jawab

1. Bagaimana menurut kelompok anda terkait dampak dari ibu hamil jika tidak
melakukan anc secara komprehensif?

 Menurut pusdiknakes, dampak dari tidak melakukan anc pada ibu hamil yaitu
ibu hamil akan kurang mendapat informasi tentang cara perawatan kehamilan
yang benar. Selain itu, tidak terdeteksinya tanda bahaya kehamilan secara dini,
seperti anemia kehamilan yang dapat menyebabkan perdarahan saat
persalinan.

2. Apa dampak apabila ibu hamil tidak melakukan anc?

 Kurangnya kunjungan anc ini bisa menyebabkan bahaya bagi ibu maupun
janin seperti terjadinya perdarahan sat masa kehamilan karena tidak
terdeteksinya tanda bahaya. Berbagai penelitian terkait anc menyatakan bahwa
keberhasilan anc lebih berarti dapat menyelamatkan nyawa atau menurunkan
aki.
 Dampak tidak patuh kunjungan anc
Akibat dari ketidakpatuhan dalam melakukan kunjungan anc, maka akan
mengakibatkan:
a. Ibu hamil kurang atau tidak mengetahui tentang cara perawatanselama
hamil yang benar.
b. Bahaya kehamilan secara dini tidak terdeteksi.
c. Anemia pada saat kehamilan yang dapat menyebabkan perdarahan tidak
terdeteksi.
d. Kelainan bentuk panggul, kelainan pada tulang belakang atau kehamilan
ganda yang dapat menyebabkan sulitnya persalinan secara normal tidak
terdeteksi.
e. Komplikasi atau penyakit penyerta selama masa kehamilan seperti
penyakit kronis yaitu penyakit jantung, paru-paru dan penyakit genetik
seperti diabetes, hipertensi, atau cacat kongenital, preeklamsia tidak dapat
terdeteksi (depkes, 2002).

3. Bagaimana cara mengatasi komplikasi yang sering terjadi pada saat kehamilan
dengan asuhan yang bidan berikan sesuai dengan anc yangtelah ditetapkan ?

 Tidak semua komplikasi kehamilan bisa dicegah, namun ada beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk mengurangi risikonya, antara lain:
a. Bicarakan pada bidan ketika berencana hamil agar bidan bisa membantu kamu
mempersiapkan diri. Beritahu bidan bila kamu memiliki kondisi medis
tertentu.
b. Konsumsi makanan sehat dengan memperbanyak buah-buahan, sayuran,
protein tanpa lemak, dan serat.
c. Minum vitamin prenatal setiap hari.
d. Berhenti merokok, sekaligus hindari minuman beralkohol dan obat-obatan
terlarang.
e. Mengelola stres dengan baik.

4. Jika seorang ibu hamil sulit untuk mengkonsumsi tablet fe bagaimana peran bidan/apa
yang dilakukan oleh bidan untuk menangani ibu hamil tersebut agar bisa
mengkonsumsi tablet fe yg bermanfaat terhadap ibu hamil serta janin yang ada di
dalam kandungannya

 Memberikan penyuluhan dan informasi kepada ibu hamil bahwa fe sangat penting
karena dapat
 Menambah asupan nutrisi pada janin
 Mencegah anemia defisiensi zat besi
 Mencegah pendarahan saat masa persalinan
 Menurunkan risiko kematian pada ibu karena pendarahan pada saat persalinan

Anda mungkin juga menyukai