OLEH:
171111066
KUPANG
2021
1. Konsep Ante Natal Care
a) Pengertian Antenatal Care
Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan oleh ibu hamil secara berkala
untuk menjaga ksehatan ibu dan bayi. Pelayanan ini meliputi pemeriksaan
kehamilan, upaya koreksi terhadap penyimpangan dan intervensi dasar yang
dilakukan (Manuaba, 2010). Kunjungan Antenatal Care adalah
kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak dirinya
hamil untuk menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan
nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat, memantau kemungkinan
adanya resiko-resiko kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan yang
optimal terhadap kehamilan (Bobak, 2005). Pelayanan Antenatal adalah
pelayanan kesehatan oleh tenaga professional (Dokter spesialis kandungan,
Dokter umum, Bidan, Perawat) untuk ibu selama masa kehamilanya.
b) Tujuan kunjungan Antenatal Care :
1) Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi
dengan memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan proses
kelahiran.
2) Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medis bedah ataupun
obstetrik selama kehamilan.
3) Mengembangkan persiapan persalinan serta rencana kesiagaan
menghadap komplikasi.
4) Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses.
5) Menjalankan puerpurium normal, dan merawat anak secara fisik,
Psikologi dan sosial (Manuaba, 2010).
c) Manfaat Antenatal Care
Dapat ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai kehamilan secara dini,
Sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah- langkah dalam
pertolongan persalinanya (Manuaba, 2010).
d) Jadwal pemeriksaan Antenatal Care
1) Trimester I dan II
a. Setiap bulan sekali
b. Diambil data tentang laboratorium
c. Pemeriksaan ultrasonagrafi
d. Nasehat tentang diet empat sehat lima sempurna, tambahan
protein 0,5 g/kg BB (satu telur/hari).
e. Rencana untuk pengobatan penyakitnya, menghindari
terjadinya komplikasi kehamilan, dan imunisasi tetanus I
2) Trimester III
a. Setiap dua minggu sekali sampai ada tanda kelahiran
b. Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan
c. Diet empat sehat lima sempurna
d. Pemeriksaan ultrasonografi
e. Imunisasi tetanus II
f. Observasi adanya penyakit yang menyertai kehamilan,
kompikasi hamil trimester ketiga
g. Rencana pengobatan
h. Nasehat tentang tanda inpartu, kemana harus datang untuk
melahirkan (Manuaba, 2010).
e) Langkah-langkah dalam perawatan kehamilan atau Antenatal Care
Pelayanan antenatal dalam penerapan operasionalnya dikenal dengan standar
minimal “10 T” yang terdiri dari :
1) Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan
Pengukuran tinggi badan cukup satu kali waktu kunjungan pertama.
Bila tinggi badan < 145 cm, maka factor resiko panggul sempit,
kemungkinan sulit melahirkan secara normal. Sedangkan
penimbangan berat Berat Badan setiap kali periksa. Sejak bulan ke-4
pertambahan berat badan paling sedikit 1kg/bulan (Buku KIA 2016).
2) Pengukuran Tekanan Darah
Tekanan darah normal 120/80 mmhg. Bila tekanan darah lebih besar
atau sama dengan 140/90 mmhg ada factor resiko hipertensi (Tekanan
darah Tinggi) dalam kehamilan (Buku KIA 2016).
3) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
Bila < kurang dari 23,5 cm menunjukan ibu hamil menunjukan ibu
hamil Kurang Energi Kronis ((ibu hamil KEK) dan beresiko
melahirkan bayi Berat Badan Rendah (BBLR) (Buku KIA 2016).
4) Pengukuran Tinggi Rahim
Pengukuran tinggi rahim berguna untuk melihat pertumbuhan janin
apakah sesuai dengan usia kehamilan (Buku KIA 2016).
5) Penentuan Letak Janin (Presentase janin) dan perhitungan Denyut
Jantung Janin.
Apabila Trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala
belum masuk panggul, kemungkinan ada kelainan letak atau ada
masalah lain. Bila denyut jantung kurang dari 120 kali/menit
menujukan ada tanda GAWAT JANIN, SEGERA RUJUK (Buku KIA
2016).
6) Penentuan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
Penentuan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) oleh petugas untuk
selanjutnya bilamana diperlukan mendapatkan suntikan Tetanus
Toksoid sesuai anjuran petugas kesehatan untuk mencegah Tetanus
pada Ibu dan Bayi (Buku KIA 2016).
Tabel rentang waktu pemberian imunisasi TT dari lama
perlindungannya.
2. Kehamilan
a) Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah suatu keadaan istimewa bagi seseorang wanita sebagai
calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik yang
mempengaruhi kehidupanya (Manuaba, 2010).
b) Masa Kehamilan
Masa kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (9 bulan 7 hari, atau 40
minggu) dihitung dari hasil pertama haid terakhir. Masa kehamilan
dibagi dalam 3 triwulan yaitu :
1) Triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (pertambahan
berat badan sangat lambat yakni sekitar 1,5 kg).
2) Triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan penambahan berat
badan 4 ons per minggu)
3) Triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (penambahan berat
badan keseluruhan 12 kg) (Manuaba, 2010).
c) Tanda dan Gejala kehamilan
Tanda dan gejala kehamilan (Manuaba 2010) dibagi menjadi 3 bagian,yaitu:
1) Tanda tidak pasti hamil
a. Amenore (tidak haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak
haid lagi. Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid
terakhir supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran
tanggal persalinan akan menjadi lebih mudah, dengan memakai
rumus Neagele rumus ini terutama berlaku untuk wanita
dengan siklus 28 hari sehingga ovulasi terjadi pada hari ke 14.
Caranya yaitu tanggal hari pertama mestruasi terakhir ditambah
7 dan bulan dikurangi 3.
b. Mual dan muntah
Bisa terjadi pada bulan - bulan pertama kehamilan hingga akhir
triwulan pertama. Sering terjadi pada pagi hari disebut morning
sickness.
c. Mengidam (ingin makan khusus)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, Akan tetapi
menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
d. Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat.
Biasanya hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
e. Anoreksia (tidak ada selera makan)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, Tetapi
setelah itu nafsu makan timbul lagi.
f. Mamae menjadi tegang dan membesar
Keadaan ini disebabkan pengaruh hormone estrogen dan
progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
g. Miksi sering
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih
tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan
hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan,
gelaja ini kembali karena kandung kemih ditekan oleh kepala
janin.
h. Konstipasi atau obstipasi
Ini terjadi karena tonus usus menurun yang disebabkan oleh
pengaruh hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan
untuk buang air besar.
i. Pigmentasi (perubahan warna kulit)
Pada areola mamae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna
lebih tegas, melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut
bagian bawah.
j. Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggiva (egusi berdarah). Sering
terjadi pada triwulan pertama.
k. Varises (pemekaran vena-vena)
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena. Penambahan pembuluh
darah ini terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki dan betis dan
payudara.
d) Tanda kemungkinan hamil (Manuaba 2010).
1) Perut membesar
Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan mulai
pembesaran perut.
2) Uterus membesar
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim.
Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan
bentuknya makin lama makin bundar.
3) Tanda hegar
Konsitensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama
daerah hismus. Pada minggu-minggu pertama hismus uteri mengalami
hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofiismus pada triwulan pertama
mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih lunak
4) Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva, vagina,
dan serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh hormon
estrogen.
5) Tanda piscaseck
Uterus mengalami pembesaran, kadang-kadang pembesaran tidak rata
tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini
menyebabkan uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol
jelas ke jurusan pembesaran.
6) Tanda Braxton-Hicks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas untuk uterus
dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak
ada kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton-hicks tidak
ditemukan.
7) Teraba ballotemen
Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah tanda
adanya janin di dalam uterus.
8) Reaksi kehamilan positif
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya hormon
chorionigonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing
pertama pada pagi hari. Dengan tes ini dapat membantu menemukan
diagnosa kehamilan sedini mungkin.
e) Tanda pasti hamil (Manuaba (2010).
1) Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian
bagian janin.
2) Denyut jantung janin
a. Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec
b. Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
c. Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
d. Dilihat pada untrasonograf
3) Diagnosa banding Kehamilan
Diagnosa banding kehamilan menurut Manuaba (2010) meliputi :
a. Hamil palsu
Dijumpai tanda dugaan hamil tetapi dengan pemeriksaan alat
canggih dan tes biologis tidak menunjukkan kehamilan.
b. Tumor kandungan atau mioma uteri
Terdapat pembesaran rahim tetapi tidak disertai tanda hamil,
bentuk pembesaran tidak merata dan perdarahan banyak saat
menstruasi.
c. Kista ovarium
Terjadi pembesaran perut tetapi tidak disertai tanda hamil,
datang bulan terus berlangsung, lamanya perbesaran perut
dapat melampaui umur kehamilan dan pemeriksaan tes biolgis
kehamilan dengan tes negatif.
d. Hematometra
Terlambat datang bulan dapt melampaui umur kehamilan, perut
terasa sakit setiap bulan, terjadi tumpukan darah dalam rahim,
tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang
positif.
f) Perubahan Fsiologis Pada Wanita Hamil (Manuaba 2010).
Sistem Reproduksi
Vagina Pengaruh hormon estogen, vagina dan Karena hormon estogen Dinding vagina
dan vulva mengalami peningkatan pembu dan progesteron terus mengalami pere
vulva luh darah sehingga mukosa vagina meningkat dan terjadi gangan dan me
yang tebal, jaringan ikat longgar, hi- hipervaskularisasi ningkatnya kete
pertropi otot polos dan pemanjangan mengakibatkan pembu balan mukosa,
vagina, Ph sekresi vagina menjadi luh- pembuluh darah mengendornya
lebih asam sehingga lebih rentan alat genitalia membesar jaringan ikat,
terkena infeksi, khususnya jamur. karena ogsigenasi dan dan hipertropi
nutrisi pada alat genita- sel otot polos
lia tersebut meningkat, dan bertambah
sensitivitas yang menyo panjangnya
lok sehingga keinginan dinding vagina.
seksual meningkat, dan
timbulnya edema dan
farises vulva.
Serviks Berkas kolagen menjadi kurang kuat Konsistensi serviks Pada saat kehami
uteri terbungkus, akibat penurunan konsen menjadi lunak dan lan mendekati
trasi kolagen, sel- sel otot polos dan kelenjar-kelenjar di
jaringan elastis, serviks menjadi serviks akan berfungsi aterm , terjadi pe
lunak, serabut terdispresi, konsentrasi lebih dan akan nurunan lebih lan
air meningkat mengeluarkan sekresi jut dari konsentra
lebih banyak. si kolagen, dan
menyebar (disper
si). Proses perbai
kan serviks terja
di setelah persa
linan.
Uterus Minggu pertama uterus seperti bentuk Pada kehamilan cukup Pada akhir keha
aslinya (buah alvokad). Daerah vun bulan, ukuran uterus milan uterus a
dus dan korpus akan membulat dan adalah 30 x 25 x 20 cm kan terus membe
membentuk sferis pada usia kehami dengan kapasitas lebih sar dalam rongga
lan 12 minggu. Uterus memanjang dari 4000 cc, serabut- pelvis dan akan
lebih cepat dibanding lebarnya, dan serabut kologennya
menyentuh din
membentuk oval. Ismus hipetropi men ding abdomen,
seperti korpus uteri dan menjadi lebih jadi higroskopik danmendorong usus
panjang serta lunak (tanda hegar). endometrium menjadi kesamping dan ke
desidua. atas, terus tum buh
hingga me nyentuh
hati, ini disebabkan
oleh adanya
regtosig moid di
daerah kiri pelviks.
Ovari- Pada awal kehamilan terdapat korpus Pada usia kehamilan 16 Pada trimester ke
um luteum gravidi tatum, berdiameter minggu, plasenta mulai III korpus luteum
kira-kira 3cm, kemudian mengecil se terbentuk dan sudah tidak
telah plasenta terbentuk. Korpus lute menggantikan fungsi berfungsi lagi
um ini mengeluarkan hormon korpus luteum karena telah
estrogen dan progesteron. Proses graviditatum digantikan oleh
ovulasi sela ma kehamilan akan plasenta yang
terhenti dan kema tangan volikel baru telah terbentuk.
ditunda, hanya sa tu korpus luteum
yang dapat ditemu kan diovarium.
Volikel ini akan ber fungsi maksimal
selama 6-7 minggu awal kehamilan
dan setelah itu akan ber peran sebagai
penghasil progeste ron dalam jumlah
yang relatif minimal dengan
terjadinya kehamilan, indung telur
yang mengandung korpus lute um
gravidarum akan merusakan fung
sinya sampai terbentuknya plasenta
yang sempurna pada umur 16
minggu.
Payu- Membesar dan tegang akibat hormon Pada kehamilan setelah Pembulu darah
dara somato mamotropin, estrogen dan pro 12 ming gu, dari putting dibawah kulit
gesteron, akan tetapi belum mengelu susu dapat berdilatasi, sering
arkan hasil. Estrogen menimbulkan hi mengeluarkan cairan kali tampak
pertropik sistem saluran, sedangkan berwarna putih, agak sebagai jaringan
progesteron menambah sel-sel sainus jernih disebut kolostrum. biru dibawah
pada payudara. Sumamotropi mempe Kolostrum ini berasal permukaan kulit.
ngaruhi pertumbuhan sel-sel asinus dari asinus yang mulai kelenjar mamae
dan menimbulkan perubahan dalam bersekresi. membuat
sel-sel sehingga terjadi pembuatan ka kelenjar
sein. Dengan demikian payudara di payudara sema
persiapkan untuk laktasi. Papila ma kin meningkat.
mae akan membesar, lebih tegang dan Pada kehamilan
tambah lebih hitam, seperti seluruh 32 minggu war
areola mamae karena hiperpigmenta na cairan agak
si. Lemak yang muncul diareola pri putih seperti air
mer disebut lemak tuberkel montgo susu yang sa-
meri. Grandula montgomeri tampak ngat encer. Dari
lebih jelas menonjol dipermukaan are kehamilan 32
ola mamae. Rasa penuh peningkatan minggu sampai
sensitivitas, rasa geli, nyeri tajam dan anak lahir, cai
rasa berat di payudara mulai timbul se ran yang keluar
jak minggu ke 6 gestasi. Perubahan lebih kental, ber
payudara ini adalah tanda mungkin warna kuning
hamil. Pembulu darah dibawah kulit Dan banyak
berdilatasi, sering kali tampak sebagai mengandung
jaringan biru dibawah permukaan ku lemak. Cairan ini
lit. kelenjar mamae membuat kelenjar disebut klostrom.
payudara semakin meningkat. Pada ke
hamilan 32 minggu warna cairan agak
putih seperti air susu yang sangat en
cer. Dari kehamilan 32 minggu sam
pai anak lahir, cairan yang keluar le
bih kental, berwarna kuning dan ba
nyak mengandung lemak. Cairan ini
disebut klostrom.
Tabel 1. Perbandingan ukuran uterus wanita hamil dan tidak hamil pada
minggu ke- 40 (Bobak, 2005).
Leopold II
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin).
Caranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada
kedua sisi abdomen. Letakkan tangan pada satu sisi dan tangan lain
mempalpasi sisi yang berbeda untuk menemukan bagian punggung
janin. Jika punggung akan teraba cembung dan resisten.
Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan
daerah pelvik.
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi
abdomen di atas simpisis pubis dan minta pasien menarik napas
panjang dan menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas,
gerakkan tangan turun perlahan dan menekan sekitar daerah tersebut.
Jika kepala akan teraba keras, bulat, dan bergerak jika disentuh. Jika
bokong akan teraba lembut dan tidak beraturan.
Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah
janin masuk ke pintu atas panggul.
Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan
turun ke sisi abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan
merasakan bagian tulang yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu:
Konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian kecil, sejajar
yaitu jika bagian yang masuk baru setengah, divergen yaitu jika hampir
sebagian besar dari tubuh janin masuk ke dalam rongga panggul.
Trisemester II
1) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi
tubuh (kehamilan)
2) Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan posisi tubuh
yang menghambat ekspansi paru.
3) Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
kurang sumber pengetahuan terhadap kehamilan.
Trisemester III
1) Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait
penyakit
2) Resiko cedera (ibu) berhubungan dengan malnutrisi dan profil
darah yang abnormal
3) Gangguan pola eliminasi urine berhubungan dengan penekanan
pada vesika urinaria.
Trisemester II
1) Diagnosa 1: Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan
fungsi tubuh (kehamilan)
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan citra
tubuh pasien tetap dipertahankan.
Kriteria hasil : Pasien mengungkapkan penerimaan/adaptasi bertahap
untuk mengubah konsep diri.
Manuaba, IAC., I Bagus, dan IB Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB
untuk Pendidikan Bidan. Edisi kedua. Jakarta: EGC
Bobak, L. 2005. Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta: EGC
Departemen Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5.
Jakarta: Depkes RI, p441-448
Nanda. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10 editor T
Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru. Jakarta: EGC.