Disusun Oleh
NAMA : Nurmaliza Ulfa
NIM : G1B221020
PERIODE : Minggu Ke 2
PEMBIMBING AKADEMIK :
UNIVERSITAS JAMBI
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
a. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan
memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan proses kelahiran bayi.
b. Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medis, bedah ataupun obstetri
selama kehamilan.
c. Mengembangkan persiapan persalinan serta rencana kesiagaan menghadapi
komplikasi.
d. Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan
puerperium normal, dan merawat anak secara fisik, psikologi dan social
(Kusmiyati, et al., 2008).
C. Pelayanan Antenatal Care
Pelayanan antenatal dalam penerapan operasionalnya dikenal dengan standar
minimal “7T” yang terdiri dari:
1. Timbang badan dan tinggi badan dengan alat ukur yang terstandar
Penimbangan dilakukan setiap kali ibu hamil memeriksakan diri, karena
hubungannnya erat dengan pertambahan berat badan lahir bayi. Berat badan ibu
hamil yang sehat akan bertambah antara 10-12 Kg sejak sebelum hamil (Nadesul,
2006). Tinggi badan hanya diukur pada kunjungan pertama. Ibu dengan tinggi
<145 cm perlu diperhatikan kemungkinan panggul sempit sehingga menyulitkan
pada saat persalinan (Depkes RI, 1998).
2. Mengukur tekanan darah dengan prosedur yang benar
Pengukuran tekanan darah harus dilakukan secara rutin dengan tujuan
untuk melakukan deteksi dini terhadap terjadinya tiga gejala preeklamsi. TD tinggi,
protein urin positif, pandangan kabur atau oedema pada ekstremitas. Apabila
tekanan darah mengalami kenaikan 15 mmHg dalam dua kali pengukuran dengan
jarak 1 jam atau tekanan darah > 140/90 mmHg, maka ibu hamil mengalami
preeklamsi. Apabila preeklamsi tidak dapat diatasi maka akan menjadi eklamsi
(Mufdlillah, 2009).
antenata pertama
TT2 4 minggu setelah 3 tahun * 80
TT1
TT3 6 bulan setelah 5 tahun 95
TT2
TT4 1 tahun setelah 10 tahun 99
TT3
TT5 1 tahun setelah 25 tahun/seumur 99
TT4 hidup
Ket : * artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi
yang dilahirkan akan terlindung dari TN (Tetanus Neonatorum) sumber:
(Prawirohardjo, 2006).
A. Pengertian :
Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang terendah
(presentase bokong). Letak sungsang dibagi sebagai berikut :
1. Letak sungsang murni yaitu bokong saja yang menjadi bagian depan sedangkan kedua
tungkai lurus keatas.
2. Letak bokong kaki
3. Letak lutut
4. Letak kaki
Frekuensi letak sungsang murni lebih tinggi pada kehamilan muda dibanding kehamilan
tua dan multigravida lebih banyak dibandingkan dengan primigravida.
B. Penyebab letak sungang :
1. Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada, misalnya pada panggul
sempit, hidrosefalus, plasenta previa, tumor – tumor pelvis dan lain – lain.
2. Janin mudah bergerak,seperti pada hidramnion, multipara, janin kecil (prematur).
3. Gemeli (kehamilan ganda)
4. Kelainan uterus, seperti uterus arkuatus ; bikornis, mioma uteri.
5. Janin sudah lama mati.
C. Manifestasi Klinis :
1. Pergerakan anak terasa oleh ibu dibagian perut bawah dibawah pusat dan ibu sering
merasa benda keras (kepala) mendesak tulang iga.
2. Pada palpasi teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus uteri.
3. Punggung anak dapat teraba pada salat satu sisi perut dan bagian-bagian kecil pada
pihak yang berlawanan. Diatas sympisis teraba bagian yang kurang budar dan lunak.
4. Bunyi jantung janin terdengar pada punggung anak setinggi pusat.
D. Patofisiologi :
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan
dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif
lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian
janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang atau letak lintang.6
Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air
ketuban relatif berkurang. Karena bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih besar
daripada kepala, maka bokong dipaksa untuk menempati ruang yang lebih luas di fundus
uteri, sedangkan kepala berada ruangan yang lebih kecil di segmen bawah uterus.
Dengan demikian dapat dimengerti mengapa pada kehamilan belum cukup bulan,
frekuensi letak sungsang lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin
sebagian besar ditemukan dalam presentasi kepala.6 Sayangnya, beberapa fetus tidak
seperti itu. Sebagian dari mereka berada dalam posisi sungsang. Dikenal beberapa jenis
letak sungsang, yakni:1,2,3,4,5,6
1. Presentasi bokong (frank breech) (50-70%). Pada presentasi bokong akibat ekstensi
kedua sendi lutut, kedua kaki terangkat ke atas sehingga ujungnya terdapat setinggi
bahu atau kepala janin. Dengan demikian pada pemeriksaan dalam hanya dapat diraba
bokong.
2. Presentasi bokong kaki sempurna ( complete breech ) ( 5-10%). Pada presentasi
bokong kaki sempurna disamping bokong dapat diraba kaki.
3. Presentasi bokong kaki tidak sempurna dan presentasi kaki ( incomplete or footling ) (
10-30%). Pada presentasi bokong kaki tidak sempurna hanya terdapat satu kaki di
samping bokong, sedangkan kaki yang lain terangkat ke atas. Pada presentasi kaki
bagian paling rendah adalah satu atau dua kaki.
E. Nursing phatway :
Letak sungsang
Psikogis
Kontraksi Kontraksi
Cemas
Nyeri Janin Terdorong
Kandung kemih
tertekan
A. Pengkajian ANC
1. Anamnesa
g. Payudara
h. Abdomen
2) Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia kehamilan > 12
minggu, atau pita ukuran bila usia kehamilan > 22 minggu
3) Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan penurunan
kepala janin kalau lebih dari 36 minggu
3. Pemeriksaan Leopold :
a. Leopold I :
1) Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil
2) Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
3) Konsistensi uterus
b. Leopold II :
1) Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
2) Menentukan letak punggung janin
3) Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
c. Leopold III :
1) Menentukan bagian terbawah janin
2) Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/masih goyang
d. Leopold IV:
1) Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil
2) Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah masuk
PAP
1) Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku jari
3) Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hipo atau
hiper
j. Pemeriksaan panggul
1) Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang uretra, introitus vagina
untuk melihat adanya tukak atau luka, varises, cairan yang ada (warna,
konsistensi, jumlah, bau)
2) Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui adanya
pembengkakan masa atau cairan kista
Panggul : menggunakan spekulum
1) Mencari letak serviks dan merasakan untuk mengetahui pembukaan (dilatasi) dan
rasa nyeri karena gerakan (nyeri tekan atau nyeri goyang)
2) Menggunakan dua tangan, satu tangan di atas abdomen, dua jari di dalam vagina
untuk palpasi uterus. Ukuran, bentuk dan posisi, mobilitas, rasa nyeri, serta
adanya masa.
Auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin (DJJ) :
Dari Janin :
Dari ibu :
1) Bising rahim
2) Bising aorta
3) Peristaltik usus
Pemeriksaan Dalam
KEPERAWATAN MATERNITAS
A. DATA UMUM
1. Inisial klien : Ny. A
2. Usia : 23 tahun
3. Status perkawinan : menikah
4. Pekerjaan : ibu rumah tangga
5. Pendidikan terakhir : SMA
B. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU
NO Tahun Jenis Penolong Keadaan Masalah BBL
persalinan bayi saat kehamilan
lahir
1. Ini - - - - -
C. RIWAYAT GINEKOLOGI
a. Kepala :tampak simetris, tidak ada benjolan, tidak ada luka dan tidak ada
nyeri
b. Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, tidak
ada masalah penglihatan
c. Hidung : tampak simetris, tidak terdapat sumbatan, tidak ada polip, tidak
ada masalah penciuman, tidak ada pernapasan cuping hidung
d. Mulut : mukosa bibir lembab, tidak terdapat caries gigi, ggi berlubang (-),
tidak ada masalah pengecapan, lidah tampak bersih.
f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada nyeri
6. Dada
a.) Jantung : irama jantung reguler, S1:lup, S2: dup, tidak ada
bunyi jantung tambahan
7. Eliminasi
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN