Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS

NY. A (ANTENATAL CARE KEHAMILAN


LETAK SUNGSANG)
DI RUANG KIA PUSKESMAS PAKUAN BARU KOTA JAMBI

Disusun Oleh
NAMA : Nurmaliza Ulfa
NIM : G1B221020
PERIODE : Minggu Ke 2

PEMBIMBING AKADEMIK :

Dr. Muthia Mutmainnah, M.Kep, Sp. Mat


Ns. Sri Mulyani, S.Kep., M.Kep
Ns. Meinarisa., S.Kep., M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI
2021
LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE (ANC)


A. Pengertian
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa
keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap
penyimpangan yang ditemukan (Depkes RI, 1996). Antenatal care adalah perawatan
selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen kehamilan dimana ibu dan anaknya
diharapkan sehat dan baik (Hanifa Wiknjosastro, SPOG, dkk (2002) Ilmu Kebidanan).
B. Tujuan Pelayanan Antenatal Care

a. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan
memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan proses kelahiran bayi.
b. Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medis, bedah ataupun obstetri
selama kehamilan.
c. Mengembangkan persiapan persalinan serta rencana kesiagaan menghadapi
komplikasi.
d. Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan
puerperium normal, dan merawat anak secara fisik, psikologi dan social
(Kusmiyati, et al., 2008).
C. Pelayanan Antenatal Care
Pelayanan antenatal dalam penerapan operasionalnya dikenal dengan standar
minimal “7T” yang terdiri dari:
1. Timbang badan dan tinggi badan dengan alat ukur yang terstandar
Penimbangan dilakukan setiap kali ibu hamil memeriksakan diri, karena
hubungannnya erat dengan pertambahan berat badan lahir bayi. Berat badan ibu
hamil yang sehat akan bertambah antara 10-12 Kg sejak sebelum hamil (Nadesul,
2006). Tinggi badan hanya diukur pada kunjungan pertama. Ibu dengan tinggi
<145 cm perlu diperhatikan kemungkinan panggul sempit sehingga menyulitkan
pada saat persalinan (Depkes RI, 1998).
2. Mengukur tekanan darah dengan prosedur yang benar
Pengukuran tekanan darah harus dilakukan secara rutin dengan tujuan
untuk melakukan deteksi dini terhadap terjadinya tiga gejala preeklamsi. TD tinggi,
protein urin positif, pandangan kabur atau oedema pada ekstremitas. Apabila
tekanan darah mengalami kenaikan 15 mmHg dalam dua kali pengukuran dengan
jarak 1 jam atau tekanan darah > 140/90 mmHg, maka ibu hamil mengalami
preeklamsi. Apabila preeklamsi tidak dapat diatasi maka akan menjadi eklamsi
(Mufdlillah, 2009).

3. Mengukur Tinggi fundus uteri dengan prosedur yang benar

Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan secara rutin untuk mendeteksi


secara dini terhadap berat badan janin. Indikator pertumbuhan janin intrauterin,
tinggi fundus uteri juga dapat digunakan untuk mendeteksi terhadap terjadinya
molahidatidosa, janin ganda atau hidramnion (Nadesul, 2006).

4. Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) lengkap (sesuai jadwal)

Pemberian imunisasi TT untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus.


Jadwal pemberian imunisasi TT sebagai berikut:
Interval (selang Lama
Antigen %
waktu minimal) perlindungan perlindungan
TT1 Pada kunjungan - -

antenata pertama
TT2 4 minggu setelah 3 tahun * 80

TT1
TT3 6 bulan setelah 5 tahun 95

TT2
TT4 1 tahun setelah 10 tahun 99

TT3
TT5 1 tahun setelah 25 tahun/seumur 99

TT4 hidup
Ket : * artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi
yang dilahirkan akan terlindung dari TN (Tetanus Neonatorum) sumber:
(Prawirohardjo, 2006).

5. Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan


Pemberian tablet tambah darah dimulai setelah rasa mual hilang satu tablet
setiap hari, minimal 90 tablet. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60
mg) dan asam folat 500 μg. Tablet besi sebaiknya tidak minum bersama kopi, teh
karena dapat mengganggu penyerapan (Prawirohardjo, 2006).
6. Tes laboratorium (rutin dan khusus)
Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan hemoglobin,
protein urine, gula darah, dan hepatitis B. Pemeriksaan khusus dilakukan didaerah
prevalensi tinggi dan atau kelompok perilaku terhadap HIV, sifilis, malaria,
tubercolusis, cacingan dan thalasemia. (Meilani, et al., 2009).
7. Temu wicara (konseling)
Memberikan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan seperti perawatan diri
selam hamil, perawatan payudara, gizi ibu hamil, tandatanda bahaya kehamilan
dan janin sehingga ibu dan keluarga dapat segera mengambil keputusan dalam
perawatan selanjutnya dan mendengarkan keluhan yang disampaikan (Meilani, et
al., 2009).

D. Progam-progam dalam Antenatal Care


Program-program yang di integrasikan dalam pelayanan antenatal terintegrasi
meliputi :
a. Maternal Neonatal Tetanus Elimination (MNTE)

b. Antisipasi Defisiensi Gizi dalam Kehamilan (Andika)

c. Pencegahan dan Pengobatan IMS/ISR dalam Kehamilan (PIDK)

d. Eliminasi Sifilis Kongenital (ESK) dan Frambusia

e. Pencegahan dan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi (PMTCT)

f. Pencegahan Malaria dalam Kehamilan (PMDK)

g. Penatalaksanaan TB dalam Kehamilan (TB-ANC) dan Kusta

h. Pencegahan Kecacingan dalam Kehamilan (PKDK)

i. Penanggulangan Gangguan Intelegensia pada Kehamilan (PAGIN).


(Depkes RI, 2009)
E. Jadwal Pemeriksaan Antenatal Care

Kunjugan Waktu Informasi Penting


Trimester Sebelum 1. Membangun hubungan saling percaya
Pertama minggu ke 14 antara petugas kesehatan dengan ibu hamil
2. Mendeteksi masalah dan menanganinya
3. Melakukan tindakan pencegahan seperti
tetanus neonatorum, anemis kekurangan zat
besi, penggunaan praktik tradisional yang
merugikan
4. Memulai persiapan kelahiran bayi dan
kesiapan untuk menghadapi komplikasi
5. Mendorong perilakuk yang sehat (giat,
latihan dan kebersihan, dsb)

Trimester Sebelum Sama seperti diatas ditambah kewaspadaan


kedua minggu ke 28 khusus mengenai preeklampsia ( tanya ibu
tentang gejala – gejala preeklapmsia, pantau
TD, evaluasi edema, periksa untuk
mengetahui proteinuria)

Trimester Antara minggu Sama seperti diatas, ditambah palpasi


ketiga 28 – 36 abdominal untuk mengetahui apakah ada
kehamilan ganda
Trimester Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak
ketiga bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang
memerlukan kelahiran
dirumah sakit.
LETAK SUNGSANG

A. Pengertian :
Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang terendah
(presentase bokong). Letak sungsang dibagi sebagai berikut :
1. Letak sungsang murni yaitu bokong saja yang menjadi bagian depan sedangkan kedua
tungkai lurus keatas.
2. Letak bokong kaki
3. Letak lutut
4. Letak kaki
Frekuensi letak sungsang murni lebih tinggi pada kehamilan muda dibanding kehamilan
tua dan multigravida lebih banyak dibandingkan dengan primigravida.
B. Penyebab letak sungang :
1. Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada, misalnya pada panggul
sempit, hidrosefalus, plasenta previa, tumor – tumor pelvis dan lain – lain.
2. Janin mudah bergerak,seperti pada hidramnion, multipara, janin kecil (prematur).
3. Gemeli (kehamilan ganda)
4. Kelainan uterus, seperti uterus arkuatus ; bikornis, mioma uteri.
5. Janin sudah lama mati.
C. Manifestasi Klinis :
1. Pergerakan anak terasa oleh ibu dibagian perut bawah dibawah pusat dan ibu sering
merasa benda keras (kepala) mendesak tulang iga.
2. Pada palpasi teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus uteri.
3. Punggung anak dapat teraba pada salat satu sisi perut dan bagian-bagian kecil pada
pihak yang berlawanan. Diatas sympisis teraba bagian yang kurang budar dan lunak.
4. Bunyi jantung janin terdengar pada punggung anak setinggi pusat.
D. Patofisiologi :
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan
dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif
lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian
janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang atau letak lintang.6
Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air
ketuban relatif berkurang. Karena bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih besar
daripada kepala, maka bokong dipaksa untuk menempati ruang yang lebih luas di fundus
uteri, sedangkan kepala berada ruangan yang lebih kecil di segmen bawah uterus.
Dengan demikian dapat dimengerti mengapa pada kehamilan belum cukup bulan,
frekuensi letak sungsang lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin
sebagian besar ditemukan dalam presentasi kepala.6 Sayangnya, beberapa fetus tidak
seperti itu. Sebagian dari mereka berada dalam posisi sungsang. Dikenal beberapa jenis
letak sungsang, yakni:1,2,3,4,5,6
1. Presentasi bokong (frank breech) (50-70%). Pada presentasi bokong akibat ekstensi
kedua sendi lutut, kedua kaki terangkat ke atas sehingga ujungnya terdapat setinggi
bahu atau kepala janin. Dengan demikian pada pemeriksaan dalam hanya dapat diraba
bokong.
2. Presentasi bokong kaki sempurna ( complete breech ) ( 5-10%). Pada presentasi
bokong kaki sempurna disamping bokong dapat diraba kaki.
3. Presentasi bokong kaki tidak sempurna dan presentasi kaki ( incomplete or footling ) (
10-30%). Pada presentasi bokong kaki tidak sempurna hanya terdapat satu kaki di
samping bokong, sedangkan kaki yang lain terangkat ke atas. Pada presentasi kaki
bagian paling rendah adalah satu atau dua kaki.
E. Nursing phatway :
Letak sungsang

Hormon estrogen dan Kelainan letak Konsentarsi oksitosin


progesteron

Psikogis
Kontraksi Kontraksi

Cemas
Nyeri Janin Terdorong

Kandung kemih
tertekan

Perubahan Sering atau tidak


eliminasi BAK BAK
F. Pemeriksaan diagnostik
1. Tes pranatal : dapat memastikan polihidramnion, janin besar atau gestasi multiple
seperti melakukan diantaranya adalah:
a. Palpasi , Kepala teraba di fundus, bagian bawah bokong ,dan punggung dikiri
atau kanan.
b. Auskultasi : DJJ paling jelas terdengar pada tempat yang lebih tinggi dari
pusat. Ddj X djj X
2. Pemeriksaan dalam : Dapat diraba os sakrum, tuber ischii, dan anus, kadang
kadang kaki (pada letak kaki)Bedakan antara :
1) Lubang kecil – Mengisap
2) Tulang (-) - Rahang Mulut
3) Isap (-) Anus – Lidah
4) Mekoneum (+)
5) Tumit - Jari panjang
6) Sudut 90 0 Kaki - Tidak rata Tangan siku
7) Rata jari – jari - Patella (-)
8) Patella Lutut
9) Poplitea
G. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang seperti melakukan pemeriksaan
1. Laboraturium
2. Rontegen
3. USG
H. Penatalaksanaan medik
1. Sewaktu Hamil
Yang terpenting ialah usaha untuk memperbaiki letak sebelum persalinan terjadi
dengen versi luar. Tehnik :
a. Sebagai persiapan :
1) Kandung kencing harus dikosongkan
2) Pasien ditidurkan terlentang
3) Bunyi jantung anak diperiksa dahulu
4) Kaki dibengkokan pada lutu dan pangkal paha supaya dinding perut
kendor.
b. Mobilisasi : bokong dibebaskan dahulu
c. Sentralisasi : kepala dan bokong anak dipegang dan didekatkan satusama lain
sehingga badan anak membulat dengan demikian anak mudah diputar.
d. Versi : anak diputar sehingga kepala anak terdapat dibawah. Arah pemutaran
hendaknya kearah yang lebih mudah yang paling sedikit tekanannya. Kalau
ada pilihan putar kearah perut anak supaya tidak terjadi defleksi. Setelah versi
berhasil bunyi jantung anak diperiksa lagi dan kalau tetap buruk anak diputar
lagi ketempat semula.
e. Setelah berhasil pasang gurita, observasai tensi, DJJ, serta keluhan.
2. Pimpinan Persalinan
a. Cara berbaring :
1) Litotomi sewaktu inpartu
2) Trendelenburg
b. Melahirkan bokong :
1) Mengawasi sampai lahir spontan
2) Mengait dengan jari
3) Mengaik dengan pengait bokong
4) Mengait dengan tali sebesar kelingking.
c. Ekstraksi kaki
Ekstraksi pada kaki lebih mudah. Pada letak bokong janin dapat dilahirkan
dengan cara vaginal atau abdominal (seksio sesarea)
3. Cara Melahirkan Pervaginam
Terdiri dari partus spontan ( pada letak sungsang janin dapat lahir secara spontan
seluruhnya) dan manual aid (manual hilfe)Waktu memimpin partus dengan letak
sungsang harus diingat bahwa ada 2 fase :
a. Fase I : fase menunggu
Sebelum bokong lahir seluruhnya, kita hanya melakukan observasi. Bila tangan
tidak menjungkit ka atas (nuchee arm), persalinan akan mudah. Sebaiknya
jangan dilakukan ekspresi kristeller,karena halini akan memudahkan terjadinya
nuchee arm
b. Fase II : fase untuk bertindak cepat.
Bila badan janin sudah lahir sampai pusat, tali pusat akan tertekan antara
kepala dan panggul, maka janin harus lahir dalam waktu 8 menit.Untuk
mempercepatnya lahirnya janin dapat dilakukan manual aid.
I. Komplikasi
Pada letak sungsang yang persisten, meningkatnya komplikasi berikut seperti :
1. Morbiditas dan mortalitas perinatal dari persalinan yang sulit.
2. Berat badan lahir yang rendah pada persalinan preterm, hambatan pertumbuhan,
atau keduanya.
3. Prolaps tali pusat.
4. Plasenta previa.
5. Kelainan fetus, neonatus, dan bayi.
6. Anomali uterus dan tumor.
7. Multipel fetus
8. Intervensi operatif, khususnya sectio caesarea.
ASUHAN TEORITIS KEPERAWATAN

A. Pengkajian ANC
1. Anamnesa

1) Anamnesa identitas istri dan suami


2) Anamnesa umum : keluhan kehamilan (mual,muntah, sakit kepala, nyeri ulu
hati), nafsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan
3) Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik atau
kehamilan mola sebelumnya
2. Pemeriksaan Fisik Diagnostik
a. Keadaan umum
Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai keadaan panggul.
Adanya kesempitan atau kelainan panggul, dapat diduga bila terlihat jalannya
ibu tidak normal, misalnya pincang, ibu sangat pendek, adanya kelainan
panggul (kifosis, skoliosis), kelainan belah ketupat dari michealis (tidak
simetris).
b. Tinggi badan
Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko untuk ibu hamil
atau ibu bersalin. Jika tinggi badan kurang dari 145 cm dimungkinkan sang ibu
memiliki panggul sempit.
c. Berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5 kg/minggu.
Bila dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda
5 kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing bertambah 5 kg. Pada
akhir kehamilan, pertambahan berat badan total adalah 9-12 kg. Bila terdapat
BB yang berlebihan, perlu dipikirkan adanya risiko bengkak, kehamilan kembar,
hidroamnion, dan anak besar.
d. Lingkar lengan atas (LILA)
LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi yang
kurang/buruk. Ibu beresiko untuk melahirkan anak dengan BBLR.
e. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah : TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan resiko
dalam kehamilan. Penanganan yang kurang tepat, TD sistolik 30 mmHg
atau lebih, dan/atau diastolik 15 mmHg atau lebih dapat berlanjut menjadi
preeklamsi dan eklamsi.
2) Denyut nadi : Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit.
3) Suhu : Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,50C dikatakan demam, hal ini
kemungkinan ada infeksi dalam kehamilan.
4) Pernapasan : Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20 kali/menit.
Bila ibu mengalami peningkatan frekuensi napas, ibu akan mudah lelah atau
kemungkinan dicurigai mempunyai penyakit jantung.
f. Kepala dan Leher

1) Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah

2) Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat, berwarna


kuning/jaundice pada sklera
3) Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi

4) Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran kelenjar tiroid,


pembesaran pembuluh limfe dan pembesaran vena jugularis

g. Payudara

1) Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal melingkar, agak


simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang, dan besar
2) Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam

3) Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus

4) Retraksi akibat adanya lesi

5) Masa atau pembesaran pembuluh limfe

h. Abdomen

1) Memeriksa apakah ada bekas luka operasi

2) Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia kehamilan > 12
minggu, atau pita ukuran bila usia kehamilan > 22 minggu
3) Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan penurunan
kepala janin kalau lebih dari 36 minggu
3. Pemeriksaan Leopold :
a. Leopold I :
1) Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil
2) Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
3) Konsistensi uterus
b. Leopold II :
1) Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
2) Menentukan letak punggung janin
3) Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
c. Leopold III :
1) Menentukan bagian terbawah janin
2) Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/masih goyang
d. Leopold IV:
1) Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil
2) Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah masuk
PAP

Tinggi Fundus Uteri berdasarkan minggu kehamilan


i. Tangan dan kaki

1) Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku jari

2) Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises

3) Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hipo atau
hiper
j. Pemeriksaan panggul

Panggul : genital luar

1) Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang uretra, introitus vagina
untuk melihat adanya tukak atau luka, varises, cairan yang ada (warna,
konsistensi, jumlah, bau)
2) Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui adanya
pembengkakan masa atau cairan kista
Panggul : menggunakan spekulum

1) Memeriksa serviks untuk melihat adanya cairan/darah, luka/lesi, apakah serviks


sudah membuka atau belum
2) Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya cairan/darah dan luka

Panggul : pemeriksaan bimanual

1) Mencari letak serviks dan merasakan untuk mengetahui pembukaan (dilatasi) dan
rasa nyeri karena gerakan (nyeri tekan atau nyeri goyang)
2) Menggunakan dua tangan, satu tangan di atas abdomen, dua jari di dalam vagina
untuk palpasi uterus. Ukuran, bentuk dan posisi, mobilitas, rasa nyeri, serta
adanya masa.
Auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin (DJJ) :

Dari Janin :

1) Djj pada bulan ke 4-5

2) Bising tali pusat

3) Gerakan dan tendangan janin

Dari ibu :
1) Bising rahim

2) Bising aorta

3) Peristaltik usus
Pemeriksaan Dalam

1) Vaginal Toucher (VT)

2) Rectal Toucher (RT)


Dapat dinilai :
1) Pembukaan serviks : berapa cm/ jari

2) Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta posisinya

3) Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge


DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi dan Rasional


1. Risti perubahan nutrisi kurang Tujuan : 1. Tentukan asupan nutrisi per 24 jam
dari kebutuhan tubuh R/ Memenuhi nutrisi ibu
Nutrisi terpenuhi secara
berhubungan dengan 2. Kaji tentang pengetahuan kebutuhan diet
adekuat
perubahan nafsu makan, mual
Kriteria Hasil : R/ Dasar memberi penyuluhan tentang diet yang
dan muntah
diperlukan ibu
(1) Menjelaskan komponen
3. Berikan informasi tertulis diet prenatal & suplemen
diet seimbang prenatal
(2) Mengikuti diet yg R/ Memudahkan ibu untuk mempraktekkan di rumah
dianjurkan dan sebagai petunjuk
(3) Mengkonsumsi Zat besi/ 4. Tanyakan keyakinan diet sesuai budaya
vitamin R/ Memastikan kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi tanpa
(4) Menunjukkan ↑ BB (
menentang budaya yang dianut oleh ibu
min 1,5 kg pd TM I ) 5. Timbang BB & kaji BB pregravida

R/ Ketidakadekuatan penambahan BB prenatal dan


atau BB dibawah normal meningkatkan risiko IUGR
6. Berikan ↑ BB selama TM I yang optimal

R/ Mengantisipasi peningkatan atau penurunan BB


yang terlalu tinggi atau rendah
7. Tinjau tentang mual & muntah
R/ Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi yang diperlukan
oleh ibu
8. Ukur pembesaran uterus

R/ Mengidentifikasi perkembangan janin sesuai umur


kehamilan
9. Kolaborasi : program diet ibu hamil

R/ Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk pemenuhan


kebutuhan nutrisi

2. Risti defisit volume cairan Tujuan : Cairan terpenuhi 1. Auskultasi DJJ


berhubungan dengan secara adekuat R/ Mengidentifikasi keadaan janin
perubahan napsu makan, mual Kriteria Hasil : 2. Tentukan beratnya mual/muntah
dan muntah R/ Mengidentifikasi derajat dehidrasi
(1)Mengidentifikasi &
3. Tinjau riwayat (gastritis, kolesistiasis)
melakukan kegiatan untuk
R/ Menentukan tindakan intervensi untuk diet
menurunkan frekuensi &
keparahan mual/muntah 4. Anjurkan mempertahankan asupan cairan R/ Memenuhi
(2)Mengkonsumsi cairan kebutuhan cairan
sesuai kebutuhan 5. Kaji suhu, turgor kulit, membran mukosa, TD, intake &
(3)Mengidentifikasi tanda
output, Timbang BB
& gejala dehidrasi
R/ Peningkatan suhu, penurunan turgor kulit, membran
mukosa yang kering, penurunan BB salah satu tanda
dan gejala dehidrasi
3. Ketidakefektifan pola Tujuan : 1. Kaji status pernapasan
pernafasan berhubungan R/ Mengidentifikasi adanya keluhan sesak karena
Pola napas efektif
dengan pergeseran pergeseran diafragma
(1) Melaporkan penurunan
diagfragma sekunder 2. Pantau riwayat medis (alergi, rinitis, asma, TBC
keluhan sesak
kehamilan R/ Memperberat adanya keluhan pernapasan
(2) Mendemonstrasikan 3. Kaji kadar HB
fungsi pernapasan baik
R/ HB yang rendah menyebabkan suplai Oksigen
dalam darah rendah, aliran darah ke otak terlambat
dan mempengaruhi sistem saraf pernapasan sehingga
dapat menyebabkan ibu merasa sesak
4. Informasikan hubungan program latihan & kesullitan
pernafasan
R/ Progran Latihan seperti senam hamil membantu ibu
untuk mampu mengatur pernapasan sehingga keluhan
tentang kesulitan pernapasan dapat berkurang
5. Anjurkan istirahat & latihan berimbang
R/ Mencegah kelelahan
4. Ketidaknyamanan Tujuan (1) Catat derajat rasa tidak nyaman minor
berhubungan dengan
Rasa nyaman terpenuhi R/ Mengetahui penyebab rasa tidak nyaman yang
perubahan fisik dan pengaruh
dirasakan oleh klien
Kriteria Hasil :
hormonal
(2) Evaluasi derajat rasa tidak nyaman selama
1) Mengidentifikasi
pemeriksaan lanjutan
tindakan yang
R/ Mengetahui perkembangan perubahan rasa
Melegakan dan
Ketidaknyamanan
menghilangkan
(3) Anjurkan pemakaian korset uterus
ketidaknyamanan
R/ Menambah kenyaman ibu
2) Melaporkan
(4) Tekankan menghindari stimulasi puting
penatalaksanaan
ketidaknyamanan R/ Stimulasi puting dapat menimbulkan kontraksi pada
rahim yang dapat menyebabkan ibu merasa
tidaknyaman
(5) Kaji adanya haemoroid

R/ Dapat menjadi penyebab ketidaknyamanan


terutama pada saat duduk atau BAB
(6) Intruksikan penggunaan kompres dingin & intake
tinggi serat pada haemoroid
R/ Mengurangi ketidaknyaman dan menghindari
konstipasi yang akan menambah keparahan hemoroid
R/ Memberikan kenyaman pada ibu
(7) Kaji tingkat kelelahan dengan aktifitas dalam keluarga
R/ Mengidentifikasi adanya aktifitas yang terlalu berat
sehingga menyebabkan kelelahan pada ibu
(8) Kolaborasi : suplemen kalsium

R/ Menambah pemenuhan kebutuhan kalsium dalam


tubuh selam hamil
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marylinn E 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi : Pedoman untuk


perencanaan dan dokumentasi perawatan klien. Jakarta : EGC
Hamilton, Persis. (1995). Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. EGC:
Jakarta.
Hidayati, Ratna. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan
Patologis. Jakarta : Salemba Medika.
Mochtar, Rustam. (1998). Synopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri
patologi. EGC: Jakarta.
FORMAT PENGKAJIAN ANTENATALCARE

KEPERAWATAN MATERNITAS

Nama mahasiswi : Nurmaliza Ulfa NIM: G1B221020

Tempat Praktik : Ruang KIA PKM Pakuan Baru Tgl: 20-09-2021

A. DATA UMUM
1. Inisial klien : Ny. A
2. Usia : 23 tahun
3. Status perkawinan : menikah
4. Pekerjaan : ibu rumah tangga
5. Pendidikan terakhir : SMA
B. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU
NO Tahun Jenis Penolong Keadaan Masalah BBL
persalinan bayi saat kehamilan
lahir
1. Ini - - - - -

C. RIWAYAT GINEKOLOGI

1. Masalah ginekologi : klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit


ginekologi

2. Riwayat KB : klien mengatakan belum pernah mengikuti program KB


karena takut berat badannya naik

D. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI


1. HPHT : 15-01-2021
2. Tafsiran partus :22-10-2021
3. BB sebelum hamil: 55 kg
4. TD sebelum hamil: 120/70 mmHg
Tgl TD TB/BB TFU Presentasi DJJ Usia Data lain
janin gestasi
20- 120/80 157cm/57 - Janin - 13-14 Mual (+),
04- mmHg kg berukuran minggu muntah
2021 9 cm (+),
pusing (+)
07- 110/80 157cm/60 2 jari Panjang 150x/i 20-21 Mual (+),
06- mmHg kg bawah janin 25 minggu muntah
2021 pusat cm (+),
22- 100/70 157cm/61 13 cm Panjang 140x/i 22-23 kembung
06- mmHg kg janin 27,5 minggu
2021 cm
14- 110/80 157cm/63 21 cm Panjang 140x/i 25-26 pusing
07- mmHg cm janin 30,0 minggu
2021 cm
09- 100/80 157cm/64 29 cm Panjang 141x/i 29-30 ANC
08- mmHg kg janin 35,0 minggu
2021 cm
06- 110/80 157cm/65 30 cm Panjang 145x/i 33-34 Sering
09- mmHg kg janin 40,0 minggu BAK
2021 cm
13- 120/80 157cm/ 32 cm Panjang 140x/i 34-35 Gatal-
09- mmHg 66 kg janin 42,5 minggu gatal
2021 cm
20- 120/80 157cm/67 32 cm Panjang 150x/i 35-36 Nyeri ari-
09- mmHg kg janin 42,5 minggu ari
2021 cm
Letak
sungsang,
terlilit tali
pusar satu
kali
E. DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI
1. Status Obsentri : G1P0A0 H 35-36 minggu janin tunggal hidup
2. Keadaan umum : sedang
3. Kesadaran : composmentis TB: 157 cm, BB: 67 Kg
4. Tanda-vital : TD: 120/80 mmHg Nadi: 108x/i
Suhu: 36,5oC RR: 26x/i
5. Kepala dan leher :

a. Kepala :tampak simetris, tidak ada benjolan, tidak ada luka dan tidak ada
nyeri

b. Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, tidak
ada masalah penglihatan

c. Hidung : tampak simetris, tidak terdapat sumbatan, tidak ada polip, tidak
ada masalah penciuman, tidak ada pernapasan cuping hidung

d. Mulut : mukosa bibir lembab, tidak terdapat caries gigi, ggi berlubang (-),
tidak ada masalah pengecapan, lidah tampak bersih.

e. Telinga : tampak simetris, dapat mendengar dengan baik, tidak ada


peradangan dan nyeri

f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada nyeri

6. Dada

a.) Jantung : irama jantung reguler, S1:lup, S2: dup, tidak ada
bunyi jantung tambahan

b.) Paru : bentuk dada simetris, suara napas vesikuler, pola


napas teratur, tidak ada suara napas tambahan
c.)Putting susu : putting susu tidak inferted, tidak ada massa, tidak ada
nyeri tekan

d.) Pengeluaran ASI : tidak terdapat pengeluaran ASI

7. Eliminasi

a. Urin : kebiasaan BAK ±8 kali sehari, semenjak hamil klien


mengatakan lebih sering BAK
b. BAB : kebiasaan BAB 1-2 kali sehari, klien mengatakan mengalami
kesulitan saat BAB, klien mengatakan ada bagian dianus yang
keluar
8. Istirahat dan kenyamanan

a. Pola tidur :kebiasaan tidur baik, lama tidur malam 8 jam


dan tidur siang ±2-3 jam
b. Pola tidur saat ini :klien mengatakan ±2 hari ini sering terganggu
dalam tidur.
c. Keluhan ketidaknyamanan:Ya, lokasi: pinggang dan perut bagian bawah
Sifat: Apabila ubah posisi nyeri hilang
Skala: skala nyeri 4
9. Mobilisasi dan latihan

a. Tingkat mobilisasi :dapat melakukan aktivitas dengan baik tanpa


menggunakan alat bantu atau bantuan orang lain

b. Latihan senam : klien mengatakan tidak mengikuti latihan senam

10. Nutrisi dan cairan

a. Asupan nutrisi: Klien mengatakan nafsu makan baik, klien makan ±4


kali sehari dengan satu porsi habis, jenis makanan
yang dikonsumsi selama kehamilan bervariasi: lauk,
sayur, buah merupakan makanan yang dikonsumsi
klien setiap hari
b. Asupan cairan: klien mengatakan sering minum air putih ±9 gelas
perhari, klien juga minum susu kehamilan satu kali
sehari
11. Keadaan mental

a. Adaptasi psikologis : klien mengatakan takut dan cemas


melahirkan karena ini merupakan
kehamilan anak pertama.
b. Penerimaan terhadap kehamilan : klien mengatakan kehamilan
sekarang merupakan kehamilan yamg
sangat dinantikan karena merupakan
kehamilan pertama bagi klien, klien
mengatakan bahwa ini adalah rezeki
dan titipan kepercayaan dari Allah.
12. Abdomen
a. Uterus
1) TFU : 32 cm
2) Kontraksi : ada
3) Leopold I ;Presentasi kepala
4) Leopold II : presentasi perut kanan ibu punggung, perut kiri ibu
ekstremitas
5) Leopold III : presentasi bokong
6) Leopold IV : janin belum masuk PAP
b. Pigmentasi

1. Linea nigra :terdapat memanjang dari simifisi pubis ke px


2. Striae :terdapat striae dari perut bagian bawah hingga pusat
3. Fungsi pencernaan: tidak ada masalah pada fungsi pencernaan
13. Perineum dan genital
a. Vagina : tidak varises
b. Kebersihan : klien mengatakan menjaga kebersihan
c. Keputihan : klien mengatakan tidak keputihan
- Jenis/ warna: -
- Konsistensi : -
- Bau :-
- Hemoroid : ada
14. ekstremitas
a. ekstremitas atas :
1) edema : tidak ada edema
2) varises : tidak ada
b. ekstremitas bawah :
1) edema : tidak ada
2) varises : tidak ada
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ultrasonografi, EKG, rapid test, pemeriksaan darah lengkap
G. KESIMPULAN
G1P0A0 hamil 35-36 minggu, janin tunggal hidup, letak sungsang, BB janin
3200 gr, jenis kelamin laki-laki, rencana tindakan Sectio Caesarea di rumah
sakit Bhayangkara pada hari Jumat 16 Oktober 2021 pukul 09.00 WIB.
DATA FOKUS

Data subjektif Data objektif


1. klien mengatakan nyeri perut 1. Klien direncanakan tindakan
bagian bawah 27ection caesarea
2. klien mengatakan skala nyeri 2. Klien tampak meringis saat akan
yang dirasakan 4 berdiri dan duduk
3. klien mengatakan saat akan 3. Klien tampak sering memegang
berdiri dan duduk mengalami perut dan pinggang
kontraksi 4. TD: 120/80 mmHg
4. klien mengatakan kram pada 5. Nadi: 108x/i
bagian perut ±2 hari 6. RR: 26x/i
5. klien mengatakan takut akan 7. Klien tampak cemas
dilakukan tindakan SC
6. klien mengatakan ±2 hari ini
sering terganggu dalam tidur
karena nyeri di punggung dan
perut.
7. klien mengatakan mengalami
kesulitan saat BAB, klien
mengatakan ada bagian dianus
yang keluar

ANALISA DATA

NO Hari/tgl/ Data Etiologi Masalah


waktu keperawatan
1 Senin/20 DS: Agen cedera Nyeri akut
-09-2021 1. klien mengatakan nyeri fisiologis
perut bagian bawah (kehamilan)
2. klien mengatakan skala
nyeri yang dirasakan 4
3. klien mengatakan saat akan
berdiri dan duduk
mengalami kontraksi
4. klien mengatakan kram pada
bagian perut ±2 hari
5. klien mengatakan ±2 hari ini
sering terganggu dalam tidur
karena nyeri di punggung
dan perut
DO:
1. Klien tampak meringis
saat akan berdiri dan
duduk
2. Klien tampak sering
memegang perut dan
pinggang
3. TD: 120/80 mmHg
4. Nadi: 108x/i
5. RR: 26x/i

2 Senin/20 DS: Kecemasan Ansietas


-09-2021 1. klien mengatakan takut menghadapi
dalam menghadapi persalinan
persalinan karena ini
merupakan kehamilan anak
pertamanya.
DO:
1. Klien direncanakan
tindakan 29ection
caesarea
2. Klien tampak cemas
3. Senin/20 DS : klien mengatakan peningkatan Konstipasi
-09-2021 mengalami kesulitan produksi
saat BAB, klien hormon
mengatakan ada bagian progesteron,
dianus yang keluar kurangnya
DO : asupan serat,
cairan, dan
olahraga

DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO Hari/tgl/waktu Diagnosa keperawatan Paraf


1. Senin/20-09- Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
2021/ 09.00 (kehamilan) d.d klien mengatakan nyeri perut
bagian bawah, klien mengatakan skala nyeri
yang dirasakan 4, klien mengatakan saat akan
berdiri dan duduk mengalami kontraksi, klien
mengatakan kram pada bagian perut ±2 hari,
klien mengatakan ±2 hari ini sering terganggu
dalam tidur karena nyeri di punggung dan perut,
Klien tampak meringis saat akan berdiri dan
duduk, Klien tampak sering memegang perut
dan pinggang, TD: 120/80 mmHg, Nadi:
108x/I, RR: 26 x/i
2. Senin/20-09- Ansietas b.d kecemasan menghadapi persalinan
2021/ 09-00 d.d klien mengatakan takut dalam menghadapi
persalinan karena ini merupakan kehamilan
anak pertamanya, Klien direncanakan tindakan
sectio caesarea, Klien tampak cemas

3. Senin/20-09- Konstipasi b.d peningkatan produksi hormon


2021/ 09-00 progesteron, kurangnya asupan serat, cairan,
dan olahraga
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
keperawatan
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
agen pencedera 1x4 jam diharapakan nyeri klien nyeri
fisiologis berkurang dengan keriteria hasil: 2. Identifikasi skala nyeri
(kehamilan) 1) Klien dapat mengontrol nyeri 3. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
2) Klien merasa nyaman 4. Ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri (tarik napas
3) Ttv dalam batas normal dalam atau melakukan masase dibagian punggung oleh suami)
5. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (suhu, ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
6. Pantau TTV secara berkala
2. Ansietas b.d Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Identifikasi tingkat stres
kecemasan 1x2 jam diharapakan ansietas klien 2. Monitor tanda-tanda stres baik verbal maupun nonverbal
menghadapi berkurang dengan keriteria hasil: 3. Jelaskan prosedur tindakan, penyakit dan penyebab rencana tindakan
persalinan 1) Klien mengatakan dapat mengontrol 4. Anjurkan klien untuk istirahat yang cukup
cemas 5. Ajarkan teknik relaksasi napas dalam
2) Klien menunjukkan ekspresi yang
tenang
3. Konstipasi Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. kaji pola eliminasi yang normal atau biasa pada klien.
b.d 1x24 jam diharapakan kostipasi klien 2. Ajarkan tentang asupan serat dalam diet
peningkatan berkurang dengan keriteria hasil: 3. Ajarkan tentang asupan cairan
produksi 1) Klien mengatakan tidak 4. Ajarkan tentang pola aktivitas
mengalami kesulitan saat BAB,
hormon 5. Anjurkan ibu untuk olahraga ringan secara rutin dengan
dengan konsistensi feses lunak,
progesteron, mengikuti kegiatan senam hamil atau sekedar berjalan ringan
eliminasi feses tanpa perlu
kurangnya disetiap hari
mengejan berlebihan,
asupan serat, 6. Ajarkan tentang penggunaan obat resep, obat bebas, dan obat
2) mampu memilih makanan untuk
cairan, dan mencegah konstipasi
herbal
olahraga 7. Berikan pendidikan kesehatan tentang cara mengatasi
konstipasi pada ibu hamil trimester ketiga, diantaranya :
Konsumsi makanan berserat tiap hari, memperbanyak minum
air putih, olahraga secara teratur, ajarkan cara efektivitas
mengkonsumsi suplemen besi, anjurkan tidak minum obat
pencahar.
IMPLEMETASI KEPERAWATAN
Tgl/waktu Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
keperawatan
Senin/20- Nyeri akut b.d agen 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, S: klien mengatakan nyeri
09-2021/ pencedera fisiologis frekuensi, kualitas, intensitas nyeri masih terasa namun
09.30 wib (kehamilan) 2. Mengidentifikasi skala nyeri terkontrol
3. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan O: KU: sedang
memperinga nyeri A: rencana Sectio Caesarea
4. Mengajarkan teknik non farmakologi untuk P: Masalah teratasi sebagian
mengurangi nyeri (tarik napas dalam atau Lanjut intervensi
melakukan masase dibagian punggung oleh 1. anjurkan klien untuk
suami) istirahat yang cukup
5. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa 2. ciptakan lingkungan
nyeri (suhu, ruangan, pencahayaan, kebisingan) yang nyaman
6. Memonitor TTV secara berkala
Senin/20- Ansietas b.d 1. Mengidentifikasi tingkat stres S: Klien mengatakan cemas
09-2021/ kecemasan 2. Memonitor tanda-tanda stres baik verbal berkurang
09.45 wib menghadapi proses maupun nonverbal O:klien tampak tenang, dan
persalinan 3. Menjelaskan prosedur tindakan, penyakit dan tidak cemas lagi, keadaan
penyebab rencana tindakan umum sedang
4. Menganjurkan klien untuk istirahat yang cukup A: masalah ansietas teratasi
5. mengajarkan teknik relaksasi napas dalam sebagian
P: intervensi dilanjutkan
Senin/20- Konstipasi b.d 1. Mengkaji pola eliminasi yang normal atau S: Klien mengatakan sudah
09-2021/ peningkatan biasa pada klien. mengerti tentang apa yang
10.00 wib produksi hormon 2. Mengajarkan tentang asupan serat dalam diet telah diajarkan oleh perawat
progesteron, 3. Mengajarkan tentang asupan cairan O:klien tampak tenang
kurangnya asupan 4. Mengajarkan tentang pola aktivitas A: -
serat, cairan, dan 5. Menganjurkan ibu untuk olahraga ringan secara P: intervensi dilanjutkan
olahraga rutin dengan mengikuti kegiatan senam hamil
atau sekedar berjalan ringan disetiap hari
6. Mengajarkan tentang penggunaan obat resep,
obat bebas, dan obat herbal
7. Memberikan pendidikan kesehatan tentang cara
mengatasi konstipasi pada ibu hamil trimester
ketiga, diantaranya : Konsumsi makanan
berserat tiap hari, memperbanyak minum air
putih, olahraga secara teratur, ajarkan cara
efektivitas mengkonsumsi suplemen besi,
anjurkan tidak minum obat pencahar.

Anda mungkin juga menyukai