Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENNDAHULUAN DAN

PENGKAJIAN Nn. I DENGAN HARGA DIRI RENDAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan


Program Studi Profesi Ners Stase Jiwa

Disusun Oleh:
DIAH RATNASARI
20317031

PROGRAMSTUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) YATSI
TANGERANG TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN
KLIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH

1. Kasus ( Masalah Utama )


Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan tidak berdaya akibat
evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri dalam waktu yang lama dan terus
menerus .
Harga diri rendah kronik merupakan evaluasi diri negatif yang berkepanjangan/ perasaan
tentang diri atau kemamppuan diri .
Harga diri rendah adalah kondisi seseorang yang menilai keberadaan dirinya lebih rendah
dibandingkan orang lain yang berfikir adalah hal negatif dan dipertahankan dalam waktu yang
lama .
Harga diri rendah yang berkepanjangan termasuk kondisi tidak sehat mental karena dapat
menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain, terutama kesehatan jiwa.
Dapat disimpulkan bahwa gangguan harga diri rendah adalah gangguan konsep diri
dimana harga diri merasa gagal mencapai keinginan, perasaan tentang diri yang negatif dan
merasa dirinya lebih rendah dibandingkan orang lain.
Harga diri rendah adalah penilaian subjektif individu terhadap dirinya, perasaan sadar
atau tidak sadar dan persepsi terhadao fungsi, peran dan tubuh,

2. Proses Terjadinya Masalah


a. Faktor predisposisi
Faktor yang mempengaruhi harga diri, meliputi penolakan orangtua yang tidak realitis,
kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal,
ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang tidak realistis. dan Faktor yang
mempengaruhi penampilan peran adalah stereotipik, peran seks, tuntutan peran kerja, dan
harapan peran kultural. Faktor yang mempengaruhi identitas personal, meliputi
ketidakpercayaan orangtua, tekanan dari kelompok sebaya dan perubahan dalam struktur
sosial.
b. Faktor presipitasi
Stresor pencetus mungkin ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal: Trauma seperti
penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan kejadian yang mengancam
kehidupan Ketegangan peran, berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan di
mana individu mengalaminya sebagai frustasi. Ada tiga jenis transisi peran. Transisi peran
perkembangan adalah perubahan normatif yang berkaitan dengan pertumbuhan, perubahan
ini termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan norma-
norma budaya, nilai-nilai dan tekanan untuk penyesuaian diri. Transisi peran situasi terjadi
dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluaraga melalui kelahiran atau kematian
Transisi peran sehat-sakit, sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit.
Transisi ini mungkin dicetuskan oleh: kehilangan bagian tubuh perubahan bentuk, ukuran,
penampilan dan fungsi tubuh prosedur medis dan keperawatan.
c. Mekanisme koping
Mekanisme koping termasuk pertahanan koping jangka pendek dan jangka panjang serta
penggunaan mekanisme pertahanan ego untuk melindungi diri sendiri dalam menghadapi
persepsi diri yang menyakitkan.
1) Pertahanan jangka pendek termasuk sebagai berikut:
a) aktivitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis identitas (konser
musik, bekerja keras, menonton televisi, secara obsesif)
b) aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara (ikut serta dalam
aktivitas sosial, agama, klub politik, kelompok atau gang)
c) aktivitas yang mewakili upaya jangka pendek untuk membuat masalah identitas
menjadi kurang berarti dalam kehidupan individu (penyalahgunaaan obat)
d) aktivitas yang secara sementara menguatkan perasaan diri (olahraga yang
kompetitif, pencapaian akademik, kontak untuk mendapatkan popularitas).
2) Pertahanan jangka panjang termasuk sebagai berikut:
a) penutupan identitas, adopsi identitas prematur yang diinginkan oleh orang yang
penting bagi individu tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi dan potensi diri
individu tersebut.
b) Identitas negatif, asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat diterima oleh nilai
dan harapan masyarakat.
3) Mekanisme pertahanan ego termasuk penggunaan fantasi, disosiasi, isolasi, proyeksi,
pergeseran (displacement), peretakan (splitting), berbalik marah pada diri sendiri dan
amuk.
d. Rentang respons konsep diri
1) Respons adaptif
Yaitu respons di mana klien jika menghadapi suatu masalah akan dapat memecahkan
masalah tersebut.
a) Aktualisasi diri
Yaitu kesadaran akan diri sendiri, berdasarkan atas observasi mandiri, termasuk
persepsi saat lalu akan diri sendiri dan perasaannya.
b) Konsep diri positif
Yaitu menunjukkan bahwa individu akan sukses hidupnya.
2) Respons maladaptif
Yaitu respons di mana jika klien menghadapi masalah, klien tidak dapat memecahkan
masalah tersebut dan akan menjadikan masalah tersebut sebagai beban
a) Harga diri rendah
Seseorang yang menganggap dirinya tidak mampu mengatasi kekurangannya, tidak
ingin melakukan sesuatu, menghindari kegagalan atau takut gagal dan tidak berani
mencapai sukses.
b) Kerancuan identitas
Individu klien kacau atau tidak jelas sehingga tidak memberikan identitas yang jelas
c) Depersonalisasi
Individu merasa aneh terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain.
3. Prinsip Tindakan
a. Perluas kesadaran klien
b. Bina hubungan saling percaya
c. Berikan pekerjaan pada klien pada tingkat kemampuan yang dimiliki
d. Maksimalkan peran serta klien dalam hubungan terapeutik
e. Dukung ekplorasi diri klien
f. Bantu klien untuk menerima perasaan danpikiran- pikirannya
g. Bantu mengklarifikasi konsep diri dan hubungan denganorang lain melalui keterbukaan
h. Berikan respon empati bukan simpati dan tekankan bahwa kekuatan untuk berubah ada
pada diri klien
i. Bantu klien merumuskan perencanaan yang realistik
j. Bantu klien mengidentifikasi alternatif pemecahan masalah
k. Bantu mengkonseptualkan tujuan yang realistik.

4. Pohon Masalah

Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah Core Problem

Koping individu tidak efektif


Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji

Harga diri rendah

DS :

- Ungkapan mengkritik diri sendiri, merendahkan diri sendiri

- Ungkapan rasa bersalah, khawatir

- Ungkapan suka menunda keputusan

- Menyangkal kesenangan sendiri

- Bosan

- Polarisasi pandangan hidup

DO :

- Gangguan berhubungan

- Perilaku destruktif

Diagnosa Keperawatan: Harga diri rendah


DAFTAR PUSTAKA

[1]. Direja. A. H. S. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Edisi 1 Jogyakarta : Nuh Medika.

[2]. Herdman, T . H., & Kamitsuru, S. (2015). Diagnosis KeperawatanDefinisi & Klasifikasi2015-2017
Edisi 10. Jakarta: EGC.

[3]. Kusumawati, 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.

[4]. SDKI, (2016).


FORMAT PENGKAJIAN KLIEN

Nama mahasiswa :Diahratnasari


NIM :20317031
Ruangan :Tulip
Tanggal Praktik :
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA KLIEN DENGAN
DI RUANG RS
Inisial : Nn. I Tanggal Dirawat : 16 Juni 2021
Umur : 20 tahun RM No. : ....................
Status :menikah Pendidikan : SMA
Agama : islam Alamat : Jatiuwung
Suku Bangsa : sunda Indonesia Informan : ....................

ALASAN MASUK
Dari hasil pengkajian Nn. I umur 20 tahun mengatakan sering dibully sama teman-temannya
karena badannya yang gemuk dan merasa tidak percaya diri, sejak SMA. Saat kumpul-kumpul
selalu dibilang gendut sama teman-temannya karena malu badannya yang gendut selalu dibilang
seperti ibu-ibu. Nn. I mengatakan tidak ingin berkumpul Bersama teman-temannya lagi dan
merasa lebih baik sendiri.

I. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?  Ya  Tidak


2. Pengobatan sebelumnya
 Berhasil  Kurang berhasil  Tidak berhasil
3.
Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya Fisik - - - - - -

Aniaya Seksual - - - - - -

Penolakan - -  20 - -

Kekerasan dalam keluarga - - - - - -

Tindak kriminal - - - - - -
Jelaskan No. 1,2,3 : klien mengatakan tidak pernah dibawa ke RSJ sebelumnya,dan
tidak pernah mendapatkan pengobatan sebelumnya, dan klien juga tidak pernah mengalami
kekerasan seksual dalam keluarga atau lingkungan sekitarnya. Klien mengatakan pernah
mengalami penolakan oleh teman-temannya karena badannya yang gendut seperti ibu-ibu,
sehingga mengakibatan dia merasa tidak percaya diri, dan tidak pernah mengalami dan
melakukan tindakan kriminal
Masalah Keperawatan : harga diri rendah situasional
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa  Ya   Tidak

Riwayat
Hubungan keluarga Gejala
pengobatan/perawatan
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : klien mengatakan pernah mengalami
penolakan oleh teman-temannya karena gendut dan sekarang merasa tidak percaya diri
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

II. FISIK

1. Tanda Vital TD : 130/80 N : 89x/mt S: 36,5oC P: 19x/mt


mmHg
2. Ukur TB : 153cm BB: 68 kg
 naik  turun
3. Keluhan  Ya  
Fisik Tidak
Jelaskan : Nn. I selalu mengalami kenaikan berat badan dan menjadi susah
turun
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

III. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Jelaskan : Ny. A adalah anak ke 1 dari 2 bersaudara menikah dengan Tn. J anak ke 3
dari 3 bersaudara, kemudian memliki 2 orang anak Nn. S dan Nn. I anak kedua
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
2. Konsep diri :

a. Citra tubuh : Klien mengatakan dirinya merasa tidak


sempurna ada yang kurang, klien merasa tidak
bias menjaga berat badannya
b. Identitas : Klien mengatakan tinggal di kampong melayu
c. Peran : Klien mengatakan sebagai anak terakhir dan
mempunyai 1 kaka
d. Ideal diri : Klien mengatakan harapannya saat ini dia ingin
bias bergaul dengan teman-temannya dan ingin
menurunkan berat badannya
e. Harga diri : Klien mengatakan jarang berinteraksi dengan
teman-temannya karena merasa tidak pantas
berkumpul bersama teman-temannya

Masalah Keperawatan : harga diri rendah

3. Hubungan Sosial :
a. Orang terdekat : Nn. I mengatakan paling dekat dengan ibunya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : klien jarang berinteraksi dengan
teman-temannya karena merasa tidak pantas berkumpul bersama teman-temannya
sering mengatakan dirinya seperti ibu-ibu
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien sulit percaya dengan orang
lain dan sulit berinteraksi dengan orang lain
Masalah Keperawatan : isolasi sosial

4. Spiritual :
a. Nilai dan keyakinan : klien beragama islam dan percaya adanya tuhan, klien merasa malu
saat sholat berjamaah
b. Kegiatan ibadah : klien mengatakan sholat 5 waktu namun jarang mengikuti pengajian
Masalah Keperawatan : tidak ada

IV. STATUS MENTAL


1. Penampilan
 tidak rapi  penggunaan pakaian tidak sesuai
 cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan: klien tampak kurang rapih cara berpakaian seperti anak pada umumnya
Masalah keperawatan :

2. Pembicaraan
 cepat  keras  gagap  inkoheren
 apatis  lambat  membisu
 tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan: klien tampak berbicara dengan jelas hanya merasa malu berkumpul dengan
teman-temannya
Masalah keperawatan : hdr
3. Aktivitas motorik
 lesu  tegang  gelisah  agitasi
 tik  grimasen  tremor  kompulsif
Jelaskan: klien tampak gelisah, tampak tegang, , klien tidak tremor saat diajak bicara
namun sedikit malu-malu
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

4. Alam perasaan
 sedih  ketakutan  putus asa
 khawatir  gembira berlebihan
Jelaskan: klien tampak sedih karna dibully teman-temannya, takut akan kumpul bersama
temannya karena berat badannya gemuk dan dibully seperti ibu-ibu
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

5. Afek
 datar  tumpul  labil  tidak sesuai
Jelaskan:
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

6. Interaksi selama wawancara


 bermusuhan  tidak kooperatif  mudah tersinggung
  kontak mata kurang  defensif  curiga
Jelaskan: klien tampak kooperatif tidak tampak bermusuhan/ tersinggung namun kontak
mata kurang, klien tampak menunduk saat diajak bicara

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

7. Persepsi
Halusinasi
 pendengaran  penglihatan  perabaan
 pengecapan  penghidu
Jelaskan: klien mengatakan tidak ada gangguan pendengaran pencapaian, penglihatan
semuanya normal
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

8. Proses pikir
 sirkumstansial  tangensial  kehilangan asosiasi
 flight of idea  blocking  pengulangan
pembicaraan/perseverasi
Jelaskan: selama wawancara pembicaraan klien tidak tampak berbelit-belit atau tidak
diulang-ulang, tidak ada topic yang meloncat dari satu topic ke topic yang lain
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

9. Isi pikir
 obsesi  fobia  hipokondria
 depersonalisasi  ide yang terkait  pikiran magis
Waham
 agama  somatik  kebesaran  curiga
 nihilistik  sisip pikir  siar pikir  kontrol pikir
Jelaskan: klien mengatakan tidak ada takut/fobia pada hal tertentu, tidak ada masalah
keperawatan atau gangguan organ yang sebenarnya dan tidak ada obsesi apapun tidak ada
pikiran nangis
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

10. Tingkat kesadaran


 bingung  sedasi  stupor
Disorientasi
 Waktu  tempat  orang
Jelaskan : tidak tampak bingung dan tidak lupa tempat waktu dan orang
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

11. Memori
 gangguan daya ingat jangka panjang
 gangguan daya ingat jangka pendek
 gangguan daya ingat saat ini  konfabulasi
Jelaskan: tidak ada gangguan daya ingat
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


 mudah beralih  tidak mampu berkonsentrasi
 tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan: klien mampu berhitung
Masalah keperawatan :tidak ada masalah

13. Kemampuan penilaian


 gangguan ringan  gangguan bermakna
Jelaskan: saat diberikan pilihan seperti apakah klien mendahulukan pilihan, kegiatan
merapikan tempat tidur atau menyapu. klien memilih merapihkan tempat tidur terlebih
dahulu
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

14. Daya tilik diri


 mengingkari penyakit yang diderita
 menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan: tidak ada penyakit yang diderita
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
V. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan
 Bantuan minimal  Bantuan total
Klien makan 3 kali sehari jenis makanan nasi dengan lauknya ayam dan ikan-ikanan,
sayur sup, tidak ada bantuan makan
2. BAB/BAK
 Bantuan minimal  Bantuan total
Klien dapat bab dan bak sendiri dikamar mandi tanpa bantuan
3. Mandi
 Bantuan minimal  Bantuan total
Klien mandi 3 kali sehari
4. Berpakaian/berhias
 Bantuan minimal  Bantuan total
Klien dapat mengganti pakaian secara mandiri
5. Istirahat dan tidur
 Tidur siang lama : 1 s/d 3
 Tidur malam hari :10. s/d 5
 Kegiatan sebelum/sesudah tidur : menonton tv bersama ibunya

6. Penggunaan obat
 Bantuan minimal  Bantuan total
Klien tidak mengkonsumsi obat
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan  
Sistem pendukung  

8. Kegiatan di dalam rumah


Ya Tidak
Mempersiapkan makanan  
Menjaga kerapihan rumah  
Mencuci pakaian  
Pengatur keuangan  

9. Kegiatan di luar ruangan


Ya Tidak
Belanja  
Transportasi  
Lain-lain  
Jelaskan:
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

VI. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladatif
 Bicara dengan orang lain  Minum alkohol
  Mampu menyelesaikan masalah  Reaksi lambat/berlebihan
 Teknik relaksasi  Bekerja berlebihan
 Aktivitas konstruktif   Menghindar
 Olah raga  Mencederai diri
 Lainnya........................  Lainnya.

VII.MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

 Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik jarang berinterakis dengan temannya


merasa malu karena merasa gendut
 Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik : klien tidak pernah berkumpul dan
mengikuti kegiatan bersama teman-temanya
 Masalah dengan pendidikan, spesifik klien mengatkan bahwa pendidikannya SMA dan
tidak ada masalah dengan pendidikannya
 Masalah dengan pekerjaan, spesifik : klien belum pernah bekerja
 Masalah dengan perumahan, spesifik : klien mengatakan rumahnya biasa saja
 Masalah ekonomi, spesifik : klien mengatakan keadaan ekonomi dirumahnya cukup
 Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik: klien memeriksakan kesehatan ke
puskesmas
 Masalah lainnya, spesifik : jarang bergaul dengan teman-temannya
 Masalah dengan dukungan lingkungan, spesifik :klien tidak mengikuti kegiatan apapun
 Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawataan

VIII. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


 Penyakit jiwa  Sistem pendukung
 Faktor presipitasi  Penyakit fisik
 Koping  Obat-obatan
 Lainnya
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

IX. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik : harga diri rendah
Terapi medis :

Tangerang, 16 Juni 2021


Mahasiswa,

_______DIAHRATNASARI_______________
ANALISA DATA

MASALAH
No. DATA FOKUS
KEPERAWATAN
1 Ds: - klien mengatakan dirinya tidak Domain 6 persepsi diri
memiliki kelebihan apapun dan merasa Kelas 2 harga diri
gendut berbeda dengan teman-temannya 00120 Harga diri rendah
Do: - klien tampak murung
-klien tidak mau berinteraksi dengan
teman-temannya
-klien tampak sedih

2 Ds : Domain 9 koping/toleransi
-klien mengatakan dirinya tidak pantas Kelas 2 respon koping
bergaul dengan teman-temannya 00069Ketidakefektifan Koping
Do:
-klien terlihat menyadari dan terlihat
kurang percaya diri
3 Ds: Domain 12 kenyamanan
-klien mengatakan malu dengan berat Kelas 1 kenyamanan fisik
badannya sekarang, lebih senang 00053 Isolasi Sosial
menyendiri tidak ingin bergaul sama
teman-temannya
Do:
-klien tampak menyendiri
-klien tampak sedih

POHON MASALAH
Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah Core Problem


Berduka Disfungsional

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Harga Diri Rendah Situasional
2. Koping individu
3. Isolasi sosial

ASUHAN KEPERAWATAN HARGA DIRI RENDAH

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien :

Ruangan :

Dx Perencanaan
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasionalisasi
Harga diri TUM: Klien 1. Setelah….x interaksi 1.Bina hubungan saling
rendah. memiliki diri klien menunjukkan percaya dengan  Menunjukkan keramahan
yang positif ekspresi wajah menggunakan prinsip dan sikap bertahan.
Tuk : bersahabat, menunjukkan komunikasi terapeutik :
1. Klien dapat rasa senang, ada kontak  Sapa klien dengan  Agar klien tidak ragu
membina mata, mau manjabat ramah baik verbal kepada perawat.
hubungan tangan, mau maupun non verbal
saling menyebutkan nama, mau  Perkenalkan diri  Menunjukkan bahwa
percaya menjawab salam, klien dengan sopan perawat ingin kenal dengan
dengan mau duduk  Tanyakan nama klien.
perawat berdampingan dengan lengkap dan nama
perawat, mau panggilan yang  Agar klien percaya kepada
mengutarakan masalah disukai klien perawat.
yang dihadapi.  Jelaskan tujuan
pertemuan  Penerimaan yangs sesuai
 jujur dan menepati dengan keadaan yang
janji sebenarnya dapat
 Tunjukkan sikap meningkatkan keyakinan
empati dan pada keluarga serta merasa
menerima apa adanya suatu pengakuan.
adanya
 Beri perhatian dan
perhatikan
kebutuhan dasar
klien

2. Klien dapat 2. Setelah….x interaksi 2.1. Diskusikan dengan klien  Pengertian tentang dirinya
mengidentif klien menyebutkan : tentang : akan memudahkan klien.
ikasi aspek o Aspek positif  Aspek positif yang
positif dan dan kemampuan dimiliki klien,
kemampuan yang dimiliki keluarga,
yang klien lingkungan
dimiliki. o Aspek positif  Kemampuan yang  Mengingatkan klien tentang
keluarga dimiliki klien hal positif dan nyata akan
o Aspek positif menambah percaya diri.
lingkungan 2.2.Bersama klien buat
klien daftar tentang :
 Aspek positif klien,
keluarga,
lingkungan
 Kemampuan yang
dimiliki klien
2.3.Beri pujian yang
realistis, hindarkan
memberi penilaian
negative
3. Klien dapat 3. Setelah…x interaksi 3.1. Diskusikan dengan  Meningkatkan percaya diri
menilai klien menyebutkan klien kemampuan yang dan menumbuhkan perasaan
kemampuan kemampuan yang dapat dilaksanakan bahwa ia tidak selalu gagal
yang dapat dilaksanakan dan tidak berguna.
dimiliki 3.2. Diskusikan
untuk kemampuan yang  Memperkuat kelebihan akan
dilaksanaka dapat dilanjutkan membuat klien
n pelaksanaannya melakukannya.

4. Klien dapat 4. Setelah…x interaksi 4.1.Rencanakan bersama  Menambah percaya diri


merencanak klien membuat klien aktivitas yang klien bahwa klien
an kegiatan rencana kegiatan dapat dilakukan setiap bertanggung jawab terhadap
sesuai harian hari sesuai kemampuan dirinya.
dengan klien :
kemampuan  Kegiatan mandiri
yang  Kegiatan dengan
dimiliki bantuan  Meningkatkan kemampuan
4.2. Tingkatkan kegiatan klien sesuai realitas.
sesuai kondisi klien
4.3. Beri contoh cara  Memberikan gambaran
pelaksanaan kegiatan pelaksanaan sehingga klien
yang dapat klien dapat melakukan.
lakukan
5. Klien dapat 5. Setelah…x interaksi 5.1. Ajurkan klien untuk
melakukan klien melakukan melaksanakan kegiatan
kegiatan kegiatan sesuai yang telah
sesuai jadwal yang dibuat direncanakan
rencana 5.2. pantau kegiatan yang
yang dibuat dilaksanakan klien
5.3. Beri pujian atas usaha
yang dilakukan klien
5.4. Diskusikan
kemungkinan
pelaksanaan kegiatan
setelah pulang.
6. Klien dapat 6.1.Setelah…x interaksi 6.1. Beri pendidikan  Mempersiapkan keluarga
memanfaatk klien memanfaatkan kesehatan pada agar dapat merawat klien
an system system pendukung keluarga tentang cara yang rendah diri.
pendukung yang ada di merawat klien dengan
yang ada keluarga harga diri rendah  Perhatian keluarga
6.2.Bantu keluarga merupakan dukungan
memberikan dukungan terhadap klien.
selama klien di rawat
6.3. Bantu keluarga  Lingkungan terapeutik akan
menyiapkan mendukung klien dalam
lingkungan di rumah meningkatkan harga dirinya.

IMPLEMENTASI dan EVALUASI

Nama : ________________ Ruangan : _______________


No. RM : ________________
N
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI Prf
O
Harga diri Tgl 16-06-2021 S: Diah
rendah Pkl : 11.10 -klien mengatakan ratnasari
Ds: senang diajak
-klien mengatakan malu berbincang-bincang
dengan berat badannya - klien mengatakan
yang sering dibully teman- senang membaca buku,
temannya seperti ibu-ibu menyapu, mengepel dan
-klien mengatakan tidak membereskan tempat
ingin bergaul dengan tidur
teman-temannya O:
-klien jarang mengikuti -klien mau mengikuti
kegiatan intruksi
-klien mampu
Do: memberikan contoh
-klien tampak tidak menyapu
percaya diri A: harga diri rendah
-nada bicara klien tampak P:
lembut -melanjutkan hal yang
-klien tampak tersenyum disukai untuk
meningkatkan
Diagnosa Keperawatan: kepercayaan dirinya
Harga Diri Rendah
Tindakan: Paraf perawat
SP1 menemukan potensi
positif yang ada pada
dirinya

RTL: latih SP2 memotivasi


untuk melakukan hal
positif

Tgl : 17-06-2021 S:
Pkl: 10.15 -klien mengatakan
Ds: senang diajarkan cara
-klien mengatakan malu emningkatkan percaya
dengan semua orang diri dengan menggali hal
-klien mengatakan malu yang disukai
dengan lingkungan sekitar O:
-klien mengatakan takut -klien bisa
tidak diterima oleh mencontohkan hal yang
lingkungan sekitar disukai seperti menyapu,
membaca buku,
mengepel, memberskan
Do: tempat tidur
-klien tampak murung dan A: harga diri rendah
menyendiri saat daruma P:
dan tidak berani berkumpul -latihan kegiatan yang
dengan teman-temannya disukai seperti menyapu,
-nada bicara klien lembut membaca buku,
membersihkan tempat
Diagnosa Keperawatan: tidur
Harga Diri Rendah

Tindakan : -
Sp2 mengajarkan kegiatan
sehari-hari untuk lebih
percaya diri serta mampu
bergaul dengan teman-
temannya dan menggali
kemampuan yang disukai
untuk meningkatkan
kepercayaan dirinya

RTL:
Evaluasi Sp1 dan Sp2 yaitu
tampil lebih percaya diri
saat berada Bersama
teman-temannya.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH


Pertemuan Ke : 1

Hari/Tanggal : 16 Juni 2021

Nama Klien :Nn. I

SP Ke :1

Ruangan :

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Klien mengatakan hidupnya tidak bermakna, tidak memiliki kelebihan apapun, merasa malas,
putus asa dan malu bila bergaul. Pada saat bicara klien lebih banyak menunduk, bicara lambat
dan suaranya terdengar lemah, ekspresi terlihat sedih, klien terlihat duduk menyendiri terpisah
dari teman-temannya.

2. Diagnosa Keperawatan:
Harga Diri Rendah

3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya

b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

c. Klien dapat menilai kemampuan yang masih dapat digunakan

d. Klien dapat memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan klien

e. Klien dapat melatih kemampuan yang dipilih

4. Tindakan Keperawatan:
a. Bina hubungan saling percaya

b. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien

c. Bantu klien menilai kemampuan klien yang masih dapat digunakan

d. Bantu klien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan klien

e. Latih klien sesuai kemampuan yang dipilih

f. Berikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien

g. Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Pelaksanaan

1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik

“Selamat pagi perkenalkan nama saya Siti Sumaedah senang dipanggil Medah, nama ade
siapa ? Senang dipanggil siapa ? saya mahasiswa Stikes Yatsi yang akan merawat ade
Evaluasi/Validasi.
“Bagaimana perasaan ade saat ini?” “Bagaimana tidurnya semalam?”
b. Kontrak

Topik : ” saya ingin berbincang-bincang dengan ade?”

Waktu : “Mau berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit?”

Tempat : ”Dimana kita duduk ? bagaimana kalau di ruang tamu?”

Tujuan : “Kita berbincang-bincang agar kita saling mengenal”

2. Fase Kerja

”De, apa saja kemampuan yang kamu dimiliki? Bagus, apa lagi? Saya buat daftarnya ya! Apa
pula kegiatan dirumah yang biasa di lakukan? Bagaimana dengan merapihkan kamar? Menyapu,
. Wah, bagus sekali kemampuan dan kegiatan yang ade miliki selain itu apakah ada lagi?
Apakah suka membaca buku atau cerita? Wah bagus sekali jika suka membaca “.

”De, dari 2 kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang sangat disukai ? Coba kita lihat, yang
pertama bisakah, yang kedua....... (misalnya ada 1 yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali ada
2 kegiatan yang masih bisa kamu lakukan.

”Sekarang, coba ade pilih satu kegiatan yang sagat disukai ”.” O yang nomor 2, menyapu?
Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita menyapu hari ini”. Coba lihat, sudah rapihkah
lantainya?”

“Nah kalau kita mau membersihkan rumah, mari kita coba. Bagus ! Sekarang jangan merasa
sendiri ya. ”Nah, sekarang gimana perasaanya setelah kita berbincang-bincang!. ”apakah merasa
lebih baik?” bagus sekali.. ”nanti jika merasa kesepian atau merasa tidak percaya diri coba untuk
cerita atau yang disukai”

”Ade sudah menyapu dengan baik sekali. Coba bagaimana bedakan perasaan kamu dengan
sebelum dan sesudah berbincang dan menyapu ? Bagus ”

3. Terminasi

a. Evaluasi

Subyektif: “Bagaimana perasaan ade setelah kita bercakap-cakap dan menyapu ?

Obyektif : “Berarti sudah berapa kemampuan yang ade miliki dan bisa ade lakukan?”

b. Rencana Tindak Lanjut

Ya, ade ternyata banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan. Salah satunya,
menyapu, yang sudah ade praktekkan dengan baik sekali. Nah kemampuan ini dapat
dilakukan juga saat waktu luang dan merasa bosan.” ”Sekarang, mari kita masukkan pada
jadwal harian. Kalau ade mengerjakannya sendiri beri tanda M, kalau dibantu diberi tanda
B, kalau tidak beri tanda T”

c. Kontrak
Topik :”Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. ade masih ingat kegiatan
apa lagi yang mampu dilakukan selain menyapu? Ya bagus, merapihkan
kamar.. kalau begitu kita akan latihan membereskan kamar”

Waktu : ” Bagaimana kalau kita berbincang-bincang kembali besok untuk membereskan


kamar ? mau jam berapa dan berapa lama?”

Tempat :“mau dimana ? baiklah dikamar. Sampai disini saja perbincangan kita hari ini

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH


Pertemuan Ke : 2

Hari/Tanggal : 17 Juni 2021

Nama Klien :Nn. I

SP Ke :2

Ruangan :

C. Proses Keperawatan

2. Kondisi Klien

Klien mengatakan hidupnya tidak bermakna, tidak memiliki kelebihan apapun, merasa malas,
putus asa dan malu bila bergaul. Pada saat bicara klien lebih banyak menunduk, bicara lambat
dan suaranya terdengar lemah, ekspresi terlihat sedih, klien terlihat duduk menyendiri terpisah
dari teman-temannya.

5. Diagnosa Keperawatan:
Harga Diri Rendah

6. Tujuan Khusus
f. Klien dapat membina hubungan saling percaya

g. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

h. Klien dapat menilai kemampuan yang masih dapat digunakan

i. Klien dapat memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan klien

j. Klien dapat melatih kemampuan yang dipilih

7. Tindakan Keperawatan:
h. Bina hubungan saling percaya

i. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien

j. Bantu klien menilai kemampuan klien yang masih dapat digunakan

k. Bantu klien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan klien

l. Latih klien sesuai kemampuan yang dipilih

m. Berikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien

n. Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

D. Strategi Pelaksanaan

4. Fase Orientasi

c. Salam Terapeutik

“Selamat pagi ade, bagaimana keadaanya hari ini? Masih ingat dong dengan saya? Sudah
mandi belum? Apakah ade sudah makan?
(evaluasi validasi)

“bagaimana perasaaanya hari ini ? “Bagaimana tidurnya semalam?” kemarin kita sudah
bediskusi tentang hobi yang disukai, apakah bisa memperaktikan hal yang lain yang
disukai? (memperaktikan membereskan tempat tidur).

d. Kontrak

Topik : ” sesuai kontrak waktu yang kemarin, kita akan berbincang-bincang dan
memperaktikan membersihkan atau merapikan tempat tidur”

Waktu : “Mau berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit?”

Tempat : ”Dimana kita duduk ? bagaimana kalau di kamar?”

Tujuan : “Kita berbincang-bincang sambil merapikan tempat tidur”

5. Fase Kerja

”De, apa saja kemampuan yang kamu dimiliki? Bagus, apa lagi? Saya buat daftarnya ya! Apa
pula kegiatan dirumah yang biasa di lakukan? Bagaimana dengan merapihkan kamar? Menyapu,
. Wah, bagus sekali kemampuan dan kegiatan yang ade miliki selain itu apakah ada lagi?
Apakah suka membaca buku atau cerita? Wah bagus sekali jika suka membaca “.

”De, dari 2 kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang sangat disukai ? Coba kita lihat, yang
pertama bisakah, yang kedua....... (misalnya ada 1 yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali ada
2 kegiatan yang masih bisa kamu lakukan.

”Sekarang, coba ade pilih satu kegiatan yang sagat disukai ”.” O yang nomor 1, merapikan
tempat tidur? Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita merapikan tempat tidur hari ini”.
Coba lihat, sudah rapihkah tempat tidurnya?”

“Nah kalau kita mau membersihkan kamar, mari kita coba. Bagus ! Sekarang jangan merasa
sendiri ya. ”Nah, sekarang gimana perasaanya setelah kita berbincang-bincang!. ”apakah merasa
lebih baik?” bagus sekali.. ”nanti jika merasa kesepian atau merasa tidak percaya diri coba untuk
cerita atau yang disukai”

”Ade sudah bisa merapikan tempat tidur dengan baik sekali. Coba bagaimana bedakan perasaan
kamu dengan sebelum dan sesudah berbincang dan merapikan tempat tidur? Bagus ”

6. Terminasi

d. Evaluasi

Subyektif: “Bagaimana perasaan ade setelah kita bercakap-cakap dan merapikan tempat
tidur ?

Obyektif : “Berarti sudah berapa kemampuan yang ade miliki dan bisa ade lakukan?”

e. Rencana Tindak Lanjut


Ya, ade ternyata banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan. Salah satunya,
merapikan tempat tidur, yang sudah ade praktekkan dengan baik sekali. Nah kemampuan
ini dapat dilakukan juga saat waktu luang dan merasa bosan.” ”Sekarang, mari kita
masukkan pada jadwal harian. Kalau ade mengerjakannya sendiri beri tanda M, kalau
dibantu diberi tanda B, kalau tidak beri tanda T”

f. Kontrak

Topik :”Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang berikutnya. ade masih ingat
kegiatan apa lagi yang mampu dilakukan selain mengepel? Ya ba.. kalau
begitu kita akan latihan mengepel yaa”

Waktu : ” Bagaimana kalau kita berbincang-bincang kembali besok untuk mengepel?


mau jam berapa dan berapa lama?”

Tempat :“mau dimana ? baiklah diruang makan. Sampai disini saja perbincangan kita hari
ini

Anda mungkin juga menyukai