Disusun Oleh:
INGGRIT WULANSARI
NIM 17.1.077
3. Predisposisi
a. Faktor yang mempengaruhi harga diri
Meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua tidak realistis,
kegagalan yang berulang, kurang mempunyai tanggung jawab personal,
ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang tidak realistis.
b. Faktor yang mempengaruhi peran.
Dimasyarakat umunya peran seseorang disesuai dengan jenis
kelaminnya. Misalnya seseorang wanita dianggap kurang mampu, kurang
mandiri, kurang obyektif dan rasional sedangkan pria dianggap kurang
sensitive, kurang hangat, kurang ekspresif dibandingkan wanita. Sesuai
dengan standar tersebut, jika wanita atau pria berperan tidak sesuai
lazimnya maka dapat menimbulkan konflik diri maupun hubungan sosial.
c. Faktor yang mempengaruhi identitas diri.
Meliputi ketidak percayaan, tekanan dari teman sebaya dan perubahan
struktur sosial. Orang tua yang selalu curiga pada anak akan menyebabkan
anak menjadi kurang percaya diri, ragu dalam mengambil keputusan dan
dihantui rasa bersalah ketika akan melakukan sesuatu. Control orang yang
berat pada anak remaja akan menimbulkan perasaan benci kepada orang
tua. Teman sebaya merupakan faktor lain yang berpengaruh pada identitas.
Remaja ingin diterima, dibutuhkan dan diakui oleh kelompoknya,
d. Faktor biologis
Adanya kondisi sakit fisik yang dapat mempengaruhi kerja hormon
secara umum, yang dapat pula berdampak pada keseimbangan
neurotransmitter di otak, contoh kadar serotonin yang menurun dapat
mengakibatkan klien mengalami depresi dan pada pasien depresi
kecenderungan harga diri dikuasai oleh pikiran-pikiran negatif dan tidak
berdaya.
4. Presipitasi
Masalah khusus tentang konsep diri disebabkan oleh setiap situasi yang
dihadapi individu dan ia tidak mampu menyesuaikan. Situasi atas stressor dapat
mempengaruhi komponen. Stressor yang dapat mempengaruhi gambaran diri
adalah hilangnya bagian tubuuh, tindakan operasi, proses patologi penyakit,
perubahan struktur dan fungsi tubuh, proses tumbuh kembang prosedur
tindakan dan pengobatan. Sedangkan stressor yang dapat mempengaruhi harga
diri dan ideal diri adalah penolakan dan kurang penghargaan diri dari orang tua
dan orang yang berarti, pola asuh yang tidak tepat, misalnya selalu dituntut,
dituruti, persaingan dengan saudara, kesalahan dan kegagalan berulang, cita-
cita tidak terpenuhi dan kegagalan bertanggung jawab sendiri. Stressor pencetus
dapat berasal dari internal dan eksternal:
a. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan
peristiwa yang mengancam kehidupan.
b. Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan
dan individu mengalaminya sebagai frustasi.
Keterangan:
7. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Gangguan citra tubuh
2. Kesiapan meningkatkan konsep diri
3. Harga diri rendah (kronis, situasional dan resiko situasional)
4. Ketidakefektifan performa peran
5. Gangguan identitas pribadi
8. MEKANISME KOPING
Mekanisme koping menurut Deden (2013) :
Jangka pendek :
1. Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis : pemakaian obat-
obatan, kerja keras, nonoton tv terus menerus.
2. Kegiatan mengganti identitas sementara: ikut kelompok sosial, keagamaan,
politik.
3. Kegiatan yang memberi dukungan sementara : kompetisi olah raga kontes
popularitas.
4. Kegiatan mencoba menghilangkan anti identitas sementara :
penyalahgunaan obat-obatan.
Jangka Panjang :
No Dx Perencanaan
Tgl
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
TUK:
1. Klien dapat
membina 1. Setelah … kali interaksi, 1. Bina hubungan saling percaya dengan
hubungan saling klien menunjukkan meng-gunakan prinsip komunikasi
percaya dengan eskpresi wajah terapeutik :
perawat. bersahabat, menun-
jukkan rasa senang, ada Sapa klien dengan ramah baik
kontak mata, mau verbal maupun non verbal.
berjabat tangan, mau Perkenalkan diri dengan sopan.
menyebutkan nama, Tanyakan nama lengkap dan nama
panggilan yang disukai klien.
mau menjawab salam,
Jelaskan tujuan pertemuan.
klien mau duduk Jujur dan menepati janji.
berdampingan dengan Tunjukan sikap empati dan
perawat, mau menerima klien apa adanya.
mengutarakan masalah Beri perhatian dan perhatikan
yang dihadapi. kebutuhan dasar klien.
2. Klien dapat 2. Setelah … kali interaksi 2.1. Diskusikan dengan klien tentang:
mengidentifikas klien menyebutkan:
i aspek positif Aspek positif yang dimiliki klien,
o Aspek positif dan keluarga, lingkungan.
dan kemampuan Kemampuan yang dimiliki klien.
kemampuan yang
yang dimiliki.
dimiliki klien.
o Aspek positif
keluarga. 2.2 Bersama klien buat daftar tentang:
o Aspek positif Aspek positif klien, keluarga,
lingkungan.
lingkung-an klien.
Kemampuan yang dimiliki klien.
2.3. Beri pujian yang realistis, hindarkan
memberi penilaian negatif.
3. Klien dapat me- 3. Setelah … kali interaksi 3.1. Diskusikan dengan klien kemampuan
nilai klien menyebutkan yang dapat dilaksanakan.
kemampuan kemampuan yang dapat 3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat
yang dimiliki dilaksanakan. dilanjutkan pelaksanaannya.
un-tuk
dilaksanakan
4. Klien dapat 4. Setelah … kali interaksi 4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas
merencanakan klien membuat rencana yang dapat dilakukan setiap hari sesuai
kegiatan sesuai kegiatan harian kemampuan klien:
dengan
kemampuan kegiatan mandiri.
kegiatan dengan bantuan.
yang dimiliki 4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi
klien.
5. Klien dapat 5. Setelah … kali interaksi 5.1. Anjurkan klien untuk melaksanakan
melakukan klien melakukan kegiatan yang telah direncanakan.
kegiatan sesuai kegiatan sesuai jadual 5.2. Pantau kegiatan yang dilaksanakan
klien.
rencana yang yang dibuat.
5.3. Beri pujian atas usaha yang dilakukan
dibuat. klien.
5.4. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan
kegiatan setelah pulang.
6. Klien dapat 6. Setelah … kali interaksi 6.1. Beri pendidikan kesehatan pada
memanfaatkan klien memanfaatkan keluarga tentang cara merawat klien
sistem pendu- sistem pendukung yang dengan harga diri rendah.
kung yang ada. ada di keluarga. 6.2. Bantu keluarga memberikan dukungan
selama klien di rawat.
B. Kerja
“Ibu T, apa saja kemampuan Ibu T dimiliki? Bagus, apa lagi? Saya buat
daftarnya ya bu. Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa Ibu T
lakukan? Bagaimana dengan merapihkan kamar? Menyapu ? Mencuci
piring? Wah, bagus sekali. Cukup banyak kemampuan dan kegiatan
yang Ibu T miliki “.
” Ibu T, dari lima kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang masih
dapat dikerjakan di rumah sakit? Coba kita lihat, yang pertama bisakah?
yang kedua? sampai 5 (misalnya ada 3 yang masih bisa dilakukan).
Bagus sekali ada 3 kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit
ini”
“Nah kalau kita mau merapihkan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu
bantal dan selimutnya. Bagus sekali bu. Sekarang kita angkat spreinya
dan kasurnya kita balik. Nah, sekarang kita pasang lagi spreinya, kita
mulai dari arah atas, ya bagus bu T. Sekarang sebelah kaki, tarik dan
masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan. Sekarang ambil bantal,
rapihkan dan letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita lipat selimut,
nah letakkan sebelah bawah/kaki. Bagus, ibu bisa melakukannya”
” Ibu T sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba
perhatikan bedakah dengan sebelum dirapikan? Bagus ”
“ Coba Ibu T lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau
Ibu T lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan untuk
melakukan dan T (tidak) tidak melakukan”
C. Terminasi
”Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. Ibu T mau berapa
kali sehari merapihkan tempat tidur? Bagus, dua kali yaitu pagi-pagi jam
berapa ? Lalu sehabis istirahat jam berapa?”
“Selamat pagi, Ibu T masih ingat dengan saya? Iya benar sekali bu, saya
perawat inggrit yang akan merawat Ibu dari jam 8 sampai jam 3 sore
nanti ya bu”
”Ya benar, kita akan latihan mencuci piring di dapur ruangan ini,
Waktunya sekitar 20 menit. Bagaimana menurut ibu T?”
B. Kerja:
“Ibu T, sebelum kita mencuci piring kita perlu siapkan dulu
perlengkapannya, yaitu sabut/tapes untuk membersihkan piring, sabun
khusus untuk mencuci piring dan air untuk membilas. Ibu T bisa
menggunakan air yang mengalir dari kran ini ya? Oh ya jangan lupa
sediakan tempat sampah untuk membuang sisa-makanan”
“Sekarang saya perlihatkan dulu ya caranya”
“Setelah semua perlengkapan tersedia, Ibu T ambil satu piring kotor lalu
buang dulu sisa kotoran yang ada di piring tersebut ke tempat sampah.
Kemudian Ibu T bersihkan piring tersebut dengan menggunakan
sabut/tapes yang sudah diberikan sabun pencuci piring. Setelah selesai
disabuni, bilas dengan air bersih sampai tidak ada busa sabun sedikit
pun di piring tersebut. Setelah itu Ibu T bisa mengeringkan piring yang
sudah bersih tadi di rak yang sudah tersedia di dapur. Nah selesai ibu”
“Sekarang coba Ibu T praktekkan kembali seperti yang saya contohkan
tadi bu”
“Bagus sekali, Ibu T dapat mempraktekkan cuci pring dengan baik.
Sekarang dilap tangannya bu”
C. Terminasi :
“Selamat pagi, Ibu T masih ingat dengan saya? Iya benar sekali bu, saya
perawat inggrit yang akan merawat Ibu dari jam 8 sampai jam 3 sore
nanti ya bu”
”Ya benar, kita akan latihan menyapu di ruangan ini, Waktunya sekitar
20 menit. Bagaimana menurut ibu T?”
B. Kerja:
“Ibu T, sebelum kita menyapu kita perlu siapkan dulu perlengkapannya,
yaitu sapu, cikrak, dan tempat sampah untuk membuang sampahnya”
“Sekarang saya perlihatkan dulu ya caranya”
“Setelah semua perlengkapan tersedia, Ibu T ambil sapu lalu kita mulai
sapu mulai dari pinggir sampai ke tengah, kita bersihkan juga dibawah
tempat tidur, meja dan almari, setelah itu dikumpilkan jadi satu didepan
kamar, baru kemuadian kita cikrak ya bu.. dan kita buang di tempat
sampah”
“Sekarang coba Ibu T praktekkan kembali seperti yang saya contohkan
tadi bu”
“Bagus sekali, Ibu T dapat mempraktekkan menyapu dengan baik.
Sekarang ibu bias cuci tangan”
C. Terminasi :
“Selamat pagi, Ibu T masih ingat dengan saya? Iya benar sekali bu, saya
perawat inggrit yang akan merawat Ibu dari jam 8 sampai jam 3 sore
nanti ya bu”
”Ya benar, kita akan latihan mengepel di ruangan ini, Waktunya sekitar
20 menit. Bagaimana menurut ibu T?”
B. Kerja:
“Ibu T, sebelum kita mengepel kita perlu siapkan dulu perlengkapannya,
yaitu alat pel, emper, air dan pewangi lantai “Sekarang saya perlihatkan
dulu ya caranya”
“Setelah semua perlengkapan tersedia, pastikan lantai sudah disapu,
kemuadian Ibu T ambil alat pel, basahi dikaleng yang berisi air dan
pewangi lantai kemudian kita peras alat pel, setelah itu mulai ibu pel
mulai dari pinggir pojok kemudian jalan ke tengah, dengan langkah
mundur ya buk, kemuadian kita bilas kita pel kembali, Nah selesai ibu”
“Sekarang coba Ibu T praktekkan kembali seperti yang saya contohkan
tadi bu”
“Bagus sekali, Ibu T dapat mengepel dengan baik. Sekarang ibu bias
cuci tangan”
C. Terminasi :
Yusuf, Ah, Rizky Fitryasari PK dan Hanik Endang Nihayati. (2015). Buku Ajar
Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika
Elinia, Sury,.2016. Tinjauan Tero dan Konsep Harga Diri Rendah diakses dari
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-eliniasury-8333-
2-babii.pdf pada 12 Juni 2018