Di susun oleh :
Henrika Meylina Setiayanti
22.14901.14.14
Dosen Pengampu
Ns.Mujahidin,S.Kep.,M.Kes
BINA HUSADA
PALEMBANG
2023
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Masalah Keperawatan :
Gangguan konsep diri: Harga diri rendah.
E. Batasan Karakteristik
Adalah pada masa kecil sering disalahkan, jarang d iberi pujian atas
keberhasilnnya. Saat dewasa kurang dihargai, tidak diberi kes empatan dan tidak
diterima.
F. Akibat
Klien yang m engalami gangguan harga diri rendah biisa mengakibatkan
gangguan interaksi sosial : menarik diri, dan memicu munculnya perilaku kekerasan
yang beresiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan.
Isolasi social merupakan suatu keadaan dimana individu dan kelompok
mengalami kebutuhann meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak
mampu untuk melaku kan kontak. (Copernitto LJm 1998).
G. Rentang Respon
Keterangan:
1. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri positif tentang latar belakang pengalaman nyata
yang sukses diterima.
2. Konsep diri positif adalah individu mempunyai pengalaman yang positif dalam
beraktualisasi.
3. Harga diri rendah adalah transisi antara respon diri adaptif dengan konsep diri
maladaptif.
4. Kerancuan identitas adalah kegagalan individu dalam kemalangan aspek psikososial
dan kepribadian dewasa yang harmonis.
5. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya
dengan orang lain.
H. Mekanisme koping
Mekanisme koping menurut Deden (2013) :
Jangka pendek :
1. Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis : pemakaian obat-obatan,
kerja keras, nonoton tv terus menerus.
2. Kegiatan mengganti identitas sementara: ikut kelompok sosial, keagamaan, politik.
3. Kegiatan yang memberi dukungan sementara : kompetisi olah raga kontes popularitas.
4. Kegiatan mencoba menghilangkan anti identitas sementara : penyalahgunaan obat-
obatan.
Jangka Panjang :
1. Menutup identitas : terlalu cepat mengadopsi identitas yang disenangi dari orang-
orang yang berarti, tanpa mengindahkan hasrat, aspirasi atau potensi diri sendiri.
2. Identitas negatif : asumsi yang pertentangan dengan nilai dan harapan masyarakat.
I. Pohon Masalah
Data Subjektif
a) Klien mengatakan ingin diakui jati dirinya.
b) Klien mengatakan tidak ada lagi yang peduli dengannya.
c) Klien mengatakan tidak bisa apa-apa.
d) Klien mengatakan dirinya tidak berguna.
e) Klien mengkritik dirinya sendiri.
f) Klien mengatakan enggan berbicara duluan dengan orang lain.
3. Klien dapat 3.1 Klien menilai 3.1.1 Diskusikan dengan klien Diskusikan tingkat
menilai kemampuan yang dapat kemampuan yang masih kemampuan klien
kemampuan digunakan. dapat digunakan selama seperti menilai
yang sakit. realitas, kontrol diri
digunakan. 3.1.2 Diskusikan kemampuan yang atau integritas ego
dapat dilanjutkan sebagai dasar
penggunaan. asuhan
keperawatan.
4. Klien dapat 4.1 Klien membuat rencana 4.1.1 Rencanakan bersama klien Reinforcement
(menetapkan kegiatan harian. aktifitas yang dapat positif akan
) kegiatan dilakukan setiap hari sesuai meningkatkan
sesuai kemampuan : harga diri.
dengan kegiatan mandiri
kemampuan kegiatan dengan
yang bantuan sebagian
dimiliki. kegiatan yang
membutuhkan Bantuan
total
5. Klien dapat 5.1 Klien melakukan 5.1.1 Beri kesempatan kepada klien Memberikan
melakukan kegiatan sesuai kondisi untuk mencoba kegiatan yang kesemapatan kepada
kegiatan sakit dan kemampuanny. telah direncanakan. klien mandiri
sesuai dirumah.
kondisi sakit.
5.1.2 Beri pujian atas keberhasilan Reinforcement positif
klien. akan meningkatkan
harga diri.
A. Orientasi
“Selamat pagi, Perkenalkan saya perawat Tika. Saya Mahasiswa Keperawtan Profesi Ners
bina husada. Saya yang akan merawat ibu dari jam 8 pagi sampai jam 3 sore nanti ya bu”
”Bagaimana, kalau kita berbincang-bincang tentang kemampuan dan kegiatan yang pernah
IbuS lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang masih dapat IbuS dilakukan di
rumah sakit. Setelah kita nilai, kita akan pilih satu kegiatan untuk kita latih. Bagaimana
menurut IbuS?”
”Dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu saja bu? Berapa
lama kira-kira kita akan ngobrol bu? Apakah cukup 20 menit? Oke cukup ya bu 20 menit”
B. Kerja
“Ibu S, apa saja kemampuan Ibu S dimiliki? Bagus, apa lagi? Saya buat daftarnya ya bu.Apa
pula kegiatan rumah tangga yang biasa Ibu S lakukan? Bagaimana dengan merapihkan
kamar? Menyapu ? Mencuci piring? Wah, bagus sekali. Cukup banyak kemampuan dan
kegiatan yang Ibu S miliki “.
” IbuS, dari lima kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang masih dapat dikerjakan di rumah
sakit? Coba kita lihat, yang pertama bisakah?yang kedua? sampai 5 (misalnya ada 3
yang masih bisa dilakukan).Bagus sekali ada 3 kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah
sakit ini”
”Sekarang, coba Ibu S pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit ini”.
” Ok, yang nomor satu, merapihkan tempat tidur?Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang
kita latihan merapihkan tempat tidur Ibu S ?Mari kita lihat tempat tidur IbuS. Coba lihat,
sudah rapihkah tempat tidurnya?”
“Nah kalau kita mau merapihkan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal dan
selimutnya. Bagus sekali bu. Sekarang kita angkat spreinya dan kasurnya kita balik. Nah,
sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas, ya bagus bu S. Sekarang sebelah
kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan. Sekarang ambil bantal, rapihkan
dan letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita lipat selimut, nah letakkan sebelah bawah/kaki.
Bagus, ibu bisa melakukannya”
”IbuS sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan bedakah
dengan sebelum dirapikan? Bagus ”
“ CobaIbuS lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau IbuS lakukan tanpa
disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan untuk melakukan dan S (tidak) tidak melakukan”
C. Terminasi
“Bagaimana perasaan IbuS setelah berbincang-bincang dan latihan merapihkan tempat tidur?
Iya benar bu. Ibu S ternyata banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan di rumah
sakit ini. Salah satunya, merapihkan tempat tidur yang sudah Ibu S praktekkan dengan baik
sekali. Nah, kemampuan ini dapat dilakukan juga di rumah setelah pulang ya bu.” ”Sekarang,
mari kita masukkan pada jadwal harian. Ibu S mau berapa kali sehari merapihkan tempat
tidur? Bagus, dua kali yaitu pagi-pagi jam berapa ? Lalu sehabis istirahat jamberapa?”
”Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. IbuS masih ingat kegiatan apa lagi
yang mampu dilakukan di rumah sakit selain merapihkan tempat tidur? Ya bagus, cuci piring.
Kalau begitu kita akan latihan mencuci piring besok jam 8 pagi di dapur ruangan ini sehabis
makan pagi selama 20 menit, menurut ibu bagaimana? Oke ibu, Sampai jumpa ya”
2. SP-2 Pasien: Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-2: Melatih pasien melakukan
kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan pasien.
A. Orientasi
“Selamat pagi, Ibu S masih ingat dengan saya? Iya benar sekali bu, saya perawat Tika
yang akan merawat Ibu dari jam 8 sampai jam 3 sore nanti ya bu”
”BagaimanaIbuS, sudah dicoba merapikan tempat tidur sore kemarin/ Tadi pagi? Bagus
(kalau sudah dilakukan, kalau belum bantu lagi, sekarang kita akan latihan kemampuan
kedua ya bu?. Masih ingat apa kegiatan ituIbuS?”
”Ya benar, kita akan latihan mencuci piring di dapur ruangan ini, Waktunya sekitar 20 menit.
Bagaimana menurut ibu S?”
B. Kerja:
“IbuS, sebelum kita mencuci piring kita perlu siapkan dulu perlengkapannya, yaitu
sabut/tapes untuk membersihkan piring, sabun khusus untuk mencuci piring dan air untuk
membilas. IbuS bisa menggunakan air yang mengalir dari kran ini ya? Oh ya jangan lupa
sediakan tempat sampah untuk membuang sisa-makanan”
“Setelah semua perlengkapan tersedia, IbuS ambil satu piring kotor lalu buang dulu sisa
kotoran yang ada di piring tersebut ke tempat sampah. KemudianIbuS bersihkan piring
tersebut dengan menggunakan sabut/tapes yang sudah diberikan sabun pencuci piring.
Setelah selesai disabuni, bilas dengan air bersih sampai tidak ada busa sabun
sedikitpun di piring tersebut. Setelah itu IbuS bisa mengeringkan piring yang sudah bersih
tadi di rak yang sudah tersedia di dapur. Nah selesai ibu”
“Sekarang coba IbuS praktekkan kembali seperti yang saya contohkan tadi bu”
“Bagus sekali, Ibu S dapat mempraktekkan cuci pring dengan baik. Sekarang dilap tangannya
bu”
C. Terminasi :
“Bagaimana jika kegiatan cuci piring ini dimasukkan menjadi kegiatan sehari-hari IbuS?
Mau berapa kali IbuS mencuci piring? Bagus sekali IbuS mencuci piring tiga kali setelah
makan. “ CobaIbuS lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau IbuS lakukan
tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan untuk melakukan dan T (tidak) tidak
melakukan”
”Besok kita akan latihan untuk kemampuan ketiga, setelah merapihkan tempat tidur dan cuci
piring. Masih ingat kegiatan apakah itu? Ya benar kita akan latihan mengepel. Mau jam
berapa bu kita melakukan latihan mengepel nya? Oke baik besok jam 9 pagi ya bu setelah ibu
selesai merapikan tempat tidur dan mencuci piring. Dimana kita akan melakukan latihannya
bu? Oke baik bu, kita muali dari ruangan ini saja ya bu. Kalau begitu saya permisi dulu ya bu,
Sampai jumpa”
“Selamat pagi bapak, perkenalkan saya perawat Tika yang merawat ibu S dari jam 8 pagi ini
sampai nanti jam 3 sore”
“Bagaimana kalau pagi ini kita bercakap-cakap tentang cara merawat Ibu S? Berapa lama
waktu Pak butuhkan?30 menit saja? Baik pak Kita berbincang-bincangnya diruang Makan
saja bagaimana pak? Oke, mari kita keruangan Makan”
B. Kerja
“Ya memang benar sekali Pak, IbuS itu memang terlihat tidak percaya diri dan sering
menyalahkan dirinya sendiri. Misalnya padaIbu S, sering menyalahkan dirinya dan
mengatakan dirinya adalah orang paling bodoh sedunia. Dengan kata lain, Ibu Smemiliki
masalah harga diri rendah yang ditandai dengan munculnya pikiran-pikiran yang selalu
negatif terhadap diri sendiri. Bila keadaanIbuS ini terus-menerus seperti itu,Ibu S bisa
mengalami masalah yang lebih berat lagi, misalnya IbuS jadi malu bertemu dengan orang
lain dan memilih mengurung diri”
“Sampai disini, bapak mengerti apa yang dimaksud harga diri
“Setelah kita mengerti bahwa masalah IbuS dapat menjadi masalah serius, maka kita perlu
memberikan perawatan yang baik untuk IbuS”
”Bpk, apa saja kemampuan yang dimilikiIbuS ? Ya benar, dia juga mengatakan hal yang
sama(kalau sama dengan kemampuan yang dikatakan IbuS)”
” IbuS itu telah berlatih dua kegiatan yaitu merapihkan tempat tidur dan cuci piring. Serta
telah dibuat jadual untuk melakukannya. Untuk itu, Bapakdapat mengingatkanIbuS untuk
melakukan kegiatan tersebut sesuai jadwal. Tolongbantu menyiapkan alat-alatnya ya Pak dan
jangan lupa memberikan pujian agar harga dirinya meningkat. Ajak pula memberi tanda cek
list pada jadwal kegiatannya”.
”Selain itu, bila Ibu S sudah tidak lagi dirawat di Rumah sakit, bapak tetap perlu memantau
perkembanganIbu S. Jika masalah harga dirinya kembali muncul dan tidak tertangani lagi,
bapak dapat membawaIbuS ke puskesmas”
”Nah, bagaimana kalau sekarang kita praktekkan cara memberikan pujian kepadaIbuS”
”Temui Ibu S dan tanyakan kegiatan yang sudah dia lakukan lalu berikan pujian yang yang
mengatakan: Bagus sekaliIbuS, kamu sudah semakin terampil mencuci piring”
C. Terminasi:
“Dapatkah Bapak jelaskan kembali maasalah yang dihadapi S dan bagaimana cara
merawatnya?”
“Bagus sekali bapakdapat menjelaskan dengan baik. Nah setiap kali Bapakkemari lakukan
seperti itu dan di rumah juga demikian ya pak. ”
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi dua hari mendatang untuk latihan cara memberi pujian
langsung kepada IbuS. Jam berapa Bapak datang? Baik saya tunggu ya. Sampai jumpa”
”Bapakmasih ingat latihan merawat Ibu Bapakseperti yang kita pelajari dua hari yang lalu?”
“Baik, hari ini kita akan mampraktekkannya langsung kepada Ibu S ,Waktunya 20 menit.
Bagaimana menurut bapak? Oke kalau begitu, sekarang mari kita temui IbuS”
B. Kerja:
”Hari ini saya datang bersama anak IbuS. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya,
anakIbu S juga ingin merawat Ibu S agar cepat pulih.”
”Nah Pak, sekarang Bapak bisa mempraktekkan apa yang sudah kita latihkan beberapa hari
lalu yaitu memberikan pujian terhadap perkembangan orang tua Bapak (Perawat
mengobservasi keluarga mempraktekkan cara merawat pasien seperti yang telah dilatihkan
pada pertemuan sebelumnya)”
”Baiklah, sekarang saya dan anakIbu S ke ruang perawat dulu (Perawat dan keluarga
meninggalkan pasien untuk melakukan terminasi dengan keluarga)”
C. Terminasi:
“Mulai sekarang Bapaksudah bisa melakukan cara merawat seperti yang tadi kepada IbuS
ya”.
DAFTAR PUSTAKA