Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

DEPARTEMEN KEPERWATAN JIWA

HARGA DIRI RENDAH

OLEH :

TUTIK ALAWIYAH

201710300511015

PROGRAM DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

TAHUN 2020
A. DEFINISI
Perkembangan kebudayaan masyarakat banyak membawa perubahan
dalam segi kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi kehidupan baik
positif maupun negatif dapat mempengaruhi keseimbangan fisik, mental,
dan psikososial seperti bencana dan konflik yang dialami sehingga
berdampak sangat besar terhadap kesehatan jiwa seseorang yang berarti
akan meningkatkan jumlah pasien gangguan jiwa(keliat, 2011).

Harga diri seseorang di peroleh dari diri sendiri dan orang lain. Gangguan
harga diri rendah akan terjadi jika kehilangan kasih sayang, perilaku orang
lain yang mengancam dan hubungan interpersonal yang buruk. Tingkat
harga diri seseorang berada dalam rentang tinggi sampai rendah. Individu
yang memiliki harga diri tinggi menghadapi lingkungan secara aktif dan
mampu beradaptasi secara efektif untuk berubah serta cenderung merasa
aman. Individu yang memiliki harga diri rendah melihat lingkungan
dengan cara negatif dan menganggap sebagai ancaman. (Keliat, 2011).

B. TANDA DAN GEJALA


a. Mengejek dan mengkritik diri.
b. Merasa bersalah dan khawatir, menghukum atau menolak diri sendiri
c. Mengalami gejala fisik, misal: tekanan darah tinggi, gangguan
penggunaan zat.
d. Menunda keputusan
e. Sulit bergaul.
f. Menghindari kesenangan yang dapat memberi rasa puas.
g. Menarik diri dari realitas, cemas, panic, cemburu, curiga dan
halusinasi.
h. Merusak diri: harga diri rendah menyokong klieb untuk mengakhiri
hidup.
i. Merusak atau melukai orang lain.  
j. Perasaan tidak mampu.
k. Pandangan hidup yang pesimitis.
l. Tidak menerima pujian.
m. Penurunan produktivitas.
n. Penolakan tehadap kemampuan diri. 
o. Kurang memperhatikan perawatan diri.  
p. Berpakaian tidak rapi.
q. Berkurang selera makan.
r. Tidak berani menatap lawan bicara.
s. Lebih banyak menunduk.
t. Bicara lambat dengan nada suara lemah.

C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HDR


1. Faktor Predisposisi
a. Faktor yang mempengaruhi harga diri
Meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua tidak realistis,
kegagalan yang berulang, kurang mempunyai tanggung jawab
personal, ketergantungan  pada orang lain dan ideal diri yang tidak
realistis.  
b. Faktor yang mempengaruhi peran.
Dimasyarakat umunya peran seseorang disesuai dengan jenis
kelaminnya. Misalnya seseorang wanita dianggap kurang mampu,
kurang mandiri, kurang obyektif dan rasional sedangkan pria
dianggap kurang sensitive, kurang hangat, kurang ekspresif
dibandingkan wanita. Sesuai dengan standar tersebut,  jika wanita
atau pria berperan tidak sesuai lazimnya maka dapat menimbulkan
konflik diri maupun hubungan sosial.
c. Faktor yang mempengaruhi identitas diri.
Meliputi ketidak percayaan, tekanan dari teman sebaya dan
perubahan struktur sosial. Orang tua yang selalu curiga pada anak
akan menyebabkan anak menjadi kurang percaya diri, ragu dalam
mengambil keputusan dan dihantui rasa bersalah ketika akan
melakukan sesuatu. Control orang yang  berat pada anak remaja
akan menimbulkan perasaan benci kepada orang tua. Teman
sebaya merupakan faktor lain yang berpengaruh pada identitas.
Remaja ingin diterima, dibutuhkan dan diakui oleh kelompoknya,
d. Faktor biologis
Adanya kondisi sakit fisik yang dapat mempengaruhi kerja hormon
secara umum, yang dapat pula berdampak pada keseimbangan
neurotransmitter di otak, contoh kadar serotonin yang menurun
dapat mengakibatkan klien mengalami depresi dan pada pasien
depresi kecenderungan harga diri dikuasai oleh pikiran-pikiran
negatif dan tidak berdaya.
2. Faktor Presipitasi
Masalah khusus tentang konsep diri disebabkan oleh setiap situasi
yang dihadapi individu dan ia tidak mampu menyesuaikan. Situasi atas
stressor dapat mempengaruhi komponen. Stressor yang dapat
mempengaruhi gambaran diri adalah hilangnya bagian tubuuh,
tindakan operasi, proses patologi penyakit, perubahan struktur dan
fungsi tubuh, proses tumbuh kembang prosedur tindakan dan
pengobatan. Sedangkan stressor yang dapat mempengaruhi harga diri
dan ideal diri adalah penolakan dan kurang penghargaan diri dari orang
tua dan orang yang berarti, pola asuh yang tidak tepat, misalnya selalu
dituntut, dituruti, persaingan dengan saudara, kesalahan dan kegagalan
berulang, cita-cita tidak terpenuhi dan kegagalan bertanggung jawab
sendiri. Stressor pencetus dapat berasal dari internal dan eksternal:
 Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau
menyaksikan  peristiwa yang mengancam kehidupan.  
 Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang
diharapkan dan individu mengalaminya sebagai frustasi.
Ada tiga jenis transisi peran:
a. Transisi peran perkembangan adalah perubahan normative
yang berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk
tahap perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga
dan norma-norma budaya, nilai-nilai serta tekanan untuk
menyesuaikan diri.  
b. Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau
berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau
kematian.
c. Transisi peran sehat-sakit terjadi akibat pergeseran dari sehat
ke keadaan sakit. Transisi ini dapat dicetuskan oleh kehilangan
bagian tubuh, perubahan ukuran, bentuk, penampilan atau
fungsi tubuh, perubahan fisik yang  berhubungan dengan
tumbuh kembang normal. Perubahan tubuh dapat
mempengaruhi semua komponen konsep diri yaitu gambaran
diri, identitas diri, peran dan harga diri.

D. RENTANG RESPON

Keterangan:

1. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri positif tentang latar belakang pengalaman
nyata yang sukses diterima.
2. Konsep diri positif adalah individu mempunyai pengalaman yang positif dalam
beraktualisasi.
3. Harga diri rendah adalah transisi antara respon diri adaptif dengan konsep diri
maladaptif.
4. Kerancuan identitas adalah kegagalan individu dalam kemalangan aspek
psikososial dan kepribadian dewasa yang harmonis.
5. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya
dengan orang lain.
E. POHON MASALAH
Pohon masalah yang muncul menurut Fajariyah (2012) :

F. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Gangguan citra tubuh
2. Kesiapan meningkatkan konsep diri
3. Harga diri rendah (kronis, situasional dan resiko situasional)
4. Ketidakefektifan performa peran
5. Gangguan identitas pribadi

G. MEKANISME KOPING
Mekanisme koping menurut Deden (2013) :
Jangka pendek :
1. Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis :
pemakaian obat-obatan, kerja keras, nonoton tv terus menerus.
2. Kegiatan mengganti identitas sementara: ikut kelompok sosial,
keagamaan, politik.
3. Kegiatan yang memberi dukungan sementara : kompetisi olah
raga kontes popularitas.
4. Kegiatan mencoba menghilangkan anti identitas sementara :
penyalahgunaan obat-obatan.
Jangka Panjang :
5. Menutup identitas : terlalu cepat mengadopsi identitas yang
disenangi dari orang-orang yang berarti, tanpa mengindahkan
hasrat, aspirasi atau potensi diri sendiri.
6. Identitas negatif : asumsi yang pertentangan dengan nilai dan
harapan masyarakat.
Mekanisme Pertahanan Ego:
Mekanisme pertahanan ego yang sering digunakan adalah :
fantasi, disasosiasi, isolasi, proyeksi, mengalihkan marah
berbalik pada diri sendiri dan orang lain.

H. ASUHAN KEPERAWATAN
TG Dx Perencanaan
L Keperawatan Tujuan Kriteria Intervensi
Evaluasi
Menarik diri TUM Klien dapat
berhubungan berhubungan 1. Setelah...x 1.1 Bina hubungan
dengan orang lain
dengan harga interaksi klien saling percaya
secara optimal.
diri rendah menunjukkan dengan:
TUK :
tanda-tanda  Beri salam
1. klien dapat percaya kepada/ setiap
membina terhadap perawat: interaksi.
hubungan - Klien ekspresi  Perkenalkan
saling wajah bersahabat. nama, nama
percaya. - Klien panggilan
menunjukan rasa perawat dan
senang. tujuan
- Klien mau kontak perawat
mata berkenalan.
- Klien mau  Tanyakan
berjabat tangan. dan panggil
- Klien mau nama
membalas salam. kesukaan
- Klien mau duduk klien.
berdampingan.de  Tunjukkan
ngan perawat. sikap jujur
- Klien mau dan
menyebut nama menepati
dan mau janji setiap
mengutaraka kali
masalah yang berinteraksi
dihadapi. .
 Tanyakan
perasaan
klien dan
masalah
yang
dihadapi
klien.
 Buat
kontrak
interaksi
yang jelas.
 Dengarkan
dengan
penuh
perhatian
ekspresi
perasaan
klien.
TUK 2 2. setelah...x 1.      Diskusikan

Klien dapat interaksi klien kemampuan dan


aspek positif yang
mengidentifikasi dapat
dimiliki
kemampuan dan menyebutkan
aspek positif yang minimal satu 2.      Hindarkan
dimiliki aspek positif dari penilaian yang
negatif
dari :
- Klien mampu 3.      Utamakan
pemberian pujian
mengidentifik
yang realistik
asi
kemampuan
yang dimiliki
- Aspek positif
keluarga
- Aspek positif
lingkungan
yang dimilii
klien

TUK 3 Klien mampu


   1. Diskusikan
menilai kemampuan kemampuan yang
Klien dapat yang dimiliki selama dapat digunakan
menilai sakit selama sakit
kemampuan yang
dimiliki 2. Diskusikan
kemampuan yang
dapat ditunjukan
penggunaannya

TUK 4 Klien dapat membuat   Rencanakan


rencana kegiatan bersama klien
Klien dapat harian aktifitas yang dapat
menetapkan dilakukan setiap
perencanaan hari
kegiatan sesuai
dengan -          Kegiatan
kemampuannya mandiri

-          Dibantu
sebagian

-          Dengan
bantuan total

2.      Tingkatkan
kegiatan sesuai
dengan toleransi
kondisi klien

3.      Beri contoh
cara pelaksanaan
kegiatan yang
boleh klien lakukan

TUK 5 Klien melakukan      Berikesempatan

Klien dapat kegiatan yang sesuai klien untuk


mencoba kegiatan
melakukan dengankondisi sakit
yang telah
kegiatan sesuai dan kemampuannya direncanakan
kondisi sakit dan
kemampuannya 2.      Beri pujian
atas keberhasilan
klien

3.      Diskusikan
kemungkinan
melaksanakan
dirumah.

TUK 6 1. Klien dapat


  1. Beri pendidikan
memanfaatkan kesehatan cara
Klien dapat system pendukung perawatan klien
memanfaatkan dikeluarga secara dengan Harga Diri
sistem pendukung optimal Rendah
yang ada
2. Klien daoat 2.Bantu keluarga
memanfaatkan menyiapkan
system pendukung lingkungan di
dilingkungan sekitar. rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Stuart, W. Gail. (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa. Singapore: Elsevier
Yusuf, Ah, Rizky Fitryasari PK dan Hanik Endang Nihayati. (2015). Buku Ajar
Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika
Keliat, Budi Anna. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas: CMHN(Basic
Course). Jakarta: EGC
Mulyono, Andri,.2013. Asuhan Keperawatan dengan HArgaDiri Rendah diakses
dari http://eprints.ums.ac.id/25936/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf Pada 12 Juni
2018
Halifah, Nur Eka,.2016. Bab II Tinjauan Teori diakses dari
http://repository.ump.ac.id/1076/3/EKA%20NUR%20HALIFAH%20BAB
%20II.pdf pada 12 Juni 2018
Elinia, Sury,.2016. Tinjauan Tero dan Konsep Harga Diri Rendah diakses dari
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-eliniasury-8333-2-
babii.pdf pada 12 Juni 2018
Saktian, Yusuf,.2018. Strategi Pelaksanaan Isolasi Sosial diakses dari
https://www.academia.edu/28333219/STRATEGI_PELAKSANAAN_ISOLASI_
SOSIAL_STRATEGI_PELAKSANAAN_1_SP_1_ISOLASI_SOSIAL pada 12
Juni 2018

Anda mungkin juga menyukai