Cemas
Berkeringat
Tubuh gemetar
Rasa lapar
Kebingungan atau linglung
Wanita hamil
Selain pada pasien diabetes dan hipoglikemia, tes gula darah juga dilakukan
pada wanita hamil saat usia kehamilan mencapai 24 hingga 28 minggu.
Pemeriksaan ini bertujuan mengecek kemungkinan diabetes gestasional, yakni
diabetes yang terjadi selama kehamilan.
Apa saja jenis tes gula darah?
Tipe pemeriksaan gula darah yang Anda jalani akan ditentukan oleh dokter.
Berikut empat jenis tes gula darah yang tersedia:
Jenis tes gula darah ini bisa dilakukan kapan saja dengan pengambilan sampel
darah.
Tes gula darah puasa harus dilakukan setelah Anda berpuasa terlebih dulu.
Tes gula darah dua jam setelah makan biasanya dilakukan berpasangan dengan
tes gula darah puasa. Tes ini bertujuan mengetahui kemampuan tubuh Anda
dalam mengatur kadar gula darah. Kadar gula darah akan meninggi setelah dua
jam makan, lalu akan kembali turun pada 2-3 jam sesudah Anda makan.
Prosedur tes ini juga dijalani dengan pengambilan sampel darah untuk menilai
kadar gula darah Anda pada 2-3 bulan terakhir.
Seberapa sering Anda harus menjalani tes gula darah?
Dokter akan memberi tahu mengenai seberapa sering tes gula darah yang perlu
dilakukan. Frekuensi pemeriksaan ini tergantung pada tipe diabetes dan rencana
pengobatan Anda.
Apa saja persiapan untuk menjalani tes gula darah?
Langkah-langkah persiapan untuk tes gula darah bisa Anda lakukan berdasarkan
jenis pemeriksaan yang akan Anda jalani. Simak penjelasan di bawah ini:
Persiapan tes gula darah puasa
Sesuai namanya, Anda tidak boleh makan atau minum apapun selain air putih
dalam delapan jam sebelum tes gula darah puasa. Hal ini dilakukan agar hasilnya
akurat dan tidak dipengaruhi oleh asupan Anda. Karena itu, tes ini sebaiknya
dijadwalkan pada pagi hari sehingga pasien tidak perlu berpuasa di siang hari.
Persiapan tes gula darah sewaktu
Pada tes gula darah ini, Anda diperbolehkan makan dan minum sebelum
pemeriksaan. Ini berarti, tidak ada persiapan khusus yang perlu Anda lakukan.
Persiapan lainnya
Sebelum pemeriksaan gula darah, informasikan pada dokter mengenai obat-
obatan yang sedang Anda konsumsi. Beberapa jenis obat dapat memengaruhi
kadar gula darah Anda, sehingga dokter bisa meminta Anda untuk berhenti
mengonsumsinya.Beberapa jenis obat yang dapat mempengaruhi kadar glukosa
darah meliputi:
Kortikosteroid
Diuretik
Pil kontrasepsi
Obat terapi hormon
Epinefrin
Aspirin
Obat antipsikotik
Litium
Obat antidepresan trisiklik
Monoamine oxidase inhibitor (MAOI)
Fenitoin
Sulfonilurea
Selain itu, kondisi stres fisik yang berat juga dapat meningkatkan kadar gula
darah, seperti operasi, trauma, stroke, atau serangan jantung. Oleh karena itu,
beritahukan pada dokter apabila Anda mengalami kondisi-kondisi tersebut.
Bagaimana prosedur tes gula darah dilakukan?
Tes gula darah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengambilan darah
melalui pembuluh darah vena atau menggunakan alat khusus pengukur gula
darah (glukometer).
Tes gula darah dengan pengambilan sampel darah
Prosedur pengambilan darah melalui pembuluh darah vena meliputi:
Bila Anda juga dianjurkan menjalani tes gula darah dua jam setelah makan, Anda
akan diminta untuk makan segera sehabis tes gula darah puasa. Dua jam
kemudian, sampel darah Anda diambil lagi untuk diperiksa.
Tes gula darah dengan glukometer
Prosedur ini dilakukan sendiri di rumah dan langkahnya meliputi:
Tes Hba1c
Apabila hasil tes gula darah sewaktu pasien tidak normal, dokter akan melakukan
tes gula darah puasa atau tes Hba1c untuk memastikan diagnosis.
Apa yang harus dilakukan bila hasil tes gula darah
positif?
Hasil tes gula darah yang lebih tinggi dari angka normal mengindikasikan pasien
memiliki diabetes atau berisiko tinggi mengalaminya. Namun kadar gula darah
yang tinggi juga bisa menjadi tanda dari kondisi-kondisi medis lain yang
meliputi penyakit ginjal, hipertiroid, pankreatitis, serta kanker
pankreas.Sementara itu, hasil tes gula darah yang lebih rendah dari normal
dapat mengindikasikan kondisi-kondisi medis seperti hipotiroid, penggunaan
insulin atau obat diabetes lain yang terlalu banyak, serta penyakit hati.Pasien
dengan kadar gula darah yang tidak normal tidak selalu memerlukan obat-
obatan. Pasalnya, kondisi stres dan konsumsi obat-obatan tertentu dapat
mempengaruhi kadar glukosa. Oleh sebab itu, berkonsultasilah dengan dokter
untuk memastikan penyebab dari hasil tes glukosa yang tidak normal tersebut.
Apa saja komplikasi tes gula darah?
Risiko tes gula darah sangat kecil. Beberapa pasien mungkin merasakan nyeri,
bengkak, dan memar pada area penusukan. Khususnya bila darah diambil dari
pembuluh darah. Tetapi, keluhan ini akan menghilang di keesokan harinya.
Mengenal Macam-macam Tes Gula Darah
Sesuai namanya, tes gula darah adalah pemeriksaan untuk mengetahui kadar gula
(glukosa) dalam darah. Ada macam-macam tes gula darah, dan
tujuannya bukan hanya untuk mendiagnosis penyakit diabetes, tapi juga
untuk mengevaluasi apakah kadar gula darah penderita diabetes terkontrol dengan
baik.
Meski tes gula darah umumnya dilakukan di laboratorium klinik atau rumah sakit, Anda
juga bisa melakukan tes ini di rumah menggunakan alat glukometer. Caranya cukup
dengan menusuk ujung jari dengan jarum khusus hingga mengeluarkan sedikit darah, lalu
meneteskannya pada strip glukosa yang terpasang di glukometer. Hasilnya akan terlihat
dalam 10-20 detik.
Berdasarkan waktu pengambilan darah dan cara pengukurannya, tes gula darah
dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
Tes gula darah ini dapat dilakukan kapan saja tanpa perlu berpuasa dan tanpa
memerhatikan kapan terakhir Anda makan. Tes ini dapat dilakukan untuk memantau kadar
gula darah penderita diabetes, atau untuk menilai tinggi-rendahnya kadar gula darah
orang yang lemas atau pingsan.
Ini merupakan tes gula darah yang mengharuskan Anda untuk berpuasa (biasanya 8 jam)
sebelum melakukan tes, agar hasilnya tidak dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi.
Tes gula darah puasa ini umumnya digunakan sebagai tes pertama untuk mendiagnosa
penyakit diabetes.
Sepuluh menit setelah makan, kadar gula darah akan mulai mengalami kenaikan dan
mencapai puncaknya setelah 2 jam. Setelah 2-3 jam, gula darah akan turun kembali ke
kondisi normal.
Tes gula darah post prandial dilakukan 2 jam setelah pasien makan, dan biasanya
dikerjakan setelah tes gula darah puasa. Tes ini dapat menggambarkan kemampuan
tubuh dalam mengontrol kadar gula dalam darah, yang terkait dengan jumlah serta
sensitivitas insulin di dalam tubuh.
4. Tes hemoglobin A1c (HbA1c)
Tes darah ini dilakukan untuk mengetahui kadar rata-rata gula darah dalam 2-3 bulan
terakhir. Tes ini mengukur persentase gula darah yang melekat pada hemoglobin (Hb).
Pemeriksaan HbA1c dapat dilakukan untuk mendiagnosis diabetes, serta untuk
mengetahui terkontrol atau tidaknya kadar gula darah penderita diabetes.
Jika kadar HbA1C Anda lebih dari 6,5 persen dalam 2 kali pemeriksaan dengan waktu
yang berbeda, kemungkinan Anda menderita diabetes atau penyakit diabetes Anda tidak
terkontrol. Kadar antara 5,7-6,4 persen mengindikasikan prediabetes, dan di bawah 5,7
persen dianggap normal.
Kenaikan kadar gula darah yang sudah melebihi batas normal tetapi belum dikategorikan
diabetes disebut juga dengan prediabetes. Jika kondisi ini tidak segera diobati, maka
dapat berkembang menjadi diabetes.
Bagi orang dengan prediabetes, cara yang dapat dilakukan untuk mengontrol kadar gula
darah adalah melakukan perubahan gaya hidup, yaitu dengan mengatur pola makan dan
rutin berolahraga. Sedangkan pada penderita diabetes, kadar gula darah tidak hanya
harus dikontrol dengan perubahan gaya hidup, tapi juga konsumsi obat-obatan.
Penderita diabetes dianjurkan untuk melakukan tes gula darah secara berkala dan
memeriksakan diri ke dokter secara rutin agar dokter dapat memantau apakah kadar gula
darahnya terkendali melalui pengobatan yang diberikan.
Tes gula darah memang penting untuk mendiagnosis penyakit diabetes. Namun,
sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan tes ini,
mengingat ada bermacam-macam jenisnya. Jangan lupa juga untuk melaporkan hasilnya
kepada dokter agar bisa dianalisa lebih lanjut.