Anda di halaman 1dari 3

Gula Darah Sewaktu: Pengertian, Prosedur,

Hasil
DokterSehat.Com – Glukosa adalah sumber energi utama dalam tubuh. Kadar gula darah normal
seseorang berpengaruh pada fungsi tubuh seseorang. Pada kondisi tertentu, dokter dapat
melakukan tes gula darah sewaktu untuk mengetahui kadar gula darah pasien saat itu juga.

Umumnya tes glukosa sewaktu dilakukan ketika keadaan darurat di mana dokter mencurigai
adanya kondisi yang terkait dengan gula darah. Gula darah yang terlalu tinggi dan terlalu rendah
dapat memengaruhi kesadaran seseorang.

Apa Itu Tes Gula Darah Sewaktu?


Pemeriksaan GDS atau gula darah sewaktu adalah tes gula darah yang dilakukan pada saat itu
juga. Tes glukosa darah sewaktu dilakukan dengan cara mengambil sampel darah pasien tanpa
melakukan puasa terlebih dahulu untuk dapat mengetahui kadar gula darah pada saat itu.

Satuan yang digunakan untuk menyatakan nilai gula darah sewaktu adalah mg/dL (milligram per
desiliter). Hasil pemeriksaan gula darah sewaktu membandingkan jumlah gula darah dalam
satuan miligram dengan jumlah darah dalam satuan desiliter.

Prosedur Tes Gula Darah Sewaktu


Pada dasarnya tidak ada yang perlu dipersiapkan oleh pasien sebelum melakukan pemeriksaan
gula darah sewaktu. Glukosa darah sewaktu tidak mengharuskan pasien untuk berpuasa seperti
pada tes gula darah puasa atau mengonsumsi gula dalam jumlah tertentu seperti pada tes glukosa
2 jam PP.

Pasien datang ke laboratorium atau klinik dan akan langsung diambil sampel darahnya. Sampel
darah dapat diambil melalui vena pada lengan atau pembuluh darah kapiler pada ujung jari. Rasa
tidak nyaman mungkin akan muncul selama petugas kesehatan atau dokter menusukkan jarum
untuk mengambil sampel darah.

Beberapa risiko seperti lebam, pendarahan kecil, dan sedikit nyeri mungkin akan muncul pada
luka bekas pengambilan sampel darah. Kondisi ini umumnya akan hilang dalam waktu beberapa
hari saja.

Pemeriksaan gula darah sewaktu dapat dilakukan secara berulang untuk memonitor kondisi
pasien atau melihat efektivitas obat yang diberikan.

Akurasi Tes Gula Darah Sewaktu


Akurasi tes gula darah sewaktu mungkin dipengaruhi oleh cara pengambilan sampel darah dan
alat yang digunakan. Selain itu, hasil tes gula darah sewaktu juga dapat dipengaruhi oleh
makanan dan pola hidup dari pasien.

Nilai Normal Gula Darah Sewaktu


Berdasarkan konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia tahun
2015, berikut adalah acuan pemeriksaan GDS yang digunakan untuk diagnosis tes diabetes
melitus:

 Bukan diabetes : di bawah 1400 mg/dL


 Pre diabetes mellitus: 100-199 mg/dL
 Diabetes melitus: sama dengan atau di atas 200 mg/dL

Hasil pemeriksaan gula darah sewaktu untuk diagnosis diabetes adalah sama dengan atau di atas
200 mg/dL dengan keluhan klasik. Keluhan klasik diabetes meliputi poliuria (sering buang air
kecil), polidipsia (sering haus), polifagia (nafsu makan berlebihan), serta penurunan berat badan
yang tidak diketahui dengan jelas penyebabnya.

Gula Darah Sewaktu Tidak Normal


Jika melihat pada acuan di atas gula darah sewaktu normal adalah di angka kurang dari 100
mg/dL. Hasil tes gula darah sewaktu dapat menghasilkan angka di luar angka tersebut dan
menunjukkan gula darah tidak normal. Kondisi ini meliputi gula darah terlalu tinggi dan terlalu
rendah.

Gula darah sewaktu tinggi

Gula darah sewaktu tinggi adalah kadar glukosa sewaktu melebihi 200 mg/dL. Kadar gula darah
tersebut dapat mengindikasikan seseorang terkena diabetes melitus, terutama jika dibarengi
dengan gejala diabetes lainnya.

Kadar gula darah sewaktu antara 140-199 berarti penderita beresiko tinggi terkena diabetes
mellitus atau prediabetes mellitus. Untuk mengkonfirmasi diagnosis, pasien prediabetes akan
diminta untuk melakukan pemeriksaan TTGO atau toleransi glukosa oral untuk menentukan
apakah pasien tersebut menderita DM atau tidak

Gula darah sewaktu rendah

Kadar gula darah rendah dapat mengindikasikan hipoglikemia. Kondisi ini adalah apabila kadar
gula darah di bawah 70 mg/dL. Penyebab dari hipoglikemia adalah seperti:

 Pasien diabetes yang melakukan suntik insulin tapi kurang asupan makan
 Penggunaan dosis obat diabetes yang salah
 Puasa berlebihan.
Baik kadar gula darah terlalu tinggi maupun terlalu rendah, dibutuhkan tindakan medis untuk
mengatasinya.

Informasi kesehatan ini telah ditinjau oleh dr. Patricia Aulia

Sumber:

1. KONSENSUS PENGELOLAAN DAN PENCEGAHAN DIABETES MELITUS TIPE 2


DI INDONESIA 2015 – https://pbperkeni.or.id/wp-content/uploads/2019/01/4.-
Konsensus-Pengelolaan-dan-Pencegahan-Diabetes-melitus-tipe-2-di-Indonesia-
PERKENI-2015.pdf diakses 2 April 2019
2. Glucose Test – https://labtestsonline.org/tests/glucose-tests diakses 2 April 2019

Anda mungkin juga menyukai