NIM: B1D122193
KELAS: 2022/E
KELOMPOK : 1 (SATU)
Glukosa darah sewaktu (GDS) atau random blood glucose (RBG) adalah pemeriksaan
kadar glukosa pada darah pasien yang tidak puasa dan dapat dilakukan kapan saja. Pemeriksaan
GDS sering dilakukan karena selain digunakan sebagai pemeriksaan penyaring (screening)
diabetesjuga dilakukan rutin untuk memantau kadar glukosa darah pada pasien diabetes di rumah.
Sampel pemeriksaan yang umum digunakan adalah darah vena dan kapilerkonsentrasi glukosa
pada darah kapiler lebih tinggi sekitar 20% dibandingkan darah venaKebanyakan laboratorium
klinik menggunakan serum atau plasma yang berasal dari darah venakarena memiliki akurasi
pemeriksaan yang lebih baik dibandingkan darah kapiler
Glukosa darah puasa (GDP) disebut juga glukosa darah Nuchter atau fasting blood sugar
(FBS) adalah pemeriksaan kadar glukosa pada darah pasien yang puasa. Pemeriksaan GDP pada
dasarnya sama dengan GDS, perbedaan terletak pada persiapan pasien yang akan melakukan
pemeriksaan. Pasien yang melakukan GDP diharuskan puasa 10 sampai 12 jam dan pemeriksaan
dilakukan sebelum melakukan aktifitas berat, antara jam 07.00 sampai dengan jam 09.00Pasien
diabetes yang rutin mengkonsumsi obat anti-diabetes dan pemberian insulin harus ditangguhkan
sementara sampai selesai pengambilan darah untuk pemeriksaan glukosa darah, tindakan ini harus
meminta izin dokter yang mengirimkan pasien.
Tes toleransi glukosa oral (TTGO) atau oral glucose tolerance test (OGTT) adalah
pemeriksaan glukosa darah yang dilakukan puasa 2 jam setelah pembebanan glukosa 75 gram
dalam segelas air (100 mL). TTGO digunakan untuk mendiagnosis diabetes melitus pada
seseorang yang memiliki hasil pemeriksaan GDP dan glukosa darah 2 jam PP meragukan tetapi
pasien diduga atau berisiko diabetes melitus. Pemeriksaaan TTGO dilakukan pada pasien dengan
hasil pemeriksaan glukosa darah pada batas normal tinggi atau sedikit tinggi, memiliki riwayat
diabetes dalam keluarga, ibu hamil dengan bayi yang memiliki berat badah lebih dari 5
kilogram, orang yang
menjalani pembedahan atau cedera mayor, dan pada orang yang memiliki masalah kegemukan.
Pemeriksaan Gkukosa Darah (GDS) merupakan pemeriksaan yang digunakan untuk melihat kadar
gula dalam darah seseorang. Hal ini bertujuan untuk menentukan apakah seseorang menderita penyakit
diabetes melitus. Diabetes melitus merupakan penyakit dtidak menular yang ditandai dengan
meningkatnya kadar gula akibat gangguan fungsi insulin. Faktor resiko yang menjadi perhatian penyakit
diabetes melitus yaitu usia, jenis kelamin, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, hipertensi dan pola makan
Gula darah sewaktu (GDS) merupakan parameter pemeriksaan kadar gula darah yang dapat
diukur setiap saat tanpa memperhatikan waktu pasien terakhir kali makan. Sedangkan gula darah puasa
(GDP) adalah parameter pemeriksaan kadar gula darah yang diukur setelah pasien berpuasa setidaknya 8
jam.' Pemeriksaan GDS telah rutin dilakukan pada pasien stroke iskemik akut. Namun, baru sedikit
penelitian terdahulu yang menggunakan GDS dalam menganalisis hubungan antara kadar gula darah
dengan keluaran stroke iskemik akut. Sementara itu, meski belum digunakan sebagai pemeriksaan rutin
pada pasien stroke iskemik akut, nilai GDP telah banyak digunakan dalam penelitian terdahulu dalam
Penyakit diabetes melitus (DM) merupakan sebuah penyakit, di mana kondisi kadar glukosa di
dalam darah melebihi batas normal. Hal ini disebabkan karena tubuh tidak dapat melepaskan atau
menggunakan insulin secara adekuat. Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas dan
merupakan zat utama bertanggung jawab yang untuk mempertahankan kadar gula darah dalam tubuh agar
tetap dalam kondisi seimbang. Insulin berfungsi sebagai alat yang membantu gula berpindah ke dalam sel
sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energy. Adanya peningkatan
berbagai komplikasi dalam tubuh, terutama pada pembuluh darah ke otak, jantung, perifer, sel saraf, mata,
dan ginjal. Jika dibiarkan dapat menyebabkan berbagai komplikasi baik akut maupun kronis.
(Oktaviana,2022).
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
tingginya kadar gula dalam darah (hiperglikemia) yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kelainan
kerja insulin atau gabungan keduanya.World Health Organization (WHO) merumuskan bahwa diabetes
merupakan suatu penyakit kronis yang terjadi saat pankreas tidak dapat menghasilkan insulin yang cukup
atau tubuh menggunakan insulin yang sudah ada. tidak dapat.Indonesia merupakan salah satu dari 10
negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak. Indonesia menempati peringkat ke-7 pada tahun
1995 dan diprediksi akan naik menjadi peringkat ke-5 pada tahun 2025 dengan perkiraan jumlah penderita
sebanyak 12,4 juta jiwa.Pada awalnya, resistensi insulin masih belum menyebabkan diabetes secara klinis.
Pada keadaan ini, sel beta pankreas masih dapat mengkompensasi keadaan ini sehingga terjadi
hiperinsulinemia dan glukosa darah masih normal atau sedikit meningkat. Setelah terjadi
ketidaksanggupan sel beta pankreas, kemudian terjadi diabetes melitus yang ditandai dengan peningkatan
kadar gula dalam darah yang memenuhi kriteria diagnosis diabetes mellitus.(Aliztha,2018).
Gula Darah Puasa (GDP) merupakan salah satu cara monitoring gula darah plasma yang diukur
setelah pasien berpuasa setidaknya 8 jam sebelum dilakukan pengecekan plasma gula darahPuasa
dilakukan dalam keadaan tidak ada makanan yang dicernaOleh karena itutubuh akan mempertahankan
plasma gula darah pada bagian hatijaringan perifer dan hormon hormon yang dapat berdampak kadar gula
darah di dalam tubuhBeberapa kondisi dan keadaan dapat menyebabkan orang sehat menjadi berisiko DM
dengan kondisi Glukosa darah puasa sangat bergantung dengan tindakan merawat diri (self-care)
merawat diri memiliki hubungan dengan nilai HbAIC dan kadar glukosa darah puasaHal tersebut
dikarenakan semakin konsisten dan baik dalam tindakan merawat diri maka semakin rendah nilai HbA1C
Definisi diabetes melitus menurut World Health Organization (WHO) adalah kadar
glukosa puasa≥126 mg/dL dan kadar glukosa darah sewaktu ≥200 mg/dL, dimana kadar glukosa
antara 100 dan 125 mg/dL (6,1-7,0 mmol/L) dapat dikatakan suatu keadaan pre diabetes. Diabetes tidak
bisa disembuhkan, namun bisa dikendalikan, dengan rajin mengontrol kadar gula darah. Kontrol yang
diabetesPenyakit diabetes melitus dapat dihindari apabila setiap individu melakukan tindakan
pencegahan, antara lain mengetahui faktor-faktor risiko yang dapat menimbulkan penyakit diabetes
yaitu faktor risiko yang dapat dimodifikasidiantaranya obesitas, merokok, stres, hipertensi dan
faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasiyaitu usia di atas 45 tahun keatas, faktor keturunan, ras,
riwayat menderita diabetes gestasional, pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4,5 kg dan jenis
kelamin.(Fandita,2017).
Hati merupakan tempat penyimpanan sekaligus pusat pengolahan gula. Pada saat kadar insulin
meningkat seiring dengan makanan yang masuk ke dalam tubuh, hati akan menimbun glukosa, yang
nantinya akan dialirkan ke sel-sel tubuh bilamana dibutuhkan. Ketika kita lapar atau tidak makan, insulin
dalam darah rendah, timbunan gula dalam hati (glikogen) akan diubah menjadi glukosa kembali dan
dikeluarkan ke aliran darah menuju sel-sel tubuh. Dalam pankreas juga ada sel alfa yang memproduksi
hormon glu- kagon. Bila kadar gula darah rendah, glukagon akan bekerja merang- sang sel
terpenting adalah tes toleransi glukosa oral standar menurut WHO, pemeriksaan glikohemoglobin,
fruktosamin, insulin, c-peptide, dan insulin-antibodi. Pada penderita diabetes mellitus, glukosa menumpuk
dalam darah, terutama setelah makan. Jika penderita diabetes tersebut diberi glukosa secara oral dengan
dosis tertentu (misalnya 75 g) maka gula darahnya akan meningkat lebih tinggi daripada orang normal dan
turunnya pun juga akan lebih lambat. Tes ini dinamakan tes toleransi glukosa oral.( Tobing,2018).
Menurut WHO (1994) tes toleransi terhadap glukosa ada dua cara yakni cara oral dan intravena
(IV)Cara yang biasa dilakukan adalah oral sedangkan cara intravena hanya dilakukan pada keadaan
khusus misalnya terdapat gangguan penyerapan (absorbsi) akibat operasi pada saluran pencernaan Tes ini
(Dalimartha,2019).
Penyebab diabetes adalah pankreas yang tidak dapat meghasilkan insulin sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Secara lebih luas, penyebab diabetes masih belum diketahui secara pasti. Hanya terdapat
beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk mengetahui penyebab diabetes. Selain itu, diabetes dapat
ANALITIK:
PASCA ANALITIK:
1. Nilai rujukan GDS:
2. Interpretasi hasil:
Peningkatan kadar
Penurunan kadar.
Limitasi
Linieritas
PASCA ANALITIK:
PASCA ANALITIK:
1. Nilai rujukan TTGO:
1 GDS - 60 – 130mg/dl -
Adapun pembahasan pada praktikum Pemeriksaan Glukosa Darah Sewaktu (GDS),Glukosa Darah
Puasa (GDP), dan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO). Yang dilaksakan pada hari kamis 26 Oktober
2023 di Laboratorium Patologi Klinik lantai 2 gedung D,Universitas Megarezky Makassar .Praltikum kali
Pada pemeriksaan Glukosa Darah Sewaktu di lakukan tiga tahapan yaitu Pra Analitik, Analitik,
dan Pasca Analitik.yang pertama yaitu Pra Analitik dimana tahap tidak ada persiapan pasien khusus
terhadap pasien,tahap yang kedua yaitu Analitik mengenai prosedur yaitu pertama melakukan flebotomi
dimana mengambil sampel darah vena pada pasien sebanyak 3-5 ml. kemudiaan dimasukka ke dalam
tabung EDTA.Pada pemeriksaan Glukosa darah sewaktu ini menggunakan alat POCT dimana cara
menggunakannnya yaitu di nyalakan,dimasukkan strip ke alat POCT lalu di ambil sampel pada tabung
EDTA sampai berbunyi ‘klik’.setelah itu di tunggu selama lima menit,Dan tahap yang ketiga yaitu Pasca
Analitik dimana melihat pada alat POCT hasilnya pada pe dari pemeriksaan glukosa darah sewaktu hasil
tidak di dapatkan karena kelompok 1 tidak melakukan praktek GDS dikarenakn tidak adanya sampel .
Pada pemeriksaan Glukosa Darah Puasa (GDP) dilakukan tiga tahapan yaitu Pra
Analitik,Analitik,dan Pasca Analitik. Yang pertama yaitu Pra Analitik dimana tahap ini mempunyai
persiapan khusus terhadap pasien dengan berpuasa selama 10-12 jam boleh minum air putih.selanjutnya
tahap yang kedua yaitu Analitik mengenaai prosedur kerja yaitu pertama melakukan flebtomi dimana
mengambil sampel darah vena pada pasien sebanyak 3-5 ml.kemudian dimasukkan ke dalam tabung
penggumpalan selanjutnya di centrifuge dengan kecepatan 2500 rpm selama 10-15 menit.setelah di
centrifuge.di ambil tabung reaksi kemudian dipipet aquadest sebanyak 1000 mikron kemudian
dimasukkan kedalam tabung reaksi selanjutnya ditambahkan reagen sebanyak 10 mikron dan yang
terakhir dipipet plasma dari sampel sebanyak 10 mikron.homogenkan, Setelah itu di inkubasi selama 10
menit pada suhu 37 derajat celcius.setelah itu di nyalakan alat fotometer lalu klik pemeriksaan glukosa
stelah itu di isap sampel yang ada pada tabung reaksi lalu tunggu beberapa menit hasilnya akan terlihat
oleh layer alat fotometer.dari pemeriksaan glukosa darah puasa hasilh di dapatkan yaitu 63 mg/dl. Nilai
tersebut normal karena yang tidak melewati batas nilai rujukan 126 mg/dl sehinggaa hasil yang di
dapatkan normal.
Pada pemeriksaan Test Toleransi Glukosa Oral (TTGO) dilakukan tiga tahapan yaitu Pra
Analitik,Analitik,dan Pasca Analitik. Yang pertama yaitu Pra Analitik dimana tahap ini mempunyai
persiapan khusus terhadap pasien dengan berpuasa selama 2 jam setelah pemberian larutan glukosa 75
gram .selanjutnya tahap yang kedua yaitu Analitik mengenaai prosedur kerja yaitu pertama melakukan
flebtomi dimana mengambil sampel darah vena pada pasien sebanyak 3-5 ml.kemudian dimasukkan ke
dalam tabung tutup merah (tabung Heparin).kemudian di tunggu selama kurang lebih 30 menit sampai
sampel darah terjadi penggumpalan,Ketika sampel sudah terjadi penggumpalan selanjutnya di centrifuge
dengan kecepatan 2500 rpm selama 10-5 menit.setelah di centrifuge.di ambil tabung reaksi kemudian
dipipet aquadest sebanyak 1000 mikron kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi selanjutnya
ditambahkan reagen sebanyak 10 mikron dan yang terakhir dipipet plasma dari sampel sebanyak 10
mikron.homogenkan, Setelah itu di inkubasi selama 10 menit pada suhu 37 derajat celcius.setelah itu di
nyalakan alat fotometer lalu klik pemeriksaan glukosa stelah itu di isap sampel yang ada pada tabung
tersebut tidak normal karena mengalami Hipoglikemia yaitu dapat d sebut dengan pemyakit gula darah
rendah, sedangkan nilai rujukan normal untuk TTGO adalah <125 mg/dl sehinggaa hasil yang di
Pada pemeriksaan Glukosa Darah Sewaktu (GDS) Glukosa Darah Puasa (GDP),dan Test
Toleransi Glukosa Oral (TTGO) menggunakan metode menggunakan metode Thinder atau GOD-PAP
(Glukosa Oksidase-Para Aminofenazon).Adapun wadah yang digunkan dalam praktikum yakni gelas
kimia dan tabung reaksi.dan alat yang digunakan yaitu POCT,waterbath,dan fotometer.
Prinsip yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu glukosa dioksidasi oleh glukosa oksidase
(GOD) menjadi asam glukonat dan hidrogen peroksida yang terbentuk dengan adanya POD,bereaksi
dengan kloro-4fenol dan 4-Aminofenazone (PAP) untuk membantu warna merah kuinonimin,absorbansi
kompleks berwarna,sebanding dengan konsentrasi glukosa dalaam specimen yang diukur pada Panjang
gelombang 500nm.
Adapun hasil yang didapatkan pada prakikum kali ini yaitu didapatkan hasil dari glukosa darah
sewaktu (-) , .glukosa darah puasa 63 mg/dl.dan test toleransi glukosa oral yaitu 3 mg/dl.
DAFTAR PUSTAKA
Andreani,dkk,(2018). Hubungan antara gula darah sewaktu dan puasa dengan perubahan skor nihss pada
stroke isemik akut. Jurnal kedokteran Diponegoro.Vol.7.No.1.
Azlitha mala,DKK,(2018).Hubungan aktivitas fisik dengan kadar glukosa darah puasa pada pasien
diabetes melitus yang datang ke poli klinik penyakit dalam rumah sakit. Jurnal fk
unand.Vol.7.No.3.
Charles, (2021). Bersahabat dengan Diabetes Tipe 2. Penerbit Wisma Hijau. Bogor.
Dalimartha Setiawan,(2019). Makanan & herbal untuk penderita diabetes melitus. Penerbit Penebar
Swadaya. Bogor .
Fandinata selly septi & Ernawati iin,(2017). Management terapi pada penyakit degenerateive.
Penerbit Granity, Gresik Jawa Timur.
Oktafiana Elisa,DKK,(2022). Pemeriksaan gula darah untuk mencegah peningkatan kadar gula darah pada
pasien diabetes melitus. Jurnal lentera.Vol.2.No.2.
Purnama titi & ruhi suwarny,(2023). Pemeriksaan Gulda Darah Sewaktu (GDS) dan pengukuran tekanan
darah bagi orang tua siswa pada kegiatan market day STP Khoiru Ummah Kendari.Jurnal
pengabdian saintek mandala waluya.Vol.3.No.1.
Tobing Ade,(2018). Care your self Diabetes Melitus. Penerbit Niaga Swadaya.
Tandra hans,(2017). Segala sesuatu yang harus anda ketahui tentang diabetes. Penerbit Gramedia Pustaka
utama. Jakarta.
Yusuf Baharuddin,DKK,(2023).Gula daraah puasa padaa penyakit diabetes melitus. Jurnal medical
pharmacy.Vol.6.No.1.