Anda di halaman 1dari 11

Glukosa darah sewaktuPemeriksaan ini dilakukan pada pasien tanpa perlu

memperhatikan waktu terakhir pasien makan

Tes ini bisa Anda lakukan kapan saja dan di mana saja, sehingga biasa dilakukan oleh orang dengan
diabetes. Tes ini mengukur kadar gula darah terlepas dari kapan terakhir Anda makan. Tes GDS
dilakukan secara acak dalam satu hari karena kadar glukosa darah bisa saja berubah setiap waktu
pada orang dengan diabetes. Berbeda dengan orang sehat yang biasa mempunyai kadar gula darah
yang tidak banyak berubah dalam satu hari. Jika pada orang sehat dilakukan tes gula darah sewaktu
dan hasilnya menunjukkan hasil yang bervariasi, mungkin orang tersebut sedang mengalami masalah
pada gula darahnya

1. PEMERIKSAAN GULA DARAH SEWAKTU


a. Pengertian
Pemeriksaan ini merupakan salah satu pemeriksaan kimia yang bertujuan untuk
screening Diabetes Mellitus sebagai upaya deteksi dini terhadap penyakit ini (Dewi, 2008).
Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan strip dengan prinsip enzim glukosa
oksidase dan menggunakan teknologi biosensor yang spesifik untuk pengukuran glukosa.
Pada pemeriksaan ini perlu diperhatikan tahap pra analitik, analitik, dan post analitiknya
(Sugiyarti, 2010).
Pemeriksaan ini untuk mengukur kadar glukosa darah yang diambil kapan saja, tanpa
memperhatikan waktu makan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kadar glukosa
dalam darah sewaktu (Maulana, 2009).
b. Sampel
Sampel yang digunakan pada pemeriksaan yaitu darah dengan atau tanpa antikoagulan
(EDTA, Heparin, dan NaF).
c. Harga Normal
Kadar normal glukosa darah sewaktu yaitu berkisar antara 70 – 100 mg/dl.
Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis yaitu kondisi dimana konsentrasi glukosa
darah berada di atas normal dalam jangka waktu lama (kronis). Penyandang DM harus
menjaga konsentrasi glukosa darahnya dengan baik untuk mencegah timbulnya komplikasi di
kemudian hari. Selain dengan pengaturan pola makan, olahraga dan pengobatan, hal lain
yang perlu dilakukan yaitu pemeriksaan rutin glukosa darah. Ada tiga macam pemeriksaan
glukosa darah, diantaranya glukosa darah sewaktu, puasa, dan 2 jam setelah makan (post
prandial).
Kadar glukosa darah dapat dipengaruhi oleh faktor endogen dan eksogen. Faktor
endogen yaitu humoral faktor seperti insulin, glukagon, kortisol, sistem reseptor di otot dan
sel hati. Faktor eksogen antara lain jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi serta aktivitas
fisik yang dilakukan.
Pemeriksaan glukosa darah yang baik dan sering dilakukan yaitu pemeriksaan glukosa
darah sewaktu, karena pemeriksaan ini sendiri bertujuan untuk upaya deteksi dini penyakit
DM. Adanya upaya deteksi dini DM dengan melakukan screening diharapkan dapat
menurunkan resiko komplikasi dan meningkatkan upaya pengendalian sehingga dapat
meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang usia hidup pederita. Pemeriksaan ini cukup
efektif dan tergolong mudah dikarenakan kita dapat mengambil sampelnya sewaktu-waktu.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan dua alat, yaitu alat TMS Analyzer dengan
sampel serum dan alat kecil (Gluco-DR) atau sering disebut cara strip dengan sampel
wholeblood. Pemeriksaan glukosa darah dengan Gluco-DR tergolong mudah, cepat, dan
akurat. Selain tergolong mudah, cepat, akurat, pemeriksaan ini juga memiliki kekurangan
salah satunya akan menghasilkan hasil rendah palsu jika sampel darah yang digunakan tidak
penuh. Hal itu dikarenakan alat tersebut membaca kadar glukosa darah sesuai sampel yang
diberikan menggunakan biosensornya. Jadi, disini jelas bahwa pemberian sampel wholeblood
dalam alat Gluco-DR harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan.

Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang tebentuk dari
karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka
(Joyce, 2007). Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel manusia. Glukosa
dibentuk dari karbohidrat yang dikonsumsi melalui makanan dan disimpan sebagai
glikogen dihati dan otot (Lestari, 2013). Gula darah terdiri dari glukosa, fruktosa dan
galaktosa. Glukosa merupakan monosakarida yang paling dominan, sedangkan
fruktosa akan meningkat pada diet buah yang banyak, dan galaktosa darah akan
meningkat pada saat hamil dan laktasi. Sebagian besar karbohidrat yang dapat
dicerna di dalam makanan akan membentuk glukosa, yang kemudian akan dialirkan
kedalam darah, dan gula lain akan dirubah menjadi glukosa di hati (Kasengke, 2015)

2.HiperglikemiaHiperglikemia adalah keadaan dimana kadar gula darah melonjak


atau berlebihan, yang akhirnya akan menjadi penyakit yang disebut Diabetes
Melitus(DM) yaitu suatu kelainan yang terjadi akibat tubuh kekurangan hormone
insulin, akibatnya glukosa tetap beredar di dalam aliran darah dan sukar menembus
dinding sel. Keadaan ini biasanya disebabkan oleh stress, infeksi, dan konsumsi
obat-obatan tertentu. Hiperglikemia ditandai dengan poliuria, polidipsi, dan
poliphagia, serta kelelahan yang parah dan pandangan yang kabur (Nabyl, 2009).
Hiperglikemia merupakan suatu keadaan meningkatnya kadar glukosa darah dalam
tubuh seseorang yang melebihi kadar normal. Penyebab belum pasti tetapi sering
dihubungkan dengan kurangnya insulin dan faktor predisposisi yaitu genetic, umur,
dan obesitas. Hiperglikemia yang tidak dikontrol secara terus menerus akan
berkembang menjadi penyakit diabetes http://repository.unimus.ac.id
8melitus dan merupakan faktorrisiko untuk penyakit metaboliklainnya. Sebagian
besar dewasa muda usia 20-30 tahun dengan IMT ≥23 kg/m2mempunyai kadar
glukosa darah sesaat normal (Kasengke, 2015).

3.HipoglikemiaHipoglikemia atau penurunan kadar gula darah merupakan keadaan


dimana kadarglukosa darah berada di bawah normal, yang dapat terjadi karena
ketidak seimbangan antara makanan yang dimakan, aktivitas fisik dan obat-obatan
yang digunakan. Sindrom hipoglikemia ditandai dengan gejala klinis antara lain
penderita merasa pusing, lemas, gemetar, pandangan menjadi kabur dan gelap,
berkeringat dingin, detak jantung meningkat dan terkadang sampai hilangkesadaran
(syok hipoglikemia) (Nabyl, 2009). 4.Jenis dan Metode Pemeriksaa
 Untuk mengevaluasi pencapaian tujuan pengobatan secara keseluruhan.

 Mengetahui pengaruh perubahan pola makan dan olahraga terhadap kadar gula darah.

 Untuk mengetahui faktor lain yang kemungkinan dapat meningkatkan kadar gula
darah.

 Memonitor efek obat antidiabetes pada kadar gula darah.

 Mengetahui kondisi gula darah.

https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/diabetes-kencing-manis/macam-macam-tes-
gula-darah/

http://elsyetmalensang.blogspot.com/2015/03/pemeriksaan-gula-darah.html
Indikasi Pemeriksaan Kadar Gula Darah Kapiler

Indikasi dilakukannya pemeriksaan kadar gula darah kapiler adalah Dougherty Lister 2011: 1.
Untuk memonitor dan mamanajemen penatalaksanaan dan keefektifan terapi pada penderita
DM tipe 1 dan tipe 2 2. Pada penderita yang mengalami hiperglikemia, hipoglikemia, dan
diabetes ketoasidosis 3. Untuk membantu membuat keputusan klinis dan pengkajian atau
monitoring penggunaan obat lain seperti steroid 4. Pasien yang menggunakan steroid dan
obat lain yang dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah

F. Kontraindikasi Pemeriksaan Kadar Gula Darah Kapiler

Beberapa kondisi menyebabkan hasil pemeriksaan kadar gula darah kapiler tidak akurat
sehingga perlu dilakukan pemeriksaan kadar gula darah vena untuk mendapatkan hasil yang
akurat. Kondisi tersebut diantaranya Dougherty Lister 2011: 34 1. Pasien yang mengalami
gangguan sirkulasi perifer dan dehidrasi parah, seperti pada pasien DM yang mengalami
diabetes ketoasidosis DKA, status hiperglikemik hiperosmolar HHN, shock, dan hipotensi.
Beberapa kondisi tersebut menyebabkan ketidakefektifan sirkulasi perifer yang menyebabkan
kadar gula darah perifer yang dapat terbaca oleh alat glukometer menjadi rendah. 2. Pasien
yang sedang menjalani terapi dialisis 3. Hiperlipidemia. Kolesterol diatas 13 mmolL
menyebabkan kadar gula darah perifer yang dapat terbaca oleh alat glukometer menjadi
tinggi. 4. Pre-eklampsia 5. Kadar hematokrit lebih dari 55 yang menyebabkan
ketidakakuratan level kadar gula darah diatas 11 mmolL.
Anatomi dan Fisiologi PankreasPankreas manusia secara anatomi
letaknya menempel pada duodenum dan terdapat kurang lebih
200.000 – 1.800.000 pulau Langerhans. Dalam pulau langerhans
jumlah sel beta normal pada manusia antara 60% - 80% dari
populasi sel Pulau Langerhans. Pankreas berwarna putih keabuan
hingga kemerahan. Organ ini merupakan kelenjar majemuk yang
terdiri atas jaringan eksokrin dan jaringan endokrin. Jaringan
eksokrin menghasilkan enzim-enzim pankreas seperti amylase,
peptidase dan lipase, sedangkan jaringan endokrin menghasilkan
hormon-hormon seperti insulin, glukagon dan somatostatin
(Dolensek, Rupnik & Stozer, 2015).

ulau Langerhans mempunyai 4 macam sel yaitu (Dolensek, Rupnik


& Stozer, 2015) :
a.Sel Alfa  sekresi glukagonb.
Sel Beta  sekresi

insulin
7 c.Sel Delta  sekresi somatostatind.

Sel PankreatikHubungan yang erat antar sel-sel yang ada pada


pulau Langerhans menyebabkan pengaturan secara langsung
sekresi hormon dari jenis hormon yang lain. Terdapat hubungan
umpan balik negatif langsung antara konsentrasi gula darah dan
kecepatan sekresi sel alfa, tetapi hubungan tersebut berlawanan
arah dengan efek gula darah pada sel beta. Kadar gula darah akan
dipertahankan pada nilai normal oleh peran antagonis hormon
insulin dan glukagon, akan tetapi hormon somatostatin
menghambat sekresi keduanya (Dolensek, Rupnik & Stozer, 2015).
2.2 InsulinInsulin (bahasa latin insula, “pulau”, karena diproduksi di
pulau-pulau Langerhans di pankreas) adalah sebuah hormon yang
terdiri dari 2 rantai polipeptida yang mengatur metabolisme
karbohidrat (glukosa  glikogen). Dua rantai dihubungkan oleh
ikatan disulfida pada posisi 7 dan 20 di rantai A dan posisi 7 dan 19
di rantai B (Guyton & Hall, 2012).
2.2.1 Fisiologi Pengaturan Sekresi Insulin Peningkatan kadar
glukosa darah dalam tubuh akan menimbulkan respons tubuh
berupa peningkatan sekresi insulin. Bila sejumlah besar insulin
disekresikan oleh pankreas, kecepatan pengangkutan glukosa ke
sebagian besar sel akan meningkat sampai 10 kali lipat atau lebih
dibandingkan dengan kecepatan tanpa adanya sekresi insulin.
Sebaliknya jumlah glukosa yang dapat berdifusi ke sebagian besar
sel tubuh tanpa adanya insulin, terlalu sedikit untuk menyediakan
sejumlah glukosa yang dibutuhkan untuk metabolismE
1.Ketika kadar glukosa darah meningkat maka dalam waktu 3-5
menit kadar
nsulin plasama akan meningkat 10 kali lipat karena sekresi insulin
yang sudah terbentuk lebih dahulu oleh sel-sel beta pulau
langerhans. Namun, pada menit ke 5-10 kecepatan sekresi insulin
mulai menurun sampai kira-kira setengah dari nilai normalnya.

2.Kira-kira 15 menit kemudian sekresi insulin mulai meningkat


kembali untuk kedua kalinya yang disebabkan adanya tambahan
pelepasan insulin
9 yang sudah lebih dulu terbentuk oleh adanya aktivasi beberapa
sistem enzim yang mensintesis dan melepaskan insulin baru dari
sel beta

Anda mungkin juga menyukai