- kelainan metabolisme yang kronis terjadi defisiensi insulin atau retensi insulin, di tandai dengan tingginya keadaan glukosa darah (hiperglikemia) dan glukosa dalam urine (glukosuria). - sindroma klinis yang ditandai dengan hiperglikemia kronik dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein sehubungan dengan kurangnya sekresi insulin secara absolut / relatif dan adanya gangguan fungsi insulin. Etiologi
Pada lansia cenderung terjadi peningkatan
berat badan, bukan karena mengkonsumsi kalori berlebih namun karena perubahan rasio le makotot dan penurunan laju metabolisme basal .Hal ini dapat menjadi faktor predisposisi terjadinya diabetes mellitus. Penyebab diabetes mellitus pada lansia secara umum dapat digolongkan ke dalam dua besar : Proses menua/ kemunduran (Penurunan sensitifitas indra pengecap, penurunan fungsi pankreas, dan penurunan kualitas insulin sehingga insulin tidak berfungsi dengan baik). Gaya hidup (life style) yang jelek (banyak makan, jarang olahraga, minum alkohol, dll) Tanda dan gejala
Tanda awal yang dapat diketahui bahwa
seseorang menderita DM atau kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160-180 mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut. 1. Gejala klasik Rasa haus berlebihan Rasa lapar berlebihan Sering kencing Berat badan turun drastis 2. Gejala lain Luka lambat sembuh Mata kabur Mudah lelah Patofisiologi
Dalam proses metabolisme, insulin memegang
peranan penting yaitu memasukkan glukosa ke dalam sel yang digunakan sebagai bahan bakar. Insulin adalah suatu zat atau hormon yang dihasilkan oleh sel beta di pankreas. Bila insulin tidak ada maka glukosa tidak dapat masuk sel dengan akibat glukosa akan tetap berada di pembuluh darah yang artinya kadar glukosa di dalam darah meningkat. Pada diabetes melitus tipe 1 terjadi kelainan sekresi insulin oleh sel beta pankreas. Pasien diabetes tipe ini mewarisi kerentanan genetik yang merupakan predisposisi untuk kerusakan autoimun sel beta pankreas. Respon autoimun dipicu oleh aktivitas limfosit, antibodi terhadap sel pulau langerhans dan terhadap insulin itu sendiri. Pada diabetes melitus tipe 2 yang sering terjadipada lansia, jumlah insulin normal tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang kurang sehingga gluikosa yang masuk ke dalam sel sedikit dan glukosa dalam darah menjadi meningkat. Pemeriksaan diagnostik Glukosa darah sewaktu Kadar glukosa darah puasa Tes toleransi glukosa
kriteria diagnostik WHO untuk diabetes melitus pada
sedikitnya 2 kali pemeriksaan :
Glukosa plasma sewaktu > 200 mg/dl
Glukosa plasma puasa > 140 mg/dl Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl Pemeriksaan HbA1c
Pemeriksaan HbA1c (hemoglobin A1c)
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis dan mengontrol kondisi diabetes. Pemeriksaan HbA1c berfungsi untuk mengukur rata-rata jumlah hemoglobin A1c yang berikatan dengan gula darah (glukosa) selama tiga bulan terakhir. Durasi ini sesuai dengan siklus hidup sel darah merah, termasuk hemoglobin, yaitu tiga bulan. Hasil pemeriksaan akan tertulis dalam persentase, dengan interpretasi sebagai berikut:
Normal: jumlah HbA1c di bawah 5,7%.
Prediabetes: jumlah HbA1c antara 5,7-6,4%. Diabetes: jumlah HbA1c mencapai 6,5% atau lebih.
Semakin tinggi jumlah HbA1c berarti semakin
banyak hemoglobin yang berikatan dengan glukosa, dan ini menandakan bahwa gula darah tinggi. Jika jumlah HbA1c melebihi 8%, kemungkinan Anda mengalami diabetes yang tidak terkontrol dan berisiko mengalami komplikasi. Penatalaksanaan Diet Suatu perencanaan makanan yang terdiri dari 10% lemak, 15% protein, 75% karbohidrat kompleks direkomendasikan untuk mencegah diabetes. Latihan fisik Pemantauan pd pasien dengan diabtes, kadar glukosa darah harus selalu diperiksa secara rutin. Terapi (jika diperlukan) pemberian insulin dapat dilakukan utk mempertahankan kadar glukosa darayh Pendidikan diet yg harus dikonsumsi, latihan, penggunaan insulin. Diagnosa keperawatan Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan metabolisme protein, lemak. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan osmotik diuresis ditandai dengan turgor kulit menurun dan membran mukosa kering. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status metabolik (neuropati perifer) ditandai dengan ganggren pada extremitas. Kelelahan berhubungan dengan kondisi fisik yang kurang Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan glukosa darah yang tinggi. Resiko injury berhubungan dengan penurunan penglihatan. Referensi American Diabetes Association (2016). Diagnosing Diabetes and Learning About Prediabetes. Diabetes United Kingdom. What is HbA1c? Lab Tests Online (2018). HbA1c Test. World Health Organization. Diabetes Programme, Diabetes Country Profiles in South-East Asia Region. TERIMAKASIH