Anda di halaman 1dari 7

FLOWER LINA NADEAK: ANALISIS KADAR GLUKOSA DARAH PADA ORANG DENGAN DIABETES MELITUS

ANALISIS KADAR GLUKOSA DARAH PADA


ORANG DENGAN DIABETES MELITUS
FLOWER LINA NADEAK
MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN MEDAN
NIM : P07534022011

ABSTRAK : Diabetes Mellitus (DM) tipe II adalah penyakit gangguan metabolisme


yang ditandai dengan peningkatan glukosa darah karena penurunan sekresi insulin
oleh sel beta pancreas atau gangguan fungsi insulin (resistensi insulin). Glukosa darah
adalah karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dalam proses metabolisme.
Pemantauan kadar gula darah diperlukan dalam menegakkan diagnosis khususnya
Diabetes Mellitus (DM). Kadar glukosa darah bisa di cek saat pasien dalam kondisi
puasa atau bisa juga saat pasien datang untuk memeriksa, dengan hasil
pemeriksaan kadar glukosa darah saat >200 mg/dl, sedangkan untuk hasil kadar
glukosa saat puasa >126 mg/dl.. jenis penelitian adalah deskriptif. Alat untuk
mengukur kadar glukosa darah menggunakan Metode Glukometer. Waktu penelitian
dilakukan di salah satu Laboratorium dengan mengambil 10 sampel. Pengumpulan
data dilakukan dengan pemeriksaan langsung kadar glukosa darah pada penderita
Diabetes Mellitus di salah satu RS BULELENG pada bulan MEIJUNI 2005 Dari hasil
pemeriksaan kadar glukosa darah pada 10 sampel penderita diabetes melitus (DM)
tipe II dengan metode glukometer di RS 2 MEI 2005 diperoleh hasil bahwa semua
sampel menunjukkan nilai rata-rata kadar glukosa darah di atas 220 mg/ dl dan
meningkat dari nilai normalnya.
Kata kunci: Diabetes Mellitus; Tingkat Glukosa Darah

PENDAHULUAN
Glukosa darah merupakan hormon, diantaranya hormon tiroid,
karbohidrat terpenting bagi tubuh karena hormon epinefrin, hormon glukagon dan
glukosa bertindak sebagai bahan bakar hormon insulin (Yuriska, 2009). Angka
metabolik utama. Glukosa juga gula darah pada setiap individu dapat
berfungsi sebagai prekursor untuk berbeda, misalnya pada orang dewasa
sintesis karbohidrat lain, misalnya dan pada ibu hamil. Pada orang dewasa
glikogen, galaktosa, dan ribosa. kadar gula darah normal berkisar antara
Glukosa merupakan produk 60-139 mg/dl sedangkan pada ibu hamil
akhir dari metabolimse karbohidrat. kadar gula darah normal >140mg/dl
Sebagain besar karbohidrat diabsorpsi (Nugraha & Imaduddin, 2018).
ke dalam darah dalam bentuk glukosa, Pada masa kehamilan kadar gula
sedangkan monosakarida lain seperti darah akan meningkat, hal ini
fruktosa dan galaktosa akan diubah disebabkan karena kebutuhan insulin
menjadi glukosa di dalam hati. Karena pada masa kehamilan meningkat hingga
itu, glukosa merupakan monosakarida mencapai 3 kali dari keadaan normal.
yang banyak ditemukan dalam darah Hal ini disebut sebagai tekanan
(Murray dkk, 2009). Kadar glukosa diabetogenik dalam kehamilan. Pada
darah yang tinggi dapat di pengaruhi keadaan ini yang menjadi masalah
oleh beberapa faktor yaitu, konsumsi adalah bila seorang ibu tidak mampu
makanan yang tinggi karbohidrat, dan meningkatkan produksi insulin,
kurangnya aktifitas fisik. Angka gula sehingga terjadi hipoinsulin yang
darah juga dapat dipengaruhi oleh mengakibatkan hiperglikemia atau
diabetes melitus gestasional (diabetes peningkatan kadar glukosa darah yang
yang timbul hanya dalam kehamilan). signifikan terdeteksi pada minggu-
Diabetes melitus gestasional merupakan minggu tersebut (Wedanthi, 2017).
suatu keadaan intoleransi glukosa yang Pemeriksaan kadar glukosa darah
terjadi atau pertama kali ditemukan pada dapat dilakukan dengan berbagai metode
saat kehamilan yang dapat berupa hexokinase, glucose oxidase
mengakibatkan kelahiran bayi serta glucose dehydrogenase. Metode
makrosomia (berat badan bayi lebih dari hexokinase yang merupakan gold
normal). Diabetes melitus gestasional standard pemeriksaan kadar glukosa
terjadi sekitar 2-5% dari semua darah, menggunakan bahan pemeriksaan
kehamilan. Wanita hamil dengan berupa darah vena dan sering dilakukan
diabetes gestasional hampir tidak pernah di laboratorium. Pada pemeriksaan kadar
memberikan keluhan, sehingga perlu glukosa darah menggunakan metode
dilakukan skrining. Pemeriksaan glucose oxidase digunakan bahan
skrining diawali dengan parameter pemeriksaan berupa darah kapiler dan
pemeriksaan glukosa sewaktu. Jika hasil sering diterapkan pada alat glukometer.
yang didapatkan memiliki nilai normal Penggunaan darah kapiler pada alat
maka harus dilakukan pemeriksaan glukometer ini lebih memudahkan
ulang pada minggu kehamilan antara 24- pasien dalam mengontrol kadar glukosa
28 minggu karena umumnya darah mereka setiap saat.

TUJUAN PENELITIAN
A. Tujuan Umum Mengetahui gambaran jenis kelamin dan usia. 2) Untuk
kadar gula darah pada penderita diabetes mengetahui kadar glukosa darah
melitus sewaktu (GDS)
yang rutin melakukan latihan jasmani. penderita diabetes melitus yang rutin
B. Tujuan Khusus 1). Untuk mengetahui melakukan latihan jasmani. C) Untuk
karakteristik penderita diabetes melitus mengetahui
meliputi frekuensi latihan fisik yang dilakukan
oleh pasien diabetes

MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi masyarakat Sebagai informasi bahwa penderita penyakit DM harus


untuk masyarakat tentang kadar gula selalu melakukan kontrol kadar gula
darah pada penderita diabetes melitus darah. Kontrol gula yang dilakukan
yang rutin melakukan latihan jasmani. sangat membantu dalam aspek
2. Bagi Pasien dan Keluarga pengelolaan diet, olahraga, edukasi, dan
Memberikan informasi tentang pengobatan farmakologis dapat berjalan
pentingnya melakukan kontrol sinergis.
gula darah. Pemberian informasi ini 4. Bagi Institusi Pendidikan
bermanfaat agar pasien terhindar dari Memberikan pandangan bagi dosen dan
komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh mahasiswa untuk
penyakit DM. mengembangkan pengkajian mengenai
3. Bagi Layanan Kesehatan Memberikan intensitas kontrol kadar gula darah yang
informasi kepada layanan kesehatan dilakukan pasien DM.
METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian dan 1000L, Spektrofotometri BTS 310,


deskriptif, yang bertujuan untuk sampel yang berupa serum darah, reagen
menggambarkan atau glukosa, reagen standar glukosa,
mendeskripsikan tentang analisis gula aquades, rotator, sentrifuges; c)
darah dalam mendiagnosis penyakit Mengumpulkan pustaka-pustaka yang
Diabetes Melitus (DM) dan untuk digunakan dalam penelitian ini; d)
mengetahui persentase pasien yang Mengumpulkan informasi-informasi
positif DM yang memeriksakan dirinya yang mendukung penelitian. Tahap
di Laboratorium Patologi Klinik RSUD Pengambilan Darah dalam penelitian ini
Buleleng. Di dalam penelitian ini subjek yaitu Darah diambil dari pasien yang
yang digunakan adalah serum darah dari memeriksakan gula darahnya di
249 pasien yang diduga menderita Laboratorium RSUD
penyakit DM, sedangkan objek Buleleng selama 2 bulan. Selanjutnya
penelitian ini adalah (1) kadar gula tahap Pengolahan Darah Menjadi Serum
darah, (2) persentase pasien yang positif yaitu Darah dibiarkan beku, disentrifus
DM dari pasien yang didugamenderita selama 15-20 menit kemudian serum
penyakit DM yang memeriksakan gula dipisahkan dari bekuan. Tahap terakhir
darahnya pada tanggal 2 Mei- 30Juni yaitu Tahap Analisis Serum sebagai
2005 di Laboratorium Patologi Klinik berikut: a) Mempersiapkan reagen
RSUD Buleleng. Untuk dapat glukosa, sample (serum darah) dan
melakukan pemeriksaan reagen standar glukosa pada temperatur
maka diperlukan persiapan. Persiapan ruangan serta menyediakan 3 tabung
ini meliputi persiapan instrumen yang reaksi; b) Memipet dan memasukkan ke
berupa dalam tabung reaksi masing masing
Spektrofotometri BTS 310, sentrifuges, meliputi: 1)) Tabung 1 diisi reagen
rotator, clinipete, sedangkan untuk glukosa 1000L, 2) Tabung 2 diisi
persiapan bahannya berupa reagen reagen standar glukosa 10L dan reagen
glukosa, reagaen standar glukosa dan glukosa 1000L, 3)) Tabung 3 diisi
serum darah. Darah yang diperoleh dari sampel serum darah 10L dan
pasien diolah dulu menjadi serum. reagen glukosa 1000L; c) Ketiga
Setelah didapat serum barulah bisa tabung ini dicampur baik-baik dan
dilakukan pemeriksaan. Dari diinkubasi selama 10 menit pada suhu
pemeriksaan itu maka diperoleh data kamar atau selama 5 menit pada suhu
kadar gula darah dari pasien yang 370C; d) Absorbansi tabung 2 dan 3
diduga menderita penyakit DM, yang dibaca pada alat spektrofotometri BTS
selanjutnya data ini dianalisis secara 310 padapanjang gelombang 546 nm
deskriptif. Tahap Persiapan dari terhadap tabung 1 pada program 17.
penelitian ini yaitu: a) Persiapan Peneliti Dengan melakukan pemeriksaan
yaitu peneliti memerlukan jas tersebut maka diperoleh data kadar gula
laboratorium, sarung tangan (hand darah.
scoon); b) Persiapan alat dan bahan yang
meliputi: Tabung reaksi, clinipete 10L
KADAR GLIKOSA DARAH

Kadar gula darah sepanjang hari atau menyebabkan munculnya penyakit


bervariasi dimana akan meningkat jantung dan pembuluh darah.
setelah makan dan 2. IGT(Impairing Glucose Tolerance) a.
kembali normal dalam waktu 2 jam. IGT oleh WHO didefinisikan sebagai
Kadar gula darah yang normal pada pagi kondisi dimana seseorang mempunyai
hari setelah malam sebelumnya berpuasa resiko tinggi untuk terjangkit diabetes
adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula walaupun ada kasus yang menunjukkan
darah biasanya kurang dari 120- 140 kadar gula darah dapat kembali ke
mg/dL pada 2 jam setelah makan atau keadaan normal. Seseorang yang kadar
minum cairan yang mengandung gula gula darahnya termasuk dalam kategori
maupun karbohidrat lainnya (Price, IGT juga mempunyai resiko terkena
2005) Kadar gula darah yang normal penyakit jantung dan pembuluh darah
cenderung meningkat secara ringan yang sering mengiringi penderita
tetapi bertahap setelah usia 50 tahun, diabetes. Kondisi IGT ini menurut para
terutama pada orang-orang yang tidak ahli terjadi karena adanya kerusakan dari
aktif bergerak produksi hormon insulin dan terjadinya
Peningkatan kadar gula darah kekebalan jaringan otot terhadap insulin
setelah makan atau minum merangsang yangdiproduksi.
pankreas untuk menghasilkan insulin 3. IFG (Impairing FastingGlucose)
sehingga mencegah kenaikan kadar gula 4. Batas bawah untuk IFG tidak berubah
darah yang lebih lanjut dan untuk pengukuran gula darah puasa
menyebabkan kadar gula darah menurun yaitu 6.1mmol/L atau 110 mg/dL. IFG
secara perlahan (ADA,2011) Ukuran sendiri mempunyai kedudukan
keadaan glukosa darah menurut patokan hampirsamadenganIGT.Bukanentitaspen
Indonesia: yakitakantetapisebuahkondisi dimana
tubuh tidak dapat memproduksi insulin
1. Kadar Gula Darah Normal secara optimal dan terdapatnya
(Normoglycaemia) a. Normoglycaemia gangguan mekanisme penekanan
adalah kondisi dimana pengeluaran gula dari hati ke
kadar glukosa darah yang ada mempunyi dalamdarah (FKUI, 2005)
resiko kecil untuk dapat berkembang
menjadi diabetes

JENIS PENGUKUR GLOKOSA

Ada beberapa jenis pemeriksaan mempengaruhi hasil tes. Puasa


yang dilakukan terhadap glukosa darah dilakukan selama 8-14 jam sebelum
antara lain yaitu pemeriksaan kadar melakukan tes. Untuk orang yang
glukosa darah puasa (GDP), glukosa berusia tua (65 tahun ke atas), puasa
darah sewaktu (GDS) dan glukosa 2 jam adalah hal yang wajib diperhatikan
setelah makan. (Darwis, et al., 2005). karena kadar glukosa meningkat lebih
1. Glukosa Darah Puasa Tes ini tinggi pada usia tersebut. (Pranoto,
dilakukan dengan mengambil darah. 2015).
Pasien diminta untuk melakukan puasa Hasil yang bisa dilihat dari tes ini adalah
sebelum melakukan tes untuk sebagai berikut :
menghindari adanya peningkatan gula a. Jika kadar yang ditunjukkan
darah lewat makanan yang dalam hasil adalah 70 mg/dL sampai 99
mg/dL maka orang tersebut memiliki penyebabnya adalah penggunaan
kadar gula normal dan tidak terserang obat diabetes secara berlebihan.
diabetes. 2. Glukosa Darah Sewaktu Gula darah
b. Jika kadar yang ditunjukkan sewaktu merupakan hasil pemeriksaan
adalah 100 mg/dL sampai 126 mg/dL, sesaat pada suatu hari tanpa
maka kemungkinan orang tersebut memerhatikan waktu makan terakhir
terkena penyakit diabetes (pre- (Widijanti, 2006)
Diabetes) 3. Glukosa 2 Jam Setelah Makan
c. Jika kadar gula lebih dari 126 Pemeriksaan glukosa 2 jam setelah
mg/dL, maka ia terkena penyakit makan adalah pemeriksaan yang
Diabetes d. Jika kadar gula kurang dilakukan 2 jam dihitung setelah pasien
dari 70 mg/dL, maka orang tersebut menyelesaikan makan. (DepkesRI, 2009
menderita hipoglikemia. )
Hipoglikemia adalah kondisi dimana
kadar glukosa dalam darah amat
rendah dan berbahaya. Ada kalanya

FAKTOR YANG MENYEBAB GLUKOSA TINGGI

Ada beberapa hal yang menyebabkan untuk membakar lemak dalam tubuh
gula darah tinggi, yaitu kurang berolah sehingga dapat mengurangi berat
raga, bertambahnya jumlah makanan badan bagi orangobesitas.
yang dikonsumsi, meningkatnya stress 2. Asupan makanan terutama melalui
dan faktor emosi, pertambahan berat makanan berenergi tinggi atau kaya
badan dan usia, serta dampak perawatan karbohidrat dan serat
dari obat, misalnya steroid (Fox & yang rendah dapat mengganggu
Kilvert, 2010). stimulasi sel-sel beta pankreas dalam
1. Olah raga secara teratur dapat memproduksi insulin.
mengurangi resistensi insulin sehingga Asupan lemak didalam tubuh juga perlu
insulin dapat dipergunakan lebih baik diperhatikan karena sangat berpengaruh
oleh sel-sel tubuh. Sebuah penelitian karena sangat
menunjukkan bahwa peningkatan berpengaruh terhadap kepekaan insulin.
aktivitas fisik (sekitar 30 menit/hari)
dapat mengurangi resiko diabetes. Olah
raga juga dapat digunakan sebagai usaha

DIABETES MELITUS

Pengelompokan suatu tipe pada 1. Diabetes Tipe I


seseorang tergantung pada keadaan pada Diabetes tipe I adalah akibat defisiensi
saat diagnosis ditegakkan, dan banyak insulin seluruhnya atau definisi insulin
penderita diabetes yang sulit untuk di mendekati total, terjadi karena sel β
kelompokkan dalam satu tipe tertentu. pankreas. Bila kerusakan sel β telah
Jadi untuk menentukan terapi yang mencapai 80-90 % maka gejala DM
efektif, pemahaman terhadap mulai muncul. Kerusakan sel β ini lebih
patogenesis dari hiperglikemia lebih cepat terjadi dari pada anak-anak dari
penting dari pada pengelompokkan tipe pada dewasa (Adi, S, 2008).
diabetes tersebut ( American
Diabetes Association, 2010 ). 2. Diabetes Tipe II
Diabetes tipe II adalah sekelompok
gangguan heterogen dengan 4. Diabetes tipe lain
karakteristik derajat Merupakan sub kelas diabetes mellitus
resistensi insulin yang bervariasi, dimana individu mengalami
gangguan sekresi insulin, dan hiperglikimia oleh karena sebab berikut
peningkatan produksi glukosa. Diabetes ini (PERKEMI, 2000) :
tipe II diawali dengan suatu periode a. Efek genetik keraja insulin
abnormalitas hemostasis glukosa, b. Efek genetik fungsi sel β
yang di kenal sebagai ipreired fasting c. Karena obat atau zat kimia : vacon,
glucosa (IFG) atau impaired glucose pentamidin, asam nikotinat,
tolerance (IDT) (Adi, 2008). glukokartikoid, hormon tiroid
d. Endrokinopati :sindrom chusing,
3. Diabetes Dalam Kehamilan hipertmoidisme, akromegali,
Resistensi insulin berhubungan dengan feokromosositoma.
perubahan metabolisme pada akhir masa e. Penyakit eksokrim
kehamilan, dan peningkatan kebutuhan pancreas
insulin dapat berujung pada toleransi :mpankreastitistumor/pankreatektomo
glukosa terganggu (imparired glucose , pankreatopati fibrokalkulus
tolerance/IGT). Kebanyakan perempuan f. Infeksi : rubella congenital, cyto-
yang menderita Diabetes Melitus Megalovirus (CMV)
gestasional kembali ketoleransi glukosa g. Sebab imonologi : Antibodi, Anti
normal pada saat post partum, insulin
tetapi memiliki resiko (30-60%) untuk h. Sindrom genetik : Sindrom Down,
menderita Diabetes Melitus di kemudian Sindrom klinefelter, Sindrom Turner
hari (Adi, 2008)
PEMBAHASAN
pencernaan tubuh memcah zat gizi dari
Kenaikan kadar glukosa makanan dan meminum untuk
disebabkan karena sistem organ yang
sudah mengalami penuaa seiribf\g pembentukan zat yang digunakan sel-sel
bertambah usia, terjadi penurunan sebagai sumber energi dan memperbaiki
aktifitas fisik yang menyebabkan tubuhnya sendiri. Sumber energi utama
kemunduran adalah glukosa ( gulah darah ) yang
Biogis, banyak mengomsumsi makanan dibawah aliran darah ke seluruh sel.
yang mengandung glukosa tinggi, pola Glukosa yang berlebih akan disimpan
makan tidak teratur serta tidak disertai dihati, otot dan lemak sebagai cadangan
olahraga yang teratur sehingga proses makanan dan akan dilepas saat
metabolisme karbohidrat terganggu dan dibutuhkan. Tubuh akan mengatur kadar
mengakibatkan berkurannya hormon gula darah agar tetap stabil ,jika kadar
insulin yang diproduksi. Hal lain yang gula menurun terlalu rendah sel tidak
menyebabkan kadar glukosa naik adalah akan mendapat energi cukup tetapi jika
pengambilan sampel dilakukan pagi hari berlebih akan berkelainan autoimun dan
dan sudah sarapan pagi sehingga proses pankreatitis dapat ditimbul. Pengatur
gikolis tekah terjadi ditubuh kadar gula dilakukan oleh dua kelompok
Tubuh perlu mengatur kadar sel yang berfungsi untuk menhasilakan
glukosa darah sepanjang waktu supaya hormon dalam pankreas, didalam
sel menerima cukup energi unuk struktur disebut pulau langerhans
memenuhi kebutuhan sel untuk Kelebihan glukosa merangsang
melakukan fungsinya .pada saat sel beta pankreas untuk melepas insulin,
yang membuat kelebihan glukosa
disimpan dalam bentuk glikogen dan yang berkurang , perubahan perubahan
asam lemak. Hasil kadar glikosa darah karena usia lanjut sendiri yang berkaitan
tetap normal dengan resistensi insuin mengakibatkan
Pada tubuh yang sehat kelenjar kurangnya massa ototdan perubah
pankreas melepas hormon insulin vaskuler aktifitas fisik yang berkurang,
bertugas mengangkut gula melalui darah banyak makan dan obesitas, keberadaan
ke otot-otot dan jaringan lain untuk penyakit lain, sering mengalami stress
memasuk energi operasi, sering menggunakan berbagai
Menurut jeffey, peningkatan macam obat-obatan, adanya faktor
glukosa darah pada usia lanjut keturunan.
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu
fungsi sel pankreas dan sekresi insulin

Kesimpulan

korelasi yang significant antara Penderita diabetes dianjurkan untuk


kadar rata rata glukosa darah puasa rutin melakukan pemeriksaan
maupun 2 jam post prondial tiga bulan laboratorium minimal pemeriksaan
terakhir terhadap nilai HbA1c (r=0,615 glukosa darah puasa dan atau glukosa
dan 0,634, p=0,0005). Yang artinya darah 2 jam post prondial, karena kadar
semakin tinggi kadar rata-rata glukosa rata-rata glukosa darah puasa dan atau
darah puasa tiga bulan terakhir dan atau kadar rata-rata glukosa darah 2 jam post
kadar rata-rata glukosa darah 2 jam post prondial bisa dijadikan indikator
prondial tigabulan terakhir maka keberhasilan pengendalian diabetes
semakin tinggi juga nilai HbA1c. meskipun tidak bisa menggantikan
Ketidaksesuaian antara kadar rata-rata pemeriksaan HbA1c. Pengendalian
glukosa darah puasa maupun 2 jam post diabetes bertujuan untuk mencegah
prondial tiga terahir dengan nilai HbA1c terjadinya komplikasi baik komplikasi
dapat menjadi dasar untuk mengevaluasi mimrovaskuler maupun makrovaskuler
penatalaksanaan pasien diabetes melitus.

Daftar pustaka

Adi, S. 2008. Mengenal Lebih Dalam Diabetes Melitus: The Sillent Killer. Tidak b
Dipublikasikan Seminar Surabaya : Kampus Unair dan Tropical Disease
Center Unair.
Adiningsih, R.U 2011. “ Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Diabetes Melitus
Tipe II pada orang Dewasa di Kota Padang Panjang Tahun 2011 ” Jurnal
Universitas Andalas.
Suyono,S. 2006.”Diabetes Millitus di Indonesia”. Dalam Sudoyo, Setiyohadi,
Alwi,Simadibrata, Setiadi (Editor) Buku Ajar Penyakit Dalam jilid III Edisi IV .
Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC.
Suegondo, et al, 2009.” Diabetes dan Leptin” in Surabaya diabetes update. Surabaya FK
UNAIR.
ADA. 2001, Postprandial Blood Glucose. ADA.24 (4): 775-777
Hastono, Sutanto Priyo. 2006. Basic Data Analysis for Health Research Training.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Jakarta,
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai