BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Rumus Struktur :
ƛ (nm) 1%
Nilai ∑ ❑
1 cm
235 112,9-126,2
257 142,4-145,7
313 47,0-50,3
350 104,9-108,2
kurang dari 2,00 maka terjadi sesatan sinar, sehingga spektrofotometer ini
tidak bisa digunakan atau perlu dilakukan perbaikan.
BAB III
METODE KERJA
Alat Praktikum
Bahan Praktikum
Cara Kerja
Kalibrasi Spektrofotometer
Diukur absorbansi terhadap larutan KCl 1,2 % b/v dalam air terhadap
blanko air dengan λ 200 nm. Jika absorbansi larutan kurang dari 2 maka
terjadi sesatan sinar, sehingga spektrofotometer ini tidak bisa digunakan
atau perlu dilakukan perbaikan.
lBAB IV
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll
4.2 Pembahasan
133,23, hal ini tidak sesuai dengan range dimana nilai sigma untuk
panjang gelombang 235 yaitu 122,9 – 126,2. Pada panjang
1%
gelombang 257 nm didapatkan nilai dari ∑ adalah 138,30, hal ini tidak
1 cm
nilai sigma untuk panjang gelombang 313 yaitu 47,0 – 50,3. Pada
1%
panjang gelombang 350 nm didapatkan nilai dari ∑ adalah 209,07 ,
1 cm
hal ini tidak sesuai dengan range dimana nilai sigma untuk panjang
gelombang 350 yaitu 104,9 – 108,2 nm.
Pada percobaan penentuan resolusi (daya pisah)
spektrofotometer yang dilakukan yaitu disiapkan alat dan bahan lalu
diatur spektrofotometer pada panjang gelombang 266 dan 269 nm,
kemudian dimasukkan Toluen 0,02% b/v dan heksan dalam masing-
masing kuvet, kemudian diblankkan, selanjutnya hasil yang
didapatkan dibandingkan dengan syarat rasio yang tertera pada
Farmakope Inggris yaitu Rasio antara absorbansi larutan pada λ 269
Dari semua percobaan yang tidak ada yang sesuai dengan nilai
range yang telah ditentukan, sehingga hal ini menjadi perhatian
karena seharusmya alat spektrofotometer harus dalam kondisi yang
baik.
BAB v
5.1 kesimpulan
5.2 Saran
Sebaiknya alat yang digunakn diperbanyak kemudian pembagian
tugas setiap orang di kelompok merata supaya semua mahasiswa
bekerja.
DAFTAR PUSTAKA