Anda di halaman 1dari 21

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM
“KALIBRASI SPEKTROFOMETER UV-VIS”

OLEH :
NAMA : RISKA
STAMBUK : 15020190053
KELAS : C1C2
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
ASISTEN : ANDI NURUL ZAKYAH

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
KALIBRASI INSTRUMEN SPEKTROFOMETER UV-VIS
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kalibrasi adalah serangkain kegiatan untuk mentepakan hubungan,
dalam kondisi tertentu antara suatu nilai besaran yang ditunjukkan oleh
peralatan ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang dipresentasikan
oleh bahan ukur atau bahan acuan dengan nilai terkait yang direalisasika
oleh standar.
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari
spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari
spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat
pengukur intensitas cahaya yang di transmisikan atau yang di absorpsi.
Pada umumnya ada beberapa jenis spektrofotometri yang sering
digunakan dalam analisis secara kimiawi, antara lain: spektrofotometri vis,
spektrofotometri UV, sepektrofotometri Uv-Vis. Pada spektrofotometri ini
yang digunakan sebagai sumber sinar/energi adalah cahaya tampak
(visible). Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat
ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah
380 sampai 750 nm. Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh kita,
entah itu putih, merah, biru, hijau, apapun. Selama ia dapat dilihat oleh
mata, maka sinar tersebut termasuk ke dalam sinar tampak.
Analisis kuantitafif dapat diketahui dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis. Penentuan panjang gelombang maksimum
yang digunakan dalam pengukuran absorbansi larutan standar maupun
larutan sampel ditentukan dengan mengukur nilai absorbansi maksimum
konsentrasi larutan standar. Untuk memperoleh panjang gelombang
maksimum pengukuran absorbansi dilakukan pada rentang panjang
gelombang 265-280 nm. Hasil pengamatan untuk absorbansi maksimum

RISKA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190053
KALIBRASI INSTRUMEN SPEKTROFOMETER UV-VIS
adalah pada panjang gelombang 280 nm kemudian dilakukan penentuan
nilai absorbansi pada delapan larutan standar.

1.2 Maksud Percobaan


Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk memahami prinsip
dan kegunaan kalibrasi dan juga memahami cara melakukan kalibrasi
spektrofotometer UV-Vis.

1.3 Tujuan Percobaan


Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempraktekkan
bagaimana cara melakukan kalibrasi spektrofotometer UV-Vis.

RISKA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190053
KALIBRASI INSTRUMEN SPEKTROFOMETER UV-VIS
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori


Kualitas dari hasil pengujian memerlukan penanganan prosedur yang
benar dan melalui beberapa langkah pengukuran. Yang dimaksud
dengan proses pengukuran itu sediri adalah suatu proses yang meliputi
spesifikasi besaran ukur, metode pengukuran dan prosedur pengukuran.
Secara umum, hasil pengukuran hanya merupakan taksiran atau
pendekatan nilai besaran ukur, oleh karena itu hasil tersebut hanya
lengkap bila disertai dengan pernyataan ketidakpastian dari taksiran
tersebut. Nilai kualitas hasil pengujian dapat diukur secara kuantitatif
dengan suatu besaran yang disebut ketidakpastian, yang mana
didalamnya sudah diperhitungkan semua komponen ketidakpastian yang
bisa timbul selama pengukuran, sehingga nilai kuantitas yang diukur
dapat diperkirakan letaknya berada dalam interval tertentu.
Pada dasarnya nilai tertentu yang diketahui pengukuran kuantitatif
hanya merupakan suatu perkiraan terhadap nilai benar (true value) dari
sifat yang diukur. Ada beberapa faktor yang menjadi sumber
ketidakpastian antara lain standar ukur atau bahan acuan, metode
pengukuran, peralatan uji, personil yang melakukan uji, benda ukur atau
maupun kondisi lingkungan.
Kalibrasi absorbansi dilakukan untuk mengetahui apakah pembacaan
absorbansinya masih tepat atau tidak dengan mengukur pada panjang
gelombang yang telah ditentukan. Pengujian dilakukan sebanyak tiga kali
Dari hasil pengujian kalibrasi absorbansi yang telah dilakukan diperoleh
rerata dari beberapa panjang gelombang yang telah ditentukan. Kalibrasi
panjang gelombang dilakukan menggunakan filter glass holmium oksida
yang mempunyai panjang gelombang acuan. Kalibrasi panjang

RISKA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190053
KALIBRASI INSTRUMEN SPEKTROFOMETER UV-VIS
gelombang dilakukan untuk mengukur kemampuan suatu
spektrofotometer untuk kembali pada posisi spektral yang sama, yang
ditentukan dari panjang gelombang yang telah diketahui apabila dibaca
pada panjang gelombang yang telah ditentukan (Adisyahputra, 2019).
Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan untuk menetapkan hubungan,
dalam kondisi tertentu antara suatu nilai besaran yang ditunjukan oleh
peralatan ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang dipresentasikan
oleh bahan ukur atau bahan acuan dengan nilai terkait yang
direalisasikan oleh standar (Vocabulary of Basic and General Teams in
Metrology-VIM 1993).
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau
absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang.
Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optic dan elektrik serta
sifat-sifat kimia fisik (Gandjar, G.H. dan Rohman, 2007).
Dalam analisis kimia dikenal berbagai macam cara untuk
mengetahui data kualitatif dan kuantitatif baik yang menggunakan suatu
peralatan optik (instrumen) ataupun dengan cara basah. Alat instrumen
biasanya dipergunakan untuk menentukan suatu zat berkadar rendah,
biasanya dalam satuan ppm (part per million) atau ppb (part per billion).
Salah satu metode sederhana untuk menentukan zat organik dan anorga-
nik secara kualitatif dan kuantitatif, yaitu dengan metode Spektrofotometri
Ultra-violet dan Sinar Tampak. Prinsip kerjanya berdasarkan penyerapan
cahaya atau energi radiasi oleh suatu larutan. Jumlah cahaya atau energi
radiasi yang diserap memungkinkan pengukuran jumlah zat penyerap
dalam larutan secara kuantitatif (Triyati, E, 1985).
Pengukuran mengunakan alat spektrofotometri uv-vis ini
didasarkan pada hubungan antara berkas radiasi elektromagnetik yang di
transmisikan atau yang di absorbsi dengan cuplikan dan konsentrasi dari

RISKA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190053
KALIBRASI INSTRUMEN SPEKTROFOMETER UV-VIS
komponen penyerap. Berdasarkan inilah maka untuk dapat mengetahui
konsentrasi sampel berdasarkan data serapan (A) sampel, perlu dibuat
suatu kurva kalibrasi yang menyatukan hubungan antara berkas radiasi
yang diarbsobsi (A) dengan konsentrasi (C) dari serangkaian zat standar
yang telah diketahui (Henry, 2002).
Parasetamol (asetaminofen) adalah obat analgesik (penahan rasa
sakit atau nyeri) dan anti-piretik (penurun panas atau demam) yang
aman, efektif, dapat ditoleransi dengan baik, dan murah dengan efek
samping yang relatif sedikit bila digunakan pada dosis terapeutik yang
dianjurkan. (Sayuthi, M.I., Puji, K, 2017).
Metode yang digunakan untuk penetapan kadar parasetamol
dalam penelitian ini yaitu metode spektrofotometri UV-Visible.
Spektrofotometri UV- Visible merupakan suatu metode yang tidak baku.
Oleh karena itu, sebelum metode yang digunakan untuk penetapan suatu
kadar diterapkan dalam suatu pengujian laboratorium, terlebih dahulu
dilakukan validasi. Validasi metode analisis adalah suatu tindakan
penilaian terhadap parameter tertentu berdasarkan percobaan
laboratorium, untuk membuktikan bahwa metode tersebut memenuhi
persyaratan untuk penggunaannya (Tetrasari, 2003).
Linieritas menunjukkan kemampuan suatu metode analisis untuk
memperoleh hasil pengujian yang sesuai dengan konsentrasi analit dalam
sampel pada kisaran konsentrasi tertentu (Sayuthi, M.I., Puji, K. 2017).
Ketepatan pada dasarnya adalah ukuran yang menunjukkan
derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya.
Range nilai persen (%) recovery analit yang dapat diterima adalah 90-
110%. Range tersebut bersifat fleksibel tergantung dari kondisi analit
yang diperiksa berdasarkan jumlah sampel dan kondisi laboratorium
(Tulandi, G.P, 2015).

RISKA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190053
KALIBRASI INSTRUMEN SPEKTROFOMETER UV-VIS
2.2 Uraian Bahan
1. Asam perklorat (Ditjen POM. 1979 : 651)
Nama resmi : ACIDUM PERCLORAT
Nama lain : Asam perklorat
Bobot molekul : 100,5 g/mol
Rumus molekul : HClO4
Rumus struktur :

Pemerian : Cairan jernih, tak berwarna


Kelarutan : Bercampur dengan air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai larutan baku
2. Asam Sulfat (Ditjen POM 1979, h.58)
Nama Resmi : ACIDIUM SULFURICUM
Nama Lain : Asam sulfat
Berat Molekul : 98,07 g/mol
Rumus Molekul : H2SO4
Rumus Struktur :

Pemerian : Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak


berwarna, jika ditambahkan air menimbulkan
panas

RISKA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190053
KALIBRASI INSTRUMEN SPEKTROFOMETER UV-VIS
Kelarutan : Larut dalam air dan etanol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
3. Kalium Bikromat (Ditjen POM 1979, h.690)
Nama resmi : KALII BICROMAS
Nama lain : Kalium bikromat
Berat Molekul : 294,192 g/mol
Rumus Molekul : K2Cr2O7
Rumus Struktur :

Pemerian : Hablur atau serbuk hablur; merah jingga


Kelarutan : Larut dalm air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
4. Holmium Oksida (Pubchencbi.nlm.nih.gov)
Nama resmi : HOLMIUM OXIDE
Nama lain : Holmium oksida, holmia, holmium oxide
Rumus Molekul : HO2O3
Berat Molekul : 377.859 g/mol
Rumus Struktur :

RISKA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190053
KALIBRASI INSTRUMEN SPEKTROFOMETER UV-VIS
2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2020)
1. Disiapkan larutan 4% holmium oksida dalam 10% asam perklorat
dalam kuvet 1 Cm.
2. Diukur serapan larutan tersebut pada beberapa panjang gelombang,
yaitu mulai dari 241 nm – 640 nm dengan pengulangan sampai 10 kali
scan.
3. Dicatat nilai-nilai serapan puncak panjang gelombang tersebut dan
dihitung simpangan deviasi dari masing-masing panjang gelombang
puncak.
4. Kriteria Penerimaan
Kriteria penerimaan adalah sebesar ± 1 nm dalam kisaran UV (200-
380 nm) dan ± 3 nm dalam kisaran Vis (380-800 nm). Sebanyak
ulangan 3 scanning dari suatu puncak yang sama harus berada di
sekitar ± 0,5 nm.

Nilai Absorban
1. Disiapkan larutan kalium dikromat dengan konsentrasi 0,006% b/v
(60,06 mg/l) disiapkan dalam asam sulfat 0,05 M.
2. Diukur serapan larutan tersebut pada beberapa panjang gelombang,
yaitu mulai dari 235, 257, 313, dan 350 nm, dengan larutan asam
sulfat 0,05 M sebagai blangko
3. Dicatat nilai-nilai serapan dari panjang gelombang tersebut
4. Kriteria Penerimaan
Sebanyak 6 kali replikasi pengukuran larutan kalium dikromatdengan
konsentrasi 0,006% b/v pada panjang gelombang 235, 257, 313, dan
350 nm, nilai RSD-nya harus lebih kecil dari 0,5%

RISKA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190053
KALIBRASI INSTRUMEN SPEKTROFOMETER UV-VIS
BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu
Spektrofotometer UV-Vis dan alat alat gelas.

3.2 Bahan Praktikum


Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu larutan
Holmium Oksida dan larutan kalium bikromat dalam H2SO4.

3.3 Cara Kerja


a) Akurasi panjang gelombang
Disiapkan larutan 4% holmium oksida dalam 10% asam
perklorat dalam kuvet 1 cm. Diukur serapan larutan tersebut pada
beberapa panjang gelombang, yaitu mulai dari 241 nm – 640 nm
dengan pengulangan sampai 10 kali scan. Dicatat nilai-nilai serapan
puncak panjang gelombang tersebut dan dihitung simpangan deviasi
dari masing-masing panjang gelombang puncak.
Adapun kriteria penerimaannya yaitu adalah sebesar ± 1 nm
dalam kisaran UV (200-380 nm) dan ± 3 nm dalam kisaran Vis (380-
800 nm). Sebanyak ulangan 3 scanning dari suatu puncak yang sama
harus berada di sekitar ± 0,5 nm.
b) Nilai Absorban
Disiapkan larutan kalium dikromat dengan konsentrasi 0,006%
b/v (60,06 mg/l) disiapkan dalam asam sulfat 0,05 M. Diukur serapan
larutan tersebut pada beberapa panjang gelombang, yaitu mulai dari
235, 257, 313, dan 350 nm, dengan larutan asam sulfat 0,05 M
sebagai blangko. Dicatat nilai-nilai serapan dari panjang gelombang

RISKA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190053
KALIBRASI INSTRUMEN SPEKTROFOMETER UV-VIS
tersebut .
Adapun kriteria penerimaan sebanyak 6 kali replikasi
pengukuran larutan kalium dikromat dengan konsentrasi 0,006% b/v
pada panjang gelombang 235, 257, 313, dan 350 nm, nilai RSD-nya
harus lebih kecil dari 0,5%.

RISKA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190053
KALIBRASI INSTRUMEN SPEKTROFOMETER UV-VIS
BAB 4 PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


1. Akurasi panjang gelombang
a. Data dan informasi
1. 1. Larutan yang diukur Holmium Oksida
2. 2. Range panjang gelombang 200 – 700 nm
3. Replikasi 10 x
± 1 nm UV (200-380
4. Kriteria penerimaan untuk daerah UV
nm)
± 3 nm Vis (380-800
5. Kriteria penerimaan untuk daerah visible
nm)
Syarat 3 penguangan pengukuran pada
6. ± 0,5 nm
puncak yang sama

b. Data skala panjang gelombang

Panjang Standar
N gelombang Hasil Pengukuran Panjang Gelombang (nm) Deviasi
o dari SRM
2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
241, 241, 241, 241, 241, 241, 241, 241, 241, 241,
1 241,1 0,02
1 1 3 1 4 1 2 1 1 1
279, 279, 279, 279, 279, 279, 279, 279, 279, 279,
2 279,3 0,013
3 3 4 3 4 3 3 4 3 4
287, 287, 287, 287, 287, 287, 287, 287, 287, 287,
3 287,6 0,01
6 7 6 6 6 6 6 8 6 6
333, 334, 333, 334, 333, 333, 333, 333, 333, 334,
4 333,9 0,02
9 1 9 2 9 9 9 9 9 0
360, 360, 360, 360, 360, 360, 360, 361, 360, 361,
5 360,9 0,02
9 9 9 9 9 9 9 2 9 3
385, 385, 386, 385, 385, 385, 385, 386, 385, 385,
6 385,9 0,01
9 9 1 9 9 1 9 2 9 9
418, 418, 418, 418, 418, 418, 418, 418, 418, 419,
7 418,7 0,04
7 7 7 7 7 9 7 7 7 7
453, 453, 453, 453, 453, 453, 454, 453, 453, 454,
8 453,6 0,06
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
460, 461, 460, 460, 462, 460, 460, 460, 460, 460,
9 460,1 0,106
1 1 1 1 3 1 1 1 1 1
1 536, 536, 536, 536, 536, 536, 536, 536, 537, 536,
536,4 0,07
0 4 4 6 4 4 9 4 4 7 4
1 637, 637, 637, 638, 637, 637, 637, 639, 637, 637,
637,7 0,1
1 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

RISKA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190053
KALIBRASI INSTRUMEN SPEKTROFOMETER UV-VIS
c. Perhitungan untuk akurasi panjang gelombang
∑n ̃ )2
i=1(xi −x
Perhitungan standar deviasi =√ n−1

Ket: 𝑥𝑖= panjang gelombang ke 1, 2, 3, ...10


x̃ = rata-rata panjang gelombang
n = jumlah replikasi

contoh :
∑10
i=1(241,1−241,16)
2
Standar deviasi peak 1 =√ 10−1
= 0,02
Jawab :
Standar deviasi peak 1 :
(𝑋𝑖−𝑋)𝟐
=√ 𝑛−1

(241,1−241,16) 𝟐
=√ 10−1

= 0,02
Standar deviasi peak 2 :
(𝑋𝑖−𝑋)𝟐
=√ 𝑛−1

(279,3−279,34) 𝟐
=√ 10−1

= 0,013
Standar deviasi peak 3 :
(𝑋𝑖−𝑋)𝟐
=√ 𝑛−1

(287,6−287,63) 𝟐
=√ 10−1

= 0,01

RISKA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190053
KALIBRASI INSTRUMEN SPEKTROFOMETER UV-VIS
Standar deviasi peak 4 :
(𝑋𝑖−𝑋)𝟐
=√ 𝑛−1

(333,9−333,96) 𝟐
=√ 10−1

= 0,02
Standar deviasi peak 5 :
(𝑋𝑖−𝑋)𝟐
=√ 𝑛−1

(360,9−360,97) 𝟐
=√ 10−1

= 0,02
Standar deviasi peak 6 :
(𝑋𝑖−𝑋)𝟐
=√ 𝑛−1

(385,9−385,87) 𝟐
=√ 10−1

= 0,01
Standar deviasi peak 7 :
(𝑋𝑖−𝑋)𝟐
=√ 𝑛−1

(418,7−418,82) 𝟐
=√ 10−1

= 0,04
Standar deviasi peak 8 :
(𝑋𝑖−𝑋)𝟐
=√ 𝑛−1

(453,6−453,8) 𝟐
=√ 10−1

= 0,06

RISKA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190053
KALIBRASI INSTRUMEN SPEKTROFOMETER UV-VIS
Standar deviasi peak 9 :
(𝑋𝑖−𝑋)𝟐
=√ 𝑛−1

(460,1−460,42) 𝟐
=√ 10−1

= 0,0106
Standar deviasi peak 10 :
(𝑋𝑖−𝑋)𝟐
=√ 𝑛−1

(536,4−536,6) 𝟐
=√ 10−1

= 0,07
Standar deviasi peak 11 :

(𝑋𝑖−𝑋)𝟐
=√ 𝑛−1

(637,7−638) 𝟐
=√ 10−1

= 0,1

d. Hasil Pengukuran Panjang Gelombang


Rata-rata
Panjang gelombang pembacaan
No Koreksi Ket
dari SRM2014 panjang
gelombang (nm)
1 241,1 241,16 -0,06 Masuk toleransi
2 279,3 279,34 -0,04 Masuk toleransi
3 287,6 287,63 -0,03 Masuk toleransi
4 333,9 333,96 -0,06 Masuk toleransi
5 360,9 360,97 -0,07 Masuk toleransi
6 385,9 385,87 0,03 Masuk toleransi
7 418,7 418,82 -0,12 Masuk toleransi
8 453,6 453,8 -0,2 Masuk toleransi
9 460,1 460,42 -0,32 Masuk toleransi
10 536,4 536,6 -0,2 Masuk toleransi
11 637,7 638 -0,3 Masuk toleransi

RISKA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190053
KALIBRASI INSTRUMEN SPEKTROFOMETER UV-VIS
2. Data skala absorbansi
Berat kalium dikromat = 59 mg

Panjang
Standar
gelombang 1 2 3 4 RSD Ket
deviasi
(nm)

235 0,748 0,749 0,747 0,748 0 0% Memenuhi

257 0,863 0,863 0,869 0,868 0,001 0,116% Memenuhi


313 0,295 0,285 0,295 0,297 0,001 0,341% Memenuhi

350 0,634 0,639 0,637 0,634 0,001 0,157% Memenuhi


∑n ̃ )2
i=1(xi −x
Perhitungan standar deviasi =√ n−1
Ket: 𝑥𝑖= panjang gelombang ke 1, 2, 3, ...10
x̃ = rata-rata panjang gelombang
n = jumlah replikasi
∑4i=1(0,748−0,748) 2
Perhitungan 1 =√ 4−1

=0
(0,863−0,865)2
Perhitungan 2 =√
4−1

= √0,000001
= 0,001
(0,295−0,293)2
Perhitungan 3 =√ 4−1

= √0,000001
= 0,001
(0,634−0,636)2
Perhitugan 4 =√ 4−1

= √0,000001
= 0,001

RISKA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190053
KALIBRASI INSTRUMEN SPEKTROFOMETER UV-VIS
Perhitungan RSD
SD
Rumus = x 100%

Ket: SD = Standar deviasi


x̃ = Rata-rata panjang gelombang
0
Perhitungan 1 = 0,748 x 100% = 0%
𝟎,𝟎𝟎𝟏
Perhitungan 2 = 𝟎,𝟖𝟔𝟓 𝒙 𝟏𝟎𝟎% = 0,116%
𝟎,𝟎𝟎𝟏
Perhitungan 3 = 𝟎,𝟐𝟗𝟑 x 100 % = 0,341%
𝟎,𝟎𝟎𝟏
Perhitungan 4 = 𝟎,𝟔𝟑𝟔 𝒙 𝟏𝟎𝟎% = 𝟎, 𝟏𝟓𝟕%

b. Hasil Pengukuran Akurasi Fotometri

Panjang Rata-rata Nilai Absortivitas


Toleransi Keterangan
gelombang (nm) Absorban Spesifik
Tidak masuk
235 0,748 126,779 122,9 – 126,2
toleransi
Tidak masuk
257 0,865 146,610 142,4 – 145,7
toleransi
313 0,293 49,661 47,0 – 50,3 Masuk toleransi
350 0,636 107,797 104,9 – 108,2 Masuk toleransi

Keterangan : masuk toleransi/tidak masuk toleransi


Berat kalium dikromat = 59 gram
Perhitungan absortivitas
Absorbansix 10000
Rumus = 59 mg
0,748 𝑥 10.000
Perhitungan 1 = = 126,779
59 𝑚𝑔
0,865 𝑥 10.000
Peritungan 2 = = 146,610
59 𝑚𝑔
0,293 𝑥 10.000
Perhitungan 3 = = 49,661
59 𝑚𝑔
0,636 𝑥 10.000
Perhitugan 4 = = 107,797
59 𝑚𝑔

RISKA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190053
KALIBRASI INSTRUMEN SPEKTROFOMETER UV-VIS
4.2 Pembahasan
Kalibrasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan menetapkan antara
suatu nilai besaran yang ditunjukan oleh peralatan ukur dengan nilai yang
ditetapkan oleh standar. Pada percobaan kali ini, dilakukan kalibrasi alat
yaitu spektrofotometer UV-Vis dengan range panjang gelombang 200-
700 nm dan dilakukan sebanyak 10 kali replikasi.
Menurut pedoman CPOB bahwa parameter kalibrasi yang
dipersyaratkan untuk alat spektrofotometer UV-Vis adalah akurasi
panjang gelombang dan nilai absorbannya. Akurasi penunjukan panjang
gelombang dapat didefinisikan sebagai penyimpangan penunjukan
panjang gelombang pada rentang panjang gelombang serapan dari nilai
panjang gelombang pada rentang yang telah diketahui.
Pada parameter akurasi panjang gelombang, digunakan larutan 4%
holmium oksida dalam 10% asam perkolat sebagai acuan yang disimpan
didalam kuvet 1cm. Lalu dilakukan pengukuran serapan larutan yang ada
di dalam kuvet pada beberapa panjang gelombang yaitu 241,1 279,3
287,6 333,9 360,9 385,9 418,7 453,6 460,1 536,4 dan 637,7. Dimana tiap
panjang gelompang pengukuran serapan dilakukan sebanyak 10 kali
pengulangan. Setelah diukur kemudian hasil nilai serapan dihitung untuk
mencari simpang deviasi dari masing-masing panjang gelombang.
Adapun kriteria penerimaannya yaitu adalah sebesar ± 1 nm dalam
kisaran UV (200-380 nm) dan ± 3 nm dalam kisaran Vis (380-800 nm).
Sebanyak ulangan 3 scanning dari suatu puncak yang sama harus
berada di sekitar ± 0,5 nm.
Ketentuan standar yang telah di tetapkan yaitu pada panjang
gelombang UV yaitu 200-380 nm standar deviasi yang di peroleh tidak
lebih dari 1 nm sedangkan pada panjang gelombang visible dengan
panjang gelombang 380-800 nm standar deviasi yang di peroleh tidak
lebih dari 3 nm. Apabila telah hasil yang di dapatkan sesuai dengan

RISKA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190053
KALIBRASI INSTRUMEN SPEKTROFOMETER UV-VIS
standar maka pada panjang gelombang tersebut dikatakan memenuhi
syarat akurasi panjang gelombang.
Untuk pratikum kali ini dilakukan uji Akurasi panjang gelombang
dengan 10 kali replikasi. Maka diperoleh data standar deviasi yang
berbeda beda di setiap panjang gelobangnya. panjang gelombang 241,1
diperoleh nilai SD 0,06, pajang gelombang 279,3 diperoleh nilai SD 0,04,
panjang gelombang 333,9 diperoleh nilai SD -0,03, panjang gelombang
360,9 diperoleh nilai SD -0,06, panjang gelombang 385,9 diperoleh nilai
SD -0,07, panjang gelombang 418,7 diperoleh nilai SD 0,03, panjang
gelombang 453,6 diperoleh nilai SD-0,12, panjang gelombang 460,1
diperoleh nilai SD -0,2, panjang gelombang 536,4 diperoleh nilai SD-
0,32, panjang gelombang 538,4 diperoleh nilai SD -0,2, dan panjang
gelombang 637,7 diperoleh nilai SD -0,3.
Selain uji akurasi panjang gelombang dilakukan juga uji akurasi
absorban dengan 4 kali replikasi yang dimana keempat replikasi tersebuh
memenuhi kriteria akurasi. untuk panjang gelombang 235 meperoleh nilai
SD 0 dan %RSD 0% panjang gelombang 257 memperoleh nilai SD 0,001
dan %RSD 0,116%, panjang gelombang 313 memperoleh nilai SD 0,001
dan %RSD 0,341% dan panjang gelombang 350 memperoleh nilai SD
0,001 dan RSD 0,157%. Dan untuk hasil pengukuran akurasi didapatkan
hasil bahwan untuk nilai toleransi yang diperoleh dari semua panjang
gelombang yang masuk toleransi atau memenuhi nilai toleransi yaitu
47,0 – 50,3 dan 104,9 – 108,2 dan yang tidak masuk toleransi atau tidak
memenuhi nilai toleransi yaitu 122,9 – 126,2 dan 142,4 – 145,7. Dan
hasil absortivitas spesifik yang diperoleh adalah 126,779; 146,610; 49,661
dan 107,797

RISKA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190053
KALIBRASI INSTRUMEN SPEKTROFOMETER UV-VIS
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pada
baik parameter akurasi panjang gelombang maupun parameter dari alat
yang digunakan memiliki nilai absorban sama sama memenuhi kriteria
penerimaan.

5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikan yaitu diharapkan untuk memperhatikan
dan lebih fokus mendengarkan pada saat penjelasan materi sehingga
dalam mengerjakan lembar kerja maupun laporan tidak menimbulkan
banyak kesalahan. Sedangkan untuk para asisten kiranya membuat video
contoh percobaan yang lebih jelas supaya mahasiswa mengerti apa yang
dikerjakan.

RISKA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190053
KALIBRASI INSTRUMEN SPEKTROFOMETER UV-VIS
DAFTAR PUSTAKA

Ditjen POM. 1979. “Farmakope Indonesia”. Edisi Ketiga. Jakarta:


Departemen Kesehatan RI

Gandjar, G.H., Rohman, A. 2007. “Kimia Farmasi Analisis”. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar

Triyati, E. 1985. “Spektrofotometer Ultra-Violet dan Sinar Tampak Serta


Aplikasinya dalam Oseanologi”. Dalam jurnal oseana, Vol.10, No.1.
Jakarta: LIPI

Henry, Arthur et al. 2002. “Analisis Spektrofotometri Uv-Vis Pada Obat


Influenza dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Persamaan Linier”.
Jakarata: UI Press.

Sayuthi, M.I., Puji, K. 2017. “Validasi Metode Analisis Dan Penetapan Kadar
Paracetamol dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri UV-
Visible”. Dalam Jurnal Prosiding Seminar Nasional Kimia. Surabaya:
FMIPA UNESA

RISKA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190053

Anda mungkin juga menyukai