Anda di halaman 1dari 23

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Laporan Analisis Instrumen

“Penentuan Kadar Tablet Papaverin

Hcl Secara Spektrofotometer Uv-Vis”

NAMA : RENALDI SAIFUL


NIM : 15020190194
KELAS : C11C12
KELOMPOK : III (TIGA)
PJ MATERI : KARTIKA DEWI, S.Farm

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
“Penentuan Kadar Tablet Papaverin Hcl Secara Spektrofotometer Uv-Vis”

BAB I

PENDAHULUAN

1.2 Latar belakang


Berbagai macam metode dapat dilakukan untuk dapat menentukan atau
mengetahui kadar dari suatu senyawa dalam suatu sampel maupun sediaan.
Dalam bidang farmasi khususnya kimia farmasi yang dilakukan analisis sediaan
faLrmasi, baik secara kualitatif maupun kuantitatig. Jenis metode yang
digunakan pun tergantung dari jenis dan struktur kimia dari senyawa yang akan
ditetapkan kadarnya.
Pada percobaan ini, akan dilakukan pennetapan kadar dari papaverin HCl
dan fenobarbital yang merupakan golongan obat analgetik dan antipiretik dan
obat sedatif yang biasa terdapat dalam berbagai sediaan obat dengan metode
ekstraksi cair-cair. Dengan melakukan percobaan ini, maka diharapkan agar kita
dapat mengetahui cara-cara penetapan kadar dari suatu senyawa dalam
sediaan obat dengan menggunakan metode yang cocok.
Ektraksi pelarut adalah suatu metode pemisahan berdasarkan transfer
suatu zat terlarut dari suatu pelarut kedalam pelarut lain yang tidak saling
bercampur. Menurut Nerst, zat terlarut akan terdistribusi pada kedua solvent
sehingga perbandingan konsentrasi pada kedua solvent tersebut tetap untuk
tekanan dan suhu yang tetap
Fenobarbital adalah anti epilepsi yang mempunyai sejarah panjang.
Fenobarbital digunakan untuk pengobatan tonik, epilepsi kompleks atau parsial
sampel pada orang dewasa, pada anak-anak fenobarbital digunakan untuk
epilepsi miklonik.
1.2 Maksud
1. Memahami prinsip penetapan kadar obat dalam sediaan tablet sesuai
persyaratan dalam Farmakope Indonesia Edisi VI.

RENALDI SAIFUL KARTIKA DEWI, S.farm

15020190194
“Penentuan Kadar Tablet Papaverin Hcl Secara Spektrofotometer Uv-Vis”

2. Membedakan daerah pengukuran Ultraviolet dan Visible


3. Memahami prinsip kerja Spektrofotometer UV-VIS
4. Melakukan pengukuran panjang gelombang maksimum, penentuan seri
larutan baku dalam satuan ppm dan pembuatan kurva baku serta
penetapan kandungan bahan obat dalam sediaan tablet sesuai monografi
yang tercantum dalam FI, VI.
5. Membuat kesimpulan terhadap hasil yang diperoleh dari pengujian
1.3 Tujuan
1. Untuk mempelajari cara menganalisis senyawa bahan obat secara
kuantitatif dengan menggunakan hukum Lambert-Beer
2. Untuk mengetahui prinsip kerja Spektrofotometer UV-Vis
3. Untuk mempelajari cara penentuan konsentrasi analit dengan membuat
kurva baku
4. Menghitung kadar obat Papaverin HCl dalam sediaan tablet secara
Spektrofotometri UV-VIS

RENALDI SAIFUL KARTIKA DEWI, S.farm

15020190194
“Penentuan Kadar Tablet Papaverin Hcl Secara Spektrofotometer Uv-Vis”

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

Seacra kimia, barbiturate merupakan derivat asam barbiturate. Asam


barbiturate (2,4,6-trioksoheksahidropirirmidin) meruapakan hasil reaksi
kondensasi antara urea dengan asam malonat (Ganiswara, 1995).

Partisi zat-zat terlarut antara dua cairan yang tidak campur menawarkan
banyak kemungkintan yang menarik untuk pemisahan analitis. Bahkan dimana
tujuan primer bukan analitis namun preparatif, ektraksi pelarut merupakan suatu
langkah penting dalam urutan menuju ke suatu produk murni itu dalam
laboratorium organik, anorganik atau biokimia. Meskipun kadang-kadang
digunakan peralatan yang rumit namun seringkali diperlukan hanya sebuah
corong pisah. Seringkali suatu pemisahan ekstraksi pelarut dapat diselesaikan
dalam beberapa menit, pemisahan ektraksi biasanya bersih dalam arti tak ada
analog kopresipitasi dengan suatu system yang terjadi ( Underwood, 1993).

Cukup diketahui berbagai zat-zat tertentu lebih mudah larut dalam pelarut-
pelarut tertentu dibandingkan dengan pelarut-pelarut yang lain. Jadi iod jauh lebih
dapat larut dalam karbon disulfida, kloroform, atau karbon tetraklorida. Lagi pula,
bila cairan-cairan tertentu seperti karbon disulfida dan air, eter dan air, dikocok
bersama-sama dalam satu bejana dan campuran kemudian dibiarkan, maka
kedua cairan akan memisah menjadi dua lapisan. Cairan-cairan seperti itu
dikatakan sebagai tak-dapat-campur (karbon disulfida dan air) atau setengah-
campur (eter dan air), bergantung apakah satu ke dalam yang lain hampir tak
dapat larut atau setengah larut. Jika iod dikocok bersama suatu campuran karbon
disulfida dan air kemudian didiamkan, iod akan dijumpai terbagi dalam kedua

RENALDI SAIFUL KARTIKA DEWI, S.farm

15020190194
“Penentuan Kadar Tablet Papaverin Hcl Secara Spektrofotometer Uv-Vis”

pelarut. Suatu keadaan kesetimbangan terjadi antara larutan iod dalam karbon
disulfida dan larutan iod dalam air (Vogel,1986).

Analit-analit yang mudah terekstraksi dalam pelarut organic adalah


molekul-molekul netral yang berikatan secara kovalen denan substituent yang
bersifat non polar atau agak polar. Sementara itu, senyawa-senyawa polar dan
juga senyawa-senyawa yang mudah mengalami ionisasi akan tertahan dalam
fase air (Rohman, 2011).

Ektraksi pelarut adalah suatu metode pemisahan berdasarkan transfer


suatu zat terlarut dari suatu pelarut kedalam pelarut lain yang tidak saling
bercampur. Menurut Nerst, zat terlarut akan terdistribusi pada kedua solvent
sehingga perbandingan konsentrasi pada kedua solvent tersebut tetap untuk
tekanan dan suhu yang tetap (Khopkar, 1990).

Ekstraksi pelarut terutama digunakan bila pemisahan campuran dengan


cara destilasi tidak mungkin dilakukan (misalnya karena pembentukan aseotrop
atau karena kepekaannya terhadap panas) atau tidak ekonomis. Seperti ekstraksi
padat-cair, ekstraksi cair-cair selalu terdiri atas sedikitnya dua tahap, yaitu
pencampuran secara intensif bahan ekstraksi dengan pelarut, dan pemisahan
kedua fasa cair itu sesempurna mungkin (Khopkar, 1990).

Ekstraksi memanfaatkan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut


yang tidak dapat bercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut
ke pelarut lain. Misalnya idion sebagai pencemar dalam air yang juga
mengandung zat terlarut lain yang tidak larut dalam karbon tetraklorida. dalam
kasus seperti ini, hampir semua iodion dapat diambil dengan mengaduk larutan
air dengan tetraklorida yang memungkinkan kedua fasa terpisah kemudian
mengurangi lapisan air dari lapisan karbon tetraklorida yang lebih besar. Makin

RENALDI SAIFUL KARTIKA DEWI, S.farm

15020190194
“Penentuan Kadar Tablet Papaverin Hcl Secara Spektrofotometer Uv-Vis”

besar tetapan keseimbangan untuk partisi zat terlarut dari pelarut awalnya dalam
pelarut pemisah maka makin sempurna proses pemisahannya (oxtoby, 2001).

Asam barbiturate sendiri idak menyebabkan depresi SSP, efek hipnotik dan
sedative serta efek lainnya ditimbulkan bila pada posisi 5 ada gugusan alkil atau
aril (Ganiswara, 1995).

Mekanisme reaksi di bagi atas tiga tahap, antara lain (Khopkar, 2008) :

a. Pembentukan kompleks tidak bermuatan yang merupakan golongan ekstraksi


b. Distribusi dari kompleks yang terekstraksi
c. Interaksinya yang mungkin dalam fase organic
Hukum distribusi atau partisi dapat di rumuskan: bila suatu zat terlarut
antara dua pelarut yang tidak saling campur, maka pada suatu temperatur yang
konstan untuk setiap spesi molekul terdapat angka banding distribusi ini tidak
tergantunng pada spesi molekul yang lain. Harga angka banding berubah dengan
sifat dasar pelarut, sifat dasar zat terlarut, dan temperatur (Svehla,1990).
Pada ektraksi cair-cair, zat yang diekstraksi terdapat didalam campuran
yang berbentuk cair. Ekstraksi cair-cair sering juga disebut ekstraksi pelarut,
banyak dilakukan untuk memisahkan zat seperti iod, atau logam-logam tertentu
dalam larutan air (Yazid, 2005).

2.2 Uraian bahan


a. Papaverin HCL (Dirjen POM 1979 : 472)

Nama Resmi : PAPAVERIN HIDROCHLORYDUM

Rumus molekul : C20H21NO4.HCL

BM : 375,86
Hablur atau serbuk hablur,putoh,tidak berbau,rasa
Pemerian : pahit, kemudian pedas

RENALDI SAIFUL KARTIKA DEWI, S.farm

15020190194
“Penentuan Kadar Tablet Papaverin Hcl Secara Spektrofotometer Uv-Vis”

Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 40 bagian air, dan dalam


lebih kurang 120 bagian etanol (95%) P, larut dalam
kloroform P; praktis tidak larut dalam eter P

Khasiat : Spasmolitikum

Dosis : 200mg/600mg

b. HCl ( Dirjen POM, 2014 : 156 )


Nama resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Nama lain : Asam Klorida
Rumus molekul : HCl
Rumus struktur : H-Cl
Berat molekul : 36,46 g/mol
Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasap, bau merangsang.
Jika diencerkan dengan 2 bagian air, asap hilang.
Kelarutan : Larut dalam air dan etanol
Kegunaan : Sebagai zat tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

c. Kloroform (Dirjen POM, 1979)


Nama resmi : CHLOROFORM
Nama lain : Kloroform
RM / BM : CHCl3 / 119,38
Pemerian : Cairan tidak berwarna, mudah menguap, baukhas, rasa
manis dan membakar
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 200 bagian air, mudah larut
dalam etanol mutlak P, dalam eter P, dalam sebagian
besar pelarut organik, dalam minyak atsiri dan dalam
minyak lemak.
RENALDI SAIFUL KARTIKA DEWI, S.farm

15020190194
“Penentuan Kadar Tablet Papaverin Hcl Secara Spektrofotometer Uv-Vis”

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik


d. Amonia (Dirjen POM, 2014)
Nama Resmi : AMONIA
Nama Latin : Ammonia
Struktur Kimia :

Pemerian :Cairan, jernih, tidak berwarna, berbau khas, menusuk


kuat, dan bobot jenis kurang dari 0,90.
Kelarutan : Mudah larut dalam air (Depkes RI, 1979).
BM : 17,03
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat pada suhu tidak lebih dari
25º. (Kemenkes RI, 2014). 2.2.2 Asam Asetat

2.3 Prosedur Kerja (Anonim.2021)


a. Pembuatan Larutan Uji
Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 20 tablet, timbang seksama
sejumlah serbuk tablet setara dengan lebih kurang 30 mg papaverine HCl,
masukkan ke dalam labu Erlenmeyer bersumbat kaca, tambahkan lebih
kurang 100 mL HCl 0,1 N, kocok secara mekanik (sonikator) selama 15 menit.
Saring ke dalam labu tentukur 200 mL, encerkan dengan HCl 0,1 N sampai
batas tanda. Pipet 3 mL larutan kedalam corong pisah, tambahkan 10 mL air,
basakan dengan ammonium hidroksida 6 N. Ekstraksi beberapa kali (lakukan
3 kali), tiap kali dengan menggunakan 5 mL kloroform P dan uapkan ekstrak
hingga kering. Larutkan residu dalam HCl 0,1 N encerkan dengan pelarut
hingga 100 mL
b. Pembuatan larutan standar

RENALDI SAIFUL KARTIKA DEWI, S.farm

15020190194
“Penentuan Kadar Tablet Papaverin Hcl Secara Spektrofotometer Uv-Vis”

(Berdasarkan nilai E1%1cm papaverin HCl= 1850) Dibuat larutan stok baku
papaverine HCL pa, larutkan dalam HCl 0,1N dengan menimbang seksama
10 mg dilarutkan dalam 10 mL pelarut, diencerkan hingga konsentrasi 50 ppm
dengan memipet 5 mL kemudian dilarutkan dalam 100 mL pelarut. Dipipet
masing-masing sebanyak 2,5 mL; 5 mL; 10 mL; 15 mL; 20 mL dan 25 ml
masukkan dalam labu tentukur 10 mL, cukupkan dengan HCl 0,1 N hingga
batas tanda

RENALDI SAIFUL KARTIKA DEWI, S.farm

15020190194
“Penentuan Kadar Tablet Papaverin Hcl Secara Spektrofotometer Uv-Vis”

BAB III
METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu corong
pisah,corong, erlenmeyer, kertas saring, kertas pH indicator,labu takar,
pipet volume, sonikator dan spektrofotometer UV-Vis
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang akan digunakan dalam praktikum ini adalah
amonium hidroksida 6 N,baku papaverin HCl, kloroform, larutan HCL 0,1 N
dan tablet papaverin HCl 40 mg
3.3 Cara Kerja
(Modifikasi prosedur baku di FI VI, cara penentuan kandungan
menggunakan kurva baku)
a) Pembuatan Larutan Uji
Ditimbang dan serbukkan tidak kurang dari 20 tablet, timbang
seksama sejumlah serbuk tablet setara dengan lebih kurang 30 mg
papaverine HCl, dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer bersumbat kaca,
tambahkan lebih kurang 100 mL HCl 0,1 N, kocok secara mekanik
(sonikator) selama 15 menit. Kemudin disaring ke dalam labu tentukur
200 mL, encerkan dengan HCl 0,1 N sampai batas tanda. Selanjutnya
dipipet 3 mL larutan kedalam corong pisah, ditambahkan 10 mL air,
basakan dengan ammonium hidroksida 6
N. Ekstraksi beberapa kali (lakukan 3 kali), tiap kali dengan
menggunakan 5 mL kloroform P dan uapkan ekstrak hingga kering.
Larutkan residu dalam HCl 0,1 N encerkan dengan pelarut hingga 100
mL.
b) Pembuatan Larutan Standar (Berdasarkan nilai 𝐸1% papaverin
1𝑐𝑚 HCl =

RENALDI SAIFUL KARTIKA DEWI, S.farm

15020190194
“Penentuan Kadar Tablet Papaverin Hcl Secara Spektrofotometer Uv-Vis”

1850)
Dibuat larutan stok baku papaverine HCL pa, larutkan dalam HCl
0,1N dengan menimbang seksama 10 mg dilarutkan dalam 10 mL
pelarut, diencerkan hingga konsentrasi 50 ppm dengan memipet 5 mL
kemudian dilarutkan dalam 100 mL pelarut. Dipipet masing- masing
sebanyak 2,5 mL; 5 mL; 10 mL; 15 mL; 20 mL dan 25 ml masukkan
dalam labu tentukur 10 mL, cukupkan dengan HCl 0,1 N hingga batas
tanda.
c) Pembuatan Spketrum absorbsi (Panjang Gelombang Maks)
Diukur larutan baku konsentrasi 2 ppm pada Panjang gelombang 200
– 400 nm menggunakan HCl 0,1 N sebagai blanko hingga diperoleh
λmaks (λmaks ppaverin HCl 251 nm).
d) Pembuatan Kurva Baku
Diukur absorbansi 5 seri baku konsentrasi papaverine HCl pada
λmaks, kemudian dibuat interpolasi antara konsentrasi vs Absorbansi.
e) Penentuan Kandungan Papaverine HCl Dalam Sediaan Tablet
Dipipet 5 mL larutan uji masukkan kedalam labu tentukur 10 mL,
dicukupkan dengan pelarut hingga batas, dan diukur absorbansi larutan
uji pada λmaks.

RENALDI SAIFUL KARTIKA DEWI, S.farm

15020190194
“Penentuan Kadar Tablet Papaverin Hcl Secara Spektrofotometer Uv-Vis”

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel hasil pengamatan
No Data Hasil
1 Daerah pengukuran λ 200-400 nm
2 λ maks yang diperoleh 251
3 Analisis kandunganmenggunakan cara Spektrofotometer UV-
Vis
4 Nama sampel Papaverin HCL
5 Dosis sediaan yangdigunakan 40 mg
6 Pembanding Baku papaverin HCL
p.a
7 Nilai Ekstingsi Spesifik papaverine HCl 1850
8 Konsentrasi 5 seri konsentrasi 0,5 ; 1, 2,3,4,5
berturut-turut
9 Konsentrasi (ppm) 150 ppm
LarutanUji Awal
10 Konsentrasi (ppm) 4,5 ppm
LarutanUji Yang diukur
11 Faktor Pengenceran 33,3
12 Persamaan regresi Y=0,1082x +0,201
13 Nilai koefisien korelasi r=0,998
14 Persyaratan kandunganpapaverin HCl Tidak kurang dari 93%
dalam sediaan tablet dan tidak lebih dari
107%

4.2 kurva baku

RENALDI SAIFUL KARTIKA DEWI, S.farm

15020190194
“Penentuan Kadar Tablet Papaverin Hcl Secara Spektrofotometer Uv-Vis”

4.3 Perhitungan
Dik : persamaan regresi y= 0,1082x + 0,201
Volume = 200 ml =0,2 L
Au/x = 0,521
Berat sampel = 30 mg
Fp = 150 = 33,3 ppm
4,5

Dit : % kadar ?
Jawab :
Rumus Kadar papaverin HCl = C x V x Fp x 100%
W

Y = 0,1082x + 0,201
0,521 =0,1082x + 0,201
0,521−0,201
X =
0,1082

= 2,957 ppm
= 2,957 mg/L
!,#$%&' ) *,! + ) ,,,,
% kadar = ,* &'
x100%
#$,&'()
= *+ ()
x 100%

= 65,70%

4.4 Pembahasan

Pada percobaan ini, akan dilakukan penetapan kadar dari


papaverin hcl dengan metode spektrofotometer UV-Vis. Spektrofotometer
Uv-Vis merupakan suatu metode yang tidak baku. Oleh karena itu, sebelum
metode yang akan digunakan untuk penetapan kadar diterapkan dalam
suatu pengujian laboratorium, terlebih dahulu dilakukan validasi.

RENALDI SAIFUL KARTIKA DEWI, S.farm

15020190194
“Penentuan Kadar Tablet Papaverin Hcl Secara Spektrofotometer Uv-Vis”

Dimana percobaan ini bertujuan agar kita mampu menganalsis


senyawa bahan obat (papaverin HCL) secara kuantitatif dengan
menggunakan hokum lambert-ber,juga memahami prinsip alat yang kita
gunakan yaitu spektrofotometer UV-Vis,serta mampu membuat kurva baku
dalam penentuan konsentrasi analit dan mengetahui kadar papaverin hcl
yang diperoleh lalu dibandingkan dengan batas kadar sesuai literature.
Spektrofotometri UV-Vis yaitu teknik analisis spektroskopik yg
memakai sumber REM ultra violet dekat (190 – 380 nm) & sinar tampak
(380-780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer.
Spektrofotometri UV-Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar
pada molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometri UV-Vis lebih
banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif.
Papaverin HCl (C20H21NO4.HCl) berupa hablur, putih,tidak
berbau, terasa sedikit pahit,larut dalam air dan dalam kloroform,sukar larut
dalam etanol dan praktis tidak larut dalam eter. Mengandung tidak kurang
dari 93,0% dan tidak lebih dari 107,0 % (C20H21NO4HCl),BM papaverin HCl
adalah 375,85. Papaverin HCl memiliki khasiat sebagai analgesic.

Sebelum melakukan penentuan kadar hal yang pertama dilakukan yaitu


menyiapkan larutan uji. Dengan cara Ditimbang serbuk papaverin HCl
kurang dari 20 tablet dimasukkan kedalam Erlenmeyer bersumbat kaca,lalu
ditambahkan hcl 100 ml. Kemudian di sonikator, untuk membantu proses
kelarutan serbuk papverin. Kemudian disaring,lalu ekstraksi sampai nanti
diperoleh larutan uji.Di dapatkanlah larutan induknya.Kemudian dibuat
larutan stok baku papaverin diencerkan konentrasi 50 ppm dengan
memipet 5 ml dilarutkan dalam 100 ml dipipet masing masing dipipet 2,5
ml, 5 ml, 15 ml, 20 ml dan 25 ml dicukupkan dengan HCL 0,1 N sampai
batas tanda.

RENALDI SAIFUL KARTIKA DEWI, S.farm

15020190194
“Penentuan Kadar Tablet Papaverin Hcl Secara Spektrofotometer Uv-Vis”

Pada penentuan panjang gelombang maksimum, dilakukan


pengukuran larutan baku pada panjang gelombang 200-400 nm. Karena
larutan sampel yang digunakan adalah larutan yang tidak memiliki warna,
dimana hanya dapat dibaca oleh daerah UV. 200-400 nm merupakan range
panjang gelombang dari spektro daerah UV. Dimana panjang gelombang
yang menghasilkan serapan maksimal dijadikan sebagai panjang
gelombang maksimum. Dari hasil pengukuran di spektorofotometer UV-Vis
diperoleh panjang gelombang 251 nm dengan absorban 0,412. Hal ini
sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa panjang gelombang
maksimum pada papaverin HCL adalah 251nm.
Pada penetapan kadar dilakukan pengukuran kemudian data
tersebut dibandingkan dengan konsentrasi baku, sehingga diperoleh kadar
papaverin HCl dalam sediaan tablet sebesar 65,70%. Syarat untuk kadar
papaverin HCL yaitu tidak kurang dari 93% dan tidak lebih dari 107%. Maka
kadar yang di peroleh dari hasil praktikum tidak memenuhi syarat.
Factor kesalahan yang mungkin terjadi sehingga kadar yang
diperoleh tidak sesuai dengan standart atau kriteria pada proses
pengerjaan dan pada pembacaan oleh detector mungkin dikarenakan
wadah sampel (kuvet) ada zat pengotor dibagian luar sehingga sinar yang
masuk dan dibaca oleh detector tidak akurat sehingga hasilnya pun tidak
akurat.

RENALDI SAIFUL KARTIKA DEWI, S.farm

15020190194
“Penentuan Kadar Tablet Papaverin Hcl Secara Spektrofotometer Uv-Vis”

BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan ini kita telah mengenali prinsip kerja alat
spektrofotometer UV-Vis,juga sudah menganailis senyawa bahan obat dalam
hal ini papaverin HCl dengan hukumlamber-bert ,juga sudah membuat kurva
baku dan melakukan penentuan kadar .namun kadar yang kita peroleh tidak
memenuhi syarat kandungan sesuai literature .
5.2 Saran
Adapun saran saya pada praktikum ini yaitu ketelitian dan
keakuratan data perlu ditingkatkan agar hasil yang diperoleh sesuai yang
diharapkan.

RENALDI SAIFUL KARTIKA DEWI, S.farm

15020190194
“Penentuan Kadar Tablet Papaverin Hcl Secara Spektrofotometer Uv-Vis”

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2021. Penuntun Kimia Farmasi Analisis II. Fakultas Farmasi UMI :
Makassar.

Dirjen POM,. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Departemen Kesehatan RI :


Jakarta.

Ganiswara, Sulistia G. 1995. Farmakologi dan Terapi Edisi IV. Universitas


Indonesia : Jakarta.

Khopkar, S.M. 2008. Dasar-dasar Kimia Analitik. Jakarta: Erlangga,

Oxtoby, G. 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Svehla, G, 1990, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan


Semimakro Edisi II, Kalman Media Pustaka, Jakarta.

Rohman, Abdul. 2011. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.

Underwood, A.L., day, RA., (1993), “Analisa Kimia Kuantitatif”, Edisi V, Alih
Bahasa : R. Soedonro, Erlangga, Surabaya.

Yazid, E,. 2005. Kimia Fisika untuk Paramedis. Andi. Yogyakarta

RENALDI SAIFUL KARTIKA DEWI, S.farm

15020190194
“Penentuan Kadar Tablet Papaverin Hcl Secara Spektrofotometer Uv-Vis”

LAMPIRAN
A. Skema Kerja
1. Pembuatan larutan uji

Ditimbang dan serbukkan tidak kurang 20 tablet ,ditimbang


seksama sejumlah tablet setara 30 mg papaverin HCL

Dimasukkan dalam Erlenmeyer bersumbat kaca,lalu


ditambahkan ±10 ml HCL 0,1 N,kocok secara sonikator

Disaring pada labu tentukur 200 ml,encerkan dgn HCL 0,1 N


sampai batas tanda

Dipipet 3 ml kedalam corong pisah, +10 ml air,basakan


dengan NH4OH 6 N

Ekstraksi 3 kali,tiap kali dengan 5 ml klorofrm dan uapkan ektrak


hingga kering

Dilarutkan residu dalam HCL 0,1 N diencerkan dengan


pelarut 100 ml

RENALDI SAIFUL KARTIKA DEWI, S.farm

15020190194
“Penentuan Kadar Tablet Papaverin Hcl Secara Spektrofotometer Uv-Vis”

1. Pembuatan larutan Standar

Dibuat larutan stok baku papaverin


HCl pa

Dilarutkan dalam HCl 0,1 N

Ditimbang seksama 10 mg
dilarutkan dalam 10 ml pelarut

Diencerkan hingga konsentrasi 50 ppm dengan


memipet 5 ml lalu dilarutkan dalam 100 ml pelarut

Dipipet masing-masing 2,5 ml, 5 ml, 10 ml, 15 ml, 20 ml, dan


25 ml masukkan kedalam labu 10 ml,cukupkan dengan HCl
0,1 n sampai batas tanda

2. Pembuatan spectrum absorbansi (panjang gelombang max)

RENALDI SAIFUL KARTIKA DEWI, S.farm

15020190194
“Penentuan Kadar Tablet Papaverin Hcl Secara Spektrofotometer Uv-Vis”

Diukur larutan baku konsentrasi 2 ppm

Diukur pada panjang gelombang 200- 400


nm pakai HCl 0,1 N sebagai blanko

Hingga diperoleh 𝜆max (𝜆maxpapaverib HCl


251 nm)

1. Penentuan kandungan papverin HCl dalam sediaan tablet

Dipipet 5 ml larutan uji

Dimasukkan kedalam labu tentukur 10 ml

Dicukupkan dengan pelarut sampai batas tanda

Diukur absorbansi larutan uji pada 𝜆max

Dihitung pada Rumus %kadar

RENALDI SAIFUL KARTIKA DEWI, S.farm

15020190194
LAMPIRAN LK

LEMBAR KERJA PERCOBAAN 3
PENENTUAN KADAR TABLET PAPAVERIN HCl SECARA
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

NAMA : RENALDI SAIFUL
STB : 15020190194
KELAS : C11C12
KELOMPOK : II (DUA)

Nilai* :
ASISTEN : KARTIKA DEWI, S.Farm

Tujuan Percobaan :
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu
1. Untuk mempelajari cara menganalisis senyawa bahan obat secara kuantitatif dengan
menggunakan hukum Lambert-Beer
2. Untuk mengetahui prinsip kerja Spektrofotometer UV-Vis
3. Untuk mempelajari cara penentuan konsentrasi analit dengan membuat kurva baku
4. Menghitung kadar obat Papaverin HCl dalam sediaan tablet secara Spektrofotometri
UV-VIS
Hasil pengukuran diperoleh :
1 Pengukuran Panjang Gelombang Maksimum
Data pengukuran panjang gelombang
200 0,156
210 0,279
225 0,311
240 0,367
251 0,412
244 0,277
232 0,189


2 Pengukuran Seri Konsentrasi Baku
Konsentrasi Serapan
(ppm)
0,5 0,241
1 0,312
2 0,413
3 0,524
4 0,635
5 0,736
3 Serapan Larutan Uji = 0,52

A. Data dan Informasi

No Data Hasil
1 Daerah pengukuran λ UV
2 λ maks yang diperoleh 252 nm
3 Analisis kandungan menggunakan cara Spektrofotometer UV-Vis
4 Nama sampel Papaverin HCl
5 Dosis sediaan yang digunakan 40 mg
6 Pembanding Baku Papaverin HCl
7 Nilai Ekstingsi Spesifik papaverine HCl Berdasarkan nilai E1%1cm
papaverin HCl = 1850
8 Konsentrasi 5 seri konsentrasi 0,5; 1; 2; 3; 4; 5
berturut-turut
9 Konsentrasi (ppm) 30 mg/200 ml = 30 mg /0,2 L = 150
Larutan Uji Awal ppm
10 Konsentrasi (ppm) V1 x m1 = v2 x m2
Larutan Uji Yang diukur 3 ml x 150 ppm = 100 ml x m2
m2 = 4,5 ppm
11 Faktor Pengenceran Konsentrasi awal/ konsentrasi akhir
= 150 /4,5 = 33,33
12 Persamaan regresi y = 0,1082x + 0,201
13 Nilai koefisien korelasi r = 0,998348636
14 Persyaratan kandungan papaverin HCl tidak kurang dari 98,5% dan tidak
dalam sediaan tablet lebih dari 100,5%

B. Hasil Kurva Baku

Syarat linearitas *memenuhi syarat/tidak memenuhi syarat (*Coret salah satu)


Karena hasil dari koefisien relasi memenuhi syarat yaitu ≥ 0,995
C. Perhitungan Kandungan Papaverin HCl
y = 0,1082x + 0,201
0,521 = 0,1082x + 0,201
X = 0,521 – 0,201 / 0,1082
X = 2,957
! # $ # %&
Rumus Kadar papaverin HCl = = '( x 100 %
),+,- # .,) # //,//
= /.
x 100 %
),+,- # .,) # //,//
= /.
x 100 %
Jumlah Kadar papaverine HCl yang diperoleh adalah = 65,70 %
*Memenuhi/*tidak memenuhi Persyaratan kandungan papaverine HCl dalam
sediaan tablet
(ket: *Coret salah satu), Karena hasil dari perhitungan kadar tidak mencapai
Persyaratan kandungan papaverin HCl dalam sediaan tablet yang sesuai pada
farmakope Indonesia yaitu tidak kurang dari 98,5% dan tidak lebih dari 100,5%

Anda mungkin juga menyukai