Anda di halaman 1dari 21

IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET

PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN


VOLUMETRI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Didalam kehidupan sehari-hari kita sering mengenal dengan
yang namanya tablet. Tablet merupakan sediaan yang paling umum
digunakan pada masyarakat. Tablet adalah sediaan padat yang
berbentuk bulat yang hanya digunakan pada penggunaan oral yang
masuk ke dalam mulut hingga terdistribusi secara merata yang
dikeluarkan melalui urin.
Dalam suatu sediaan obat terdapat zat aktif yang akan
memberikan efek dan zat tambahan yang membantu agar sediaan
obat menjadi bentuk yang lebih stabil. Untuk mengetahui apakah
dala sediaan terdapat zat aktif dan berapa kadarnya maka perlu
dilakukan uji kualitatif dan kuantitatif.
Pada percobaan Identifikasi dan Penetapan Kadar Sediaan
teblet Papaverin HCl secara Ekstraksi Pelarut & Volumetri ini
bertujuan untuk mengetahui apakah pada suatu sediaan tablet
memiliki kandungan Papaverin HCl yang cocok sesuai dengan yang
tercantum dalam kemasan suatu sediaan.
Analisis kualitatif dilakukan untuk memastikan terdapat
senyawa pada obat Papaverin HCl melalui metode yang telah
ditetapkan.
Pada percobaan ini, akan dilakukan pennetapan kadar dari
papaverin HCl dan yang merupakan golongan obat analgetik dan
antipiretik dan obat sedatif yang biasa terdapat dalam berbagai
sediaan obat dengan metode ekstraksi cair-cair. Dengan melakukan
percobaan ini, maka diharapkan agar kita dapat mengetahui cara-
cara penetapan kadar dari suatu senyawa dalam sediaan obat
dengan menggunakan metode yang cocok.

MUH.AGUS SALIM RIZKY ARFANITA MAS’UD


15020150007
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET
PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN
VOLUMETRI

Manfaat yang dapat diperoleh dalam praktikum ini yaitu kita


dapat mengetahui apakah kandungan yang terdapat pada suatu
sediaan cocok dengan yang tercantum pada kemasan.
1.2. Maksud praktikum
Adapun maksud dari percobaan ini untuk mengetahui dan
mempelajari bagaimana cara identifikasi dan penetapan kadar
sediaan Tablet Papaverin HCL secara Ekstraksi pelarut dan secara
Volumetri.
1.3 Tujuan praktikum
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu mengidentifikasi
Papaverin HCL yang terdapat pada sediaan tablet, menghitung
kadar tablet Papaverin HCl secara ekstraksi pelarut dan
menghitung kadar tablet Papaverin HCL secara titrasi alkalimetri.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Teori Umum
Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat
yang biasanya dibuat dengan penambahan bahan tambahan
farmasetik yang sesuai. Tablet-tablet dapat berbeda ukuran, bentuk,
berat, kekerasan, ketebalan, daya hancur, dan dalam aspek lainnya
tergantung pada cara pemakaian tablet dan metode pembuatannya.
Kebanyakan tablet digunakan pada pemberian obat-obat secara oral
dan kebanyakan dari tablet ini dibuat dengan penambahan zat
warna, zat pemberi rasa dan lapisan-lapisan dalam berbagai jenis.

MUH.AGUS SALIM RIZKY ARFANITA MAS’UD


15020150007
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET
PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN
VOLUMETRI

Tablet lain yang penggunaannya dengan cara sublingual, bukal atau


melalui vagina, tidak boleh mengandung bahan tambahan seperti
pada tablet yang digunakan secara oral (Svehla,1990).
Pada ektraksi cair-cair, zat yang diekstraksi terdapat didalam
campuran yang berbentuk cair. Ekstraksi cair-cair sering juga disebut
ekstraksi pelarut, banyak dilakukan untuk memisahkan zat seperti
iod, atau logam-logam tertentu dalam larutan air (Yazid, 2005).
Ekstraksi memanfaatkan pembagian sebuah zat terlarut antara
dua pelarut yang tidak dapat bercampur untuk mengambil zat terlarut
tersebut dari satu pelarut ke pelarut lain. Misalnya idion sebagai
pencemar dalam air yang juga mengandung zat terlarut lain yang
tidak larut dalam karbon tetraklorida. dalam kasus seperti ini, hampir
semua iodion dapat diambil dengan mengaduk larutan air dengan
tetraklorida yang memungkinkan kedua fasa terpisah kemudian
mengurangi lapisan air dari lapisan karbon tetraklorida yang lebih
besar. Makin besar tetapan keseimbangan untuk partisi zat terlarut
dari pelarut awalnya dalam pelarut pemisah maka makin sempurna
proses pemisahannya (oxtoby, 2001).
Partisi zat-zat terlarut antara dua cairan yang tidak campur
menawarkan banyak kemungkintan yang menarik untuk pemisahan
analitis. Bahkan dimana tujuan primer bukan analitis namun
preparatif, ektraksi pelarut merupakan suatu langkah penting dalam
urutan menuju ke suatu produk murni itu dalam laboratorium organik,
anorganik atau biokimia. Meskipun kadang-kadang digunakan
peralatan yang rumit namun seringkali diperlukan hanya sebuah
corong pisah. Seringkali suatu pemisahan ekstraksi pelarut dapat
diselesaikan dalam beberapa menit, pemisahan ektraksi biasanya
bersih dalam arti tak ada analog kopresipitasi dengan suatu system
yang terjadi ( Underwood, 1993).

MUH.AGUS SALIM RIZKY ARFANITA MAS’UD


15020150007
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET
PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN
VOLUMETRI

Pada ektraksi cair-cair, zat yang diekstraksi terdapat didalam


campuran yang berbentuk cair. Ekstraksi cair-cair sering juga disebut
ekstraksi pelarut, banyak dilakukan untuk memisahkan zat seperti
iod, atau logam-logam tertentu dalam larutan air (Yazid, 2005).
Mekanisme reaksi di bagi atas tiga tahap, antara lain (Khopkar,
2008) :
a. Pembentukan kompleks tidak bermuatan yang merupakan
golongan ekstraksi
b. Distribusi dari kompleks yang terekstraksi

c. Interaksinya yang mungkin dalam fase organic.

Hukum distribusi atau partisi dapat di rumuskan: bila suatu zat


terlarut antara dua pelarut yang tidak saling campur, maka pada
suatu temperatur yang konstan untuk setiap spesi molekul terdapat
angka banding distribusi ini tidak tergantunng pada spesi molekul
yang lain. Harga angka banding berubah dengan sifat dasar pelarut,
sifat dasar zat terlarut, dan temperatur (Svehla,1990).
Ektraksi pelarut adalah suatu metode pemisahan berdasarkan
transfer suatu zat terlarut dari suatu pelarut kedalam pelarut lain
yang tidak saling bercampur. Menurut Nerst, zat terlarut akan
terdistribusi pada kedua solvent sehingga perbandingan konsentrasi
pada kedua solvent tersebut tetap untuk tekanan dan suhu yang
tetap (Khopkar, 1990).
Cukup diketahui berbagai zat-zat tertentu lebih mudah larut
dalam pelarut-pelarut tertentu dibandingkan dengan pelarut-pelarut
yang lain. Jadi iod jauh lebih dapat larut dalam karbon disulfida,
kloroform, atau karbon tetraklorida. Lagi pula, bila cairan-cairan
tertentu seperti karbon disulfida dan air, eter dan air, dikocok
bersama-sama dalam satu bejana dan campuran kemudian
MUH.AGUS SALIM RIZKY ARFANITA MAS’UD
15020150007
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET
PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN
VOLUMETRI

dibiarkan, maka kedua cairan akan memisah menjadi dua lapisan.


Cairan-cairan seperti itu dikatakan sebagai tak-dapat-campur
(karbon disulfida dan air) atau setengah-campur (eter dan air),
bergantung apakah satu ke dalam yang lain hampir tak dapat larut
atau setengah larut. Jika iod dikocok bersama suatu campuran
karbon disulfida dan air kemudian didiamkan, iod akan dijumpai
terbagi dalam kedua pelarut. Suatu keadaan kesetimbangan terjadi
antara larutan iod dalam karbon disulfida dan larutan iod dalam air
(Vogel,1986).
Ekstraksi pelarut terutama digunakan bila pemisahan campuran
dengan cara destilasi tidak mungkin dilakukan (misalnya karena
pembentukan aseotrop atau karena kepekaannya terhadap panas)
atau tidak ekonomis. Seperti ekstraksi padat-cair, ekstraksi cair-cair
selalu terdiri atas sedikitnya dua tahap, yaitu pencampuran secara
intensif bahan ekstraksi dengan pelarut, dan pemisahan kedua fasa
cair itu sesempurna mungkin (Khopkar, 1990).
Analit-analit yang mudah terekstraksi dalam pelarut organic
adalah molekul-molekul netral yang berikatan secara kovalen denan
substituent yang bersifat non polar atau agak polar. Sementara itu,
senyawa-senyawa polar dan juga senyawa-senyawa yang mudah
mengalami ionisasi akan tertahan dalam fase air (Rohman, 2011).
2.1 Uraian Bahan
1. Asam sulfat (Ditjen POM, 1979: 58)
Nama resmi : ACIDUM SULFURICUM
Nama lain : Asam sulfat
RM/ BM : H2SO4 / 98,07
Pemerian : Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak
berwarna. Jika ditambahkan kedalam air
menimbulakan panas.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Zat pereaksi
2. FeCl3 (Ditjen POM, 1979: 695)
MUH.AGUS SALIM RIZKY ARFANITA MAS’UD
15020150007
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET
PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN
VOLUMETRI

Nama Resmi : FERRI CHLORIDUM


Nama Lain : Besi (III) klorida
Rumus Molekul : FeCl3
Berat Molekul : 162,2
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, hitam kehijauan,
bebas berwarna jingga dari garam hidrat
yang telah terpengaruh oleh kelembaban.
Kelarutan : Larut dalam air, larutan beropalesensi
berwarna jingga.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya.
Kegunaan : Hemopoitikum
3. Kloroform (Dirjen POM, 1979)
Nama Resmi : CHLOROFORM
Nama Lain : Kloroform
RM/BM : CHCl3 / 119,38
Pemerian : cairan tidak berwarna
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 200 bagian air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
4. Air Suling (Dirjen POM, 1979 : 96)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air Suling
RM / BM : H2O / 18,02
Rumus struktur : H–O–H
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pensuspensi dan pembilas.
5. Natrium hidroksida (Dirjen POM,1979: 412)
Nama Resmi : NATRII HYDROXYDUM
Nama Lain : Natrium hidroksida
RM/BM : NaOH / 40,00
Pemerian : Bentuk batang, butiran massa hablur.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan etanol.
6. Amonia (Dirjen POM, 1979 : 86)
MUH.AGUS SALIM RIZKY ARFANITA MAS’UD
15020150007
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET
PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN
VOLUMETRI

Nama Resmi : AMMONIA


Nama Lain : Amonia
RM/BM : NH4OH / 35,05
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai zat tambahan.
7. HNO3 (Dirjen POM, 1979: 650)
Nama Resmi : ACIDUM NITRATS
Nama Lain : Asam Nitrat
RM : HNO3
Kandungan : Tidak kurang dari 69% dan tidak lebih dari
71 % HNO3.
Pemerian : Cairan berasap, jernih, tidak berwarna
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pemberi suasana asam.
8. Indikator PP (FI Edisi III hal : 675)
Nama Resmi : FENOLFTALEIN
Nama Lain : Fenolftalein, Indikator PP
RM : C20H14O4
BM : 318,33
Pemerian : Serbuk hablur putih atau putih kekuningan
lemah, tidak bberbau, stabil di udara.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam
etanol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
9. Etanol (FI Edisi III hal : 63)
Nama resmi : AETHANOLUM
Nama Lain : Etanol
RM : C2H6O

MUH.AGUS SALIM RIZKY ARFANITA MAS’UD


15020150007
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET
PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN
VOLUMETRI

BM : 46,07
Pemerian : Cairan tidak berwarna,mudah menguap,
bau khas.
Kelarutan : Bercampur dengan air, praktis bercampur
dengan pelarut organik.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Zat tambahan
2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2017)
a. Identifikasi Papaverin HCl
Larutan asam yang diperoleh pada penetapan kadar akan
membentuk endapan dengan larutan raksa (III) klorida P, dengan
larutan iodium p, dengan larutan kalium heksasianoferat (III) P dan
dengan larutan trinitrofenol P. Serbuk tablet papaverin HCl dengan
larutan pereaksi mayer akan membentuk endapan putih, larutan
berwarna merah. Serbuk tablet Papaverin HCl dengan H2SO4 pekat
menghasilkan warna larutan merah anggur lama kelamaan menjadi
ungu. Serbuk tablet Papaverin HCl dengan larutan HNO 3 pekat
menghasilkan warna larutan orange kekuningan.Serbuk tablet
Papaverin HCl dengan larutan K 3Fe(CN)6 + Larutan FeCl3 maka
warna larutan menjadi hijau.
b. Penetapan Kadar Papaverin HCl secara ekstraksi pelarut
Siapkan fase air dengan mencampur 100 mL air, 50 mL
NaOH 1 N dan 30 mg serbuk NaCl. Kocok campuran ini dalam
corong pisah dengan 50 mL Kloroform selama beberapa menit,
diamkan sampai setimbang lalu pisahkan kedua fasa. Timbang 20
tablet papaverin HCl dan tentukan berat rata-rata tiap tablet, lalu
tablet digerus sampai halus. Timbang seksama serbuk tablet
papaverin HCl yang mengandung kira-kira 200 mg papaverin HCl
masukkan dalam corong pisah . Tambahkan 25 mL fasa air yang
baru dibuat tadi ke dalam corong pisah untuk melarutkan papaverin

MUH.AGUS SALIM RIZKY ARFANITA MAS’UD


15020150007
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET
PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN
VOLUMETRI

HCl. Tambahkan 10 mL fasa kloroform lalu kocok selama beberapa


menit, diamkan dan biarkan sampai setimbang. (jika larutan tidak
memisah, maka ditambahkan serbuk garam secukupnya. Dan jika
larutan berbusa atau mengandung partikel yang tidak larut, maka
lakukan penyaringan). Pisahkan kedua fasa larutan dan kumpulkan
fasa kloroform secara kuantitatif dengan gelas kimia yang sudah
ditera. Lakukan cara (5) & (6) sebanyak tiga kali terhadap cara (4).
Selanjutnya, fasa kloroform diuapkan diatas waterbath sampai
berat konstan. Timbang berat papaverin dalam fasa kloroform dan
hitunglah kadar papaverin HCl dalam sediaan tablet (gunakan
persamaan 1). Bandingkan hasilnya dengan persyaratan
persediaan menurut Farmakope Indonesia.
c. Penetapan Kadar Asam Salisilat secara spektrofotometri
Sampel papaverin yang ditetapkan kadarnya adalah fasa
kloroform hasil ekstraksi pada percobaan bagian III = B. Sampel
berupa ekstrak kering papaverin HCl dilarutkan dengan 20 mL
aquadest bebas CO2, kemudian dipisahkan kedalam erlenmeyer.
Tambahkan 10 mL etanol netral (sebanyak 15 mL etanol 95%
ditambahkan satu tetes merah fenolkemudian ditambahkan
bertetes-tetes NaOH 0,1 N hingga larutan berwarna merah.
Tambahkan indikator PP 1% sebanyak 12 tetes, lalu dititrasi dengan
larutan baku NaOH 0,1 N sehingga terjadi perubahan warna larutan
menjadi merah muda yang menetap. Tentukan kadar papaverin HCl
menggunakan peralutan. Bandingkan hasil percobaan pada bagian
III.B

MUH.AGUS SALIM RIZKY ARFANITA MAS’UD


15020150007
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET
PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN
VOLUMETRI

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Alat praktikum yang digunakan adalah Erlenmeyer, Corong
pisah 125 mL, Biuret & statif, gelas ukur, gelas beker, Tabung reaksi +
rak, pipet volume, pipet tetes, ball pipet, kertas saring, corong, dan
spatula.
3.2 Bahan Praktikum
Bahan praktikum yang digunakan adalah bahan obat murni
Papaverin HCl Novafarma, Larutan baku NaOH 0,1 N, Asam sulfat P
1,14 % Mayer, H2SO4 pekat, HNO3 pekat, amonia P, Larutan
K3Fe(CN)6 Larutan FeCl3, Larutan etanol netral, Kloroform pa,
Aquadest bebas CO2, Indikator pp 1&, NaCl pa.
3.3 Cara Kerja
a. Identifikasi Papaverin HCl
1. Serbuk papaverin dimasukkan kedalam empat tabung reaksi
2. Tabung pertama ditambahkan larutan pereaksi mayer akan
membentuk endapan putih, larutan berwarna merah jika posif
mengandung papaverin.
MUH.AGUS SALIM RIZKY ARFANITA MAS’UD
15020150007
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET
PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN
VOLUMETRI

3. Tabung kedua ditambahkan dengan H2SO4 pekat menghasilkan


warna larutan merah anggur lama kelamaan menjadi ungu.
4. Tabung ketiga ditambahkan larutan HNO 3 pekat menghasilkan
warna larutan orange kekuningan.
5. Tabung keempat ditambahkan K3Fe(CN)6 + Larutan FeCl3 maka
warna larutan menjadi hijau.
b. Penetapan Kadar Papaverin HCl secara ekstraksi pelarut
1. Disiapkan fase air dengan mencampur 50 mL air, 25 mL NaOH 1
N dan 15 mg serbuk NaCl.
2. Ditimbang 20 tablet papaverin HCl dan tentukan berat rata-rata
tiap tablet, lalu tablet digerus sampai halus.
3. Ditimbang seksama serbuk tablet papaverin HCl yang
mengandung kira-kira 200 mg papaverin HCl masukkan dalam
corong pisah.
4. Ditambahkan 25 mL fasa air yang baru dibuat tadi ke dalam
corong pisah untuk melarutkan papaverin HCl.
5. Ditambahkan 10 mL fasa kloroform lalu kocok selama beberapa
menit, diamkan dan biarkan sampai setimbang. Dipisahkan
kedua fasa larutan dan kumpulkan fasa kloroform secara
kuantitatif dengan gelas kimia yang sudah ditera.
6. Dilakukan cara (5) & (6) sebanyak dua kali terhadap cara (4).
Selanjutnya, fasa kloroform diuapkan diatas waterbath sampai
berat konstan.Ditimbang berat papaverin dalam fasa kloroform
dan hitunglah kadar papaverin HCl dalam sediaan tablet
(gunakan persamaan 1).
7. Bandingkan hasilnya dengan persyaratan persediaan menurut
Farmakope Indonesia.
c. Penetapan Kadar Papaverin HCl secara ekstraksi pelarut
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dilarutkaan dengan 20 mL aquadest bebas CO 2, kemudian
dipisahkan kedalam erlenmeyer.

MUH.AGUS SALIM RIZKY ARFANITA MAS’UD


15020150007
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET
PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN
VOLUMETRI

3. Ditambahkan 10 mL etanol netral (sebanyak 15 mL etanol 95%


ditambahkan satu tetes merah fenol kemudian ditambahkan
bertetes-tetes NaOH 0,1 N hingga larutan berwarna merah.
4. Ditambahkan indikator PP 1% sebanyak 12 tetes, lalu dititrasi
dengan larutan baku NaOH 0,1 N sehingga terjadi perubahan
warna larutan menjadi merah muda yang menetap.
5. Ditentukan kadar papaverin HCl menggunakan peralutan.
Dibandingkan hasil percobaan pada bagian III.B

MUH.AGUS SALIM RIZKY ARFANITA MAS’UD


15020150007
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET
PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN
VOLUMETRI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
a. Identifikasi Papaverin HCl
Identifikasi Keterangan
Papaverin HCl + P. Mayer (-) ≠ larutan merah
Papaverin HCl + H2SO4 pekat (+) merah keunguan

Papaverin HCl + HNO3 pekat (+) orange kekuningan

Papaverin HCl + K3Fe(CN)6 +


(+) Hijau
FeCl3

b. Secara ekstraksi
Sampel Berat ekstrak (mg) Kadar %
Papaverin 0,97 g 98,47 %
Novafarma

c. Secara alkalimetri
Kelompok Vol. NaOH Kadar %
Papaverin 4 mL 1471,99 %
Novafarma

PERHITUNGAN :
1. Papaverin
Berat rata-rata tablet (BT) = 0,197 g
Berat etiket = 40 mg
Berat yang dibutuhkan = 200 mg
Berat Sampel (BS) = Berat serbuk analisis x Berat rata-rata
Berat Etiket
= 200 mg x 0,197 g
40 mg
= 0,985 g

a. Penetapan kadar secara ekstraksi pelarut


Berat wadah = 38,09 g
Berat wadah + ekstrak = 39,06 g
Bobot ekstrak (BE) = (Bobot wadah + ekstrak) – Bobot wadah
= 39,06 g – 38,09 g
= 0,97 g
MUH.AGUS SALIM RIZKY ARFANITA MAS’UD
15020150007
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET
PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN
VOLUMETRI

Kadar papaverin = Berat obat hasil ekstraksi x 100%


BS
= 0,97 g x 100%
0,985 g
= 98,477 %
b. Penetapan kadar secara titrasi alkalimetri
Konsentrasi NaOH = 0,1068 N
Volume titrasi = 4 mL
BE Papaverin = 33,94
Berat sampel (BS) = 0,985 g
Kadar papaverin = (N x V) NaOH x BE papaverin x 100%
BS
= (0,1068 x 4) NaOH x 33,94 x 100%
0,985
= 1471,99 %
4.2 Pembahasan
Papaverin merupakan relaksan non spesifik yang bekerja secara
langsung pada otot polos. Papaverine juga merupakan obat golongan
vasodilator yang biasa digunakan untuk meningkatkan aliran darah
dalam tubuh serta mengobati impotensi pada pria. Di dalam tubuh,
papaverine bekerja dengan melemaskan otot pembuluh darah.
Pada percobaan ini dilakukan analisis kuantitatif terhadap suatu
obat yaitu Papaverin HCl. Tujuannya adalah untuk menetapkan kadar
sediaan secara ekstrak cair-cair.
Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang
biasanya dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetik
yang sesuai. Tablet-tablet dapat berbeda ukuran, bentuk, berat,
kekerasan, ketebalan, daya hancur, dan dalam aspek lainnya
tergantung pada cara pemakaian tablet dan metode pembuatannya.
Kebanyakan tablet digunakan pada pemberian obat-obat secara oral
dan kebanyakan dari tablet ini dibuat dengan penambahan zat warna,
zat pemberi rasa dan lapisan-lapisan dalam berbagai jenis. Tablet lain
yang penggunaannya dengan cara sublingual, bukal atau melalui

MUH.AGUS SALIM RIZKY ARFANITA MAS’UD


15020150007
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET
PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN
VOLUMETRI

vagina, tidak boleh mengandung bahan tambahan seperti pada tablet


yang digunakan secara oral.
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat atau beberapa dari suatu
padatan atau cairan dengan bantuan pelarut, [emisahan terjadi atas
dasar kemampuan larutan yang berbeda-beda dari komponen
campuran tersebut.
Pada ekstraksi cair-cair, zat yang diekstraksi terdapat di dalam
campuran yang berbentuk cair. Ekstraksi cair-cair sering juga disebut
ekstraksi pelarut, banyak dialkukan untuk memisahkan zat seperti iod,
atau logam-logam tertentu dalam larutan air.
Penambahan HCl sebagai pemberi suasana asam dalam larutan
sedangkan NaOH sebagai pemberi suasana basa.
Ditambahkan eter sebagai pelarut organik polar yang dapat
melarutkan fenobarbital dan sebagai fase eter dalam penentuan
koefisien distribusi fenobarbital.
Ditambahkan kloroform sebagai pelarut organik non polar yang
dapat melarutkan papaverin HCl dan sebagai fase kloroform dalam
penentuan koefisien distribusi papaferin.
Etanol netral ditambahkan karena papaverin memiliki kelarutan
mudah larut dalam etanol. Penambahan etanol netral juga agar
pelarut tersebut tidak ikut bereaksi sewaktu dilakukan titrasi,
sedangkan penambahan air bebas CO2 agar konsentrasi larutan
tidak meningkat
Pada praktikum ini, digunakan indikator PP yang bertujuan
untuk mengetahui titik ekuivalen dalam titrasi dimana titik ekuivalen
merupakan titik dimana senyawa tepat bebas bereaksi.
Pelarut air dan kloroform, akan membentuk lapisan yang
terpisah. Ini karena sifat dari kedua pelarut tersebut, dimana air
merupakan pelarut polar dan kloroform pelarut non polar. Berat jenis

MUH.AGUS SALIM RIZKY ARFANITA MAS’UD


15020150007
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET
PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN
VOLUMETRI

dari air lebih besar daripada kloroform, yang menyebabkan


terpisahnya larutan.
Manfaat dari papaverin yaitu bekerja sebagai antispasmodik
pada kelainan fungsi saluran cerna yang secara langsung bekerja
sebagai relaksan terhadap otot polos dengan cara menghambat
fosfodiesterase, zat ini berkhasiat untuk pengobatan kolik ginjal, kolik
kandung empedu, keadaan yang diperlukan untuk relaksasi otot
polos, embolik perifer, dan mesentrik.
Pada uji identifikasi Papaverin HCl dapat diketahui bahwa
tablet papaverin merk Novafarma® mengandung papaverin. Hal ini
dapat dilihat dari percobaan identifikasi dimana perubahan warna
saat serbuk papaverin ditambahkan pelarut sesuai dengan literatur
yang ada.
Pada percobaan ini didapatkan hasil praktikum adalah kadar
Papaverin HCl dalam tablet papaverin merk Novafarma® dengan
metode ekstraksi pelarut yaitu 98,47 % dan pada metode alkalimetri
1471,99 %.
Dari percobaan ini didapatkan data yang melebihi dari
persyaratan karena terjadi beberapa kesalahan yakni berat capor
yang tidak konstan dan corong pisah yang rusak sehingga
menyulitkan pemisahan air dengan sampel.

MUH.AGUS SALIM RIZKY ARFANITA MAS’UD


15020150007
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET
PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN
VOLUMETRI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh pada uji identifikasi
pada tablet papaverin yang diproduksi oleh Novafarma® dapat
disimpulkan bahwa kita dapat mengidentifikasi bahwa dari sediaan
positif mengandung papaverin dan kadar Papaverin HCl dalam tablet
papaverin merk Novafarma® yang didapatkan dengan metode
ekstraksi pelarut yaitu 98,47 % dan pada metode alkalimetri
1471,99 %.
5.2 Saran
Sebaiknya sebelum praktikum kondisi alat diperhatikan
sebelumnya agar praktikum berjalan dengan lancar.

MUH.AGUS SALIM RIZKY ARFANITA MAS’UD


15020150007
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET
PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN
VOLUMETRI

DAFTAR PUSTAKA

Anonim., 2017, Penuntun Kimia Farmasi Analisis II, Fakultas Farmasi


UMI, Makassar.

Dirjen POM., 1979, Farmakope Indonesia edisi III, Departemen


Kesehatan RI, Jakarta.

Ganiswara, Sulistia G., 1995, Farmakologi dan Terapi Edisi IV,


Universitas Indonesia, Jakarta.

Khopkar, S.M., 2008, Dasar-dasar Kimia Analitik, Erlangga, Jakarta.

Khopkar, S.M.,1990, Konsep Dasr Kimia Analitik, diterjemahkan oleh A.


Saptorahardjo, UI-Press, Jakarta.

Oxtoby, G., 2001, Prinsip-prinsip Kimia Modern Jilid I, Erlangga,


Jakarta.

Svehla, G., 1990, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimakro Edisi II, Kalman Media Pustaka, Jakarta.

Rohman, Abdul., 2011, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar,


Yogyakarta.

Underwood, A.L., day, RA., (1993), “Analisa Kimia Kuantitatif”, Edisi V,


Alih Bahasa, R. Soedonro, Erlangga, Surabaya.

Vogel., 1985, Analisis Anorganik Kualitatif makro dan semimikro,


Jakarta, PT. Kalman Media Pusaka

Yazid, E., 2005, Kimia Fisika untuk Paramedis, Andi, Yogyakarta

MUH.AGUS SALIM RIZKY ARFANITA MAS’UD


15020150007
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET
PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN
VOLUMETRI

LAMPIRAN GAMBAR

Ekstrak yang telah dititrasi


Berat ekstrak + wadah dengan NaOH

Fase kloroform Fase air

MUH.AGUS SALIM RIZKY ARFANITA MAS’UD


15020150007
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET
PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN
VOLUMETRI

Serbuk papaverin Serbuk papaverin + Serbuk papaverin +


+ p. Mayer FeCl3 H2SO4 Pekat

Serbuk papaverin + Proses ekstraksi

HNO3 pekat

MUH.AGUS SALIM RIZKY ARFANITA MAS’UD


15020150007
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET
PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN
VOLUMETRI

MUH.AGUS SALIM RIZKY ARFANITA MAS’UD


15020150007

Anda mungkin juga menyukai