Anda di halaman 1dari 29

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR KAFEIN PADA TABLET
MEREK X MENGGUNAKAN METODE HPLC

NAMA : ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS


STB : 15020180120
KELAS : C5C6
ASISTEN : NURUL FAHMI, S.Farm

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penjaminan mutu dan kualitas tentu menjadi tanggung jawab
industri farmasi, termasuk setelah obat dalam bentuk sediaannya
maka perlu dilakukan suatu konfirmasi bahwa dalam sediaan obat
tersebut terkandung zat aktif obat baik secara kualitatif maupun
kuantitatif seperti tertera pada etiketnya atau memenuhi syarat
penerimaan yang tertera dalam farmakope atau literatur acuan terkait.
Konfirmasi yang dilakukan dapat berupa penetapan kadar obat dalam
sediaan. Pada percobaan ini dilakukan penetapan kadar asam
salisilat.
Asam salisilat atau biasa dikenal sebagai acid salicyl merupakan
senyawa aktif yang yang banyak digunakan untuk mengatasi masalah
pada kulit. Senyawa ini termasuk ke dalam golongan obat bebas
sehingga bisa dibeli secara bebas di pasaran. Obat ini bermanfaat
untuk mengatasi radang pada kulit, dan bekerja sebagai eksofoliator
untuk mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di kulit..
Penetapan kadar asam salisilat dilakukan untuk mengetahui dan
memastikan kandungan dan mutu asam salisilat dari suatu sediaan
yang beredar di pasaran. Hal ini dapat menjadi acuan ataupun sumber
informasi mengenai sedian tersebut. Oleh karena itu dalam analisis
perlu metode yang tepat agar diperoleh hasil yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan. Namun, sebelum menggunakan suatu
metode untuk analisis maka perlu dilakukan validasi untuk menjamin
metode tersebut layak digunakan.
Validasi metode merupakan suatu proses konfirmasi melalui
pengujian dan pengadaan bukti yang objektif terhadap suatu metode
yang bertujuan untuk melihat unjuk kerja dari metode tersebut apakah
memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat yang dibandingkan
dengan metode baku.
ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm
15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

Validasi dilakukan salah satu alasannya apabila terdapat


perbedaan dari metode yang kita gunakan dengan metode baku atau
metode yang telah dilakukan sebelumnya. Validasi metode sangat
diperlukan oleh suatu laboratorium, karena dapat mengetahui tingkat
kepercayaan yang dihasilkan dari suatu metode pengujian. Oleh
karena itu validasi metode dari penentuan kadar kafein pada tablet
merek x menggunakan metode HPLC penting untuk dilakukan.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan
memahami cara melakukan validasi metode penentuan kadar asam
salisilat pada Clean & Clear menggunakan metode HPLC.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah menetukan bahwa
metode penentuan kadar kadar asam salisilat pada Clean & Clear
menggunakan metode HPLC memenuhi syarat untuk digunakan
berdasarkan hasil validasi

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Teori Umum
Validasi metode adalah konfirmasi melalui pengujian dan
pengadaan bukti yang objektif bahwa persyaratan tertentu untuk suatu
maksud khusus dipenuhi (Asiah dan Hadi, 2020)
Validasi Metode didefinisikan sebagai suatu proses untuk
mengkonfirmasi bahwa suatu metode mempunyai unjuk kerja yang
konsisten, sesuai dengan apa yang dikehendaki dalam penerapan
metode tersebut (Muchtaridi, 2019).
Suatu metode perlu divalidasi apabila; Metode tersebat baru
dikembangkan untuk suatu permasalahan yang khusus. Metode yang
selama ini sudah rutin, direvisi untuk suatu pengembangan atau
diperluas untuk memecahkan suatu permasalahan yang baru. Hasil
kendali mutu menunjukkan bahwa metode yang sudah rutin tersebut
berubah terhadap waktu. Metode rutin digunakan di laboratorium yang
berbeda atau dilakukan oleh analis atau peralatan yang berbeda
(Muchtaridi, 2019).
Mempertimbangkan tujuan validasi tersebut, laboratorium
pengujian harus memvalidasi metode nonstandar, metode yang
dikembangkan laboratorium, dan metode standar yang digunakan di
luar lingkup yang dimaksudkan atau modifikasi metode standar.
Dalam hal ini, validasi harus seluas yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan penerapan yang ditetapkan (Asiah dan Hadi, 2020).
Laboratorium harus memvalidasi metode tidak baku,
didesain/dikembangkan laboratorium, metode baku yang digunakan di
luar lingkup yang dimaksudkan, dan penegasan serta modifikasi dari
metode baku untuk mengkonfirmasi bahwa metode itu sesuai untuk
penggunaan yang dimaksudkan. Validasi harus seluas yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan penerapan yang ditetapkan
atau bidang penerapan (Hadi, 2007).

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

Salah satu jenis validasi adalah validasi metode


analisis/pengujian Metode pengujian ialah prosedur tertentu untuk
melaksanakan pengujian. Validasi metode pengujian adalah suatu
tindakan penilaian terhadap parameter tertentu, berdasarkan
percobaan laboratorium,untuk membuktikan bahwa parameter
tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya . Parameter
unjuk kerja pengujian antara lain adalah presisi
(keseksamaanlrepitabilitas), akurasi (kecermatan) (), spesifisitas
(selektifitas), batas deteksi, batas kuantitasi, rentang linearitas,
kekuatan (robustness) dan ketangguhan (rudgedness) (Aswad dkk.,
2011; Harmita, 2004; Shelke dkk., 2009; Hadi, 2007).
Kategori pengujian validasi metode
a. Kategori I
Metode untuk kuantifikasi komponen mayor dalam produk
obat ruahan API, termasuk senyawa-senyawa pengawet dalam
produk akhir obat, diklasifikasikan dalam kategori I. Metode uji dan
keseragaman kandungan masuk dalam kategori ini. Metode
kategori I menunjukkan bahwa klaim atau pernyataan kandungan
produk obat memenuhi persyaratan yang dikehendaki. Metode-
metode pengujian biasanya dilakukan dengan menggunakan
sampel komposit (misalnya 20 sampel), sementara penentuan
keseragaman kandungan dilakukan dengan satu unit sampel
sediaan obat
b. Kategori II
Metode kategori II ditujukan untuk menentukan pengotor atau
pengganggu (impurities) dalam ruahan obat (bulk), produk-produk
degradasi dalam produk obat akhir, atau dalam poses
pembersihan (cleaning process). Metode ini lebih lanjut dibagi
menjadi dua, yaitu ke dalam uji kuantitatif dan uji batas (limit test).
1) Uji Kuantitatif

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

Penentuan pengotor (impurities) dan produk-produk


degradasi melibatkan analisis sekelumit yang mana
komponen-komponen ini berada pada level kurang dari 1%
terhadap konsentrasi senyawa aktif obat atau dari klaim label
yang tertera dalam produk akhir obat. Semua parameter yang
dibutuhkan untuk diuji pada kategori I dan nilai LoQ harus
ditentukan untuk metode-metode jenis ini. Metode-metode
pembersihan (cleaning method) merupakan suatu kasus
khusus. Metode ini dapat dimasukkan ke dalam uji kuantitatif
ataupun ke dalam uji batas
2) Uji Batas (Limit Test)
Dalam kasus uji batas, tidak ada proses kuantifikasi
yang terlibat. Sampel dikerjakan terhadap standar yang
disiapkan pada level tertentu. Respons sampel ditentukan,
baik di atas maupun di bawah jumlah standar; dan hasilnya
dinyatakan apakah memenuhi atau tidak terhadap spesifikasi
yang ditentukan. Nilai LoQ tidak diperlukan pada jenis metode
ini, tetapi nilai LoD diperlukan. Spesifisitas merupakan
parameter lain selain ruggedness yang diperlukan untuk
validasi jenis metode ini meskipun penentuan akurasi dan
kisaran mungkin juga tergantung pada sifat metode
c. Kategori IlI
Metode-metode yang digunakan untuk menentukan
karakteristik kinerja produk akhir jatuh pada kategori III. Uji
disolusi (tidak termasuk pengukurannya) dan uji-uji pelepasan
obat merupakan contoh metode yang masuk kategori ini. Presisi
merupakan parameter yang disyaratkan untuk kategori III ini
meskipun parameter-parameter validasi yang lain juga dapat
ditentukan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
d. Kategori IV

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

Uji identifikasi (identification test) dalam kategori IV hanya


membutuhkan uji spesifisitas untuk validasinya. Elemen-elemen
data yang dibutuhkan untuk uji validasi sedangkan karakteristik
validasi menurut ICH dan jenis prosedur analisisnya
(Rohman, 2014).
Salah satu metode kromatografi yaitu High Performance Liquid
Chromatography (HPLC), merupakan teknik kromatografi cair (LC)
yang digunakan untuk pemisahan berbagai komponen dalam
campuran. HPLC juga digunakan untuk identifikasi dan kuantifikasi
senyawa dalam proses pengembangan obat dan telah digunakan di
seluruh dunia sejak beberapa dekade (Chawla, 2016 dalam Annissa,
dkk 2020).
Kromatografi cair kinerja tinggi sering digunakan untuk
menetapkan kadar senyawa-senyawa tertentu seperti asam-asam
amino, asam-asam nukleat, dan protein-protein dalam cairan
fisiologis, menentukan kadar senyawa-senyawa aktif obat, produk
hasil samping proses sintetis, atau produk-produk degradasi dalam
sediaan farmasi, memonitor sampel-sampel yang berasal dari
lingkungan, memurnikan senyawa dalam suatu campuran,
memisahkan polimer dan menentukan distribusi berat molekulnya
dalam suatu campuran, kontrol kualitas, dan mengikuti jalannya reaksi
sintetis (Gandjar & Rohman, 2007).
Asam salisilat merupakan senyawa yang berkhasiat sebagai
fungisidal dan bakteriostatis lemah. Asam salisilat bekerja keratolitis
sehingga digunakan dalam sediaan obat luar terhadap infeksi jamur
yang ringan. Asam salisilat bersifat sukar larut dalam air. Apabila
asam salisilat diformulasikan sebagai sediaan topical (Astuti dkk,
2007).
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila
dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

dari 7. Dalam defenisi modern, asam adalah suatu sat yang dapat
member proton (ion H+) kepada zat lain yang disebut basa atau dapat
menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam
bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk
membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat, asam borat,
asam salisilat, asam benzoate dan lain sebagainya (Widyanto, 2008).
2.2 Uraian Bahan
1. Aquadest (Ditjen POM, 1979 ; 63)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Aquadest, Air Suling
Rumus Molekul : H 2O
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 18,02 g/mol


Pemerian : Cairan tidak berwarna, tidak berbau,
tidak berasa
Kelarutan : Larut dengan semua jenis larutan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup kedap
2. Asam salisilat (Dirjen POM, 1979 : 56)
Nama Resmi : ACIDUM SALICYLICUM
Nama Lain : Asam salisilat
Rumus Molekul : C7H6O3
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 138,12 g/mol


Pemerian Hablur ringan tidak berwarna atau
serbuk berwarna putih; hampir tidak
berbau; rasa agak manis dan tajam

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

Kelarutan : Larut dalam 550 bagian air dan dalam


bagian etanol (95%) P; mudah larut
dalam kloroform P dan dalam eter P;
larut dalam larutan ammonium asetat
P, dinatrium hidrogenfosfat P. kalium
sitrat P, dan natrium sitrat P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
3. Metanol (Ditjen POM, 1979 : 706)
Nama Resmi : METANOL
Nama Lain : Metanol
Rumus Molekul : CH3OH
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 34,00 g/mol


Pemerian : Cairan tidak berwarna; bau khas
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air,
membentuk cairan jernih tidak
berwarna
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
Kegunaan : Sebagai pereaksi
4. Asam Asetat Glasial (Ditjen POM, 2020 ; 193-195)
Nama Resmi : Asam Asetat Glasial
Nama Lain : Salicylic Acid
Rumus Molekul : C7H8O3
Rumus Struktur :

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

Berat Molekul : 138,12 g/mol


Pemerian : Hablur putih; biasanya berbentuk jarum
halus atau serbuk halus putih; rasa
agak manis, tajam dan stabil di udara.
Bentuk sintetis warna putih dan tidak
berbau. Jika dibuat dari metal salisilat
alami dapat berwarna kekuningan atau
merah muda dan berbau lemah mirip
mint
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan dalam
benzene, larut dalam air mendidih;
mudah larut larut dalam etanol dan
dalam eter; agak sukar larut dalam
kloroform
Penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup baik.
2.3 Prosedur Kerja (Abidin, Zainal dkk 2020: 19-21)
a. Pembuatan fase gerak standar dan fase gerak sampel
Mencampurkan pelarut asetonitril : air konsentrasi 10%
dengan cara dipipet 5 mL asetonitril tambahkan aquadest 50 mL
b. Pembuatan larutan standar
Sebanyak 30 mg kafein ditimbang seksama, dilarutkan dalam
fase gerak dengan komposisi asetonitril :air konsentrasi 10% hingga
50 mL (A). Labu takar 10 mL disiapkan kemudian dipipet 1,0 mL
larutan A dimasukkan ke dalam labu tersebut dan ditera dengan
pelarut. Dipipet 1 mL lagi ke dalam labu takar 10 mL, diperoleh
larutan kafein 6 ppm. Campuran dihomogenkan dan disaring
dengan filter holder, membrane filter (milllipore) 0,45 µm.
c. Pembuatan larutan sampel
Sebanyak 20 buah tablet ditimbang dan ditentukan nilai rata-
rata bobotnya kemudian digerus hingga halus dan tercampur

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

homogen. Ditimbang setara bobot 1 tablet (digunakan bobot rata-


rata 20 tablet) kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL
dan dilarutkan dengan fase gerak asetonitril : air konsentrasi 10%
(larutan B). larutan B dilakukan pengenceran 50 kali. Campuran
dihomogenkan dan disaring dengan filter holder, membran filter
(Millipore) 0,45 µm.
d. Penentuan panjang gelombang maksimum
Larutan standar kafein 6 ppm diukur menggunakan
Spektrofotometer UV - VIS pada panjang gelombang 200-400 nm
e. Pengkondisian alat kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT)
Optimasi kondisi analisis dilakukan pada standar kafein
dengan mengubah komposisi fase gerak dan laju alir yang
digunakan, menggunakan kecepatan alir 1 mL/menit. Kondisi KCKT
yang digunakan adalah kolom C18 dengan menggunakan detector
PDA pada panjang gelombang 270 nm
f. Uji kesesuaian system
Larutan standar kafein 6 ppm larutan disaring menggunakan
dengan filter holder, membrane filter (milllipore) 0,45 µm, kemudian
diinjeksikan sejumlah 20 µL melalui injector ke dalam KCKT,
menggunakan kondisi optimum yang diperoleh. Hasil pengujian
yang diperoleh dicatat dan dibandingkan dengan kriteria uji
kesesuaian system antara lain yang digunakan untuk menentukan
kadar penyuntikan larutan baku, yang dinyatakan dalam waktu
retensi, luas puncak, tinggi puncak, faktor kapasitas/factor retensi,
Resolusi, selektivitas, efisiensi kolom, factor simetri, jumlah pelat
teori (N), Jarak setara pelat teori (JSPT)
g. Validasi Metode
1. Pembuatan kurva kalibrasi standar
Kafein dibuat dengan konsentrasi 2; 4; 6; 8; 10 dan 12
ppm, larutan disaring menggunakan dengan filter holder,

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

membrane filter (milllipore) 0,45 µm, kemudian diinjeksikan


sebanyak 20 µL ke system KCKT. Kurva kalibrasi dibuat dengan
memplotkan luas area dengan konsentrasi dari kafein dan
dihitung persamaan regresi
2. Uji Linearitas
Kafein konsentrasi 2; 4; 6; 8; 10 dan 12 ppm, larutan
disaring menggunakan dengan filter holder, membrane filter
(milllipore) 0,45 µm, kemudian diinjeksikan sebanyak 20 µL ke
system KCKT.
3. Uji batas deteksi dan batas kuantitasi
Untuk pengujian batas deteksi dan batas kuantitasi
dilakukan berdasarkan perhitungan nilai noise dari alat KCKT
yang digunkaan. Persyaratan batas deteksi adalah tiga kali noise
dan batas kuantitasi adalah sepuluh kali noise. Kemudian
dilakukan perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi alat
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
BD = x konsentrasi yang diinjeksikan
BK = x konsentrasi yang diinjeksikan
4. Uji Presisi
Larutan uji presisi dibuat dengan cara larutan konsentrasi
6 ppm larutandisaring menggunakan dengan filter holder,
membrane filter (milllipore) 0,45 µm kemudian diinjeksikan
sebanyak 20µL ke system KCKT pada kondisi yang ditentukan.
Pengukuran dilakukan sebanyak 6 kali pengulangan. Kemudian
hasil yang diperoleh dihitung nilai persen simpangan baku
relative (RSD)
5. Uji akurasi
Uji akurasi dilakukan dengan menggunakan metode
standar adisi. Sampel dianalisis lalu dengan menambahkan
sejumlah larutan standar dengan konsentrasi 80%, 100% dan

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

120% dari kadar analit yang diperkirakan kedalam sampel yang


akan dianalisis yang dilarutkan dengan fase gerak asetonitril : air
konsentrasi 10%. larutan disaring menggunakan dengan filter
holder, membran filter (milllipore) 0,45 µm, kemudian
diinjeksikan sebanyak 20 µL ke system KCKT. Pengukuran
dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan. Hasil yang diperoleh
dicatat dan dihitung persen perolehan kembali dari analit
tersebut
6. Spesifisitas
Pengujian spesifisitas dilakukan pada larutan standar,
larutan sampel dan blanko dengan cara melihat nilai resolusi dari
larutan tersebut. Injeksikan larutan standar, larutan sampel dan
larutan blanko ke sisitem KCKT masing-masing sebanyak 20µL
pada kondisi yang ditentukan
h. Penentuan kadar kafein
Larutan sampel yang dilarutkan dengan fase gerak
asetonitril: air konsentrasi 10%. larutan disaring menggunakan
dengan filter holder, membran filter (milllipore) 0,45 µm, kemudian
diinjeksikan sebanyak 20 µL ke system KCKT.
i. Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh akan diolah menggunakan software pada
computer yang terhubung pada alat KCKT . Sedangkan analisis
data secara umum akan menggunakan Microsoft Excel

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yakni,
Kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT), Kolom C18 diameter 250 x ,6
mm, detector PDA, Neraca analitik, filter holder, membrane filter
(milllipore) 0,45 µm, Labu ukur, gelas ukur, Erlenmeyer, vial, spoit.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yakni, asam
salisilat baku, aquabidest, asam asetat glasial, methanol, sampe Clean
& Clear.
3.3 Cara Kerja
1. Optimasi konsentrasi Uji
Pembuatan Eluen
Diukur metanol pa sebanyak 140 mL masukkan ke dalam
Erlenmeyer. Diukur asam asetat glasial sebanyak 6mL, masukkan
ke dalam Erlenmeyer. Diukur aquabidest sebanyak 60 mL,
masukkan dalam Erlenmeyer. Dihomogenkan larutan dalam
Erlenmeyer. Di adjust pH hingga pH 3. Kemudian saring eluen.
Preparasi Standar Asam Salisilat
Ditimbang asam salisilat baku sebanyak 0,05g, masukkan ke
dalam gelas ukur 10mL. Dilarutkan dengan eluen yang telah dibuat,
di ad kan sampai batas tanda (diperoleh larutan stok 5000ppm).
Diambil 1 mL, masukkan dalam labu ukur 10mL, ad kan dengan
eluen hingga batas tanda. Lakukan hal yang sama dengan memipet
sejumlah tertentu larutan stok untuk memperoleh larutan standar
dengan seri konsentrasi 250ppm; 100ppm; 25ppm; dan 2,5ppm.
Kemudian saring.
Preparasi Sampel Clean & Clear

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

Dipipet sampel Clean & Clear sebanyak 1 mL, masukkan ke


dalam labu ukur 10mL. Dilarutkan dengan eluen yang telah dibuat,
di ad kan sampai batas tanda. Diambil 1 mL, masukkan dalam labu
ukur 5mL, ad kan dengan eluen hingga batas tanda. Lakukan hal
yang sama dengan memipet sejumlah tertentu larutan stok untuk
memperoleh larutan sampel dengan seri konsentrasi 250ppm;
100ppm; 25ppm; dan 2,5ppm. Kemudian saring.
Pengukuran pada HPLC
Dimasukkan eluen ke pompa D. Setting kondisi HPLC (atur
pompa, laju alir, waktu analisis dan lain-lain). Setting
injection/penyuntikan larutan. Kemudian dibiarkan terjadi
kesetimbangan fase diam dan fase gerak dengan cek baseline
selama 15 menit. Diambil larutan yang akan diuji kemudian
dinjeksikan pada HPLC. Dilakukan untuk tiap seri konsentrasi.
Diamati respon detektor dan ditentukan konsentrasi yang dipilih.
2. Uji Linearitas
Pembuatan Eluen
Diukur metanol pa sebanyak 210 mL masukkan ke dalam
Erlenmeyer. Diukur asam asetat glasial sebanyak 9 mL, masukkan
ke dalam Erlenmeyer. Diukur aquabidest sebanyak 90 mL,
masukkan dalam Erlenmeyer. Dihomogenkan larutan dalam
Erlenmeyer. Di adjust pH hingga pH 3. Kemudian saring eluen.
Pembuatan Larutan Standar (10; 20; 40; 60; 80; 100; 120; 160;
180; dan 200ppm)
Dibuat 10 konsentrasi larutan standar 10-200% disekitar
konsentrasi uji. Ditimbang asam salisilat baku sebanyak 0,05g,
masukkan ke dalam gelas ukur 10mL, di ad kan dengan eluen yang
telah dibuat hingga batas tanda (larutan induk 1, 500ppm).
Ditimbang asam salisilat baku sebanyak 0,025 g, masukkan ke

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

dalam gelas ukur 10mL, di ad kan dengan eluen yang telah dibuat
hingga batas tanda (larutan induk 2, 2500ppm).
Dari larutan induk 1 diambil 1 mL, masukkan dalam labu ukur
25 mL, ad kan dengan eluen hingga batas tanda (diperoleh
konsentrasi 200 ppm). Dari larutan induk 2 diambil 1 mL, masukkan
dalam labu ukur 25 mL, ad kan dengan eluen hingga batas tanda
(diperoleh konsentrasi 300ppm).
Lakukan hal yang sama dengan memipet sejumlah tertentu
larutan stok untuk memperoleh larutan standar dengan seri
konsentrasi sisanya. Kemudian saring.
Pengukuran pada HPLC
Dimasukkan eluen ke pompa D. Diatur kondisi HPLC dan
kondisi penyuntikan larutan. Diambil larutan yang akan diuji
kemudian dinjeksikan pada HPLC. Diamati luas area puncak.
Dilakukan untuk tiap seri konsentrasi. Ditentukan penilaian uji
linearitas dan tentukan hasil linearitas konsentrasi larutan standar
dengan respon detektor.
3. Uji LOD & LOQ
Pembuatan Eluen
Diukur metanol pa sebanyak 210 mL masukkan ke dalam
Erlenmeyer. Diukur asam asetat glasial sebanyak 9 mL, masukkan
ke dalam Erlenmeyer. Diukur aquabidest sebanyak 90 mL,
masukkan dalam Erlenmeyer. Dihomogenkan larutan dalam
Erlenmeyer. Di adjust pH hingga pH 3. Kemudian saring eluen.
Pembuatan Larutan Standar (1,0; 2,0; 3,0; 4,0; 5,0; 6,0; 7,5; 8,0;
9,0; 10,0ppm)
Ditimbang asam salisilat baku sebanyak 0,05g, masukkan ke
dalam gelas ukur 10mL, di ad kan dengan eluen yang telah dibuat
hingga batas tanda (larutan induk 1, 500ppm). Ditimbang asam
salisilat baku sebanyak 0,025 g, masukkan ke dalam gelas ukur

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

10mL, di ad kan dengan eluen yang telah dibuat hingga batas tanda
(larutan induk 2, 2500ppm).
Dari larutan induk 1 diambil 1 mL, masukkan dalam labu ukur
10 mL, ad kan dengan eluen hingga batas tanda (diperoleh
konsentrasi 500 ppm). Dari larutan induk 2 diambil 1 mL, masukkan
dalam labu ukur 10 mL, ad kan dengan eluen hingga batas tanda
(diperoleh konsentrasi 250ppm).
Lakukan hal yang sama dengan memipet sejumlah tertentu
larutan stok untuk memperoleh larutan standar dengan seri
konsentrasi sisanya. Kemudian saring.
Pengukuran pada HPLC
Dimasukkan eluen ke pompa D. Diatur kondisi HPLC (panjang
gelombang pengamatan, laju alir dan waktu analisis). Diambil
larutan yang akan diuji kemudian dinjeksikan pada HPLC. Diamati
luas area puncak. Dilakukan untuk tiap seri konsentrasi. Dihitung
nilai LOD & LOQ dari persamaan regresi konsentrasi larutan
dengan respon detektor. Ditentukan penilaian hasil uji LOD & LOQ.
4. Uji Presisi dan Selektivitas
Pembuatan Eluen
Diukur metanol pa sebanyak 140 mL masukkan ke dalam
Erlenmeyer. Diukur asam asetat glasial sebanyak 6mL, masukkan
ke dalam Erlenmeyer. Diukur aquabidest sebanyak 60 mL,
masukkan dalam Erlenmeyer. Dihomogenkan larutan dalam
Erlenmeyer. Di adjust pH hingga pH 3. Kemudian saring eluen.
Preparasi Standar Asam Salisilat
Dibuat 6 titik konsentrasi disekitar konsentrasi uji (100ppm)
yakni 60; 80; 100; 120; 140 dan 160ppm. Ditimbang asam salisilat
baku sebanyak 0,05g, masukkan ke dalam gelas ukur 10mL, di ad
kan dengan eluen yang telah dibuat hingga batas tanda (larutan
induk 1, 500ppm). Ditimbang asam salisilat baku sebanyak 0,025

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

g, masukkan ke dalam gelas ukur 10mL, di ad kan dengan eluen


yang telah dibuat hingga batas tanda (larutan induk 2, 2500ppm).
Dari larutan induk 1 diambil 1 mL, masukkan dalam labu ukur
25 mL, ad kan dengan eluen hingga batas tanda (diperoleh
konsentrasi 200 ppm). Dari larutan induk 2 diambil 1 mL, masukkan
dalam labu ukur 25 mL, ad kan dengan eluen hingga batas tanda
(diperoleh konsentrasi 300ppm).
Lakukan hal yang sama dengan memipet sejumlah tertentu
larutan stok untuk memperoleh larutan standar dengan seri
konsentrasi sisanya. Kemudian saring.
Preparasi Sampel Clean & Clear
Dipipet sampel Clean & Clear sebanyak 1 mL, masukkan ke
dalam labu ukur 10mL. Dilarutkan dengan eluen yang telah dibuat,
di ad kan sampai batas tanda. Diambil 1 mL, masukkan dalam labu
ukur 5mL, ad kan dengan eluen hingga batas tanda (500ppm).
Sampel ini direplikasi sebanyak 6 kali. Kemudian saring.
Pengukuran pada HPLC
Dimasukkan eluen ke pompa D. Setting kondisi HPLC (atur
pompa, laju alir, waktu analisis dan lain-lain). Setting
injection/penyuntikan larutan. Kemudian dibiarkan terjadi
kesetimbangan fase diam dan fase gerak dengan cek baseline
selama 15 menit. Diambil larutan yang akan diuji kemudian
dinjeksikan pada HPLC. Dilakukan untuk tiap seri konsentrasi.
Diamati luas area puncak, dihitung kadar asam salisilat dalam
sampel, dihitung RSD/CV dari kadar. Untuk selektivitas ditentukan
resolusi puncak kromatogram dan xcanning spectra standar dan
sampel, ditentukan korelasi kemiripan spectra. Ditentukan penilaian
hasil uji presisi dan selektivitas.

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL
1. Optimasi Kons. Uji dan Akurasi
No Pengumpulan Data dan Hasil Jawaban
1 Eluen yang digunakan dgn Methanol p.a :
Aquabidest: Asam
perbandingannya
Asetat Glasial
2 - Perbandinagn eluen yang dibuat
140: 60: 6
- pH eluen yang terukur
3
- Hal yang perlu dilakukan sebelum
Penyaringan eluen
eluen
digunakan
D
- Diletakkan pada pompa
1mL/menit
- Laju alir
5 menit
- Waktu analisis
15 menit
- Waktu baseline stabil
3 - Bahan standar Asam Salisilat
- Variasi Konsentrasi Standar 2,5; 25; 100;200;500
(ppm) ppm
- Berat yang ditimbang 0,025 g
4 - Sampel Clean & Clear
- Variasi Konsentrasi Sampel 2,5; 25;100; 200;500
(ppm) ppm
- Volume sampel yang digunakan 1 mL
5 Yang perlu diperhatikan pada saat
Tidak terbentuk
pengambilan sampel dengan
gelembung
syringe injektor
6 Respon detektor (efisiensi
R, N, H
Kromatogram)
7 Hasil Akurasi
1. 1. 79,07%
2. 2. 87,954%
3. 3. 107,085%
4. 4. 117,56%
8 Hasil konsentasi optimal 100ppm
2. Linieritas
No Pengumpulan Data dan Hasil Jawaban
1 - Eluen yang digunakan Methanol p.a :
Aquabidest: Asam
Asetat Glasial

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

- Kegunaannya Fase Gerak dan


pelarut

2 - Perbandinagn eluen yang dibuat 210:90:9


- pH eluen yang terukur 3
- Hal yang perlu dilakukan sebelum Penyaringan eluen
eluen digunakan
- Diletakkan pada pompa D
3 - Bahan standar Asam Salisilat
- Range larutan standar 10%-200%
- Kosentrasi larutan uji yang dipilih 100 ppm
- Variasi Konsentrasi Standar 10; 20; 40; 60; 80;
(ppm) 100; 130; 160; 200
ppm
- Berat yang ditimbang pertama 0,05 g
- Untuk kosentrasi 5000 ppm
- Berat yang ditimbang kedua 0,025 g
- Untuk konsetrasi 2500 ppm
- Standard yg sdh dibuat Dilakukan
selanjutkan harus diapakan penyaringan
sebelum digunakn

4 Parameter validasi linieritas Koefisien korelasi


5 Kriteria keberterimaan
r= 0,995-1
Vx0 = 0% hingga 5%
6 Hasil yang didapat
r= 0,99962740
Vx0 = 2,53369500%
7 Kesimpulan Memenuhi kriteria
keberterimaan

3. LOD dan LOQ


No Pengumpulan Data dan Hasil Jawaban
1 - Eluen yang digunakan Methanol p.a :
Aquabidest: Asam
Asetat Glasial
2 - Perbandinagn eluen yang dibuat 210:90:9
- pH eluen yang terukur 3
- Hal yang perlu dilakukan Penyaringan Eluen
sebelum eluen digunakan
- Diletakkan pada pompa D

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

3 - Bahan standar
Asam salisilat
- Jumlah variasi konsentrasi
1,0;
- Penentuan variasi Konsentrasi
10 ppm (dibuat 10
konsentrasi dibawah
terkecil linearitas)
- Standar (ppm)variasi konsentrasi
2,0;3,0;3,0;4,0;5,0;6,0;
7,5;8,0;9,0;10ppm
-Berat yang ditimbang pertama
0,05g
-Untuk kosentrasi
5000ppm
-Berat yang ditimbang kedua
0,025g
-Untuk konsetrasi
2500ppm
-Standard yg sdh dibuat
Dilakukan penyaringan
selanjutkan harus diapakan
sebelum digunakn
4 Respon detektor yang diamati Luas area puncak
5 Jumlah titik konsentrasi yang
6 titik
digunakan pada kurva linier
6 Jumlah titik konsentrasi yang tidak
4 titik
digunakan pada kurva linier
7 Luas area masing-2 konsentrasi
(ppm) yang digunakan
1. 1 1. 62
2. 2 2. 98,4
3. 4 3. 172,3
4. 5 4. 214,8
5. 8 5. 352,6
6. 10 6. 425,1
8 Persamaan regresi y= 10,2166 + 41,7957x
7 Kriteria keberterimaan
0,995-1
R=
0% hingga 5%
Vx0 =
8 Hasil yang didapat
0,9993210
R=
2,8322956
Vx0 =
9 Kesimpulan Memenuhi kriteria
keberterimaan

4. Presisi dan Selektifitas


No Pengumpulan Data dan Hasil Jawaban
1 - Eluen yang digunakan Methanol p.a :
Aquabidest: Asam
Asetat Glasial

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

2 - Perbandinagn eluen yang dibuat 210:90:9


- pH eluen yang terukur 3
- Hal yang perlu dilakukan sebelum Penyaringan eluen
eluen digunakan
- Diletakkan pada pompa D
3 - Bahan standar Asam salisilat
- Jumlah variasi konsentrasi 6
- Penentuan variasi Konsentrasi 6 titik konsentarsi
disekitar dari
konsentrasi uji
- Standar (ppm)variasi konsentrasi (100ppm)
60; 80; 1 00: 120:140:
-Berat yang ditimbang pertama 160ppm
-Untuk kosentrasi 0,05g
-Berat yang ditimbang kedua 5000ppm
-Untuk konsetrasi 0,025
-Standard yg sdh dibuat 2500ppm
selanjutkan harus diapakan Dilakukan penyaringan
sebelum digunakn
4 Respon detektor yang diamati Luas area puncak
5 Jumlah titik konsentrasi yang
3 titik
digunakan pada kurva linier
6 Jumlah titik konsentrasi yang tidak
3
digunakan pada kurva linier
7 Luas area masing-2 konsentrasi
(ppm) yang digunakan
1. 1 1. 2387,5
2. 2 2. 2504,1
3. 4 3. 2495,9
4. 5
5. 8
6. 10
8 Persamaan regresi y = 37,4510 +
25,14478x
7 Kriteria keberterimaan
R= 0,995-1
Vx0 = 0% hingga 5%
8 Hasil yang didapat
-
R=
-
Vx0 =
9 Kesimpulan -

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

4.2 PEMBAHASAN
Validasi metode merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk
menetapkan apakah suatu metode memenuhi syarat atau belum untuk
digunakan sesuai dengan tujuannya. Validasi dilakukan dengan
beberapa parameter/karakteristik validasi diantaranya akurasi, presisi,
spesifikasi, batas deteksi, batas kuantitasi, linearitas, rentang dan
ketegaran. Dalam suatu validasi metode karakteristik yang dipilih untuk
diujikan didasarkan pada kategori dari proses yang akan divalidasi.
Jadi, tidak semua karakteristik validasi tersebut harus dilakukan.
Validasi dilakukan ketika terdapat perbedaan dalam metode yang
akan digunakan dengan metode standar atau metode yang telah
dilakukan sebelumnya. pengembangan suatu metode analisis biasanya
didasarkan pada literatur yang sudah ada.
Pada percobaan ini dilakukan validasi metode penentuan kadar
asam salisilat pada clean & clear menggunakan metode HPLC dengan
karakteristik validasi yakni optimasi konsentrasi dan akurasi; batas
deteksi (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ); linearitas; presisi, dan
selektivitas, kemudian dilakukan penetapan kadar asam salisilat itu
sendiri. Percobaan ini bertujuan untuk melihat apakah metode yang
digunakan tersebut memenuhi syarat sebagai metode untuk penetapan
kadar asam salisilat berdasarkan hasil yang diperoleh dari karaktersitik
validasi.
Akurasi merupakan kedekatan antara nilai yang terukur dangan
nilai yang sebenarnya yang diterima, bisa berupa niai konversi, nilai
sebenarnya maupun nilai rujukan. Pada percobaan ini digunakan seri
konsentrasi yakni 2,5; 25; 100;200;dan 500 ppm, dan diperoleh hasil
akurasi yakni 1. 79,07%; 87,954%;107,085%; dan 117,56%. Dari hasil
tersebut diproleh hasil konsentrasi optimal yakni 100 ppm.
Linearitas merupakan suatu metode untuk melihat apakah hasil-
hasil uji yang diperoleh memiliki hubungan yang linear antar variable.

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

Lnearitas yakni ukuran yang menyatakan seberapa baik kurva kalibrasi


yang menghubungkan konsentrasi (x) dan absorban (y) yang diperoleh.
Pada uji ini digunakan seri konsentrasi yakni 10; 20; 40; 60; 80; 100;
130; 160; dan 200 ppm. Dilakukan pengukuran pada HPLC dan
diperoleh hasil pengolahan data koefisien regresi sebesar 0,99962740
dan Vx0 sebesar 2,53369500% dimana hasil ini menunjukkan hasil
yang linear sehingga memenuhi kriteria keberterimaan.
Batas deteksi dan batas kuantitasi merupakan parameter yang
menunjukkan sensitivitas suatu metode analisis. Batas deteksi (Limit of
detection) merupakan konsentrasi analit terendah dalam sampel yang
masih dapat dideteksi pada suatu metode dalam percobaan ini yakni
alat HPLC. Sedangkan batas kuantitasi merupakan konsentrasi analit
terendah dalam sampel yang ditentukan dengan akurasi dan presisi.
Pada uji ini digunakan 10 seri konsentrasi yakni 2,0;3,0;3,0;4,0;5,0;6,0;
7,5;8,0;9,0;10ppm. Dilakukan pengukuran pada HPLC dan diperoleh
hasil pengolahan data koefisien regresi sebesar 0,9993210 dan Vx0
sebesar 2,8322956% dimana hasil ini bahwa uji LOD dan LOQ
memenuhi kriteria keberterimaan.
Presisi merupakan ukuran keterulangan dari metode analisis,
artinya pada tiap pengulangan metode yang digunakan untuk tiap
individu menunjukkan hasil yang sama atau hasil yang tidak jauh
berbeda yang memenuhi syarat keterterimaan. Presisi dinyatakan
dengan simpangan baku relative atau RSD (dinyatakan dalam %) dari
percobaan ini diperoleh nilai SD sebesar 0,00968995 dan nilai RSD
sebesar 1,99415000%.

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini yakni metode penntuan
kadar asam salisilat pada clean & clear menggunakan metode HPLC
dapat digunakan untuk penentuan kadar berdasarkan parameter-
parameter validasi yakni uji akurasi, lineaitas, LOD, LOQ, presisi dan
selektivitas memenuhi kriteria keberterimaan.
5.2 Saran
Adapun saran pada percobaan ini agar praktikum validasi metode
penentuan kadar asam salisilat pada clean & clear menggunakan
metode HPLC dapat dilakukan secara langsung.

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal, dkk. 2020. Penuntun Praktikum Analisis Instrumen.


Universitas Muslim Indonesia: Makassar

Annisa,S., dkk. 2020. Perbandingan Metode Analisis Instrumen Hplc Dan


Uhplc : Article Review. Jurnal Farmaka 189 Volume 17 Nomor 3.

Aswad, M., dkk. 2011. Validasi Metode Spektrofotometri Sinar Tampak


untuk Analisis Formalin dalam Tahu. Majalah Farmasi dan
Farmakologi. 15:26-29.

Asiah dan Hadi,A. 2020. Verifikasi Metode Pengujian Air Dan Air Limbah:
Mendukung Penerapan ISO/IEC/17025:2017. Penerbit IPB Press:
Bogor

Astuti, Y.S., dkk, 2007, Pengaruh Konsentrasi Adaps Lanae Dalam Dasar
Salep Cold Cream Terhadap Pelepasan Asam Salisilat, Pharmacy,
Vol. 05, Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI: Jakarta

Ditjen POM. 2020. Farmakope Indonesia Edisi VI. Depkes RI: Jakarta

Gandjar, I.G. & Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Hadi, A. 2007. Pemahaman dan penerapan ISO/IEC 17025: 2005.


Gramedia Pustaka Umum: Jakarta

Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara


Perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian.I: 117-135.

Muchtaridi. 2019. Dasar-Dasar Radiofarmasi: Pengembangan Untuk


Diagnosis Dan Terapi. Deepublish: Yogyakarta

Rohman, A. 2014. Validasi dan Penjaminan Mutu Metode Analisis Kimia.


Gadjah Mada University Press: Yogyakarta

Shelke, S., et al. 2009. Research Article: Development and Validation of


UV Spectrophotometric Method of Cefuroxime Axetil in Bulk and
Phrmaceutical Formulation. AsianJ. Research Chern.2: 222-224.

Widyanto. 2008. Chemistry Education. Pocket Kimia: Jakarta.

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

LAMPIRAN

SKEMA KERJA

1. Optimasi Konsentrasi Uji Dan Akurasi


Pembuatan Eluen HPLC
Metanol pa : Aquabidest : Asam Asetat Glasial (140:60:6)
Dan saring eluen

Dibuat seri konsentrasi larutan standar asam salisilat dengan
konsentrasi 2,5ppm; 25ppm; 100ppm; 250ppm; dan 500ppm

Dibuat seri konsentrasi larutan sampel dengan konsentrasi 2,5ppm;
25ppm; 100ppm; 250ppm; dan 500ppm

Disaring larutan standar dan larutan sampel yang telah dibuat

Diukur larutan standar dan larutan sampel dengan HPLC

Diamati respon detektor (efisiensi kromatogram : R,N, H)

Ditentukan konsentrasi yang dipilih
2. Uji Linearitas
Pembuatan Eluen HPLC
Metanol pa : Aquabidest : Asam Asetat Glasial (210:90:9)
Dan saring eluen

Dibuat larutan standar 10 konsentrasi yaitu 10-200% disekitar
konsentrasi uji 100ppm (10ppm; 20ppm; 40ppm; 60ppm; 80ppm;
100ppm; 120ppm; 140ppm; 160ppm; 180ppm; 200ppm)

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

Disaring larutan standar yang telah dibuat



Diukur larutan standar dan larutan sampel dengan HPLC dan diamati
luas area puncak, dicatat pada lembar kerja

Ditentukan pemilaian uji linearitas (koefisien korelasi (r), dan Vx0)

Ditentukan hasil linearitas konsentrasi larutan standar dengan respon
detektor (luas area puncak)
3. Uji LOD dan LOQ
Pembuatan Eluen HPLC
Metanol pa : Aquabidest : Asam Asetat Glasial (210:90:9)
Dan saring eluen

Dibuat larutan standar 10 konsentrasi dibawah 10,0ppm, konsentrasi
terkecil linearitas (1,0ppm ; 2,0ppm; 3,0ppm; 4,0ppm; 5,0ppm;
6,0ppm; 7,5ppm; 8,0ppm; 9,0ppm; 10,0ppm)

Disaring larutan standar yang telah dibuat

Diukur larutan standar dengan HPLC dan diamati respon detektor
(luas area puncak kromatogram), dicatat pada lembar kerja

Dihitung LOD dan LOQ dari persamaan regresi konsntrasi larutan
standar dengan respon detektor (luas area puncak)

Ditentukan hasil penilaian hasil uji LOD dan LOQ
4. Uji Presisi dan Selektivitas
Pembuatan Eluen HPLC
Metanol pa : Aquabidest : Asam Asetat Glasial (210:90:9)

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120
VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM SALISILAT PADA
CLEAN & CLEAR MENGGUNAKAN METODE HPLC

Dan saring eluen



Dibuat seri konsentrasi larutan standar asam salisilat dengan 6 titik
konsentrasi dari konsentrasi uji (60; 80; 1 00: 120:140: dan 160ppm)

Dibuat larutan sampel100ppm dengan memipet sejumlah tertentu
sampel ditambahkan pelarut (replikasi 6x)

Disaring larutan standar dan larutan sampel yang telah dibuat

Diukur larutan standar dan larutan sampel dengan HPLC dan amati
luas area puncak, dicatat pada lembar kerja

Dihitung kadar asam salisilat dalam sampel Clean & Clear, dihitung
RSD dari kadar

Untuk selektivitas ditentukan resolusi puncak kromatogram dan
scanning spectra standar dan sampel, ditentukan korelasi kemiripan
spectra

Ditentukan penilaian hasil uji presisi dan selektivitas

ANDI CANTIKA PUTRI BALKIS NURUL FAHMI, S,Farm


15020180120

Anda mungkin juga menyukai