Anda di halaman 1dari 27

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

PRAKTIKUM INSTRUMENT
“PEMBUATAN KADAR PARACETAMOL PADA
SEDIAAN TABLET MENGGUNAKAN METODE HPLC”

OLEH:
NAMA : ANDI AMELIA PUTRI A
STAMBUK : 15020220121
KELAS : C5
KELOMPOK : 2 (DUA)
ASISTEN : MARWAH

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
HPLC (ligh Perfomance Liquid Chromatography) atau biasa juga
disebut dengan Kromotografi cair kinerja tinggi (KCKT) dikembangkan
pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Saat ini, HPLC
merupakan teknik pemisahan yang diterima secara luas untuk analisis
bahan obat, baik dalam buk atau dalam sediaan farmasetik.
Instrumentasi HPLC pada dasarnya terdiri atas: wadah fase gerak,
pompa, alat untuk memasukkan sampel (tempat injeksi), kolom,
detektor, wadah penampung buangan fase gerak, dan suatu komputer
atau integrator atau perekam.
Pada prinsipnya kerja HPLC adalah sama yaitu pemisahan Analiti-
Analit berdasarkan kepolaranya. yang paling membedakan HPLC
dengan Kromatografi lainnya adalah pada HPLC digunakan tekanan
tinggi untuk mendorong Fase gerak. campuran Analitik akan terpisah
berdasarkan kepolarannya dan kecepatannya untuk sampai ke
Detektor (waktu Retensinya) akan berbeda. hal ini akan teramati pada
spektrum yang puncak puncaknya terpisah, ukuran skala Polaritas:
golongan fluorokarbon < golongan Hidrokarbon.
KCKT termasuk metode anaisis terbaru yaitu suatu teknik
kromatograti dengan fasa gerak caran dan fasa diam cairan atau padat
Banyak kelebihan metode ini jika dibandingkan dengan metode lainnya
yaitu mampu memisahkan molekul-molekul dari suatu campuran
mudah melansanakannya, kecepatan analisis dan Repekaan yang
singgi, dapat dinindan tenadinya dekomposis / kerusakan bahan yang
dianalisis.
KCKT sangat cocok untuk memsahkan minyak atsiri dan Kadang-
kadang menunjukkan keuntungan yang berarti kesetimbangan metode
kolom terbuka (kapiler) dan KG yang sekarang dipakai, pendadahan
keudara minimum, hasil urai karena suhu tinggi dicegah, senyawa yang
tidak atsing dapat dipisahkan, dan laju perolehan kembali cuplikan

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC
tingg: Akan tetapi, minyak atsin sering terdin atas campuran yang
sangat rumit menjadi golongan-golongan senyawa atau memisahkan
golongan senyawa menjadi komponennya.
Prinsip dasar HPLC adalah fase gerak air dalirkan dengan pompa
melalui kolom ke detektor. Cuplikan dimasukkarke dari gum airan fase
gerak dengan cara penyuntikan. Didalam kolam terjadi perrisahan
korponen-komponen cairan karena perbedaan kekuatan interaksi
antara salut-salut terhadas fase diam akan keluar dan kolor lebih dahulu
dan sebaliknya Setiap kamponen campuran yang keluar dan kolem
dideteksi oleh detektor kemudian direkam dalam bentuk kromatogram
Senyava yang kelvar dan dari kolom atas dasar kepolaran yang
berbeda akan mempengaruhi kekuatan.
HPLC didefinisikan sebagai kromotografi cair yang dilakukan dengan
memakai Fase diam yang terikat secara kimia pada penyangga halus
yang di distribusi ukurannya sempit dan Fase gerak yang di paksa
mengalir dengan laju Alir yang terkendali dengan memakai tekanan
sehingga menghasilkan pemisahan dengan resolusi tinggi dan waktu
yang relatif singkat. HPLC atau KCKT merupakan teknik pemisahan
yang diterima secara luas untuk Analisis dan pemurnian senyawa
tertentu dalam suatu sampel pada sejumlah bidang antara lain:
Farmasi; Lingkungan; bioteknologi; polimer; dan industri-
industri makanan
Analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui keberadaan suatu
unsur atau senyawa kimia, baik organik maupun Inorganik, sedangkan
analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau
senyawa dalam suatu cuplikan.
KCKT adalah instrument untuk pemisahan sejumlah senyawa
organik,anorganik,maupun senyawa biologis, analisis
ketidakmurniannya (imporities) dan analisis senyawa senyawa yang
tidak mudah menguap.

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud pada praktium ini:
1.) mahasiswa diharapkan mampu memahami prinsip penetapan kadar
obat dalam sediaan tablet sesuai persyaratan dalam Farmakope
Edisi VI
2.) mampu melakukan Pengukuran panjang gelombang maksimum, dan
penetapan kadar obat dalam sediaan tablet sesuai monografi yang
tercantum dalam FI, VI
3.) Membuat kesimpulan terhadap hasil yang diperoleh dari pengujian.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dalam melakukan praktikum ini :
1.) mahasiswa diharapkan mampu dalam sediaan tablet sesuai
persyaratan dalam Farmakope Edisi VI
2.) melakukan Pengukuran panjang gelombang maksimum, dan
penetapan kadar obat dalam sediaan tablet sesuai monografi yang
tercantum dalam FI, VI
3.) Membuat kesimpulan terhadap hasil yang diperoleh dari pengujian.

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) merupakan salah satu
teknik analisis yang digunakan secara luas dalam bidang autentikasi
makanan. Penggunaan KCKT untuk deteksi pemalsuan makanan telah
menarik perhatian karena teknik KCKT mempunyai beberapa
keuntungan, yakni adanya suatu fakta bahwa senyawa-senyawa yang
tidak mudah teruapkan dapat dilakukan analisis dengan teknik ini (yang
mana senyawa yang tidak mudah menguap ini, sulit dilakukan analisis
dengan kromatografi gas). KCKT juga dapat digunakan untuk analisis
senyawa yang sangat polar, mempunyai berat molekul yang tinggi,
bersifat ionik, dan komponen-komponen yang tidak stabil dalam
keadaan panas dalam produk makanan (Rohman, 2020).
Prinsip kerja KCKT yaitu fase gerak dialirkan pada kolom menuju
detector dengan tekanan tinggi, sampel yang dilarutkan pada fase
gerak akan berjalan pada kolom. Pemisahan komponen campuran
terjadi berdasarkan kekuatan interaksi bahan terlarut (komponen
campuran) dengan fase diam. Jika bahan terlarut memiliki interaksi
lemah maka bahan tersebut akan keluar terlebih dahulu dan terdeteksi
oleh detector yang di rekam dalam bentuk kromatogram. Analisa yang
lebih cepat dengan resolusi dan sensitivitas tinggi merupakan
keuntungan dari penggunaan metode KCKT (Nasyanka, dkk, 2019).
Kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC) adalah teknik kromatografi
yang digunakan untuk memisahkan campuran senyawa, dan banyak
digunakan dalam bidang kimia, biokimia, serta industri. Tujuan utama
penggunaan HPLC adalah untuk mengidentifikasi, mengukur, dan
memurnikan komponen individu dari campuran. Penggunaan umum
HPLC di industri farmasi dan bidang analitik termasuk forensik,
memainkan peran penting dan kritis. Peran in terutama di bidang
industri dan analisis farmasi, serta bidang lain, karena digunakan untuk
menguji produk dan untuk mendeteksi bahan mentah yang digunakan

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC
untuk membuatnya yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Pentingnya
penggunaan HPLC di bidang analisis senyawa obat sudah diatur dalam
peraturan ketat yang dibuat oleh Food and Drug Administration (FDA)
Amerika Serikat. Peraturan in mewajibkan semua perusahaan farmasi
untuk mendeteksi kualitas produknya dengan menggunakan HPLC
sebelum mengizinkan mereka untuk menjualnya secara global
(Rianjanu et al., 2019).
HPLC adalah merupakan kromatografi yang digunakan untuk
memisahkan campuran molekul kompleks yang
ditemukan dalam sistem kimia dan biologi, sehingga dapat lebih
mengenali peran masing-masing molekul. Pada tahun 1980, metode
HPLC muncul untuk pertama kalinva untuk pengujian bahan obat
massal. Metode ini merupakan metode utama dalam analisis obat, dan
salah satu metode yang paling banyak digunakan dalam bidang analisis
senyawa obat (Rianjanu et al., 2019).
Akurasi dan presisi metode HPLC sangat baik, dengan batas deteksi
dan batas kuantifikasi cukup rendah. Spesifisitas, presisi, dan akurasi
yang handal hanya dapat dicapai jika uji validasi metode berskala luas
dilakukan sebelum analisis HPLC. Meskipun biaya analisis tinggi,
metode ini bisa menghasilkan analisis yang spesifik, presisi, dengan
akurasi yang juga tinggi (Quiroz-moreno et al., 2018).
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC) dengan deteksi UV, dan
Kromatografi Cair-Spektrometri Massa (LC-MS dan LC-MS/MS). Salah
satu metode deteksi toksikologi adalah dengan teknik kromatografi.
Kromatografi adalah metode yang digunakan untuk memisahkan
komponen dalam sampel, yang mana komponen tersebut
didistribusikan di antara dua fase, yaitu fase diam dan fase gerak. Pada
umumnya, kromatografi dibagi menjadi dua jenis, yaitu kromatografi
gas dan kromatografi cair. Kromatografi cair memiliki beberapa jenis,
yaitu kromatografi kertas, kromatografi kolom, serta Kromatografi Lapis
Tipis (Juszczak et al., 2019).

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC
Kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC) adalah teknik kromatografi
yang digunakan untuk memisahkan campuran senyawa, dan banyak
digunakan dalam bidang kimia, biokimia, serta industri. Tujuan utama
penggunaan HPLC adalah untuk mengidentifikasi, mengukur, dan
memurnikan komponen individu dari campuran. Penggunaan umum
HPLC di industri farmasi dan bidang analitik termasuk forensik,
memainkan peran penting dan kritis. Peran ini terutama di bidang
industri dan analisis farmasi, serta bidang lain, karena digunakan untuk
menguji produk dan untuk mendeteksi bahan mentah yang digunakan
untuk membuatnya yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Pentingnya
penggunaan HPLC di bidang analisis senyawa obat sudah diatur dalam
peraturan ketat yang dibuat oleh Food and Drug Administration (FDA)
Amerika Serikat. Peraturan ini mewajibkan semua perusahaan farmasi
untuk mendeteksi kualitas produknya dengan menggunakan HPLC
sebelum mengizinkan mereka untuk menjualnya secara global
(Wiraagni, et al, 2021).
Parasetamol menjadi obat analgetik antipiretik yang dapat
dikombinasikan dengan kafein yang dapat digunakan dalam terapi
dengan kombinasi antara obat tersebut. Dalam persediaanya obat yang
memiliki kandungan parasetamol dan kafein dapat memberikan efek
analgetik dan antipiretik pada sakit kepada dan flu. Penggunaan oabt
ini semakin meningkat sehingga penggunaannya menjadi penting
dalam mengawasi dalam menjamin pencapaian efek yang terjadi
dengan baik. Kombinasi antara obat dalam sediaanya harus memenuhi
persyaratan mutu, efikasi dan keamanan unutk dapat digunakan dan
dianalisis untuk memastikan obat tersebut mengandung jumlah yang
sesuai dengan memberikan efek yang diharapkan. Penelitian ini
menggunakan metode HPLC dengan menggunakan kromatografi cair
untuk analisis dalam tujuan efektivitas yang lebih banyak dalam fase
gerak HPLC ini merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
dalam proses pemisahan dalam zat cair. Prinsip kerja HPLC adalah

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC
pemisahan komponen analit berdasarkan kepolarannya, setiap
campuran yang yang keluar akan terdeteksi dengan detektor dan
direkam dalam bentuk kromatogram, dimana jumlah peak menyatakan
jumlah komponen, sedangkan luas peak menyatakan konsentrasi
komponen dalam campuran. Dengan demikian, perlu dilakukan
penetapan kadar parasetamol, dan kafein untuk dapat memperoleh
metode analisis yang presisi dan akurat dalam analisis kadar
parasetamol dan kafein (Ernawati dkk, 2020).
2.2 Uraian Bahan
1. Aquadest (Ditjen POM, 2020: 69)
Nama resmi : PURIFIED WATER
Nama lain : Air murni
Rumus molekul : H2O
Bobot molekul : 18,02 gr/mol

Rumus struktur :
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau.
Penyimpanan : Jika dikemas, gunakan kwmasan wadah
non reaktif yang dirancang untuk
mencegah masuknya mikroba.
Kegunaan : Sebagai pelarut
2. Metanol (Ditjen POM, 1979 : 706)
Nama Resmi : Metanol
Nama Lain : Metanol
Rumus Molekul : CH3COH
Berat Molekul : 34,00 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan tidak berwarna, gliserin, bau khas.

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC
Kelarutan : Bercampur dengan air, membentuk
cairan jernih tidak berwarna.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup.
Kegunaan : Sebagai pereaksi
2.3 Prosedur Kerja
Uji penetapan kadar parasetamol dalam sampel tablet
dilakukan dengan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dengan
alat HPLC dilengkapi dengan detektor 243 nm, dan kolom berukuran
3,9 mm x 30 cm berisi bahan pengisi L1.( L1 Oktilsilana terikat secara
kimiawi pada partikel silika yang berpori seluruhnya atau berpori
permukaan, diameter 1,5 um sampai 10 um, atau batang silika
monolitik) dengan ukuran partikel 5 µm. Fase geraknya adalah
campuran air dan metanol P (3:1) dengan laju alir 1,5 mL/menit.
a. Pembuatan Fase Gerak:
1) Fase gerak dibuat dengan mencampurkan air dan metanol (3:1).
2) Kemudian disaring dan diawaudarakan (disonikasi).
3) Fase gerak digunakan sebagai pelarut pada pembuatan larutan
standar parasretamol dan larutan uji.
b. Pembuatan Larutan Standar Parasetamol:
1) Ditimbang saksama 10 mg parasetamol.
2) Kemudian dilarutkan dengan fase gerak dalam labu tentukur 10
mL sampai tanda, diperoleh kadar 1 mg/mL.
3) Selanjutnya dipipet 0,1 mL dilarutkan hingga 10 mL diperoleh
kadar 0,01 mg/mL
c. Pembuatan Larutan Uji Sediaan Tablet Parasetamol:
1) Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 20 tablet.
2) Timbang seksama sejumlah serbuk tablet setara dengan lebih
kurang 10 mg parasetamol.
3) Masukkan ke dalam labu tentukur 10 Ml
4) Tambahkan lebih kurang 10 mL fase gerak.

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC
5) Kocok selama 10 menit menggunakan pengocok mekanik,
sonikasi selama 5 menit.
6) Kemudian encerkan dengan memipet 0,25 mL kemudian
dicukupkan dengan fase gerak hingga 25 mL.
7) Saring larutan melalui penyaring dengan porositas 0,5 µm atau
lebih halus, buang 10 mL filtrat pertama.
8) Gunakan larutan jernih sebagai larutan uji.
9) Lakukan 3 kali replikasi
d. Pengukuran Larutan Uji dan Larutan Standar Parasetamol:
1) Disuntikkan secara terpisah volume sama (lebih kurang 10 µL)
larutan standar dan larutan uji ke dalam kromatograf.
2) Rekam kromatogram dan ukur respon puncak utama.
3) Hitung jumlah dalam mg parasetamol, C8H9NO2, dalam serbuk
tablet dengan rumus :
𝑟𝑢 𝑐𝑠
( 𝑟𝑠 ) (𝑐𝑢) 𝑥 100

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC
BAB 3 METODE KERJA
3.1 Alat Praktikum
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah HPLC, Mikro
pipet, Sonikator, Labu ukur, Pipet tetes, Gelas kimia, Corong, Neraca
Analitik dan Syringe injection.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Tablet
parasetamol, Parasetanol baku, Aquadest, Metanol.
3.3 Cara Kerja
 Fase gerak yang digunakan air dan metanol perbandingan 3:1 jadi
sel di HPLC air 75, metanol 25
 Menggunakan Laju Air 1,5 ml/menit
 Set panjan gel maks 244 nm
 Pelarut yang digunakan adalah campuran air metanol 3:1
 Larutan baku dibuat menimbang 10 mg PCT baku dilarutkan dalam
pelarut sebanyak 10 ml, kemudian di pipet 0,1 ml, di encerkan
dengan pelarut hingga 10 ml
 Larutan uji disebut dengan sebelumnya menimbang 20 Tablet
ditimbang satu persatu, ditimbang berat & rata-ratanya. Dan
menimbang sampel setara dengan 10 mg dilarutkan dalam 10 ml
pelarut, kocok10 menit dengan sorekator. Pipet 0,25 ml, encerkan
dengan pelarut hingga 25 ml dengan syringe filter, buang 10 ml filtrat.

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
1. Pengumpulan Data Dan Informasi
No. Data Hasil yang diperoleh
1. Sistem Pemisahan HPLC/KCKT
2. Fase Diam Kolom
3. Fase Gerak Air dan Metanol (3:1)
4. Kolom Silika gel
5. Detektor UV
6. Spesifikasi penyaringan 0,45 Mikrometer
7. Laju alir 1,5 ml/menit
8. Bahan obat standar Paracetamol Baku
9. Sampel uji Tablet Paracetamol
10. Syarat kemurniaan kesediaan Tidak kurang dari 90,0% dan
sampel uji tidak lebih dari 110,0%
11. Panjang gelombang 244 nm
maksimum berdasarkan teori
12. Rumus Faktor ikutan pada 𝑏𝑐
Tf = 𝑎𝑐
UKS
13. Syarat nilai faktor ikutan pada ≤2
UKS

Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Panjang Gelombang


Hasil Pengukuran Panjang
Gelombang Maksimum 244 nm
Paracetamol

Tabel 2. Data Hasil Pengukuran Larutan Standar Paracetamol


Untuk TF

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC
Replikasi Luas Area
1 557, 730
2 557, 734
3 557, 737
4 557, 740
5 557, 742
RSD

Tabel 3. Data Hasil Pengukuran Larutan Standar Paracetamol


No. Konsentrasi, ppm Luas Area Waktu Retensi,
(rs) (Lb) (menit)
1. 10 ppm 583, 137 1, 781 Menit

Tabel 3. Data Hasil Pengukuran Larutan Uji Sediaan Tablet


Paracetamol
No. Konsentrasi, ppm Luas Area Waktu Retensi,
(ru) (Lu) (menit)
1. 10 ppm 557, 720 1, 997 Menit

2. Perhitungan Kadar
No. Pencatatan dan Pelaporan Hasil
1. Pengitungan jumlah dalam (557,720 ) (0,01 𝑚𝑔/𝑚𝑙 ) x 100
583,137 𝑐𝑢
mg paracetamol dalam
Cu = 0,956 x 0,01 mg/ml x 100
serbuk tablet
Cu = 0,956 mg/ml
2. Kandungan paracetamol Memenuhi syarat/
yang diperoleh terhadap tidak memenuhi syarat
persyaratan kandungan *coret salah satu
paracetamol dari jumlah yang
tertera

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC
Karena sesuai syarat, tidak
kurang dari 90,0% & tak lebih
dari 110,0%.
4.2 Pembahasan
Kromatografi cair kinerja tinggi atau disebut juga sebagai HPLC
(High Performance Liquid Chromatography). HPLC merupakan salah
satu metode kromatografi yang digunakan untuk memisahkan berbagai
komponen dalam campuran menjadi komponen tunggal dengan dengan
interaksi senyawa, fase gerak cair dan fase diam inert. Analisis HPLC
adalah analisis kualitatif dengan membandingkan kromatogram
standard dengan kromatogram sampel dengan mencari kesamaan
waktu retensi (tR) dari keduanya. Waktu retensi (tR) adalah waktu yang
diperlukan suatu senyawa untuk berpindah dari injektor ke detector,
sedangkan luas area menggambarkan nilai lebar dan tinggi puncak
suatu komponen pada kromatogram. Parasetamol adalah obat analgetik
dan antipiretik yang digunakan untuk melegakan sakit kepala.
sengal-sengal atau sakit ringan dan demam. Obyek penelitiannya
adalah bahan baku parasetamol menggunakan metode Kromatografi
Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Adapun alasan untuk memilih metode KCKT
ini karena metode ini memiliki beberapa keuntungan antara lain cepat,
daya pisah baik, peka, kolom dapat dipakai berulang kali dan
perangkatnya dapat digunakan secar otomatis dan kuantitatif. HPLC
merupakan alat instrument dengan menggunakan teknik pemisahan
untuk menganalisis bahan obat, baik dalam bentuk bulk (bahan baku)
atau bentuk sediaan farmasetik (obat jadi). Adapun tujuan praktikum ini
yaitu untuk melakukan penetapan panjang gelombang maksimum
bahan obat standar dan sampel sediaan tablet parasetamol dan untuk
menghitung kadar obat parasetamol dalam sediaan tablet secara
HPLC/KCKT (kromotografi cair kinerja tinggi).
Adapun alasan digunakanya parasetamol adalah karena
parasetamol obat analgesik (penahan rasa sakit atau nyeri) dan

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC
antipiretik (penurun panas atau demam) yang aman, efektif, dapat
ditoleransi dengan baik, dan murah dengan efek samping yang relatif
sedikit bila digunakan pada dosis terapeutik yang dianjurkan. Untuk
menjamin kualitas dan keamanan tablet parasetamol maka perlu
dilakukan pengujian diantaranya yaitu penetapan kadar. Pengujian ini
bertujuan untuk menetapkan kadar Parasetamol dalam sediaan tablet
menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT).
Dalam percobaan ini telah dilakukan penetapan Panjang gelombang
maksimum bahan obat standar dan sampel sediaan tablet paracetamol
dan menghitung kadar obat paracetamol dalam sediaan tablet secara
HPLC/ KCKT. Pada hasil pengukuran diperoleh data dan informasi
dimana system pemisahan yang digunakan yaitu HPLC/KCKT, fase
diam yaitu kolom, fase gerak yaitu A (Aquadest 75,00) dan D (Metanol
25,00), kemudian untuk detector yaitu PDA, spesifikasi penyaring yaitu
micrometer sebanyak 0,45 m, Adapun laju alir yang digunakan yaitu 1,5
mL/ menit , kemudian bahan obat standar yang digunakan yaitu
paracetamol baku, sample uji nya yaitu tablet paracetamol, dan pada
sediaan sampel memiliki syarat kemurnian tidak kurang dari 90,0% dan
tidak lebih dari 110,0%. Pada percobaan ini Panjang gelombang
maksimum nya yaitu 244 nm, ada juga rumus factor ikutan pada UKS
yaitu Tf = bc/ac, dan syarat nilai factor ikutan pada UKS yaitu ≤ 2.
Selanjutnya pada data hasil pengukuruan larutan standar paracetamol
untuk TF adalah didapatkan 1 sampai 5 replikasi yang memiliki luas area
yaitu 1= 557,730 2= 557,734, 3= 557,737, 4= 557,740 dan 5= 557,742
sehingga didapatkan hasil RSD nya adalah sehingga Tf nya memenuhi
syarat. Kemudian pada data hasil pengukuran larutan standar
paracetamol menggunakan konsentrasi 10 ppm, luas area larutan baku
583,137 dan waktu retensi yang dibutuhkan yaitu 1,781 menit dan pada
data hasil pengukuran larutan uji sediaan tablet paracetamol digunakan
konsentrasi 10 ppm, luas area larutan uji 557,720 dan waktu retensi
yang dibutuhkan adalah 1,997 menit.

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC
Dalam perhitungan kadar mg paracetamol dalam serbuk tablet
didapatkan hasil dari % kadar yaitu = 0,956% dimana kadar ini
memenuhi kandungan paracetamol yang diperoleh terhadap
persyaratan kandungan paracetamol dari jumlah yang tertera, karena
pada jumlah yang tertera kandungan paracetamol mengandung tidak
kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0%.
Faktor kesalahan pada saat pengujian yaitu pada saat fase gerak
digunakan harus di degassing terlebih dahulu (penghilangan gas)
karena adanya gas akan mengacaukan analisis. Pemilihan fase gerak
harus disaring terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada pengotor
yang bisa menyebabkan gangguan pada kromotografi.

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan pada praktikum ini dapat disimpulkan
bahwa pada uji penetapan kadar tablet paracetamol memenuhi
persyaratan dalam Farmakope Indonesia edisi VI, dikarenakan hasil
kadar yang diperoleh yaitu 95,6% dimana pada persyaratan kadar tablet
paracetamol mengandung paracetamol C8H9NO2 tidak kurang dari
90,0 5 dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.
Itulah sebabnya mengapa pada penetapan kadar tablet paracetamol
memenuhi syarat.
5.2 Saran
Saran yang dapat saya berikan adalah sebaiknya pada saat
melakukan percobaan ini diharapkan menggunakan handscone dan
masker karena adanya beberapa pereaksi yang tidak baik Ketika
terkena oleh tangan maupun anggota tubuh yang lain dan sebaiknya
pada saat pemilihan pereaksi lebih diperhatikan lagi

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2023). Penuntun Praktikum Instrumentasi. Universitas Muslim


Indonesia: Makassar.
Dewi, R. S., Liana, Y., Gustini, Yunike, Mariance, S., Ari, W. H., Solehudin.
(2022). Farmakologi Keperawatan. Padang: PT. GLOBAL
EKSEKUTIF TEKNOLOGI.
Ditjen POM. (1979). FARMAKOPE INDONESIA Edisi III. Departemen
Kesehatan Indonesia.
Ditjen POM. (2020). FARMAKOPE INDONESIA Edisi VI. Departemen
Kesehatan Indonesia.
Ervianingsih, Mariane, I., Hurria, Jumadin, L., Adriani, Hasan, H., Kalalo, M.
J. (2022). Dsara Ilmu Farmasi. Makassar: CV. Tohar Media.
Idha,.A. (2021). Aplikasi Teknologi Dalam Ilmu Kedokteran Forensik.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Kaihena, M. (2022). Sehat Dengan Manggis Khasiat Unutk Terapi
Tuberkulosis Dan Peningkatan Sistem Imun. Sukoharjo: Epigraf
Komunikasi Prima.
Rohman, A. (2019). Analisis Autentikasi Makanan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Rohman, A. (2020). Analisis Farmasi Dengan Kromatografi Cair.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sudarma, N., & Subhaktiyasa, I. P. G. (2021). Analisis kadar paracetamol
pada darah dan serum Sis Kadar Paracetamol Pada Darah Dan
Serum: Analysis of paracetamol levels in blood and serum. Bali
Medika Jurnal, 8(3), 285-293.
Wiraagni, I. A., Suhartini, Priyatni, N., Waluyatiningsih, Nurhantari, Y.,
Roto,. Gizela, B. A. (2021). Modul Pengantar Aspek Forensik Napza.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC
LAMPIRAN

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC
PERHITUNGAN

 Berat Parasetamol yang ditimbang


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛
Berat yang ditimbang = x Berat rata-rata
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑒𝑡𝑖𝑘𝑒𝑡
10 𝑚𝑔
Berat yang ditimbang = x 0,603 mg
500 𝑚𝑔

= 0,02 mg x 603 mg
= 12,06 mg
= 0,01206 gram

 Perhitungan Kandungan Parasetamol


Rumus Kadar Paresetamol
𝒓𝒖 𝒄𝒔
( ) ( ) 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝒓𝒔 𝒄𝒖

Keterangan:
ru = respon larutan uji
rs = respon larutan baku
cs = kadar parasetamol dalam mg/mL larutan baku
cu = kadar parasetamol dalam mg/mL larutan uji berdasarkan etiket
Jumlah kadar papaverin HCl yang diperoleh adalah
Diketahui :
Keterangan:
ru = 557,720
rs = 583,137
cs = 0,01 mg/mL
ditanyakan cu……?
cu = 0,956 x 0,01 x 1000
cu = 0,956 mg/mL

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC

FOTO HASIL

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC
SKEMA KERJA
a. Pembuatan Fase Gerak

Fase gerak dibuat dengan


mencampurkan air dan metanol (3:1)

Kemudian disaring dan diawaudarakan


( disonikasi)

Fase gerak digunakan sebagai pelarut


pada pembuatan larutan standar
paracetamol dan larutan uji

b. Pembuatan Larutan Standar Paracetamol

Ditimbang seksama
10 mg paracetamol

Dilarutkan dengan fase gerak


dalam labu tentukur 10 ml
sampai tanda, diperoleh kadar
1 mg/ml

Di pipet 1,0 ml dan dilarutkan 10 ml


diperoleh kadar 0,1 mg/ml

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC
c. Pembuatan Larutan Uji Sediaan Tablet Paracetamol

Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 20


tablet.

Timbang seksama sejumlah serbuk tablet setara


dengan lebih kurang 10 mg parasetamol.

Masukkan ke dalam labu tentukur 10 Ml

Tambahkan lebih kurang 10 mL fase gerak.

Kocok selama 10 menit menggunakan pengocok


mekanik, sonikasi selama 5 menit.

Kemudian encerkan dengan memipet 0,25 mL


kemudian dicukupkan dengan fase gerak hingga
25 mL.

Saring larutan melalui penyaring dengan


porositas 0,5 µm atau lebih halus, buang 10 mL
filtrat pertama.

Gunakan larutan jernih sebagai larutan uji.

Lakukan 3 kali replikasi

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC
d. Pengukuran Larutan Uji Dan Larutan Standar Paracetamol

Disuntikkan secara terpisah volume sama


(lebih kurang 10 µL) larutan standar dan
larutan uji ke dalam kromatograf.

Rekam kromatogram dan ukur respon


puncak utama.

Hitung jumlah dalam mg


parasetamol, C8H9NO2, dalam
serbuk tablet dengan rumus :

𝑟𝑢 𝑐𝑠
( ) ( ) 𝑥 100
𝑟𝑠 𝑐𝑢

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC
LEMBAR KERJA
1. Pengumpulan Data Dan Informasi
No. Data Hasil yang diperoleh
1. Sistem Pemisahan HPLC/KCKT
2. Fase Diam Kolom
3. Fase Gerak Air dan Metanol (3:1)
4. Kolom Silika gel
5. Detektor UV
6. Spesifikasi penyaringan 0,45 Mikrometer
7. Laju alir 1,5 ml/menit
8. Bahan obat standar Paracetamol Baku
9. Sampel uji Tablet Paracetamol
10. Syarat kemurniaan kesediaan Tidak kurang dari 90,0% dan
sampel uji tidak lebih dari 110,0%
11. Panjang gelombang 244 nm
maksimum berdasarkan teori
12. Rumus Faktor ikutan pada 𝑏𝑐
Tf = 𝑎𝑐
UKS
13. Syarat nilai faktor ikutan pada ≤2
UKS

Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Panjang Gelombang


Hasil Pengukuran Panjang
Gelombang Maksimum 244 nm
Paracetamol

Tabel 2. Data Hasil Pengukuran Larutan Standar Paracetamol


Untuk TF
Replikasi Luas Area
1 557, 730

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121
PENENTUAN KADAR PARACETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN METODE HPLC
2 557, 734
3 557, 737
4 557, 740
5 557, 742
RSD

Tabel 3. Data Hasil Pengukuran Larutan Standar Paracetamol


No. Konsentrasi, ppm Luas Area Waktu Retensi,
(rs) (Lb) (menit)
1. 10 ppm 583, 137 1, 781 Menit

Tabel 3. Data Hasil Pengukuran Larutan Uji Sediaan Tablet


Paracetamol
No. Konsentrasi, ppm Luas Area Waktu Retensi,
(ru) (Lu) (menit)
1. 10 ppm 557, 720 1, 997 Menit

3. Perhitungan Kadar
No. Pencatatan dan Pelaporan Hasil
1. Pengitungan jumlah dalam (557,720 ) (0,01 𝑚𝑔/𝑚𝑙 ) x 100
583,137 𝑐𝑢
mg paracetamol dalam
Cu = 0,956 x 0,01 mg/ml x 100
serbuk tablet
Cu = 0,956 mg/ml
2. Kandungan paracetamol Memenuhi syarat/
yang diperoleh terhadap tidak memenuhi syarat
persyaratan kandungan *coret salah satu
paracetamol dari jumlah yang Karena sesuai syarat, tidak
tertera kurang dari 90,0% & tak lebih
dari 110,0%.

ANDI AMELIA PUTRI A MARWAH


15020220121

Anda mungkin juga menyukai