Anda di halaman 1dari 17

GRAVIMETRI

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS FARMASI

GRAVIMETRI

OLEH :

NAMA : ANNISA WINDRA KUSUMAWATI

STAMBUK : 15020190140

KELAS : C7

KELOMPOK : II (DUA)

ASISTEN : AMALIA NUR HIKMA

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2020

ANNISA WINDRA KUSUMAWATI AMALIA NUR HIKMA


15020190140
GRAVIMETRI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu kimia analitik adalah ilmu kimia yang mendasari pemisahan-pemisahan dan
analisis bahan. Analisa bertujuan untuk menentukan susunan bahan, baik secara
kualitatif, kuantitatif, maupun secara struktur. Susunan kualitatif merupakan
komponen-komponen bahan, sedangkan susunan kuantitatif adalah berapa banyaknya
atau setiap komponen tersebut. Dalam ilmu kimia analitik untuk menganalisa suatu
komponen kimia terdiri atas beberapa analisis yaitu analisis volumetri, analisis
gravimetri.

Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau
senyawa tertentu. Termasuk penetuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi
unsur atau radikal ke senyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk
yang dapat ditimbang dengan teliti. Metode gravimetric memakan waktu cukup lama,
adanya pengotor pada zat konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi
dapat digunakan.

Analisis gravimetri merupakan suatu cara analisis kuantitatif dengan


penimbangan berat zat setelah diperlakukan sedemikian rupa sehingga zat tersebut
diketahui rumus molekul dengan pasti dan berada dalam keadaan stabil. Komponen
yang akan ditentukan diubah menjadi suatu endapan yang stabil dan selanjutnya dapat
diubah menjadi bentuk senyawa yang mudah untuk ditimbang. Kafein merupakan
salah satu alkaloid yang terkandung dalam kopi. Konsumsi kafein dalam jumlah besar
bisa berdampak pada kesehatan manusia. Kebiasaan orang-orang jaman dulu minum
kopi tradisional, maupun orang jaman sekarang minum kopi dengan berbagai varian
tentu akan berpengaruh pada kondisi kesehatan. Sehingga perlu diketahui kandungan
kafein dalam kopi. Kadar air dalam suatu bahan sering menyebabkan masalah,
diantaranya adalah sampel mudah berjamur, dalam raksi kimia yang tidak melibatkan
air, adanya air akan mempengaruhi hasil reaksi, untuk menghindari masalh tersebut,
kandungan air perlu diketahui. Penetuan kadar air biasanya dilakukan dengan
pemanasan sampel dalam oven. Selisih berat antara sampel awal dan berat sampel
akhir merupakan berat air.

Metode gravimetri ditujukan untuk memisahkan suatu sampel menjadi


komponennya. Proses yang dilibatkan adalah proses dimana zat yang dipisahkan itu
digunakan untuk membentuk suatu fase baru yaitu endapan pada zat yang sukar larut

ANNISA WINDRA KUSUMAWATI AMALIA NUR HIKMA


15020190140
GRAVIMETRI

dalam air (mengendap) berada dalam kesetimbangan dengan ion-ionnya yang larut
dalam air.

1.2 Maksud Praktikum

Adapun maksud dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan memahami
cara penentuan kadar suatu zat dengan menggunakan metode analisis gravimetri.

1.3 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu, antara lain:

1. Mahasiswa mampu mengetahui cara menentukan kadar air secara gravimetric


2. Mahasiswa mampu melakuka penentan kadar air secara gravimetric
3. Mahasiswa mampu melakukan kadar air kafein secara gravimetric

ANNISA WINDRA KUSUMAWATI AMALIA NUR HIKMA


15020190140
GRAVIMETRI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

Analisis gravimetri adalah suatu cara analisis kuantitatif dengan penimbangan


berat zat setelah diperlukan sedemikian rupa sehingga zat tersebut diketahui beratnya
dengan pasti dan berada dalam keadaan stabil. Komponen yang akan ditentukan
diubah menjadi suatu endapan yang stabil dan selanjutnya dapat diubah menjadi
bentuk senyawa yang mudah untuk ditimbang. Penentuan suatu zat dengan gravimetri
umumnya dilakukan dengan reaksi kimia (Nurfiah, 2013).

Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan penimbangan berat suatu senyawa
tertentu. Saponin dalam daun lidah mertua dapat diisolasi dan ditetapkan kadarnya
dengan metode gravimetri. Salah satu kelebihan metode gravimetri yaitu tidak
membutuhkan zat pembanding sehingga lebih mudah untuk penetapan kadar saponin.
Pada peneltian ini penetapan kadar saponin dilakukan sebanyak 3 kali dengan hasil
perhitungan kadar ratarata sebesar 3, 1258% (Mien, 2015 : 66,68).

Analisis gravimetri,atau analisis kuantitatif berdasarkan bobot, adalah proses


isolasi serta penimbangan suatu unsur atau suatu senyawaan tertentu dari unsur
tersebut, dalam bentuk yang semurni mungkin.Unsur atau senyawa itu dipisahkan
dari suatu porsi zat yang sedang diselidiki,yang telah ditimbang. Sebagian besar
penetapan-penetapan pada analisis gravimetric menyangkut perubahan unsur atau
radikal yang akan ditetapkan menjadi sebuah senyawaan yang murni dan stabil,yang
dapat dengan mudah diubah menjadi satu bentuk yang mudah untuk ditimbang. Lalu
bobot unsur atau radikal itu dengan mudah dapat dihitung dari pengetahuan kita
tentang rumus senyawaanya serta bobot atom unsur-unsur penyusunnya
(Mashfufatul Ilmah, 2014).

Gravimetri adalah penentuan kadar langsung dengan melakukan pengukuran


massa zat murni yang dipisahkan dalam bentuk senyawa yang diketahui susunan
kimianya dengan menghitung komponen analitnya. Pemisahan analit dapat dilakukan
dari larutannya, jadi sampel padat harus dilarutkan terlebih dahulu, baru dilakukan
pengendapan dengan pereaksi pengendap atau dipisahkan dengan cara ekstraksi
(Syahrul Fauzi, dkk. 2016).

Metode gravimetri adalah suatu metode analisis secara kuantitatif yang


berdasarkan pada prinsip penimbangan. Analisis gravimetric digunakan pada
beberapa bidang diantaranya untuk mengetahui suatu spesies senyawa dan
ANNISA WINDRA KUSUMAWATI AMALIA NUR HIKMA
15020190140
GRAVIMETRI

kandungan-kandungan unsur tertentu/molekul dari suatu senyawa murni yang


diketahui berdasarkan pada perubahan berat. Analisis kandungan air didalam uranium
oksida dengan metode gravimetric (ASTM C-696) menggunakan alat microprocessor
oven. Air terserap secara fisika oleh suatu bahan padat dan bukan membentuk ikatan
kimia dalam suatu bahan dapat dilepaskan lagi dengan cara membentuk uap.
Pelepasan air ini sangat tergantung pada suhu dan waktu (Okdayani, 2010).

Analisis gravimetri merupakan analisis yang didasari dari proses isolasi dan
pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan
secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal ke senyawa murni
yang stabil yang dapat ditimbang dengan teliti. Berat unsur dihitung berdasarkan
rumus senyawa dan berat atom unsur-unsur penyusunya, pemisahan unsur-unsur atau
senyawa yang dikandung dapat dilakukan beberapa metode: metode pengendapan,
metode penguapan dan metode elektrolisis. Pada prakteknya yang paling sering
metoda pengendapan dan penguapan. (Yayat Sudrajat, 2016)

1. Metode Pengendapan
Suatu sampel yang akan ditentukan seara gravimetri mula-mula
ditimbang secara kuantitatif, dilarutkan dalam pelarut tertentu kemudian
diendapkan kembali dengan reagen tertentu. Senyawa yang dihasilkan harus
memenuhi sarat yaitu memiliki kelarutan sangat kecil sehingga bisa
mengendap kembali dan dapat dianalisis dengan Cara menimbang. Endapan
yang terbentuk harus berukuran lebih besar dari pada pori-pori alat penyaring
(kertas saring), kemudian endapan tersebut dicuci dengan larutan elektrolit
yang mengandung ion sejenis dengan ion endapan. Hal ini dilakukan untuk
melarutkan pengotor yang terdapat dipermukaan endapan dan
memaksimalkan endapan. Endapan yang terbentuk dikeringkan pada suhu
100-130 derajat celcius atau dipijarkan sampai suhu 800°C tergantung suhu
dekomposisi dari analit. Pengendapan kation misalnya, pengendapan sebagai
garam sulfida, pengendapan Ni dengan DMG, pengendapan Ag dengan
klorida atau logam hidroksida dengan mengatur pH larutan. Penambahan
reagen dilakukan secara berlebihan untuk memperkecil kelarutan produk yang
diinginkan. Proses pengendapan terjadi melalui dua proses yaitu proses
pertama pembentukan unti, proses kedua inti tersebut tumbuh menjadi jarah-
yang besar dan mengendap dengan baik. (Yayat Sudrajat, 2016)

ANNISA WINDRA KUSUMAWATI AMALIA NUR HIKMA


15020190140
GRAVIMETRI

2. Metode Penguapan
Digunakan untuk menetapkan komponen-komponen dari suatu senyawa
yang relatif mudah menguap. Yaitu dengan cara : Pemanasan dalam udara
atau gas tertentu. Contoh dari metode penguapan ini adalah: Penentuan CO2
dalam senyawa karbonat dapat dilakukan dengan penambahan HCl berlebih,
kemudian dipanaskan, gas CO2 yang sudah terjadi dialirkan dalam larutan
alkali yaitu KOH (25-30%) atau larutan CaOH2 yang telah diketahui beratnya.
(Yayat Sudrajat, 2016)
3. Metode Elektrolisis
Ini dapat diberlakukan pada sampel yang diduga mengandung kadar logam
terlarut cukup besar seperti air limbah. Suatu analisis gravimetri dilakukan
apabila kadar analit yang terdapat dalam sampel relatif besar sehingga dapat
diendapkan dan ditimbang. Apabila kadar analit dalam sampel hanya berupa
unsur pelarut, maka metode gravimetri tidak mendapat hasil yang teliti.
Sampel yang dapat dianalisis dengan metode gravimetri dapat berupa sampel
padat maupun sampel cair prinsipnya senyawa ion yang akan diendapkan
dipisahkan secara elektrolisis pada elektrode-elektrode yang sesuai. Sehingga
jika elektrolisisnya cermat dapat terhindar dari peristiwa kopresipitasi dan
post-presipitasi. (Yayat Sudrajat, 2016)

Kafein merupakan senyawa golongan xanthin. Xanthin merupakan senyawa


organik heterosiklik yang dibangun dari gabungan cincin pirimidindion dan imidazol.
Xanthin merupakan turunan alamiah purina, yang diisolasi dari bahan tanaman.
Senyawa xanthin merupakan basa lemah dengan pKb antara 13 sampai 14. Kafein
memiliki 3 metil di setiap rantai sampingnya, maka dari itu kafein mempunyai nama
kimianya sebgai 1,3,7 trimetil xanthin. Kafein tidak bersifat asam karena tidak
mempunyai atom hidrogen yang dapat dilepaskan, sehingga kafein merupakan basa
yang sangat lemah dan garamnya mudah terurai oleh air, sehingga kafein dapat di sari
dari larutan asam atau basa dengan kloroform. Tetapi kafein mudah terurai oleh basa
kuat (Sudjadi dan Abdul Rohman, 2015).

2.2 Uraian Bahan

1. Kafein (FI V, 2014: 728)


Nama resmi : COFFEINUM
Nama lain : Kafein
Rumus molekul : C8H10N4O2
Bobot molekul : 194,19 g/mol
ANNISA WINDRA KUSUMAWATI AMALIA NUR HIKMA
15020190140
GRAVIMETRI

Pemerian : Serbuk putih, bentuk jarum mengkilat biasanya


menggumpal, tidak berbau, rasa pahit, larutan bersifat
netral terhadap kertas lakmus, bentuk hidratnya
mengembang di udara.
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air dan dalam etanol, mudah
larut dalam kloroform, sukar larut dalam eter.
Penyimpanan : Simpan kofein hidrat dalam wadah tertutup rapat dan
kafein anhidrat dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Sebagai zat tambahan.
Rumus Struktur :

2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2020)

1. Dilakukan pembersihan dan pengeringan botol timbang dengan tutup nya


keadaan terbuka didalam oven pada suhu 80⁰C selama 30 menit, lalu
keluarkan (jangan disentuh langsung dengan tangan), dinginkan.
2. Ditimbang teliti berat botol timbang kosong beserta tutupnya hingga bobot
konstan dengan 2x selisih penimbangan yang tidak lebih 0,5 mg. catat
hasilnya.
3. Dihaluskan sampel hingga ukuran partikel ±2 mm.
4. Ditimbang sampel sebanyak ± 1,5 gram.
5. Ditimbang sampel menggunakan botol timbang, lalu catat
6. Diratakan sampel dengan cara digoyangkan.
7. Dimasukkan botol timbang ke dalam oven.
8. Dibuka sedikit tutup botol timbang.
9. Dipanaskan dengan suhu 80⁰C selama 4 jam (rentang suhu 2⁰C)
10. Dibuka tutup botol timbang lalu tutup kembali.
11. Dimasukkan botol timbang ke dalam desikator untuk didinginkan sampai
suhu ruang 25-27⁰C selama ± 30 menit.
12. Ditimbang botol timbang yang berisi sampel, lalu catat.
13. Dipanaskan kembali dengan suhu 80⁰C selama 1 jam.
ANNISA WINDRA KUSUMAWATI AMALIA NUR HIKMA
15020190140
GRAVIMETRI

14. Dimasukkan botol timbang ke dalam desikator untuk didinginkan sampai


suhu ruang 25-27⁰C selama ± 30 menit.
15. Dilakukan hingga mencapai berat konstan.

ANNISA WINDRA KUSUMAWATI AMALIA NUR HIKMA


15020190140
GRAVIMETRI

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Botol timbang, desikator,
oven dan timbangan.

3.2 Bahan Praktikum

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah bahan baku kafein.

3.3 Cara Kerja

1. Dilakukan pembersihan dan pengeringan botol timbang dengan tutup nya


keadaan terbuka didalam oven pada suhu 80⁰C selama 30 menit, lalu
keluarkan (jangan disentuh langsung dengan tangan), dinginkan.
2. Ditimbang teliti berat botol timbang kosong beserta tutupnya hingga bobot
konstan dengan 2x selisih penimbangan yang tidak lebih 0,5 mg. catat
hasilnya.
3. Dihaluskan sampel hingga ukuran partikel ±2 mm.
4. Ditimbang sampel sebanyak ± 1,5 gram.
5. Ditimbang sampel menggunakan botol timbang, lalu catat
6. Diratakan sampel dengan cara digoyangkan.
7. Dimasukkan botol timbang ke dalam oven.
8. Dibuka sedikit tutup botol timbang.
9. Dipanaskan dengan suhu 80⁰C selama 4 jam (rentang suhu 2⁰C)
10. Dibuka tutup botol timbang lalu tutup kembali.
11. Dimasukkan botol timbang ke dalam desikator untuk didinginkan sampai
suhu ruang 25-27⁰C selama ± 30 menit.
12. Ditimbang botol timbang yang berisi sampel, lalu catat.
13. Dipanaskan kembali dengan suhu 80⁰C selama 1 jam.
14. Dimasukkan botol timbang ke dalam desikator untuk didinginkan sampai
suhu ruang 25-27⁰C selama ± 30 menit.
15. Dilakukan hingga mencapai berat konstan.

ANNISA WINDRA KUSUMAWATI AMALIA NUR HIKMA


15020190140
GRAVIMETRI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

a. Tabel
No. Pencatatan data Data

1. Persyaratan kadar air kafein Tidak lebih dari 0,5%

2. Berat botol timbang kosong dengan tutup (A) 17 gram

3. Berat bahan (B) 1 gram

4. Berat botol timbang dengan tutup yang berisi 24,5 gram


bahan (C)
5. Kadar air bahan 7,5%

b. Perhitungan

% Kadar Air =

% Kadar Air =
% Kadar Air = 7,5%

4.2 Pembahasan

Gravimetri adalah metode analisis kuantitatif utnuk menentukan kadar air pada
suatu sampel. Maksud dari praktikum ini adalah untuk menentukan jumlah kadar air
dengan menghitung jumlah berat konstan dari sampel tersebut. Tujuan dari praktikum
ini adalah untuk melakukan penentuan kadar air secara gravimetri dan menentukan
kadar air kafein secara gravimetri. Gravimetri ini dapat dibagi dalam beberapa
langkah sebagai berikut: pengendapan, penyaringan, pencucian endapan, pengeringan,
pemanasan atau pemijaran, dan penimbangan sampel hingga berat konstan.

Alat yang digunakan adalah : Botol timbang digunakan sebagai wadah untuk
sampel yang akan ditimbang atau disimpan; Oven digunakan untuk menyimpan
bahan dengan kondisi suhu tertentu ataupun untuk mengeringkan suatu bahan biologi;
Desikator untuk proses pengeringan baik menggunakan senyawa higroskopis atau

ANNISA WINDRA KUSUMAWATI AMALIA NUR HIKMA


15020190140
GRAVIMETRI

proses penghampaan, mendinginkan bahan atau wadah sebelum dilakukan


penimbangan, tempat penyimpanan sampel yang harus bebas air, mengeringkan dan
mendinginkan sampel yang akan digunakan untuk uji kadar air; Timbangan analytical
balance digunakan menimbang bahan-bahan laboratorium seprti zat kimia, obat-
obatan, tepung dan lain-lain.

Pada praktikum ini metode yang digunakan adalah dengan cara pengeringan
bahan atau sampel dimasukkan ke dalam oven. Berat sampel yang dihitung setelah
dikeluarkan dari oven harus didapatkan berat konstannya yaitu berat bahan yang tidak
akan berkurang atau tetap setelah dimasukkan dalam oven. Berat sampel setelah
konstan dapat diartikan bahwa air yang terdapat dalam sampel kafein sudah menguap
dan hanya tersisa padatan kafein dan airnya terikat kuat dengan sampel.

Berdasarkan praktikum ini didapatkan hasil nilai kadar air tertinggi yaitu pada
kafein sebesar 7,5%. Pada praktikum ini belum diperoleh nilai kadar air karena proses
pemanasan dalam oven tidak dilakukan secara berulang-ulang. Hal ini terjadi karena
keterbaasan waktu dalam melakukan praktikum. Serta suhu pengeringan juga
berpengaruh terhadap nilai kadar air yang didapat, apabila suhu tidak stabil maka
hasil yang akan didaapat kandungn air pada sampel kafein menguap atau tetap terikat
dengan bahan yang menyebabkan kandungan air yang terdapat pada bahan tidak
menguap sama sekali.

4.2.1 Hasil Diskusi

Adapun hasil diskusi yang telah dilakukan setelah praktikum, kami membahas
beberapa hal terkait praktikum gravimetric ini. Disini saya akan memaparkan hal-hal
apa saja yang dibahas pada saat diskusi dilakukan:

Maksud dan tujuan dan tujuan dilakukannya praktikum gravimetric (Anonim,


2020). Adapun maksud dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan memahami
cara penentuan kadar suatu zat dengan menggunakan metode analisis gravimetri.
Sedangkan tujuan dari praktikum ini yaitu, antara lain Mahasiswa mampu
mengetahui cara menentukan kadar air secara gravimetric, Mahasiswa mampu
melakuka penentan kadar air secara gravimetric, dan Mahasiswa mampu melakukan
kadar air kafein secara gravimetric.

Pada percobaan ini dilakukan untuk menentukan kadar air dalam suatu sampel
(kafein). Kimia analisis ini sendiri berarti kita menganalisis, dimana komponen yang
terdapat dalam suatu sampel tersebut akan dianalisis.
ANNISA WINDRA KUSUMAWATI AMALIA NUR HIKMA
15020190140
GRAVIMETRI

Syarat sampel yang diujikan dalam analisis gravimetric ada tiga, yang pertama
sampel harus mudah diendapkan, kemudian yang kedua endapan yang terbentuk
harus murni, dan yang ketiga sampel harus mengandung senyawa hidrat atau air.

Adapun jumlah sampel dapat mempengaruhi hasil yang kita dapatkan, karena
apabila jumlah sampel tersebut terlalu sedikit maka kemungkinan hasil yang
didapatkan tidak valid atau tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.

Alasan digunakannya bahan baku kafein, karena sampel kafein ini memenuhi
syarat-syarat sampel pada analisis gravimetric dimana kafein mengandung senyawa
hidrat atau mengandung air sehingga dapat digunakan pada praktikum ini. Dapat pula
dilihat dari rumus molekul kafein, yaitu C8H10N4O2dimana pada rumus molekul
tersebut mengandung H2O sehingga sampel tersebut mengandung senyawa hidrat
atau air dan memenuhi syarat sampel.

Adapun pada percobaan ini digunakan alat desikator untuk mendinginkan


krus yang telah dipijarkan atau untuk mengeringkan bahan yang akan di analisis
dengan keadaan vakum. Pada desikator yang divakumkan adalah botol timbang yang
berisi bahan atau sampel, hal ini digunakan untuk sampel yang dijaga kondisinya agar
tidak menyerap uap air yang ada di udara setelah disterilkan atau dipanaskan di oven.

Dalam percobaan ini diperlukan juga yang namanya keadaan konstan.


Konstan merupakan suatu keadaan dimana berat atau jumlah suatu zat tidak
mengalami perubahan atau dikatakan juga keadaan tetap. Dalam percobaan analisis
gravimetric ini yang harus konstan adalah botol timbang, alasannya yaitu agar tidak
mempengaruhi hasil akhir pada saat penimbangan.

Pada sampel kafein yang akan digunakan untuk percobaan ini harus
memenuhi persyaratan kadar gravimetric, dimana dalam literatur farmakope
dicantumkan bahwa persyaratan kadar sampel pada kafein yaitu tidak kurang dari
0,5%. Namun, dari hasil praktikum kadar sampel kafein yang diperoleh adalah 7,5%
yang menandakan bahwa kadar tersebut tidak memenuhi syarat dikarenakan melebihi
kadar persernnya. Hal-hal yang biasa memicu kesalahan dalam praktikum ini adalah
tidak mencuci bersih bersih alat, menimbang dengan asal, penggunaan timbangan
yang kurang teliti, menyentuh botol timbang dengan tangan kosong sehingga
beratnya bertambah karna adanya partikel yang menempel disekeliling botol.

ANNISA WINDRA KUSUMAWATI AMALIA NUR HIKMA


15020190140
GRAVIMETRI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun dalam percobaan analisis gravimetri ini diperoleh persentase kadar air
pada kafein adalah 7,5%.

5.2 Saran

Saran untuk praktikum ini adalah agar sekiranya praktikan dapat memperhatikan
kebersihan alat praktikum dan meja praktikum dirapikan. Sebelum memulai
praktikum dimohon agar praktikan dapat mengatur dengan baik kelengkapan diri
seperti jas praktikum dan lain-lain maupun alat dan bahan untuk praktikum nantinya.

ANNISA WINDRA KUSUMAWATI AMALIA NUR HIKMA


15020190140
GRAVIMETRI

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2020. Penuntun Kimia Analisis. Universitas Muslim Indonesia: Makassar.

Dirjen POM, 2014. Farmakope Indonesia, Edisi ke V. Jakarta: Kemenkes RI.

Ilmah, Mashfufatul, dkk. 2014. Penentuan Kadar Klorida. Jurnal Kimia Analitik 11.

Mien, Dumanauw Jovie., Wullur Adeanne Carolin Dan Poli Anindita Firhani. 2015.
Penetapan Kadar Saponin Pada Ekstrak Daun Lidah Mertua (Sansevieria
Trifasciata Prain Varietas S. laurentii) Secara Gravimetri. Jurnal Ilmu dan
Teknologi Kesehatan. Vol. 2, No. 2.

Nurfiah, dkk. 2013. Kadar Sulfat Sebagai Barium Sulfat. Kendari: Universitas
Haluoleo.

Okdayani, Yoskasih. 2010. Penentuan Kadar Air dalam Serbuk UO2 dengan Metode
Gravimetri. Hasil-hasil Penelitian EBN, Volume12. No. 7.

Siregar, Syahrul Fauzi, dkk. 2016. Penetapan Kadar Nikel Dalam Bentuk
Dimetilglioksimadengan Metode Analisis Gravimetri. Sumatera Utara:
Universitas Sumatera Utara.

Sudjadi dan Abdul Rohman. 2015. Analisis Farmasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudrajat, Yayat. 2016. Kimia Dasar. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

ANNISA WINDRA KUSUMAWATI AMALIA NUR HIKMA


15020190140
GRAVIMETRI

LAMPIRAN

1. Skema Kerja

Dilakukan pembersihan dan pengeringan botol timbang dengan tutup nya


keadaan terbuka didalam oven pada suhu 80⁰C selama 30 menit, lalu
keluarkan, botol dikeringkan dalam keadaan penutupnya terbuka.

Ditimbang teliti berat botol timbang kosong beserta tutupnya

Dihaluskan sampel hingga ukuran partikel ±2 mm.

Ditimbang sampel sebanyak ± 1,5 gram, menggunakan botol timbang.

Diratakan sampel dengan cara digoyangkan.

Dimasukkan botol timbang ke dalam oven.dengan dibuka sedikit tutup


botolnya.

Dipanaskan dengan suhu 80⁰C selama 4 jam

Dibuka tutup oven dan segera botol timbang ditutup kembali

Dinginkan botol timbang dengan desikator sampai suhu ruang selama 30 menit

ANNISA WINDRA KUSUMAWATI AMALIA NUR HIKMA


15020190140
GRAVIMETRI

Ditimbang berat botol timbang yang berisi sampel

Dipanaskan kembali botol timbang

Didinginkan botol timbang ke dalam desikator sampai suhu ruang.

Dilakukan hingga diperoleh berat konstan.

ANNISA WINDRA KUSUMAWATI AMALIA NUR HIKMA


15020190140
GRAVIMETRI

2. Lembar Kerja
LEMBAR KERJA
PERCOBAAN III GRAVIMETRI

Nama : Annisa Windra Kusumawati


Stambuk : 15020190140
Kelompok : 2 (Dua)
Kelas : C7/C8

No. Pencatatan data Data

1. Persyaratan kadar air kafein Tidak lebih dari 0,5%

2. Berat botol timbang kosong dengan tutup (A) 17 gram

3. Berat bahan (B) 1 gram

4. Berat botol timbang dengan tutup yang berisi 24,5 gram


bahan (C)
5. Kadar air bahan 7,5%

No. Parameter Nilai Total Nilai & Nama dan


Paraf Asisten

1. Penyelesaian masalah

2. Pencatatan & Pelaporan

3. Sikap & Perilaku Profesional AMALIA NUR HIKMA

ANNISA WINDRA KUSUMAWATI AMALIA NUR HIKMA


15020190140

Anda mungkin juga menyukai